A
DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAPASAN
SEHUBUNGAN DENGAN CA. PARU
Disusun Oleh :
Dina Agusti
(KHGC17069)
Kelas : 3B
2020
A. PENGKAJIAN
Tanggal : 09 Juli 2020
Jam : 14.00 WIB
1. IDENTITAS
a. Identitas klien
Nama : Tn. A
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 40 tahun
Pekerjaan : kerja dipabrik alimunium dan tekstil
Agama : islam
Status perkawinan : sudah menikah
Pendidikan :-
Alamat :-
Diagnosa Medis : Ca Paru Dextra
2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan Utama
Klien mengeluh sesak nafas
b. Riwayat Sebelum Masuk Rumah Sakit
Klien mengatakan 1 bulan SMRS dengan keluhan sesak napas disertai
batuk-batuk, tidak berdahak.
c. Riwayat Penyakit Sekarang
Klien mengatakan sesak napas disertai nyeri ulu hati terus menurus dan
bertambah bila beraktivitas dan tidak berkurang dengan istirahat. Batuk-
batuk darah (-), batuk-batuk lama (-), kontak dengan penderita batuk
lama (-). Berat badan turun 8 kg dalam 3 bulan, nafsu makan berkurang
dan nyeri menjalar kedada kanan.
d. Riwayat Penyakit dahulu
Klien mengatakan baru menderita penyakit seperti ini dalam 1 bulan
terakhir
e. Riwayat penyakit keluarga
Dikeluarga klien tidak ada yang mengalami penyakit keturunan seperti
DM, hipertensi dan dikeluarga juga tidak ada tidak ada penyakit menular
3. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum : Baik
2. Kesadaran : Compos Mentis
3. TTV
TD : 100/80 mmHg
P : 20x/menit
R : 28x/menit
S : 37,7 oC
4. Kepala
a. Rambut
Warna : Tidak Terkaji
Tekstur : Tidak Terkaji
Penyebaran : Tidak Terkaji
Kebersihan : Tidak Terkaji
b. Mata
Visus : Tidak Terkaji
Selera : Tidak Terkaji
Konjungtiva : Tidak Terkaji
Gerakan bola mata : Tidak Terkaji
Pupil : Tidak Terkaji
Lesi : Tidak Terkaji
Hygnie : Tidak Terkaji
c. Hidung
Pernapasan cuping hidung : Tidak Terkaji
9. Kulit
Turgor kulit : Tidak Terkaji
Tekstur : Tidak Terkaji
10. Ekstremitas
a. Ekstremitas atas
Pembengkakan : Tidak Terkaji
Cyanosis : Tidak Terkaji
Fraktur : Tidak Terkaji
b. Ekstremitas bawah
Pembengkakan : Tidak Terkaji
Cyanosis : Tidak Terkaji
Fraktur : Tidak Terkaji
4. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
a. Analisa cairan pleura: warna merah, keruh, rivalta (+)
b. Photo thoraks : kesan hidropneumothoraks dextra
5. THERAPY
a. Ceftriaxon 2 x 1 gr IV
b. Ketorolac 2 x 1 amp IV
c. Ranitidin 2 x 1 amp IV
d. Infus Dextrose : 1500 cc/24 jam
B. ANALISA DATA
Faktor penyebab
2. Ds : Klien mengatakan Ketidakefektifan
batuk ringan, mempunyai bersihan jalan nafas
Bahan karsinogenik
riwayat merokok mengendap
Do : Sesekali batuk tetapi
tidak efektif Perubhana epitel silia dan
Terdapat suara napas mukosa/ulserasi bronkus
ronkhi pada bagian
apeks dextra Hiperplasi/metaplasi
Kanker paru
Adenokarsinoma
Mengandung mucus
Adenokarsinoma
3. Do : klien mengatakan Keseimbangan
nafsu makan nutrisi kurang dari
Mengandung mucus
berkurang kebutuhan tubuh
Ds : klien mengalami
anoreksia sehingga
Menyubat jalan nafas
penurunan berat
badan 8 kg dalam 3
bulan Malas makan/anoreksia
BB awal : 48 kg
BB sekarang : 40 kg
Keseimbangan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan obstruksi bronkus atau
sumbatan parsial pada intrapulmoner proksimal
2. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan obstruksi
bronkial sekunder karena invasi tumor (penyakit paru obstruktif kronis)
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan malas makan/anoreksia
D. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
N DIAGNOSA TUJUAN ( NOC ) INTERVENSI ( NIC )
O
1. Ketidakefektifan pola Tujuan : Manajemen Jalan Napas :
napas berhubungan Setelah dilakukan tindakan 1. Posisikan klien untuk
dengan obstruksi keperawatan 3x24 jam diharapkan memaksimalkan ventilasi
bronkus atau mampu mempertahankan 2. motivasi pasien untuk
sumbatan parsial pada kebersihan jalan nafas berdalam dan pelan
intrapulmoner 3. Monitor status pernapasan
proksimal kriteria Hasil : dan oksigenasi
Mendemonstrasikan batuk sebagaimana mestinya
efektif dan suara nafas yang Terapi oksigen
bersih, tidak ada sianosis Beesihkan mulut,
dan dyspneu (mampu hidung, dan seckret
mengeluarkan sputum,
trakea
mampu bernapas dengan
Pertahankan jalan napas
mudah)
yang paten
Menunjukkan jalan nafas
Monitor aliran oksigen
yang paten (frekuensi
Pertahankan posisi klien
pernafasan rentang normal,
tidak ada suara nafas Monitor TD, nadi, dan
abnormal) RR
Tanda-tanda vital dalam
rentang normal
2. Ketidakefektifan Tujuan : Airwey suction
bersihan jalan nafas
berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan Auskultasi suara nafas
obstruksi sekunder keperawatan 3x24 jam diharapkan sebulum dan sesudah
karena invasi tumor mampu mempertahankan suctioning
(penyakit paru kebersihan jalan nafas Informasikan pada klien
obstruktif kronis)
dan keluarga tentang
Krikteria Hasil :
suctioning
Mendemonstrasikan batuk Minta klien nafas dalam
efektif dan suara nafas sebelum suction
yang bersih, tidak ada dilakukan
sianosis dan dyspneu Berikan O2 dengan
(mampu mengeluarkan menggunakan nasal
sputum, mampu bernapas untuk memfasilitasi
dengan mudah) suktionnasotrakeal
Menunjukkan jalan nafas Anjurkan pasien untuk
yang paten (frekuensi istirahat dan napas
pernafasan rentang dalam setelah kateter
normal, tidak ada suara dikeluarkan dari
nafas abnormal) nasatrakeal
Mampu mengidentifikasi Ajarkan keluarga
dan mencegah faktor yang bagaimana cara
dapat menghambat jalan melakukan suksion
nafas Hentikan suksion dan
berikan oksigen apabila
pasien menunjukan
bradikardi, peningkatan
saturasi O2,dll.
Airway management
Posisikan pasien u/
memaksimalkan
ventilasi
Identifikasi pasien
perlunya pemasangan
alat jalan nafas buatan
Lakukan fisioterpi dada
jika perlu
Keluarkan sekret
Dengan batuk atau
suction
Auskultasi suara nafas,
catat adanya suara
tambahan