Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An.

C DENGAN
DIAGNOSA MEDIS IDIOPATHIC THROMBOCYTOPENIC
PURPURA (ITP) DI RUANG ANAK LANTAI DASAR
RSUP Dr. KARIADI SEMARANG

ARINA MA’RUFA
P1337420919110

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


JURUSAN KEPERAWATAN - POLTEKKES KEMENKES
SEMARANG
2019
ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. C DENGAN DIAGNOSA MEDIS
IDIOPATHIC THROMBOCYTOPENIC PURPURA (ITP)
DI RUANG ANAK Lt. DASAR RSUP Dr. KARIADI SEMARANG

PENGKAJIAN
A. Data Demografi
1. Klien/Pasien
a. Tanggal Pengkajian : 15 September 2019
b. Tanggal masuk : 10 September 2019
c. Ruangan : Anak Lt. Dasar
d. Identitas
Nama : An. C
Tgl lahir/umur : 19 Januari 2010/9 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku : Jawa
Diagnosa medis : Idiopathic Thrombocytopenic Purpura
(ITP)
Penanggung jawab : Tn. S
2. Orangtua / Penanggung jawab
Ibu
a. Nama : Ny. R
b. Umur : 39 tahun
c. Hub. Dengan klien : Ibu
d. Pendidikan : SMA
e. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
f. Suku : Jawa
g. Agama : Islam
h. Alamat : Brebes
Ayah
a. Nama : Tn. S
b. Umur : 38 tahun
c. Hub. Dengan klien : Ayah
d. Pendidikan : SMA
e. Pekerjaan : Wiraswasta
f. Suku : Jawa
g. Agama : Islam
h. Alamat : Brebes

B. Riwayat Klien
1. Keluhan Utama
Ibu An. C mengatakan terdapat bintik-bintik merah di seluruh tubuh An. C
2. Riwayat Keperawatan Sekarang
Ibu An. C mengatakan pada 25 Agustus 2019 An. C mulai timbul bintik-
bintik merah di seluruh tubuh An. C dan memar tanpa diketahui
penyebabnya, sampai pada 30 Agustus 2019 bintik-bintik merah di tubuh
An. C semakin banyak lalu dilakukan pemeriksaan di RS Bhakti Asih Brebes
dan didapatkan hasil trombosit sangat rendah, kemudian dirawat inap selama
5 hari dan dilakukan tranfusi didapatkan hasil trombosit 36 10ˆ3/uL. Setelah
diperbolehkan pulang selama 2 hari di rumah, An. C mengalami perdarahan
di gusi, mimisan dan terdapat bintik-bintik merah di seluruh tubuh, lalu
dilakukan pemeriksaan di RS Brebes dan didiagnosa ITP. An. C dirujuk ke
RSUP Dr. Kariadi pada 9 September 2019, kemudian rawat inap di Ruang
Anak Lantai Dasar pada tanggal 10 September 2019.
3. Riwayat Keperawatan Dahulu
Ibu An. C mengatakan sebelumnya pernah dirawat di RS dengan masalah
ITP pada 30 Agustus 2019.
4. Riwayat alergi
An. C tidak memiliki riwayat alergi makanan maupun obat.
C. Riwayat Kesehatan Keluarga
1. Riwayat penyakit dalam keluarga
Tidak ada keluarga pasien yang mempunyai riwayat penyakit keganasan
seperti kanker, penyakit keturunan dan penyakit menular. Keluarga pasien
pun tidak ada yang menderita ITP seperti yang di alami pasien An. C.
2. Genogram

Keterangan :

: laki-laki : tinggal serumah

: perempuan : pasien/klien

: garis keturunan

D. Riwayat Penyakit Sekarang


1. Penampilan umum
a. Keadaan umum
Kesadaran : composmentis
GCS : 15
Respon buka mata (Eye Opening, E) :4
Respon verbal (V) :5
Respon motorik terbaik (M) :6
b. Pemeriksaan tanda – tanda vital
Nadi : 98 x/menit
Suhu : 36oC
RR : 24 x/menit
2. Nutrisi dan Cairan
Pasien mengatakan pada saat sakit makan sehari 3x sesuai dengan yang
diberikan oleh rumah sakit yaitu nasi dan susu sesuai dengan progam diit
dari gizi. Pasien selalu menghabiskan makan dan susunya. Serta minum air
putih dalam sehari menghabiskan + 500 ml/hari diselingi dengan susu dari
RS.
A (Antropometri) :
• Berat Badan : 42 kg
• Tinggi Badan : 139 cm
B (Biochemical) :
• Hemoglobin : 12.5 g/dL
• Eritrosit : 4.08 10ˆ6/uL
• Leukosit : 10.4 10ˆ3/uL
• Trombosit : 7 10ˆ3/uL
C (Clinical sign) :
• Tugor kulit kembali lambat
• Mukosa mulut kering
• Konjungtiva anemis
• Capillary refill : < 2 detik
D (Diet) :
Jumlah menu makanan yang dikonsumsi 3x dalam sehari dengan
menu yang diberikan adalah nasi dan susu.
3. Istirahat tidur
Ibu pasien mengatakan tidak ada masalah pada pola tidur, An. C tidur
dengan durasi 8-9 jam pada malam hari.
4. Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi
Fecal : pasien mengatakan warna feses kuning kecoklatan, berbau khas,
dengan konsistensi lembek. Terakhir BAB pada Minggu, 10
September 2019 pagi.
Urine : warna urine jernih berbau khas dan volumenya +1000ml/24jam dan
frekuensi 3-4x/hari.
5. Pemenuhan Aktivitas dan Latihan
Pasien tidak ada masalah dalam pemenuhan ADLs.
Skrining Fungsional – Indeks Barthel
Faktor Ketergantungan Skor Faktor Ketergantungan Skor
1. Personal Hygiene 8 6. Memakai pakaian 9
2. Mandi 8 7. Kontrol BAB 10
3. Makan 10 8. Kontrol BAK 10
4. Toileting 10 9. Ambulasi atau 10
menggunakan kursi roda
5. Menaiki tangga 10 10. Transfer kursi – tempat 10
tidur
An. C masuk dalam kategori ketergantungan minimal dengan skor 95.
11. Pemeriksaan Fisik (Head to toe)
a. Leher : tidak tampak pembesaran kelenjar tiroid
b. Kepala : mesochepal, simetris, tidak ada lesi
c. Mata : simetris, konjunctiva anemis, pupil isokhor, sklera non
ikterik
d. Hidung : lubang hidung simetris, tidak ada sekret
e. Mulut : simetris, tidak ada epistaksis, mukosa kering
f. Telinga : simetris, tidak ada gangguan pendengaran
g. Dada
1) Jantung : I : datar, tidak terjadi pembesaran, tidak tampak IC
Pa : IC teraba pada intercosta ke 4-5
Pe : Redup
A : tidak ada bunyi jantung tambahan
2) Paru : I : simetris, bentuk normal, kosta tidak menonjol
Pa : tidak ada benjolan, tidak ada nyeri dada
Pe : sonor
A : tidak ada suara nafas tambahan
h. Abdomen
a. Inspeksi : tidak ada pembesaran perut (asites)
b. Auskultasi : terdengar bunyi bising usus
c. Palpasi : tidak ada massa feses, tidak ada nyeri tekan
d. Perkusi : timpani
i. Ekstremitas
1) Ekstremitas atas : bersih, tidak ada edema, turgor kembali kurang
dari 2 detik
Kekuatan otot kanan 5 kiri 5
2) Ekstremitas bawah : bersih, tidak ada edema, turgor kembali
kurang dari 2 detik
Kekuatan otot kanan 5 kiri 5
12. Psikososial anak dan keluarga
a. Respon hospitalisasi
An. C tampak tenang, tidak rewel selama menjalani perawatan di rumah
sakit.
b. Kecemasan (anak dan orang tua)
Orangtua An. C dan klien tampak tenang dan tidak begitu cemas
dengan keadaan An.C, orang tua percaya dengan terapi dari dokter
c. Koping klien/keluarga dalam menghadapi masalah
Ibu An. C mengatakan jika ada masalah yang terjadi pada salah satu
anggota keluarganya terutama menyangkut anaknya selalu dibicarakan
bersama dengan suami.
d. Pengetahuan orang tua tentang penyakit anak
Orang tua An. C mengetahui penyakit anaknya
e. Keterlibatan orang tua dalam perawatan anak
Keterlibatan orang tua dalam perawatan anaknya yaitu setiap pagi
sampai malam An. C dijaga oleh ibunya dan kakaknya.
f. Konsep diri
An. C mengatakan bahwa menerima keadaanya, pasien juga ingin cepat
sembuh agar bisa kembali beraktivitas di sekolah.
g. Spritual
An. C saat ini hanya selalu berdoa untuk kesembuhannya.

E. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium Hematologi
Tanggal 9 September 2019
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal Ket
HEMATOLOGI
Hematologi Paket
Hemoglobin 12.5 g/dL 10.50 – 15.00
Hematokrit 35.4 % 35 – 44 L
Eritrosit 4.08 10̂ 6/uL 3 – 5.4
MCH 30.6 pg 23.00 – 31.00
MCV 86.8 fL 77 – 101
MCHC 35.3 g/dL 29.00 – 36.00
Leukosit 10.4 10̂ 3/uL 5 – 13.5
Trombosit 7 10̂ 3/uL 150 – 400 L
RDW 16.8 % 11.60 – 14.80 H
MPV -- fL 4.00 – 11.00
Hitung Jenis +
Gambaran Darah
Hitung Jenis
Eosinofil 0 % 1–5
Basofil 0 % 0–0
Batang 0 % 2–5
Segmen 51 % 25 – 70
Limfosit 43 % 20 – 40
Monosit 6 % 4-8
2. Pemeriksaan Laboratorium Patologi Klinik
Tanggal 9 September 2019
NILAI
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN KET
NORMAL
HEMATOLOGI
Lain-lain
Gambaran Darah
Tepi
Eritrosit ANISOSITOSIS RINGAN (NORMOSIT,
MIKROSIT)
POIKILOSITOSIS RINGAN (OVALOSIT,
PEAR SHAPE CELL, ELIPTOSIT)
Trombosit ESTIMASI JUMLAH MENURUN
BENTUK NORMAL
Leukosit ESTIMASI JUMLAH NORMAL,
LIMFOSITOSIS, LIMFOSFIT ATYPICAL

3. Hasil Laboratorium Patologi Klinik


Tanggal 14 September 2019
NILAI
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN KET
NORMAL
HEMATOLOGI
Hematologi Paket
Hemoglobin 14.6 g/dL 10.50 – 15.00
Hematokrit 41.7 % 36 – 44
Eritrosit 4.76 10ˆ6/uL 3 – 5.4
MCH 30.7 pg 23.00 – 31.00
MCV 87.6 fL 77 – 101
MCHC 35 g/dL 29.00 – 36.00
Leukosit 11.8 10ˆ3/uL 5 – 13.5
Trombosit 2 10ˆ3/uL 150 – 400 L
RDW 16.6 % 11.60 – 14.80 H
MPV fL 4.00 – 11.00

4. Hasil X Foto Thoraks PA Erect (Asimetris) – Lateral


Tanggal 16 September 2019
Kesan :
• Cor tak membesar
• Pulmo tak tampak infiltrate
• Tak tampak penebalan hilus kanan kiri maupun massa
mediastinum
F. Terapi
1 480/20/7 tpm Intra vena
D5 2 Ns

D10% + NaCl 3% (180 ml) 480/120/7 tpm Intra vena


Metylprednisolon 125 mg/8 jam Intra vena
Lactulosa 5 ml/8 jam P.O
G. ANALISA DATA
NO DATA PROBLEM ETIOLOGI
1 DS : Resiko Penurunan jumlah
Ibu An. C mengatakan sekitar 2 perdarahan trombosit
minggu lalu An. C mengalami
mimisan dan gusi berdarah
DO :
Hb : 14.6 g/dL
Ht : 41.7 %
Trombosit : 2 10ˆ3/uL
2 DS : Ketidakefektifan Penurunan
Ibu An. C mengatakan terdapat perfusi jaringan komponen seluler
bintik-bintik merah di seluruh perifer yang diperlukan
tubuh dan memar tanpa diketahui untuk pengiriman
penyebabnya oksigen/nutrient ke
DO : sel.
Tampak bintik-bintik merah di
seluruh tubuh pasien terutama
paling banyak di tangan dan kaki
Tampak memar di bagian kaki

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan penurunan
komponen seluler yang diperlukan untuk pengiriman oksigen/nutrient ke
sel.
2. Resiko perdarahan berhubungan dengan penurunan jumlah trombosit.
H. RENCANA KEPERAWATAN
NO DX KEP. TGL TUJUAN INTERVENSI TTD
1 Ketidakefekti 15 Setelah dilakukan • Anjurkan pasien untuk
fan perfusi September tindakan menghentikan aktivitas
jaringan 2019 keperawatan selama bila palpitasi, nyeri
perifer 3x24 jam, pasien dada, napas
berhubungan perfusi jaringan pendek,
dengan perifer efektif, kelemahan atau pusing
penurunan dengan kriteria hasil: terjadi.
komponen • Tekanan darah • Berikan cairan yang
seluler yang dalam rentang adekuat.
diperlukan normal • Awasi turgor kulit, TD,
untuk • Nadi perifer nadi, pernapasan
pengiriman membaik selama dan sesudah
oksigen/nutri • Turgor kulit aktivitas.
ent ke sel. normal kembali • Catat respons terhadap
cepat tingkat aktivitas
(misalnya, peningkatan
denyut jantung/TD,
disritmia, pusing,
dispnea,
takipnea, dan
sebagainya).
• Kaji
kehilangan/gangguan
keseimbangan gaya
jalan, kelemahan
otot.
2 Resiko 15 Setelah dilakukan • Monitor tanda-tanda
perdarahan September tindakan perdarahan
berhubungan 2019 keperawatan selama • Monitor nilai
dengan 3x24 jam, pasien trombosit, Hb, Ht
penurunan tidak terjadi • Lindungi pasien dari
jumlah perdarahan, dengan trauma yang dapat
trombosit kriteria hasil: menyebabkan
• Tidak terjadi perdarahan
perdarahan • Hindari mengukur suhu
dalam kulit lewat rectal
seperti purpura, • Hindari pemberian
ekimosis, dan aspirin dan ibuprofen
petekie. • Anjurkan pasien untuk
• Trombosit meningkatkan intake
dalam rentang makanan yang banyak
normal mengandung vitamin K
• Pasien diberikan sel
darah merah, darah
lengkap perpacked,
produk darah sesuai
indikasi
I. TINDAKAN KEPERAWATAN
Tanggal / Kode
Tindakan Keperawatan Respon TTD
jam Dx.
Minggu, Mengkaji keluhan pasien DS :
15 Ibu An. C mengatakan An. C lemas
September dan terdapat bintik-bintik merah di
2019 seluruh tubuh
06.30 DO :
WIB An. C tampak lemas
Tampak bintik-bintik merah di
seluruh tubuh terutama di kaki dan
tangan

06.35 Mengkaji DS : -
WIB kehilangan/gangguan DO :
keseimbangan gaya An. C tampak seimbang gaya
jalan, kelemahan otot. berjalannya
Kelemahan otot (-)

06.45 Mengobservasi turgor kulit, DS : -


WIB TD, nadi, pernapasan selama DO : turgor kulit kembali lambat
dan sesudah aktivitas. N : 95x/menit
RR : 22x/menit

06.50 Monitor tanda-tanda DS : -


WIB perdarahan DO : tidak tampak ada tanda-tanda
perdarahan di gusi maupun di
bagian lain

06.55 Menghindari mengukur suhu DS : -


WIB lewat rectal DO :
Dilakukan pengukuran suhu melalui
axilla dengan hasil S : 36.6°C

07.00 Menganjurkan pasien untuk DS : -


WIB meningkatkan intake DO : pasien tampak menghabiskan
makanan yang banyak porsi makan dari RS
mengandung vitamin K
Senin, 16 Mengkaji keluhan pasien DS :
September Ibu An. C mengatakan masih
2019 terdapat bintik-bintik merah di
16.10 seluruh tubuh dan memar
WIB DO :
Tampak bintik-bintik merah di
seluruh tubuh terutama di kaki dan
tangan
Tampak memar di kaki

16.20 Mengkaji DS : -
WIB kehilangan/gangguan DO :
keseimbangan gaya jalan, An. C tampak berjalan seimbang
kelemahan otot. Kelemahan otot (-)

17.40 Mengobservasi turgor kulit, DS : -


WIB TD, nadi, pernapasan selama DO : turgor kulit kembali cepat
dan sesudah aktivitas. N : 87x/menit
RR : 23x/menit

17.25 Monitor tanda-tanda DS : -


WIB perdarahan DO : tidak tampak ada tanda-tanda
perdarahan di gusi maupun di
bagian lain
17. 30 Menghindari mengukur suhu DS : -
WIB lewat rectal DO :
Dilakukan pengukuran suhu melalui
axilla dengan hasil S : 37.0°C

19.15 Menganjurkan pasien untuk DS : -


WIB meningkatkan intake DO : pasien tampak menghabiskan
makanan yang banyak porsi makan dari RS dan susu
mengandung vitamin K

20.00 Memberikan terapi Inj. DS : -


WIB Metylprednisolon DO : dilakukan injeksi
Metylprednisolon

20.30 Melakukan tranfusi TC DS : -


WIB DO :
S : 36.4°C
Tranfusi TC sebanyak 4 bag
Selasa, 17 Mengkaji keluhan pasien DS :
September Ibu An. C mengatakan masih
2019 terdapat bintik-bintik merah di
21.30 seluruh tubuh walaupun sudah
WIB berkurang
DO :
Tampak bintik-bintik merah di
seluruh tubuh terutama di kaki dan
tangan

21.35 Mengkaji DS : -
WIB kehilangan/gangguan DO :
keseimbangan gaya jalan, An. C tampak seimbang gaya
kelemahan otot. berjalannya
Kelemahan otot (-)

21.40 Mengobservasi turgor kulit, DS : -


WIB TD, nadi, pernapasan selama DO : turgor kulit kembali cepat
dan sesudah aktivitas. N : 99x/menit
RR : 24x/menit

22.00 Monitor tanda-tanda DS : -


WIB perdarahan DO : tidak tampak ada tanda-tanda
perdarahan di gusi maupun di
bagian lain

04.00 Memberikan terapi injeksi DS : -


WIB Metylprednisholon DO : An. C tampak meringis saat
diinjeksi

04.05 Menghindari mengukur suhu DS : -


WIB lewat rectal DO :
Dilakukan pengukuran suhu melalui
axilla dengan hasil S : 36.3°C

06.30 Menganjurkan pasien untuk DS : Ibu An. C mengatakan An. C


WIB meningkatkan intake suka ngemil dan tidak ada masalah
makanan yang banyak pada kemauan makan pasien
mengandung vitamin K DO : pasien tampak menghabiskan
porsi makan dari RS
J. EVALUASI
Tanggal / Diagnosa
Catatan Perkembangan TTD
jam Keperawatan
Rabu, 18 Ketidakefektif S : Ibu An. C mengatakan masih timbul bintik-
September an perfusi bintik merah dan memar di kaki
2019 jaringan O:
06.30 WIB perifer • Bintik-bintik merah pada pasien berkurang di
berhubungan bagian tangan
dengan • Memar pada kaki berkurang
penurunan • Turgor kulit normal kembali cepat
komponen A : Masalah keperawatan ketidakefektifan perfusi
seluler yang jaringan perifer berhubungan dengan penurunan
diperlukan komponen seluler yang diperlukan untuk
untuk pengiriman oksigen/nutrient ke sel teratasi
pengiriman sebagian
oksigen/nutrie P : Lanjutkan intervensi
nt ke sel • Anjurkan pasien untuk menghentikan
aktivitas bila palpitasi, nyeri dada, napas
pendek, kelemahan atau
pusingterjadi.
• Berikan cairan yang adekuat.
• Awasi turgor kulit, TD, nadi, pernapasan
selama dan sesudah aktivitas.
• Catat respons terhadap tingkat aktivitas
(misalnya, peningkatan denyut jantung/TD,
disritmia, pusing, dispnea,
takipnea, dan sebagainya).

• Kaji kehilangan/gangguan keseimbangan


gaya jalan, kelemahan otot.
Rabu, 18 Resiko S : Ibu An. C mengatakan An. C tidak
September perdarahan mengalami perdarahan di gusi maupun di bagian
2019 berhubungan lain
06.40 WIB dengan O : tidak tampak tanda-tanda perdarahan
penurunan Trombosit : 7 10ˆ3/uL
jumlah A : masalah resiko perdarahan berhubungan
trombosit. dengan penurunan jumlah trombosit teratasi
sebagian
P : Lanjutkan intervensi
• Monitor tanda-tanda perdarahan
• Monitor nilai trombosit, Hb, Ht
• Lindungi pasien dari trauma yang dapat
menyebabkan perdarahan
• Hindari mengukur suhu lewat rectal
• Hindari pemberian aspirin dan ibuprofen
• Anjurkan pasien untuk meningkatkan
intake makanan yang banyak
mengandung vitamin K
• Pasien diberikan sel darah merah, darah
lengkap perpacked, produk darah sesuai
indikasi

Anda mungkin juga menyukai