Disusun Oleh :
Menopause dalam bahasa Yunani “ menos” artinya bulan dan “pause” berarti berhenti,
secara keseluruhan dapat diartikan sebagai berhentinya siklus datang bulan (Rosenthal, 2010,
p. 23). Menopause diartikan sebagai suatu masa ketika secara fisiologis siklus menstruasi
berhenti, hal ini berkaitan dengan tingkat lanjut usia perempuan, (HARIANJA, n.d.).
Menopause merupakan salah satu fase dari kehidupan normal seorang wanita. Pada masa
menopause kapasitas reproduksi wanita berhenti. Menopause adalah ketika wanita tidak lagi
menstruasi selama satu tahun dan secara umum terjadi pada usia 50- an tahun. Lebih kurang
70% wanita premenopause mengalami keluhan vasomotorik, depresi, keluhan psikis, dan
somatik lainnya, (Pitaloka, 2019). Bagi wanita yang menganggap wanita sebagai suatu
ketentuan Allah yang dihadapi semua wanita, maka dia tidak akan mengalami stress atau
kemungkinan stress wanita tidak sebrat dibanding wanita yang mempersepsikan menopause
sebagai “momok” atau “kiamat” (Khalid, 2012).
B. PATOFISIOLOGI MENOPAUSE
Jumlah folikel yang mengalami atresia semakin meningkat. Hingga pada suatu ketika
tidak tersedia lagi folikel yang cukup. Produksi estrogen berkurang dan haid tidak terjadi lagi.
Yang berakhir dengan terjadinya menopause. Setelah memasuki usia menopause selalu
ditemukan kadar FSH yang tinggi (>35 mIU/ml). Perubahan dan keluhan psikologi baik fisik
makin menonjol. Terjadi pada usia 56-60 tahun. Gejala fisik yangdapat terjadi seperti :
ketidakteraturan siklus haid, kekeringan vagina, gejolak panas disertai perubahan kulit,
keringat dimalam hari, sulit tidur, perubahan pada mulut, kerapuhan tulang, penyakit mulai
muncul. Gejala psikologis yang timbul antara lain seperti mudah tersinggung, ingatan
menurun, kecemasan, stress, depresi. Terjadi pada usia 56- 60 tahun. Tanda terjadinya
menopause antara lain rasa panas dan keringat malam, gangguan berkemih, gejala-gejala
emosional, (Sulistyawati, E, 2010).
C. TANDA DAN GEJALA MENOPAUSE
Tanda gejala menopause meliputi, (indarti, 2010) :
a. Gejala fisik Pada umumnya antara lain: ketidakteraturan siklus haid. Setiap wanita
mulai mengalami siklus haid yang tidak teratur, dapat menjadi lebih panjang atau
lebih pendek sampai akhirnya berhenti. Terjadi perdarahan yang datangnya tidak
teratur dalam rentang beberapa bulan kemudian berhenti sama sekali. Gejala fisik
lainnya seperti gejolak rasa panas (hot flushes), terdapat sekitar 40% perempuan
mengeluh bahwa siklus haidnya tidak teratur, keadaan ini meningkat 60% pada waktu
1-2 tahun menjelang haid berhenti total. Rasa panas sering disertai dengan warna
kemerahan pada kulit dan berkeringat. Gejala fisik lain yang terjadi pada lansia yang
menopause, kekeringan vagina terjadi karena leher rahim sedikit sekali mensekresikan
lendir Rendahnya kadar estrogen merupakan penyebab proses osteoporoses
(kerapuhan tulang). Osteoporoses merupakan penyakit kerangka yang paling umum
dan merupakan persoalan bagi yang berumur, paling banyak menyerang wanita yang
telah menopause. Biasanya kita kehilangan 1% tulang dalam setahun akibat proses
penuaan.
b. Gejala psikologis ditandai dengan kecemasan yang timbul sering dihubungkan dengan
adanya kekawatiran pada ibu-ibu menopause yang bersifat relatif, artinya ada orang
yang kembali cemas dan dapat kembali tenang, setelah mendapat semangat atau
dukungan dari orang sekitarnya. Akan tetapi banyak juga wanita mengalami
menopause namun tidak mengalami perubahan yang tidak berarti dalam
kehidupannya. Sikap yang mudah tersinggung, depresi, suasana hati (mood) yang
tidak menentu, sering lupa, dan susah berkonsentrasi, sulit tidur
c. Gejala seksual ditandai dengan kekeringan vagina, mengakibatkan rasa tidak nyaman
selama berhubungan seksual dan menurunnya libido.
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG/DIAGNOSTIK
a. Pap smear
c. Pemeriksaan Follicle Stimulating Hormone (FSH) dan tingkat estrogen dengan tes
darah
Penatalaksanaan diberikan, bila mengalami keluhan saja, anatara laia sebagai berikut,
(Sulistyawati, E, 2010).
b. Psikoterapi
F. PHATWAY
1. Data Subyektif
a. Identitas pasien: meliputi nama, umur, jenis kelamin, alamat, pendidikan, pekerjaan,
agama, suku bangsa, diagnose medis
d. Riwayat Obsterti: riwayat haid: makin dini menarche terjadi, makin lambat menarche
terjadi. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu.
f. Riwayat KB: biasannya terdiri dari pengkajian seperti cara kontrasepsi yang pernah
digunakan dan lama pemakaian
g. Pola kebutuhan sehari hari, seperti: nutrisi, eliminasi, aktivitas, istirahat, pola seksual.
Dari pola tersebut dapat mengalami masalah yang masing-masing dialami lansia,
mulai dari kurang istirahat, cemas menghadapi menopause, nutrisi tidak terpenuhi
dengan baik, eliminasi yang terganggu, aktivitas yang menurun.
2. Ansietas berhubungan dengan kebutuhan tidak terpenuhi pada fase awal menopouse.
C. Intervensi Keperawatan
Intervensi keperawatan merupakan salah satu tahap dalam proses keperawatan, yang
merupakan suatu perencanaan yang dilakukan oleh perawat terhadap diagnosa keperawatan
dan diagnosa pasti yang sudah didapat agar pasien dapat memiliki status kesehatan yang baik,
(Lingga, 2019).
DAFTAR PUSTAKA
GERONTIK.
Erlangga.