Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

K DENGAN
UNSTABLE ANGINA PECTORIS DI RUANG INTENSIF CARE UNIT
CIPUTRA HOSPITAL CITRA RAYA

I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS
1. Identitas Klien
Nama : Tn.K
Umur : 39 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat tanggal lahir : Medan, 02 Agustus 1977
Golongan Darah : O
Pendidikan terakhir : SLTA
Agama : Kristen Protestan
Suku : Batak
Status perkawinan : Menikah
Pekerjaan : Karyawan
Alamat : Perum Argo Subur, rt04/rw06 Solear Pasanggrahan
Tanggal masuk RS : 29 Juni 2017
Tanggal pengkajian : 29 Juni 2017
Diagnosa Medis : UAP dd/ NSTEMI
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny.N
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Kristen Protestan
Suku : Batak
Hubungan dengan klien : Istri
Alamat : Perum Argo Subur, rt04/rw06 Solear Pasanggrahan

1
B. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian dilakukan : Tanggal 29 Juni 2017
2. Pengkajian diperoleh dari : pasien dan Ny.N (istri)
3. Riwayat Kesehatan Sekarang : Keluarga mengatakan, pasien merasa nyeri dada kiri sejak
1 hari sebelum masuk rumah sakit. Sehari sebelumnya pasien dan keluarga sempat pergi
berlibur ke Bandung. Selaij nyeri dada pasien juga mengeluh pusing dan sempat pingsan.
Pasien dibawa ke IGD tanggal 29 Juni 2017 pukul 02.35 WIB, di IGD mendapat terapi
injeksi ondansentron 8 mg/IV, gastrofer 40mg/IV, CPG 300mg/PO, Tromboaspilet
160mg/PO, ISDN 5mg/PO. Selain itu dilakukan pemeriksaan laboratorium DL, OT, PT,
UR, CR, GDS, CKMB, Trop I, EKG serta rongent thorak. Setelah itu pasien dirawat di
ruang ICU Ciputra hospital.
4. Riwayat penyakit dahulu : Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit hipertensi
sebelumnya dan tidak memiliki penyakit Diabetes Melitus. Sebelumnya perrnah di rawat
di Ciputra dengan keluhan sesak dan batuk dengan diagnosa pleuritis
5. Riwayat penyakit keluarga : Keluarga tidak memiliki riwayat penyakit asma, DM,
hipertensi, hepatitis.
6. Alat Kesehatan yang terpasang :
- IV line di vena metacarpal sinistra no.20
7. Riwayat pemeriksaan Radiologi yang pernah dilakukan :
- Foto Thorak AP
8. Riwayat alergi : Pasien tidak memiliki alergi obat, makanan maupun lingkungan
9. Riwayat ketergantungan : Pasien tidak memiliki riwayat ketergantungan rokok maupun
minuman keras
10. Riwayat penggunaan obat penenang : Pasien tidak pernah menggunakan obat penenang
11. Riwayat penggunaan obat pengencer darah : Pasien tidak pernah menggunakan obat-
obatan pengencer darah
12. Riwayat obat yang pernah/sedang dikonsumsi : Pasien tidak mengkonsumsi obat apapun
sebelum dirawat di rumah sakit

2
C. PEMERIKSAAN FISIK
a. Kesadaran : Composmentis
b. GCS : Membuka mata : 4
Motorik :6
Verbal :5
Pupil: 2/2
Reaksi: +/+
c. Tanda vital:
TD: 170/120 mmHg
MAP: 136 mmHg
HR: 109 x/menit, Teratur, Kuat
RR: 24 x/menit
SPO2: 96%
S: 37,7 0C
d. Berat Badan : 85 kg, Tinggi Badan: 165 cm, IMT: 31,25 kg/m2
e. Kardiovaskuler:
a. Warna kulit : Tidak pucat
b. Nyaeri dada : Ada, sebelah kiri menjalar ke bahu
c. Denyut nadi : Teratur
d. Sirkulasi : Akral hangat
e. Pulsasi : Kuat
f. Respirasi :
a. Pola nafas : Normal
b. Suara nafas : Vesikuler
c. Volume pernafasan : Normal
d. Irama nafas : Teratur
e. Kesulitan bernafas : Tidak ada
f. Batuk dan sekresi : Tidak ada
g. Ekspansi paru : Sama antara kanan dan kiri

3
a. Gantrointestinal :
a. Mulut : Simetris, mukosa bibir lembab, tidak ada kelainan
b. Gigi : Gigi lengkap, tidak ada kelainan
c. Lidah : Lidah bersih, tidak ada kelainan
d. Abdomen : Supel, Bising usus : 8 x/menit
b. Neurologi :
a. Penglihatan : Tidak ada kelainan
b. Pendengaran : Tidak ada kelainan
c. Bicara : Tidak ada kelainan
d. Sensorik : Tidak ada kelainan
e. Motorik : Tidak ada kelainan
f. Kekuatan otot : 5555 5555
5555 5555

D. PENILAIAN PER SISTEM


a. Kenyamanan :
Pasien mengatakan nyeri
P : Nyeri karena jantung
Q :seperti ditusuk-tusuk
R: pada dada sebelah kiri
S : skala 5
T: muncul setiap saat
b. Kebutuhan istirahat/tidur : Pasien merasa tidak bisa tidur
c. Pengkajian Fungsi
a. Kemampuan melakukan aktifitas sehari-hari : Dibantu sebagian
b. Aktivitas : dibantu, pasien berkeringat dingin
c. Berjalan : bedrest
d. Alat ambulasi : Tidak ada
e. Ekstremitas atas dan bawah : Tidak ada kesulitan
d. Integumen
a. Warna : Normal

4
b. Turgor : Sedang
c. Kulit : Normal tidak ada lesi maupun kelainan
e. Proteksi
a. Status mental : Orientasi, kooperatif
b. Status psikologis : Tenang
c. Penggunaan restrain : Tidak ada penggunaan restrain
d. Pengkajian resiko jatuh : 45
Parameter Status/keadaan Skor
a. Riwayat jatuh (baru-baru ini dalam 3 Tidak pernah 0
bulan terakhir)
b. Penyakit penyerta(diagnosis sekunder) Ada 15
c. Alat bantu Tidak ada 0
d. Pemakaian infus intravena/heparin Ya 20
e. Cara berjalan Lemah 10
f. Status mental terganggu Menyadari kelemahannya 0

f. Eliminasi
a. BAB : Normal, tidak ada kelainan, tidak dapat melakukan secara mandiri
b. BAK : BAK spontan, kuning jernih
g. Seksual/Reproduksi
1. Sirkumsisi : Ya
2. Masalah prostat : Tidak
h. Kebutuhan Nutrisi
a. Makan : Pasien mengatakan mual dan tidak nafsu makan. Riwayat pola makan pasien,
yaitu pasien sering dan suka makan berlemak, santan dan gorengan. Selain itu pasien juga
suka makan makanan yang asin.
b. Minum : Riwayat pasien sering minum kopi saat bekerja maupun di rumah
i. Kebutuhan komunikasi
a. Bicara : Normal
b. Bahasa sehari-hari : Indonesia dan Sunda (aktif/pasif)
c. Perlu penterjemah : Tidak
d. Hambatan belajar : Tidak ada

5
e. Tingkat pendidikan : SLTA
f. Cara belajar : Mendengar, pasien terlihat cemas dan bertanya tentang
penyakitnya. Pasien dan keluarga tidak mengetahui apa itu penyakit jantung, tidak
mengetahui penyebab, tanda gejala dan komplikasinya.
g. Pasien/keluarga menginginkan informssi tentang : proses penyakit, keluarga
mengatakan tidak mengetahui penyebab sakit dan cemas akan terjadi perburukan.
j. Spiritual
a. Agama : Kristen Protestan
b. Mengungkapkan keprihatinan yang berhubungan dengan rawat inap : Tidak
k. Sistem Sosial
a. Pekerjaan : Karyawan Swasta
b. Tinggal bersama : Istri dan anak
c. Kondisi lingkungan rumah : Lantai tidak licin, tangga rumah tidak ada, penerangan
cukup, tempat tidur berupa kasur dan tidak ada pegangan di sekitarnya, WC posisi
jongkok, lingkungan bersih

E. DATA PENUNJANG
1. Laboratorium (29 Juni 2017)
Pemeriksaan Hasil Nilai rujukan Satuan
Hematologi
Hemoglobin 16.2 12.0-15.0 g/dl
Hematokrit 45 35-49 vol%
Leukosit * 12180 4500-11500 /ul
Trombosit 288000 150000-450000 /ul
Eritrosit 5.25 4.00-5.40 Juta/ul
RDW 13.5 11.5-14.5 %
Nilai eritrosit Rata-rata
MCV 86 80-94 fl
MCH 31 26-32 pg
MCHC 36 32-36 %
Hitung Jenis
Basofil 0.1 0.0-2.0 %
Eosinofil 1.0 1.0-3.0 %
Segmen * 70.2 50.0-70.0 %

6
Limfosit 21.5 18.0-42.0 %
Monosit 7.2 2.0-11.0 %
KIMIA
Fungso Hati
SGOT 32 <31 U/L
SGPT * 46 <34 U/L
Fungsi Ginjal
Urea 21 13-43 mg/dl
Creatinin 0.6 0.6-1.1 mg/dl
Diabetes
Normal : <100
Gula Darah Sewaktu *119 mg/dl
Pre DM : 100-199
DM: ≥ 200
Bayi : 40-60

JANTUNG
7.0-25.0
CKMB * 27.0 U/L
0.00-0.30
Troponin I <0.10 Ng/mL

LEMAK
Desirable :<200
Cholesterol *223 mg/dL
Borderline 200-239
High >240

Recomended <130
mg/dL
Moderate Risk 130-159
LDL Cholesterol *158 High Risk >160

Men :
mg/dL
No Risk >55
HDL Cholesterol *46 Moderate Risk 35-55
High Risk <35

Normal <150 mg/dL


Borderline 150-199
Trigliserida 94
High 200-499
Very high >500

2. Pemeriksaan Radiologi (29 Juni 2017)


X FOTO THORAX AP
Kesan:
Suspek kardiomegali (LVH) dengan elongasio aorta
Gambaran brokhitis

7
3. Elektrokardiografi (29 Juni 2017)
 Sinus Tachycardia
 ST Abnormality: Elevation (di lead II)

4. Terapi Farnakologi (29 Juni 2017)


No. Nama Obat Dosis Kegunaan
1. Cairan :
Asering 1500cc/24jam
2. Via Intravena:
Isorbid drip 1mg/jam
Pranza 2x40mg
Tomit 3x10mg
Subcutan
Lovenox 2x0.6

8
3. Peroral:
Sanmol Forte 3x650mg
Canderin 1x8mg
Clopidogrel 1x75mg
Tromboaspilet 1x80mg
ISDN 3x5mg
Amlodipin 1x10mg
Acpulsif 3x1 tab

II. ANALISA DATA


No. DATA FOKUS ETIOLOGI MASALAH
1. DS: Iskemia Otot Jantung Nyeri Akut
Pasien mengatakan nyeri
P : Nyeri karena jantung
Q :seperti ditusuk-tusuk
R: pada dada sebelah kiri
S : skala 5
T: muncul setiap saat
DO:
TD: 170/120 mmHg
MAP: 136 mmHg
HR: 109 x/menit, Teratur, Kuat
Pasien tampak menahan nyeri
Elektrokardiografi
- Sinus Tachycardia
- ST-T Abnormality: Elevation di lead
II
2. DS: Pasien mengatakan lemas Penurunan Resiko Penurunan
DO: kontraklititas miokard curah jantung
- TD: 170/120 mmHg
- MAP: 136 mmHg
- HR: 109 x/menit, Teratur, Kuat
- RR: 24 x/menit

9
- SPO2: 96%
- S: 37,7 0C
X FOTO THORAX AP
- Kesan:
- Suspek kardiomegali (LVH)
dengan elongasio aorta
- Gambaran brokhitis
3. DS: Pasien mengatakan keringat Ketidakseimbangan Intoleransi aktifitas
dingin suplai O2 ke jaringan
DO:
RR 24x/menit
SPO2: 96%
Skala aktifitas 4
Pasien bedrest total
4. DS: Keterbatasan Kurang pengetahuan
Keluarga mengatakan cemas akan pengetahuan tentang berhubungan
terjadi perburukan dan ingin penyakitnya
mengetahui penyebab sakit serta
proses penyakit
DO:
Pasien terlihat cemas dan bertanya
tentang penyakitnya. Pasien dan
keluarga tidak mengetahui apa itu
penyakit jantung, tidak mengetahui
penyebab, tanda gejala dan
komplikasinya.
III. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan iskemia otot jantung
2. Resiko penurunan curah jantung berhubungan dengan penurunan kontraktilitas miokard
3. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai O2 ke jaringan
4. Kurang pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan pengetahuan tentang penyakitnya
IV. INTERVENSI KEPERAWATAN

10
No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

1 Nyeri akut b.d. Iskemia otot NOC: NIC:


jantung  Tingkat nyeri Manajemen nyeri :
 Nyeri terkontrol 1. Lakukan pegkajian nyeri
 Tingkat kenyamanan secara komprehensif termasuk
Setelah dilakukan asuhan lokasi, karakteristik, durasi,
keperawatan selama 1 x 24 frekuensi, kualitas dan ontro
jam, klien dapat : presipitasi.
1.Mengontrol nyeri, dengan 2. Observasi reaksi nonverbal
indikator : dari ketidaknyamanan.
- Mengenal faktor-faktor 3. Gunakan teknik komunikasi
penyebab terapeutik untuk mengetahui
- Mengenal onset nyeri pengalaman nyeri klien
- Tindakan pertolongan sebelumnya.
non farmakologi 4. Pilih dan lakukan penanganan
- Menggunakan analgetik nyeri (farmakologis/non
- Melaporkan gejala- farmakologis)..
gejala nyeri kepada tim 5. Ajarkan teknik non
kesehatan. farmakologis (relaksasi,
- Nyeri terkontrol distraksi dll) untuk mengetasi
2.Menunjukkan tingkat nyeri..
nyeri, dengan indikator: 6. Berikan analgetik untuk
- Melaporkan nyeri mengurangi nyeri.
- Frekuensi nyeri 7. Evaluasi tindakan pengurang
- Lamanya episode nyeri nyeri/ontrol nyeri.
- Ekspresi nyeri; wajah 8. Kolaborasi dengan dokter
- Perubahan respirasi rate bila ada komplain tentang
- Perubahan tekanan pemberian analgetik tidak
darah berhasil.
- Kehilangan nafsu
makan
Administrasi analgetik :.
1. Monitor TTV sebelum dan
sesudah pemberian analgetik.
2. Berikan analgetik tepat waktu
terutama saat nyeri muncul.
3. Evaluasi efektifitas analgetik,
tanda dan gejala efek samping.
2 Penurunan curah jantung NOC : NIC :
berhubungan dengan: 1. Cardiac Pump effectiveness Cardiac Care
 Respon fisiologis otot jantung 2.Circulation Status 1. Catat adanya disritmia jantung
 Peningkatan frekuensi, 3.Vital Sign Status 2. Catat adanya tanda dan gejala
dilatasi, hipertrofi atau Setelah dilakukan asuhan penurunan cardiac putput
peningkatan isi sekuncup keperawatan selama 1 x 24 3. Monitor status kardiovaskuler

11
jam, klien dapat : 4. Monitor status pernafasan
1.Tanda Vital dalam yang menandakan gagal
rentang normal (Tekanan jantung
darah, Nadi, respirasi) 5. Monitor balance cairan
2.Dapat mentoleransi 6. Monitor adanya perubahan
aktivitas, tidak ada tekanan darah
kelelahan 7. Monitor respon pasien
3.Tidak ada edema paru, terhadap efek pengobatan
perifer, dan tidak ada antiaritmia
asites 8. Atur periode latihan dan
4.Tidak ada penurunan istirahat untuk menghindari
kesadaran kelelahan
9. Monitor adanya dyspneu,
fatigue, tekipneu dan ortopneu
10. Anjurkan untuk menurunkan
stress
Vital Sign Monitoring
1. Monitor TD, nadi, suhu, dan
RR
2. Catat adanya fluktuasi tekanan
darah
3. Monitor kualitas dari nadi
4. Monitor jumlah dan irama
jantung dan monitor bunyi
jantung
5. Monitor frekuensi dan irama
pernapasan
6. Monitor suhu, warna, dan
kelembaban kulit
7. Monitor sianosis perifer
8. Monitor adanya cushing triad
(tekanan nadi yang melebar,
bradikardi, peningkatan
sistolik)

3 Intoleransi aktivitas NOC : NIC :


berhubungan dengan  Self Care : ADLs 1. Observasi adanya pembatasan
ketidakseimbangan antara  Toleransi aktivitas klien dalam melakukan
suplei dengan kebutuhan  Konservasi eneergi aktivitas
oksigen Setelah dilakukan asuhan 2. Kaji adanya faktor yang
keperawatan selama 1 x 24 menyebabkan kelelahan
jam, klien dapat : 3. Monitor nutrisi dan sumber
1. Berpartisipasi dalam energi yang adekuat
aktivitas fisik tanpa 4. Monitor pasien akan adanya
disertai peningkatan kelelahan fisik dan emosi
tekanan darah, nadi dan secara berlebihan

12
RR 5. Monitor respon kardivaskuler
2. Mampu melakukan terhadap aktivitas (takikardi,
aktivitas sehari hari disritmia, sesak nafas,
3. (ADLs) secara mandiri diaporesis, pucat, perubahan
4. Keseimbangan aktivitas hemodinamik)
dan istirahat 6. Monitor pola tidur dan lamanya
- tidur/istirahat pasien
7. Bantu klien untuk
mengidentifikasi aktivitas yang
mampu dilakukan
8. Bantu untuk memilih aktivitas
konsisten yang sesuai dengan
kemampuan fisik, psikologi dan
sosial
4. Kurang pengetahuan NOC : NIC :
berhubungan dengan  Kowlwdge : disease Anxiety Reduction (penurunan
keterbatasan pengetahuan process kecemasan)
tentang penyakitnya  Kowledge : health 1. Jelaskan semua prosedur dan
Behavior apa yang dirasakan selama
Setelah dilakukan asuhan prosedur
keperawatan selama 1 x 24 2. Berikan informasi faktual
jam, klien dapat : mengenai diagnosis, tindakan
1. Pasien dan keluarga prognosis
menyatakan 3. Dengarkan dengan penuh
pemahaman tentang perhatian
penyakit, kondisi, 4. Identifikasi tingkat kecemasan
prognosis dan program 5. Dorong pasien untuk
pengobatan mengungkapkan perasaan,
2. Pasien dan keluarga ketakutan, persepsi
mampu melaksanakan 6. Instruksikan pasien
prosedur yang menggunakan teknik
dijelaskan secara benar relaksasi
3. Pasien dan keluarga 7. Barikan obat untuk
mampu menjelaskan mengurangi kecemasan
kembali apa yang
dijelaskan perawat/tim
kesehatan lainnya.

V. CATATAN KEPERAWATAN

13
HARI/TGL/JA
No. DP IMPLEMENTASI RESPON HASIL TTD
M
KAMIS, 29 Juni 2017
1,2 08.00 1. Mengobservasi tanda-tanda S:
vital. Pasien mengatakan nyeri dada sudah
TD 110/60 mmHg, HR berkurang skala 3, mual masih ada
90x/menit, RR 18x/menit S sedikit dan masih lemas
36,40C, SPO2 99% O:
2. Melakukan pengkajian - TD 110/60 mmHg, HR 90x/menit, RR
nyeri secara komprehensif 18x/menit S 36,40C, SPO2 99%
- Pasien tampak rileks, nadi teratur,
(lokasi, karakteristik,
teraba kuat
durasi, frekuensi, kualitas - Keringat dingin tidak ada, skala
dan presipitasi. aktifitas 4, pasien bedrest total. Pasien
3. Memberikan analgetik habis 1 porsi tiap kali makan.
Tomit 10mg/IV A:
Lovenox 0,6 unit/SC 1. Nyeri akut
Sanmol forte 650mg/PO 2. Resiko penurunan curah jantung
Amlodipin 10mg/PO 3. Intoleransi aktifitas
Acpulsif 1 tab 4. Kurang pengetahuan
ISDN 5 mg P:
4. Memberikan diit DJ II 1. Nyeri akut
lunak pada pasien - Lakukan pegkajian nyeri secara
komprehensif termasuk lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas dan ontro presipitasi.
- Observasi reaksi nonverbal dari
ketidaknyamanan.
- Ajarkan teknik non farmakologis
(relaksasi, distraksi dll) untuk
mengetasi nyeri..
- Berikan analgetik untuk
mengurangi nyeri.
- Evaluasi tindakan pengurang
nyeri/ontrol nyeri.
- Berikan analgetik tepat waktu
terutama saat nyeri muncul.
2. Resiko Penurunan curah jantung
- Catat adanya disritmia jantung
- Catat adanya tanda dan gejala
penurunan cardiac putput
- Monitor balance cairan
- Monitor adanya dyspneu, fatigue,
tekipneu dan ortopneu
- Anjurkan untuk menurunkan
stress
- Monitor suhu, warna, dan

14
kelembaban kulit
- Monitor sianosis perifer
- Kolaborasi untuk pengobatan
antiaritmia
3. Intoleransi aktifitas
- Observasi adanya pembatasan
klien dalam melakukan aktivitas
- Monitor nutrisi dan sumber
energi yang adekuat
- Monitor respon kardivaskuler
terhadap aktivitas (takikardi,
disritmia, sesak nafas, diaporesis,
pucat, perubahan hemodinamik)
- Monitor pola tidur dan lamanya
tidur/istirahat pasien

2 08.30 5. Memonitor adanya


disritmia jantung
6. Memonitor status
pernafasan
7. Memonitor kualitas nadi
8. Mencatat fluktuasi tekanan
darah
1, 3 09.00 9. Mengajarkan teknik relaksasi
nafas dalam
10. Membatasi aktifitas dan
mempertahankan tirah
baring
11. Mempertahankan O2 4 lpm
12. Memberikan isorbid drip
1mg/jam
13. Mengidentifikasi tingkat -
kecemasan

15
14. Mendorong pasien untuk
mengungkapkan perasaan,
ketakutan, persepsi
15. Memberikan informasi
faktual mengenai
diagnosis, tindakan
prognosis (bersama
dokter)

2 11.30 16. Memonitor intake dan


output (menghitung balance
cairan)

1,2 11.50 17. Mengkaji ulang keluhan


nyeri
18. Memberikan diit DJ II
lunak
19. Menghitung balance
cairan (B:+81cc, D:0,7)
20. Memberikan
Stator 20mg/oral
Valisanbe 2mg/oral (extra)
1,2 14.00 21. Memberikan
Sanmol Forte 650mg/oral
Acpulsif 1tab/oral
Canderin 8mg/oral
ISDN 5mg/oral
1,2,3 16.00 22. Memberikan
Pranza 40mg/IV
Tomit 10mg/IV

16
3 18.00 23. Memberikan diit DJ II
lunak
24. Menghitung balance cairan
(B:+639cc, D:0,3cc)
3,4 22.30 25. Memberikan lingkungan
yang nyaman untuk
meningkatkan istirahat
26. Mempertahankan O2 NC
4lpm
2 24.00
27. Menghitung balance
cairan (B:+1447cc, D:
0,7cc/kgBB/jam)

JUMAT, 30 Juni 2017

1,2,3 01.00 1. Mengobservasi tanda-tanda S:


vital pasien Pasien mengatakan nyeri dada sudah
TD 130/90 mmHg, HRtidak ada, skala nyeri 0 mual masih ada
90x/menit, RR 18x/menit Ssedikit dan masih lemas
36,40C, SPO2 99% O:
2. Memberikan pranza TD 130/90 mmHg, HR 90x/menit, RR
40mg/IV 18x/menit S 36,40C, SPO2 99%
Pasien tampak rileks, nadi teratur, teraba
kuat.
(B:+202cc, D: 0,4cc/kgBB/jam
Keringat dingin tidak ada, skala aktifitas
3, kegiatan dibantu sebagian. Pasien
habis 1 porsi tiap kali makan.
A:
1. Nyeri akut teratasi
2. Resiko penurunan curah jantung
belum teratasi
3. Intoleransi aktifitas belum teratasi
P:
Resiko Penurunan curah jantung
- Catat adanya disritmia jantung
- Catat adanya tanda dan gejala
penurunan cardiac putput
- Monitor balance cairan
- Monitor adanya dyspneu, fatigue,
tekipneu dan ortopneu
- Anjurkan untuk menurunkan
stress
- Monitor suhu, warna, dan
kelembaban kulit

17
- Monitor sianosis perifer
- Kolaborasi untuk pengobatan
antiaritmia
Intoleransi aktifitas
- Observasi adanya pembatasan
klien dalam melakukan aktivitas
- Monitor nutrisi dan sumber
energi yang adekuat
- Monitor respon kardivaskuler
terhadap aktivitas (takikardi,
disritmia, sesak nafas, diaporesis,
pucat, perubahan hemodinamik)
- Monitor pola tidur dan lamanya
tidur/istirahat pasien

2 04.00 3. Menghentikan pemberian


isorbid drip atas instruksi
dokter
2,3 05:00 4. Mengobservasi fungsi
pernapasan, dispnea, atau
perubahan tanda-tanda
vital.
RR 20x/menit, SPO2 100%,
TD 129/99mmHg
5. Mempertahankan O2 NC 4
lpm
6. Membantu perawatan diri
pasien (Body higine dan
Oral higine)
1,2 06.00 7. Memberikan posisi semi
fowler
2 06.30 8. Memonitor balance cairan
(B:+353cc,
D:0,7cc/kgBB/jam)
9. Mengobservasi tanda-
tanda vital
2 08.00 10. Mengkaji ulang riwayat
nyeri.
11. Memberikan analgetik
Tomit 10mg/IV
Lovenox 0,6 unit/SC
Sanmol forte 650mg/PO
CPG 75mg/oral
ISDN 5mg/oral

18
Cedocard 5mg/oral
12. Memberikan diit DJ II
lunak pada pasien
2,3 08.30 13. Memonitor adanya
disritmia jantung
14. Memonitor status
pernafasan
15. Memonitor kualitas nadi
16. Mencatat fluktuasi
tekanan darah
17. Memberikan edukasi
tentang diit rendah lemak
(sesuai diit DJ II) dan
kolaborasi dengan gizi
untuk menjelaskan
makanan yang sesuai
dengan diit
2 09.30 18. Membatasi aktifitas dan
mempertahankan tirah
baring
19. Mengoservasi pernapasan
pasien, menurunkan O2
menjadi 3 lpm
09.45 20. Mengkonfirmasi perihal
keinginan pasien APS ke
ruangan kepada dokter
jaga
11.00 21. Melakukan transfer pasien
ke ruangan rawat inap
Chrysant (317.2)
12.00 22. Memonitor balance cairan
23. (B:+202cc, D:
0,4cc/kgBB/jam)
13.00 24. Mengobservasi keluhan
pasien
25. Memonitor tingkat
aktifitas
14.00 26. Memberikan
Pranza 40mg/IV
Tomit 10mg/IV
Canderin 8mg/oral
Tromboaspilet 80mg/oral
Cedocard 5mg/oral

19
SABTU, 01 Juli 2017

1,4 08.00 1. Mengobservasi tanda-tanda S:


vital. Pasien mengatakan nyeri dada sudah
2. Melakukan pengkajian tidak ada, mual tidak ada dan lemas
nyeri secara komprehensif masih sedikit
O:
(lokasi, karakteristik,
TD 120/80 mmHg, HR 85x/menit, RR
durasi, frekuensi, kualitas 20x/menit S 36,20C
dan presipitasi. Pasien tampak rileks, nadi teratur, teraba
3. Memberikan analgetik kuat.
Tomit 10mg/IV (B:+141cc, D: 1,5cc/kgBB/jam)
Lovenox 0,6 unit/SC Skala aktifitas 2, kegiatan dibantu
Sanmol forte 650mg/PO sebagian. Pasien habis 1 porsi tiap kali
Amlodipin 10mg/PO makan.
Acpulsif 1 tab A:
ISDN 5 mg 1. Resiko penurunan curah jantung
4. Memberikan diit DJ II teratasi
lunak pada pasien 2. Intoleransi aktifitas teratasi
P:
Hentikan intervensi
(Pasien pulang)
2 08.30 5. Memonitor kualitas nadi
6. Mencatat fluktuasi tekanan
darah
1, 3 09.00 7. Memberikan edukasi pasien
untuk istirahat dan membatasi
aktifitas berat
1,2 11.50 8. Mengkaji ulang keluhan nyeri
9. Mengkaji ulang pengetahuan
tentang makanan sesuai diit
(DJ II)
10. Memonitor balance cairan
(B:+141cc, D:
1,5cc/kgBB/jam)

20
14.00 11. Memberikan
Canderin 8mg/oral
Tromboaspilet 80mg/oral

15.00 12. Menyiapkan pasien pulang


Obat-obat pulang:
- Tromboaspilet 1x80mg
- Clopidogrel 1x75mg
- Amlodipin 1x10mg
- Canderin 1x8mg
- Stator 1x20mg
- Lancid 2x30mg
- Vometa FT 3x10mg
- Cedocard 3x5mg
- Alprazolam 2x0,5mg
Kontrol dr.Tolhas tanggal
6/7/2017

21

Anda mungkin juga menyukai