CI LAHAN CI
INSTITUSI
(…………………………….)
(………………………………)
Alamat : Waetuo
Rujukan :Tidak
Alamat : Waetuwo
Alasan Masuk :
Pasien tiba di RS wahidin sudirohusodo dengan keluhan sesak nafas dan batuk berlendir keluarga
pasien mengatakan sesak nafas dirasakan sejak pagi dan memberat 2 jam terakhir, pasien juga
mengalami demam yang naik turun sekitar 3 minggu terakhir dan pemeriksaan ttv didapatkan hasil
TD : 90/60mmHg, HR : 65x/menit, RR : 33x/menit, Suhu : 38,50C dan nilai GCS 15 (E4V5M6)
nampak pernafasan cuping hidung dan pemberian oksigen 2 liter dengan binasal kanul, ada ronchi,
dan pernapasan cuping hidung. Pasien terpasang infus dextrose 05% 16 tetes/ menit.
I. Primary survey
A. Airway
1. Pengkajian jalan napas
Tersumbat (Lendir/Mukus)
Trachea di tengah : Ya
a. Resusitasi : -
b. Re evaluasi :-
2. Masalah keperawatan : ketidakefektifan bersihan jalan nafas
3. Intervensi/implementasi :
4. Evaluasi :
B. Breathing
1. Fungsi pernapasan :
a. Dada simetris : Nampak dada kiri dan kanan semetris
b. Sesak napas : Ada sesak nafas
c. Respirasi : 33 x/menit, dan terdapat penggunaan otot bantu
pernapasan.
d. Krepitasi : Ya Tidak
e. Suara napas : vesikuler (ronkhi)
f. Saturasi 02 : 98 %
g. Assesment :
h. Resusitasi :-
i. Re evaluasi :-
2. Masalah keperawatan : ketidakefektifan pola nafas
3. Intervensi/implementasi :
4. Evaluasi :
C. Circulation
1. Keadaan sirkulasi :
a. Tekanan Darah : 90/80 mmHg
b. Nadi : 65x/menit Kuat , Regular
c. Suhu : 38,50C
d. Temperatur kulit : Teraba hangat
e. CRT : <2 detik
f. SPO2 : 98%
g. Assesment :
h. Resusitasi :-
i. Re evaluasi :-
2. Masalah keperawatan :
3. Intervensi/implementasi :
4. Evaluasi :
D. Disability
1. Penilaian fungsi neurologis
Kesadaran delirium dengan GCS 15 (E4V5M6)
Verbal response : Ada respon verbal
Pain response : Terdapat respon nyeri
Unresponsive : Tidak ada
2. Masalah keperawatan :
3. Intervensi/Implementasi :
4. Evaluasi : -
E. Exposure
1. Penilaian Hipotermia/hipertermia
Adanya peningkatan suhu tubuh, dengan suhu : 38.5oC
2. Masalah keperawatan : hipetermi
3. Intervensi/Implementasi : -
4. Evaluasi : -
TRAUMA SCORE
A. Frekuensi pernapasan
10 -25 4
25 -35 3
> 35 2
< 10 1
0 0
B. Usaha napas
Normal 1
Dangkal 0
C. Tekanan darah
> 89mmHg 4
70 -89 3
50 -69 2
1- 49 1
0 0
D. Pengisian kapiler
< 2 dtk 2
> 2 dtk 1
0 0
E. Glasgow Coma Score (GCS)
14 -15 5
11- 13 4
8 – 10 3
5- 7 2
3- 4 1
TRAUMA SCROE (A+B+C+D+E) = 3+0+4+2+4= 13
REAKSI PUPIL
Kanan Ukuran (mm) Kiri Ukuran
(mm)
Cepat 2,5 mm 2,5 mm
Kontriksi - -
Lambat - -
Dilatasi - -
Tak bereaksi - -
PENILAIAN NYERI :
PENILAIAN NYERI :
Nyeri : √ Tidak Ya, lokasi : dada kanan Intensitas (0-10) :
(skala ringan)
√
1. RIWAYAT KESEHATAN
S :Sign/symptoms (tanda dan gejala)
Pasien nampak sesak dan batuk berlendir
A : Allergies (alergi)
Keluarga pasien mengatakan pasien tidak ada alergi obat
M : Medications (pengobatan)
Riwayat pengobatan pasien tidak pernah mengkonsumsi obat
P : Past medical history (riwayat penyakit)
Tidak ada riwayat penyakit sebelumnya
L : Last oral intake (makanan yang dikonsumsi terakhir, sebelum sakit)
Keluarga Pasien mengatakan hanya mengomsumsi nasi,ikan, dan sayur.
E : Event prior to the illnesss or injury (kejadian sebelum injuri/sakit)
Pasien mengalami Sesak napas.
5. RIWAYAT DAN MEKANISME TRAUMA (Dikembangkan menurut OPQRST)
O : Onset (seberapa cepat efek dari suatu interaksi terjadi)
Sesek dirasaakn sejak pagi dan memberat 2 jam terakhir
P : Provokatif (penyebab)
Q : Quality (Kualitas)
R : Radiation (paparan)
S : Severity ( tingkat keparahan)
T : Timing (waktu)
3. TANDA-TANDA VITAL
Tekanan darah : 90/80 mmHg
Nadi : 65 x/menit
Frekuensi Napas : 33 x/menit
Suhu tubuh : 38,5 0C
4. PEMERIKSAAN FISIK (HEAD TO TOE)
a. Kepala
1) Kulit kepala :
a) Inspeksi : Kulit kepala tampak bersih, dan tidak ada ketombe.
b) Palpasi : Tidak teraba adanya massa dan tidak ada nyeri tekan
2) Mata
a) Inspeksi : Konjungtiva anemis, skelera tampak jernih, tidak ada
cedera pada kornea, dan pupil isokor.
b) Palpasi : Tidak teraba adanya massa
3) Telinga
a) Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, tidak tampak adanya serumen.
b) Palpasi : Tidak teraba adanya massa dan tidak ada nyeri tekan
4) Hidung
a) Inspeksi : Tampak bersih, tidak ada benjolan pada hidung, dan tidak
terdapat rinorhea.
b) Palpasi : Tidak teraba adanya massa
5) Mulut dan gigi
Inspeksi : Mukosa mulut tampak lembab, gigi nampak kotor
6) Wajah
Inspeksi : Wajah tampak rileks
b. Leher
Inspeksi : tidak ada pembesaran thyroid
c. Dada/thoraks
1) Paru-paru ;
a) Inspeksi : Simetris antar kedua lapang paru, ada penggunaan
otot bantu pernapasan, frekuensi napas : 32 x/menit.
b) Palpasi : Ada nyeri di dada kanan
c) Perkusi : Dada kiri sonor, dada kanan Redup
d) Auskultasi : Suara napas teratur (vesicular), ada suara
napas tambahan. ronkhi
2) Jantung
a) Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
b) Perkusi : Suara pekak, batas atas intekostal 3 kiri, batas kanan
linea paasteral kanan, batas kiri linea mid clavicularis
kiri, batas bawah intercostals 6 kiri
c) Auskultasi : Bunyi jantung I dan II murni reguler, bising tidak ada.
d. Abdomen
1) Inspeksi : Tidak ada pembesaran abdomen
2) Auskultasi : Peristalti usus 12 x/menit.
3) Palpasi : Tidak ada masaa dan nyeri tekan
4) Perkusi : Terdengar bunyi tympani
e. Pelvis
1) Inspeksi : Simetris kiri dan kanan
2) Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
f. Perineum dan rectum
Inspeksi :-
g. Genitalia
1) Inspeksi : Tidak dikaji
2) Palpasi : Tidak dikaji
h. Ekstremitas
1) Status sirkulasi : Pengisian kapiler pada ektermitas
- Kanan bawah pengisian kapiler <2 detik
- Kiri bawah pengisian kapiler <2 detik
- Kanan atas pengisian kapiler <2 detik
- Kiri atas pengisian kapiler <2 detik
2) Keadaan injury : Terpasang chest Tube dada kanan
i. Neurologis
Fungsi sensorik : Pasien dapat merasakan stimulus berupa sentuhan
ringan pada anggota tubuh.
5. Hasil Laboratorium
Tgl pemeriksaan 19/09/2019
Jenis Hasil Nilai Rujukan Satuan
Pemeriksaan
Hematologi
WBC 9.8 4.00 - 10.0 10^3/uL
RBC 3.90 4.00 - 6.00 10^6/uL
HGB 10.6 12.0 -16.0 g/dL
HCT 32 37.0 - 48.0 %
MCV 83 80.0 - 97.0 fL
MCH 27 26.5 - 33.5 pg
MCHC 33 31.5 - 35.0 g/dL
PLT 472 150 – 400 10^3/uL
RDW-SD
RDW-CV 13.4 10.0 – 15.0 %
PDW 9.0 10.0 – 18.0 fL
MPV 9.3 6.50 – 11.0 fL
P-LCR
PCT 00.0 0.15 – 0.50 %
NEUT 73.5 52.0 – 75.0 ^6
10 /uL
LYMPH 20.7 20.0 – 40.0 10^3/uL
MONO 5.7 2.00 – 8.00 10^6/uL
EO 0.0 1.00 – 3.00 10^3/uL
BASO 0.1 0.00 – 0.10 10^6/uL
LED I (L<10, P<20) Mm
KIMIA DARAH
Glukosa
GDS 125 140 mg/dl
Fungsi ginjal
Ureum 17 10-50 mg/dl
Kreatinin 0.45 L(<1.3);P(<1.1) mg/dl
Fungsi hati
SGOT 42 <35 U/L
SGPT 35 <41 U/L
Albumin 4.2 3.5-5.0 gr/dl
6. Pemeriksaan Diagnostik
a. Pemeriksaan
CT Scan kepala axial tanpa kontras
- Tidak tampak lesi hiperdens/hipodens patologis pada kedua hemisphere cerebri.
- Sulci dan gyri tampak baik.
- Sistem ventrikel dan ruang subarachnoid kesan baik
- Tidak tampak midline shift
- Kalsifikasi fisiologis dipineal body dan pleksus choroidalis bilateral.
- Ponds, CPA dan cerebellum baik
- Sinus paranasalis dan aircell mastoid baik
- Bulbus oculi dan ruang retrobulber normal
- Tulang-tulang intak
Kesan :
Tidak tampak tanda-tanda perdarahan, lesi iskhemik maupun kecurigaan SOL pada
CT Scan kepala tanpa kontras saat ini .
7. Pengobatan
1) Dextrose 05% 16 tetes menit
2) Oksigen nasal kanul 1-2 liter
3) Paracetamol 140gram/ 8jam/ intravena
4) Ambroxol 4 mg/8 Jam/Oral
ANALISA DATA
DS :
a. Ibu pasien mengatakan pasien sesak napas
b. Ibu pasien mengatakan pernapasan anaknya cepat Ketidakefektifan pola nafas
c. Ibu pasien mengatakan pasien terpasang oksigen
DO :
a. Klien nampak sesak
b. Irama nafas tidak teratur
c. Respirasi 34x/menit
d. Terdengar suara napas tambahan ronkhi
e. Nampak pernapasan cuping hidung
DS :
Ibu Klien mengatakan pasien demam
Hipetermi
DO :
a. Teraba akral hangat
b. Suhu : 38,50C
c. TD : 90/80 mmHg
d. Nadi : 65x/i