Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENDAHULUAN

GIGITAN ULAR

1. Pengertian
Keracunan adalah masuknya toksin yang dapat membahayakan tubuh. Pada
hakekatnya semua zat dapat berlaku sebagai racun, tergantung pada dosis dan cara
pemberiannya. Proses keracunan dapat berlangsung secara perlahan, dan lama
kemudian baru menjadi keadaan gawat darurat, atau dapat juga berlangsung dengan
cepat dan segera menjadi keadaan gawat darurat. Karena gejala yang timbul sangat
berfariasi, kita harus mengenal gejala yang ditimbulkan oleh setiap agen agar dapat
bertindak dengan cepat dan tepat pada setiap kasus dengan dugaan keracunan.

2. Tanda dan Gejala


Gejala umum yang dapat timbul pada setiap keracunan
a. Bau yang khas pada racun misalnya, intektisida
b. Perubahan kesadaran (penderita mulai pingsan)
c. Kejang-kejang
d. Pupil melebar atau justru sangat mengecil
e. Gangguan pernapasan (sesak)
f. Gangguan denyut jantung (berdebar-debar)
g. Keringat dingin

3. Penatalaksanaan Medik
Penatalaksanaan keracunan secara umum berdasarkan prinsip gawat darurat maka
yang harus dinilai pertama-tama adalah jalan napas (Airway) dilanjutkan dengan
breathing dimana diberikan oksigen dan dinilai sirkulasi apakah terdapat hipotensi dan
aritmia dan atasi bila terjadi kejang (disability)
a. Racun suntikan
Racun dapat disuntikkan dengan jarum suntik atau melalui sengatan serangga.
Penyuntikkan obat umumnya adalah bahan narkoba (narkotika).
b. Tindakan penanganan keracunan yang disuntikkan:
1) Proteksi diri dan lingkungan
2) Selalu airway, breathing, circulation terlebih dahulu
3) Pasang tourniquet diatas tempat penyuntikan, jaga agar denyut arteri
bagian bawah masih teraba dan lepaskan selama 1 menit setiap 15 menit.
4. Asuhan keperawatan
a. Dx keperawatan : Nyeri akut berhubungan dengan cidera
jaringan
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawtan diharapkan nyeri berkurang atau
sama dengan hilang
Kriteria hasil : Klien mengatakan nyeri berkurang
Klien tampak relaks dan tenang
Intervensi :
1. Pantau tanda tanda vital
R/ Perubahan TTV merupakan indikasi adanya peningkatan respon nyeri
2. Jelaskan penyebab nyeri
R/ Informasi dapat berdampak pada psikologis klien dan klien dapat lebih
kooperatif terhadap tindakan medis yang akan dilakukan
3. Ajarkan teknik distraksi dan relaksasi
R/ Mengalihkan perhatian nyeri dan menoleransi nyeri
4. Kolaborasi pemberian analgesik
R/ menurunkan rangsang nyeri.

b. Dx keperawatan : Resiko tinggi Infeksi menyeluruh


berhubungan dengan proses penyebaran racun
Tujuan : Infeksi yang lebih parah tidak terjadi
Kriteria hasil : Tanda tanda infeksi tidak muncul, TTV dalam batas normal
Intervensi :
1. Pantau tanda tanda vital dan keadaan umum klien
R/ perubahab TTV dapat mengindikasikan terjadinya keracunan
2. Hindarkan kontak luka dengan asam, yodium, dan benda panas
R/ dapat mempercepat sirkulasi racun
Kolaborasi :
3. Berikan injeksi anastetik pada sekitar luka bukan pada luka
R/ menurunkan nyeri saat dilakukan insisi,injeksi pada luka dapat mempercepat
jalanya racun
.
DAFTAR PUSTAKA

Arif Mansyoer Dkk. 2000. Kapita Selecta Kedokteran. Ed 2, Jakarta : Media


Aesculapius
Doengoes, Marillyn. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan Ed 2 Jakarta : EGC
Oswari E. 2000. Bedah Dan Perawatannya. FKUI ; Jakarta
ASUHAN KEPERAWATAN

Pengkajian diambil pada tanggal : 5 Maret 2006


Tanggal masuk : 5 Maret 2006
Pukul : 16.00
Ruangan / kelas : IGD Mardi Waluya
Dx Masuk : Snake Bite
Dokter penanggung jawab : dr. H

1. IDENTITAS
Nama : Tn. S
Umur : 52 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku / bangsa : Jawa / Indonesia
Bahasa yang digunakan : Bahasa jawa
Pendidikan terakhir : SMP
Pekerjaan : Petani
Alamat : Bangle RT 01 / RW 02
Biaya ditanggung oleh : Sendiri

2. RIWAYAT SEBELUM SAKIT


Pasien belum pernah menderita penyakit berat apapun, tidak ada penyakit ketika
anak anak, belum pernah masuk rumah sakit, belum pernah mengalami pembedahan,
kebiasaan berobat ke mantri kesehatan, dan tidak menggunakan alat bantu apapun.

3. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Keluahan utama adalah nyeri hebat pada luka bekas gigitan luar, Pada tanggal 5
maret 2006 klien pergi kesawah, pada jam 15.30 WIB saat sedang mencabut rumput tiba-
tiba ada ular luwuk yang menggigit jari telunjuk kirinya. ½ jam kemudian klien tiba di
IGD untuk mendapat tindakan keperawatan
4. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Anggaota keluarga tidak ada yang menderita penyakit berat apapun , tidak ada
kecenderungan penyakit keluarga, tidak ada gangguan keturunan (DM,HEMOFILI)

5. POLA KEGIATAN SEHARI HARI


a. Makan dan minum :
Pemenuhan dilakukan sendiri, makan tiga kali sehari (sayur+nasi+lauk) tanpa ada
pantangan berupa apapun, tidak ada alergi makanan.
Minum 4-5 kali perhari tiap kali setelah makan dan ketika klien pulang dari sawah,
biasa minum air putih, tidak suka kopi atau teh, tidak ada alergi minuman.
b. Eliminasi
BAB 1 X perhari tiap pagi, tidak ada konstipasi, tidak diare, pemanuhan dilakukan
sendiri.
BAK 3-4 X perharitidak mengalami kendala apapun, tanpa menggunakan kateter
c. Istirahat dan aktivitas
Tidur malam 8 jam (21.00-05.00), tidak pernah tidur siang, tidak ada insomnia,
aktivitas sehari hari adalah setiap hari pergi ke sawah mulai dari jam 08.00 sampai
dengan jam 16.30
d. Kebiasaan merokok atau minum jamu
Klien mengatakan tidak pernah merokok ataupun minum jamu

6. PENGKAJIAN PERSISTEM
PERNAPASAN
Bentuk dada simetris, tidak ada batuk maupun sputum, pola nafas reguler 20 kali
permenit, bunyi nafas normal tak ada suara tambahan, pergerakan dada intercostal,
tidak ada krepitasi, tak menggunakan alat bantu nafas.

KARDIOVASKULER
Nadi reguler,Frekuensi 88 x/mnt, TD 120 / 90 mmHg, bunyi jantung normal, tak
ada suara tambahan, tak ada nyeri dada tak ada krepitasi, tak ada pembesaran pada
jantung, clubbing finger tak terjadi.
PERSYARAFAN
Tingkat kesadaran kompos mentis, G C S : 4 - 5 - 6, reflek normal (patela), koordinasi
gerak ada, tidak ada kejang. Klien merasakan nyeri pada jari telunjuktangan kirinya
yang terkena gigitan ular skala nyeri 6
.
PENGINDERAAN
1. Mata
Bentuk normal, pupil isokor, reflek cahaya positif, gerak bola mata normal, medan
penglihatan normal, tidak buta warna.
2. Hidung
Bentuk normal, tak ada gangguan penciuman, tak ada perdarahan.
3. Telinga
Aurikel normal, membran timpani terang, tak otorea, tak ada gangguan
pendengaran, tinitus tak terjadi.
4. Perasa (lidah) : normal, tak ada gangguan apapun.
5. Peraba : normal, tak ada gangguan apapun.

PERKEMIHAN
Tak mengalami masalah, tak menggunakan kateter, frekuensi BAK 3-4 kali perhari tak
ada kendala.

PENCERNAAN
1. Mulut dan tenggorokan
Selaput lendir mulut lembab, lidah bersih, rongga mulut tak berbau, tak ada nyeri
telan maupun nyeri tekan pada leher, tak ada pembengkakan vena jugularis,
abdomen kenyal, tak asites, tak ada masa, tak ada nyeri tekan.
2. Masalah usus besar dan anus
BAB 1 kali perhari tiap pagi, tak mengalami masalah apapun, tanpa alat pencahar.

OTOT TULANG DAN INTEGUMEN


1. Otot dan tulang
Kemampuan pergerakan sendi bebas, tak ada kontraktur, dislokasi maupun
haematum.
2. Integumen
Warna kulit kemerahan, akral hangat, turgor elastik, ada bekas gigitan ular pada
jari telunjuk tangan kiri, bengkak, warna kebiruan.
3. Tulang belakang
Tak ada masalah

REPRODUKSI
Jenis kelamin laki-laki, alat kelamin normal tidak mengalami gangguan.

ENDOKRINE
Tak ada riwayat alergi, tak ada kelainan endokrine.

7. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tak dilakukan

8. TERAPI MEDIK DAN TINDAKAN MEDIK


 Anastesi lokal dengan lidokain 2 ml
 Cross insisi
 Membersihkan luka dengan water sterl dan perhidrol
 Injeksi Serum Anti bisa Ular pada area sekitar luka dan injeksi IM pada Gluteus
Maksimus.

Blitar, 5 April 2006

Verry Octavianto
0301300038
DAFTAR MASALAH BERDASARKAN PRIORITAS DAN RENCANA TINDAKAN

Tanggal / No
Masalah dan data pendukung Rencana Tindakan
jam DX
5 Maret 2006 2 Resti Infeksi b/d Gigitan ular Tujuan : Infeksi yang lebih parah tak terjadi
16.00 WIB DS : Klien mengatakan baru saja digigit K H : Tanda tanda intoksikasi racun ular tak terjadi
ular pada jam 15.30 WIB tadi, luka terasa  Depresi nafas dan sirkulasi
nyeri.  Gejala neurologik : Lumpuh dan kejang
DO :  TTV dalam batas normal TD 120/80 x/mnt N : 80 x/mnt
 Wajah grimace menahan nyeri Intervensi :
 Terdapat luka bekas gigitan ular pada 1. Pantau tanda tanda vital dan keadaan umum klien
jari telunjuk tangan kiri R/ Perubahan TTV dapat mengindikasikan terjadinya keracunan
 Luka membengkak dan berwarna 2. Hindarkan kontak luka dengan asam, yodium, dan benda panas
kebiruan R/ Dapat mempercepat penyebaran racun
 TTV : TD : 120/90 mmHg, Nadi: 88 3. Berikan injeksi anastetik di sekitar luka bukan pada daerah yang luka
x/mnt, Suhu 367 oC R/ Untuk menurunkan nyeri saat Insisi, Injeksi pada luka dapat
mempercepat penyebaran racun
4. Lakukan insisi pada area luka
R/ Untuk membuka area luka sehingga memberikan ruang untuk jalan
keluarnya racun
5. Berikan injeksi Serum Anti Bisa Ular
R/ Menanggulang penjalaran racun dan menurunkan intoksikasi racun
6. Berikan injeksi Anti Tetanus Serum dan antibiotik
R/ mencegah penyebaran racun atau kuman lain yang dibarengi saat terjadi
gigitan
7. Anjurkan untuk kontrol setelah tiga hari
R/ gigitan ular bisa kambuh setelah tiga hari gigitan
DAFTAR MASALAH BERDASARKAN PRIORITAS DAN RENCANA TINDAKAN

Tanggal /
No DX Masalah dan data yang mendukung Rencana Tindakan
jam
5 Maret 1 Nyeri (akut) b/d cidera jaringan Tujuan : nyeri berkurang atau hilang
2006 DS : klien mengatakan nyeri pada luka K H :
16.00 WIB bekas gigitan menyebar ke area sekitar  Klien mengatakan nyeri berkurang
luka, skala nyeri 6  Klien tampak relaks atau tenang
DO :  Klien dapat berpartisipasi dalam tindakan keperawatan maupun
 Wajah grimace menahan nyeri tindakan medis
 Terdapat luka gigitan ular pada jari  TTV dalam batas normal TD 120/80 x/mnt N : 80 x/mnt
telunjuk tangan kanan Intervensi :
 Jari tangan tampak membiru dan 1. Pantau tanda tanda vital dan keadaan umum klien
bengkak R/ Perubahan tanda tanda vital merupakan indikasi terjadinya nyeri
 TTV : TD : 120/90 mmHg, Nadi: 88 2. Jelaskan penyebab nyeri
x/mnt, Suhu 367 oC R/ Informasi berdampak pada psikologis klien sehingga meningkatkan
klien untuk bekerja sama dalam tindakan medis
3. Ajarkan teknik distraksi dan relaksasi
R/ distraksi mengalihkan perhatian nyeri dan relaksasi menoleransi
tingkat nyeri
4. Kolaborasi pemberian analgesik
R/ menurunkan rangsang nyeri
DOKUMENTASI TINDAKAN KEPERAWATAN

No
Waktu Tindakan Keperawatan paraf
Dx.Kep
1 16.00 1. Memantau tanda tanda vital dan keadaan umum klien
WIB 2. Menjelaskan penyebab nyeri
3. Mengajarkan teknik distraksi dan relaksasi
4. Kolaborasi injeksi lidokain 2 ml untuk anastesi lokal

2 16.00 1. Memantau tanda tanda vital dan keadaan umum klien


WIB 2. Menghindarkan kontak luka dengan asam, yodium, dan
benda panas
3. Cuci luka gigitan dengan air dan sabun atau water
steril. Memuat sayatan silang tepat pada tempat masuk
taring ular, panjang sayatan kira-kira 1 cm dan
dalamnya 0.5 cm. Menyiram dengan water steril
sambil menekan daerah sekitar luka dan siram dengan
larutan perhidrol untuk untuk mengeluarkan bisa dan
darah yang sudah terkontaminasi racun ular.
4. Beri secepatnya Serum Anti Bisa Ular (SABU).
Caranya, 5 ml Serum Anti Bisa Ular Polivalen
disuntikkan subkutan di sekitar gigtan dan 15 ml
intramuskuler.
5. Tutup luka dengan kasa untuk menghindari
kontaminasi dari udara luar
6. Menganjurkan untuk kontrol setelah 3 hari
EVALUASI

Tanggal No Dx.Kep EVALUASI


5 Maret 2006 1 S : Klien merngatakan luka masih terasa nyeri, namun
16.00 WIB sudah agak berkurang, skala nyeri 6
O:
 Wajah tampak grimace menahan nyeri
 Luka bekas insisi tertutup perban
 Warna kebiruan dan bengkak pada sekitar luka
belum hilang
 TTV : TD : 120/90 mmHg, Nadi : 88x/mnt, Suhu :
367 oC
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan setelah 3 hari saat klien
kontrol.

5 Maret 2006 2 S : Klien mengatakan lukanya masih terasa nyeri, tak


16.00 WIB sesak, tak mengalami kesulitan bicara, lidah tidak kaku
O:
 Tak sianosis
 luka bekas gigitan ular pada jari telunjuk tangan kiri
telah di insisi
 Warna kebiruan dan bengkak pada luka belum
hilang
 TTV : TD : 120/90 mmHg, Nadi: 88 kali permenit,
Suhu 367 oC
A: Masalah tak menjadi aktual
P : Intervensi dilanjutkan setelah 3 hari saat klien
kontrol

Anda mungkin juga menyukai