Keperawatan
Profesi KGD
KOREKSI I KOREKSI II
(…………………………………..………..………) (…………………..…………...…………………...)
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT
DARURAT (Intensive Care Unit)
Tanggal Pengkajian : 15 Maret 2021 Diagnosa Medis : AMS, TB Paru, Susp. Meningitis TB
A. IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn. W
Umur : 40 Tahun
Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT
Agama : Islam
Nama : Tn. P
Umur : 45 Tahun
Pekerjaan : Petani
2. Keluhan Utama
Pasien masuk ke RSUD dr. Drajat Prawiranegara Serang pukul 11.00 WIB dengan keluhan demam,
pusing disertai penurunan kesadaran.
urin basah
Aktivitas 1. Terbaring 2. Tidak bisa 3. Berjalan 4. Dapat
ditempat tidur berjalan dengan atau berjalan
1
tanpa bantuan sekitar
ruangan
Mobilitas 1. Tidak mampu 2. Tidak dapat 3. Dapat 4. Dapat
bergerak merubah membuat merubah
posisi secara perubahan posisi tanpa
tepat dan posisi tubuh bantuan
2
teratur atau
ekstremitas
dengan
mendiri
Nutrisi 1. Tidak dapat 2. Jarang 3. Mampu 4. Dapat
menghabiskan mampu menghabiskan menghabiskn
1/3 porsi menghabiska lebih dari 1/3 porsi
makananya, n ½ porsi porsi makananya
sedikit makananya makananya tidak
minum, puasa atau intake memerlukan 3
atau minum cairan kurang suplemen
air putih atau dari jumlah nutrisi
dapat infus optimum
lebih dari 5
hari
Gesekan 1. Tidak mampu 2. Membutuhka 3. Membutuhkan
mengangkat n bantuan bantuan
badanya minimal minimal
sendiri, atau mengangkat mengangkat 1
spastik, tubuhnya tubuhnya
kontraktur
atau gelisah
Total Skor 14
F. PEMERIKSAAN FISIK
1. Kesadaran : Somnolen (E3 M5 V2)
2. Tanda Vital
a. Suhu : 36,8ºC
b. Tekanan Darah : 175/132 mmHg
c. Nadi : 76 x/menit
d. Respirasi : 21 x/menit
e. Saturasi O2 : 98 %
Karbihidrat
Glukosa darah sewaktu 148 mg/Gl Normal <140 ProDM
proDM 140-195
DM > 200
5. Program Terapi:
a. Nutrisi : Diet MC TETP (Makanan Cair) 6x250 cc diberikan secara bertahap melalui NGT
b. Cairan : NaCl 0,9% 20 TPM
c. Obat obatan :
- Meropenem 3 x 1 gram
- Citicolin 2 x 1 gram
- Dexametason 4 x 10 mg
- Omeprazole 2 x 40 mg
- Paracetamol 3 x 1 gram
- NaCl Capsul 3 x 1 capsul
- Rifampisin 1 x 450 mg
- Isoniazid 1 x 300 mg
- Pyrazinamid 1 x 1000 mg
- Etambutol 1 x 1000 mg
√ NGT
√ Kateter
DATA PENGETAHUAN
Keluarga tidak mengetahui mengenai penyakit yang dialami oleh pasien
PATHWAY
Edema serebral
ANALISA DATA
DATA DIAGNOSA
ETIOLOGI
KEPERAWATAN
Data Objektif: Inhalasi Mycobacterium Tuberkulosis D.0001 Bersihan Jalan
- Terdengar ronkhi pada kedua Napas Tidak Efektif
lapang paru Menempel pada brokus
- Terdengar wheezing pada
Iritasi pada bronkus
lobus bawah kedua paru
- Respirasi: 21 x/menit Produksi sputum berlebihan
- Terpasang oksigen nasal
kanul sebanyak 3 L/menit Sekresi tertahan
- Pasien tampak sesekali batuk
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Data Subjektif: Inhalasi Mycobacterium Tuberkulosis D.0066 Penurunan
- Pasien sempat berbicara Kapasitas Adaptif
pusing kepada anaknya Fagositosis oleh makrofag alveolus paru Intrakanial
terkoordinasi
- Gambaran EKG menunjukan Invasi kuman ke selaput otak
sinus arrhythmia
- ADL sepenuhnya dibantu Reaksi peradangan jaringan serebral
oleh perawat
Edema serebral
Iskemik jaringan
Gangguan motorik
Kelemahan Fisik
Intoleransi Aktivitas
Data Subjektif: Inhalasi Mycobacterium Tuberkulosis D.0077 Nyeri Akut
- Pasien sempat berbicara
pusing kepada anaknya Fagositosis oleh makrofag alveolus paru
Nyeri Akut
Data Objektif: Inhalasi Mycobacterium Tuberkulosis D.0119 Gangguan
- Kesadaran: somnolen Komunikasi Verbal
- GCS: 10 (E3 M5 V2) Fagositosis oleh makrofag alveolus paru
- Pasien tampak tidak mampu
Organisme masuk ke aliran darah
berbicara
- Pasien menunjukan respon Invasi kuman ke selaput otak
tidak sesuai
Format Asuhan Keperawatan
Asuhan Keperawatan Profesi KGD 2020-2021
Infark cerebri
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif b.d sekresi yang tertahan d.d terdengar ronkhi pada kedua lapang
paru, terdengar wheezing pada lobus bawah kedua paru, respirasi: 21 x/menit, terpasang oksigen nasal
kanul sebanyak 3 L/menit dan pasien tampak sesekali batuk.
2. Penurunan Kapasitas Adaptif Intrakanial b.d edema serebral d.d pasien sempat berbicara pusing kepada
anaknya, pasien tampak lemah, kesadaran: somnolen, GCS: 15 (E3 M5 V2), TD: 175/132 mmHg, nadi
76 x/menit, kaku kuduk +, reflek lasegue +, MAP 146.
3. Intoleransi Aktivitas b.d kelemahan fisik, pasien tampak lemah, kekuatan otot tidak dapat dinilai, tampak
gerakan pasien tidak terkoordinasi, gambaran EKG menunjukan sinus arrhythmia, dan ADL sepenuhnya
dibantu oleh perawat.
4. Nyeri Akut b.d agen cedera fisiologis d.d pasien sempat berbicara pusing kepada anaknya, pasien
tampak lemah, TD: 175/132 mmHg, nadi: 76 x/menit, respirasi: 21 x/menit, suhu: 36,8ºC, terpasang
oksigen nasal kanul sebanyak 3 L/menit, dan aku kuduk +.
5. Gangguan Komunikasi Verbal b.d penurunan sirkulasi serebral d.d kesadaran somnolen, GCS: 15 (E3
M5 V2), pasien tampak tidak mampu berbicara, pasien menunjukan respon tidak sesuai, tampak bicara
tidak jelas saat berespon (disartia), tampak mengeluarkan suara yang tidak jelas, tampak tidak ada
kontak mata, pasien tampak sulit menggunakan ekspresi wajah atau tubuh.
Nama Pasien: Tn. W Umur: 40 tahun No Medrek: 00.14.52.83 Diagnosa Medis: AMS, Susp. Meningitis TB
Intoleransi Aktivitas b.d SLKI LABEL: L.02014 Toleransi Aktivitas I.05178 Manajemen 1. Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang
kelemahan fisik, pasien Energi mengakibatkan kelelahan
tampak lemah, kekuatan Setelah melakukan asuhan keperawatan selama 2. Monitor pola tidur dan jam tidur
otot tidak dapat dinilai, 3x24 jam maka toleransi aktivitas 3. Sediakan lingkungan nyaman dan rendah
tampak gerakan pasien meningkat, dengan kriteria hasil: stimulus
tidak terkoordinasi, - Kemudahan dalam melakukan aktivitas 4. Lakukan latihan rentang pasif
gambaran EKG sehari-hari meningkat 5. Anjurkan tirah baring
menunjukan sinus - Kekuatan tubuh bagian atas dan bawah 6. Fasilitasi pemenuhan kebutuhan sehari-hari
arrhythmia, dan ADL meningkat 7. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara
sepenuhnya dibantu oleh - Perasaan lemah menurun meningkatkan asupan makanan
perawat. - Tekanan darah membaik
- EKG membaik
Nyeri Akut b.d agen SLKI LABEL: L.08063 Kontrol Nyeri I.08238 Manajemen Nyeri 1. Identifikasi lokasi, kualitas nyeri, durasi
cedera fisiologis d.d 2. Identifikasi skala nyeri
Gangguan Komunikasi SLKI LABEL: L.13118 Komunikasi Verbal SLKI LABEL: I.14517 1. Identifikasi penggunaan obat sesuai resep
Verbal b.d penurunan Manajemen Medikasi 2. Identifikasi masa kadaluarsa obat
sirkulasi serebral d.d Setelah melakukan asuhan keperawatan selama 3. Fasilitasi pasien dan keluarga melakukan
kesadaran somnolen, 3x24 jam maka komunikasi verbal penyesuaian pola hidup akibat program
GCS: 15 (E3 M5 V2), meningkat, dengan kriteria hasil: pengobatan
pasien tampak tidak - Kemampuan berbicara meningkat
mampu berbicara, pasien - Kemamapuana mendengar meningkat
menunjukan respon tidak - Kesusahan ekspresi wajah/tubuh
sesuai, tampak bicara meningkat
tidak jelas saat berespon - Disatria menurun
2. 15 Maret 1. Mengidentifikasi penyebab peningkatan TIK S: Pasien sempat berbicara pusing kepada anaknya Andini
2021
2. Memonitor tanda/gejala peningkatan TIK O:
3. Memonitor status pernapasan - Pasien tampak lemah
4. Meminimalkan stimulus dengan menyediakan lingkungan yang - Kesadaran: somnolen
tenang - GCS: 10 (E3 M5 V2)
5. Memberikan posisi semi fowler - TD: 175/132 mmHg
6. Menghindari pemberian cairan IV hipotonik - Nadi 76 x/menit
7. Mempertahankan suhu tubuh normal - Kaku kuduk +
- Reflek lasegue +
- MAP 146
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
- Monitor TTV
- Monitor Kesadaran
4. 15 Maret 1. Identifikasi lokasi, kualitas nyeri, durasi S: Pasien sempat berbicara pusing kepada anaknya Andini
2021
2. Identifikasi skala nyeri O:
2. 16 Maret 1. Mengidentifikasi penyebab peningkatan TIK S: Pasien sempat berbicara pusing kepada anaknya Andini
2021
2. Memonitor tanda/gejala peningkatan TIK O:
3. Memonitor status pernapasan - Pasien tampak lemah
4. Meminimalkan stimulus dengan menyediakan lingkungan yang - Kesadaran: apatis
tenang - GCS: 12 (E3 M6 V3)
5. Memberikan posisi semi fowler - TD: 140/90 mmHg
6. Menghindari pemberian cairan IV hipotonik - Nadi: 88 x/menit
- Suhu: 36,9ºC
Format Asuhan Keperawatan
7. Mempertahankan suhu tubuh normal - Kaku kuduk +
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
- Monitor TTV
- Monitor Kesadaran
3. 16 Maret 1. Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan S: - Andini
2021
kelelahan O:
2. Monitor pola tidur dan jam tidur - Pasien tampak lemah
3. Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus - Kekuatan otot masih belum dapat dinilai
4. Lakukan latihan rentang pasif - ADL masih sepenuhnya dibantu oleh perawat
5. Anjurkan tirah baring A: Masalah belum teratasi
6. Fasilitasi pemenuhan kebutuhan sehari-hari P: Lanjutkan intervensi
7. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan - Membantu pemenuhan ADL
makanan - Memberikan MC TETP 6x250cc per NGT
4. 16 Maret 1. Identifikasi lokasi, kualitas nyeri, durasi S: Pasien masih pusing Andini
2021
2. Identifikasi skala nyeri O:
3. Identifikasi respon nyeri non verbal - Pasien tampak lemah
4. Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri - TD: 140/90 mmHg
5. Berikan teknik non farmakologis - Nadi: 88 x/menit
6. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri - Respirasi: 20 x/menit
7. Fasilitas istirahat dan tidur - Suhu: 36,9ºC
Format Asuhan Keperawatan
8. Kolaborasi pemberian analgesik - Terpasang oksigen nasal kanul sebanyak 3
L/menit
- Kaku kuduk +
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
- Monitor TTV
- Monitor adanya peningkatan nyeri
- Memberikan analgesik
No Catatan Perkembangan
Tanggal Paraf
Dx ( SOAPIE )
15 Maret 1. S: - Andini
2021
O:
- Terdengar ronkhi pada kedua lapang paru
- Terdengar wheezing pada lobus bawah kedua paru
- Terpasang oksigen nasal kanul sebanyak 3 L/menit
- Pasien tampak sesekali batuk
- RR: 21 x/menit
15 Maret 3. S: - Andini
2021
O:
- Pasien tampak lemah
- Kekuatan otot tidak dapat dinilai
- Tampak gerakan pasien tidak terkoordinasi
- Gambaran EKG menunjukan sinus arrhythmia
- ADL sepenuhnya dibantu oleh perawat
15 Maret 5. S: - Andini
2021
O:
- Kesadaran: somnolen
Format Asuhan Keperawatan
- GCS: 10 (E3 M5 V2)
- Pasien tampak tidak mampu berbicara
- Pasien menunjukan respon tidak sesuai
- Tampak bicara tidak jelas saat berespon (disartia)
- Tampak mengeluarkan suara yang tidak jelas
- Tampak tidak ada kontak mata
- Pasien tampak sulit menggunakan ekspresi wajah atau tubuh
16 Maret 1. S: - Andini
2021
O:
- Masih terdengar ronkhi pada kedua lapang paru
- Masih terdengar wheezing pada lobus bawah kedua paru
- Masih terpasang oksigen nasal kanul sebanyak 3 L/menit
- Pasien tampak sesekali batuk
- RR: 20 x/menit
16 Maret 3. S: - Andini
2021
O:
- Pasien tampak lemah
- Kekuatan otot masih belum dapat dinilai
- ADL masih sepenuhnya dibantu oleh perawat
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
- Membantu pemenuhan ADL
- Memberikan MC TETP 6x250cc per NGT
16 Maret 5. S: - Andini
2021
O:
- Kesadaran: apatis
- GCS: 12 (E3 M6 V3)
- Pasien tampak mulai mampu berbicara
- Pasien tampak bicara sudah mulai jelas saat berespon
- Tampak mulai ada kontak mata