Anda di halaman 1dari 1

WEB OF CAUTION CA OVARIUM

sel darah kehilangan darah spotting/perdarahan faktor risiko: ca ovarium adalah tumor ganas yang tumbuh pada ovarium (indung telur) kanker yang berasal dari sel-sel ovarium.
menurun pervaginam diit tinggi lemak, riwayat kanker, nulpara, infertilitas
manifestasi klinis : 1. asites, 2. Penyebaran ke omentum (lemak perut) serta oran organ di dalam rongga perut (usus dan hati), 3. perut membuncit
suplai nutrisi dan MK : Kekurangan volume cairan tubuh kadar estrogen kembung, mual, gangguan nafsu makan, 4. Sesak nafas akibat penumpukan cairan terjadi pada rongga
oksigen ke jaringan
tidak adekuat Pertumbuhan sel-sel abnormal di ovarium pemeriksaan penunjang : USG dengan doppler, pemeriksaan tumor marker seperti Ca-125 dan Ca 72-4,
beta – HCG dan alfafetoprotein, Tes alkaline phospatase (ALP), X-ray, CT Scan
Jaringan kekurangan O2 dan nutrisi Kanker ovarium
penatalaksanaan : 1. pengangkatan indung telur 2. kemoterapi 3. radioterapi 4. terapi pendukung
MK : gangguan perfusi jaringan perifer invasif menekan jaringan Menekan saraf
sekitar komplikasi : 1. Perforasi atau lubang pada usus 3. penyumbatan saluran kemih
metastase pelepasan talamus 2. Penimbunan cairan di selaput paru-paru (efusi pleura) 4. penyumbatan di usus
mediator kimiawi
merangsang aktivator simpatis obstruksi kelenjar rongga vaskuler limfa Pembuluh darah korteks serebi faktor resiko : 1. ovulasi terus menerus, dengan jumlah siklus ovulasi yang meningkat terjadi
limfe peningkatan mutasi spontan sel epitel germinativum sehingga meningkatkan kanker
efek pada GIT ginjal metastase Metastase Hemoptisis persepsi nyeri ovarium
oedema ke otak ke paru 2. gonadotropin, paparan terus menerus ovarium dengan gonadotropin dan peningkatan
refleks regang lambung obstruksi ureter MK : nyeri kronis kadar estradiol yang menyebabkan karsiogenik
nyeri ekstremitas Kematian Dispnea 3. obesitas, konsumsi lemak jenuh dapat meningkatkan ca ovarii
mual, muntah 4. genetik, faktor keluarga dapat meningkatkan kanker ovarium
inkontinensia hematuria disuria Hipoksemia
anoreksia NOC :
MK : gangguan pertukaran gas dx (00132)
asupan makanan menurun 160510 menganalisa skala nyeri pasien setiap 3/24 jam
NOC : 160503 menggunakan langkah-langkah pencegahan nyeri kronis
MK : ketidakseimbangan nutrisi dx (0402) 160504 menggunakan langkah-langkah bantuan non analgesik
NOC 40208 tekanan parsial oksigen di darah arteri (PaO2) 160505 menggunakan analgesic seperti yang dianjurkan
dx (1014) 40209 tekanan parsial karbondioksida di darah arteri (PaCO2)
101406 intake makanan 40210 pH arteri NIC :
101407 intake nutrisi 40211 Saturasi oksigen dx (1400)
101408 intake cairan 40213 Hasil rontgen dada gunakan strategi komunikasi terapeutik untuk menyampaikan rasa sakitnya
101409 rangsangan untuk makan 40203 dipsnea saat istirahat bantu pasien dan keluarga unntuk mencari dan memberikan dukungan
40204 dipsnea saat aktivitas ringan kendalikan faktor lingkungan yang dapat mempengarui faktor nyeri
NIC dorong pasien untuk memantau nyeri sendiri dengan tepat
dx (1100) NIC
tentukan status gizi pasien dx (1914)Manajemen asam basa : alkalosis respiratorik
identifikasi alergi makanan monitor pola nafas
instruksikan pasien mengenai kebutuhan nutrisi pertahankan akses intravena
kolaborasikan dengan ahli gizi mengenai kalori dan asupan makanan klien monitor kecenderungan pH arteri, PaCO2, dan HCO3
monitor gejala perburukan alkalosis respiratorik
monitor AGD dan kadar elektrolit
monitor cairan masuk dan keluar
kelola pemberian sedatif, penghilang nyeri, penurun demam
tingkatkan pengurangan stress

Anda mungkin juga menyukai