Oleh
Jamaludin
1
LAPORAN PENDAHULUAN
WAHAM
I. DIAGNOSA KEPERAWATAN:
Faktor Presipitasi
Klien sering menyendiri, duduk di samping ruangan bagian luar, tidur-
tiduran, berjalan mondar-mandir, mengoceh sendirian, sering diajak bercerita,
selalu bercerita bahwa ia memiliki jabatan yang tinggi.
2
C. RENTANG RESPON didalamnya ada Pohon Masalah
Ada pun rentang respon manusia terhadap stress yang menguraikan tentang respon
gangguan adaptif dan malladaptif dapat dijelaskan sebagai berikut ( stuart dan
sundeen, 1998 hal 302) :
Rentang respon
neurobiologis
Respon maladaptif
Respon adaptif
maladaptif
POHON MASALAH
D.PENENTUAN DIAGNOSA
30 Kerusakan TUM :
Agustus komunikasi
Klien dapat
2009 verbal
melakukan
berhubunga
komunikasi
n dengan
verbal
4
waham
TUK :
1. Klien
dapat
1.1. Klien dapat 1.1.1. Bina 1.1.1. Hubungan
membina
mengungkapkan hubungan saling percaya
hubungan
perasaannya dan saling percaya sebagai dasar
saling
keadaan saat ini Sala interaksi yang
percaya.
secara verbal. m terapeutik terapeutik
Perke
nalkan diri
Jelask
an tujuan
interaksi
Cipta
kan
lingkungan
yang tenang
Buat
kontrak
yang jelas
Tepat
i waktu
1.1.2. Jangan 1.1.2. Meningkatkan
membantah orientasi realita
dan dukung klien dan rasa
waham klien percaya klien
Katak
an perawat
menerima
dan yakin
Katak
an perawat
tidak
mendukung
1.1.3. Observasi 1.1.3. Waham harus
apakah dikenal terlebih
waham klien dahulu oleh
mengganggu perawat agar
aktivitas intervensi efektif.
sehari-hari
5
2. Klien
dapat
2.1 Klien dapat 2.1.1. Memberikan
mengidentifi 2.1.1. Beri pujian
menunjukkan hal yang positif
kasi pada
kemampuan atau pengakuan
kemampuan penampilan
yang akan
yang dan
dimilikinya. meningkatkan
dimiliki kemampuan
harga diri klien.
klien yang
realitas.
Klien dapat
menyebutkan 2.1.2. Diskusikan
2.1.2. Meningkatkan/
kelemahan yang dengan klien
mengingatkan
ada pada dirinya. kemampuan
kembali
yang dimiliki
pengetahuan dan
pada waktu
kemauan klien
lalu dan saat
ini yang
realistis.
6
3.1.3. Atur situasi
agar klien
3.1.3. Agar waham
tidak
klien tidak
mempunyai
meningkat.
waktu untuk
menggunakan
wahamnya.
7
dapat tentang obat, terjadinya
menggunaka dosis, kesalahan dalam
n obat frekuensi, efek pemberian obat.
dengan dan efek
benar samping.
6.2. Diskusikanpera
saan
kliensetelah
6.1.2. Untuk
minum obat
mengetahui
bagaimana reaksi
obat terhadap
tubuh klien.
2 30 Perubahan TUM :
Agustus proses pikir
Klien mampu
2009 waham
berhubungan
kebesaran
dengan orang
berhubunga
lain tanpa 1.1. Klien dapat 1.1.1. Diskusikan 1.1.1.
n dengan
merasa rendah menyebutkan dengan klien
harga diri Mengidentifikasi
diri kemampuannya kelebihan
rendah hal-hal positif yang
yang ada setelah yang ada pada
kronis dimiliki klien
1x pertemuan. dirinya.
TUK :
1.1.2 Beritahu klien
1.2. Klien dapat
1. Klien bahwa 1.1.2. Menghadirkan
menyukai
dapat manusia tidak realitas yang ada
kelemahan pada
memperluas ada yang pada diri klien
dirinya dan
kesadaran sempurna,
menjadi halaman
diri semua
untuk mencapai
memiliki
keberhasilannya.
kelebihan dan
kekurangan.
1.1.3.Anjurkan
klien untuk 1.1.3. Memberi
lebih kesempatan
meningkatkan berhasil lebih
kelebihan tinggi.
yang ada pada
dirinya.
2.1. Klien dapat
2.1.1.Diskusikan
menyebutkan
dengan klien 2.1.1. Untuk
cita-cita dan
8
harapan yang ideal dirinya, mengetahui
sesuai dengan apa harapan sampai dimana
kemampuan selama di realitis dari
setelah 1 x rumah sakit, harapan klien
pertemuan. rencana klien
setelah pulang
dan apa cita-
cita yang
ingin dicapai.
2. Klien
2.1.2.Bantu klien
dapat
mengembang
menyelidiki
kan antara
dirinya 2.1.2. Membantu
kemampuan
klien membentuk
yang
harapan yang
dimilikinya.
realistis
2.1.3.Beri
reinforcement
positif 2.1.3. Memberi
terhadap penghargaan
keberhasilan terhadap perilaku
yang telah positif.
dicapai.
3.1. Klien dapat
3.1.1.Bantu klien
menyebutkan 3.1.1. Mengingatkan
mengidentifik
3. Klien keberhasilan klien bahwa ia
asikan atau
dapat yang pernah tidak selalu gagal.
keinginan
mengevalua dialaminya.
yang berhasil
si dirinya.
dicapainya.
3.1.2.Kaji
3.1.2. Memberi
bagaimana
kesempatan untuk
perasaan klien
menilai dirinya
dengan
sendiri.
keberhasilann
ya tersebut.
3.2.1. Bicarakan
kegagalan
3.2.1. Mengetahui
yang pernah
sejauh mana
dialami klien
kegagalan tersebut
dan sebab-
mempengaruhi
9
sebab klien.
terjadinya
kegagalan.
3.2. Klien dapat
menyebut 3.2.2. Kaji
3.2.2. Mengetahui
kegagalan yang bagaimana
koping yang
pernah respon klien
selama ini yang
dialaminya. terhadap
digunakan oleh
kegagalan
klien
tersebut dan
cara
mengatasi.
4.1.1. Bantu klien
4.1. Klien dapat
untuk 4.1.1. Klien tetap
menyebutkan
merumuskan realistis terhadap
tujuan yang ingin
tujuan yang kemampuan yang
dicapai setelah 1
ingin dicapai. dimilikinya.
4. Klien kali pertemuan.
4.1.2. Diskusikan
dapat 4.1.2.
dengan klien
membuat
tujuan yang Mempertahankan
rencana
ingin dicapai. klien untuk tetap
yang
realistis realistis
4.1.3. Bantu klien
memilih
prioritas 4.1.3. Agar prioritas
tujuan yang yang dipilih sesuai
akan dicapai. kemampuan
5.1 Keluarga dapat
5.1.1. Anjurkan
berespon dan
pada keluarga
memperlakukan
untuk 5.1.1. Memberikan
klien secara
memberi kesempatan pada
tepat.
5. Klien kesempatan klien untuk sukses.
dukungan klien.
keluarga keluarga
untuk untuk
menerima 5.1.2. Membantu
meningkatk
klien apa meningkatkan
an harga
adanya. harga diri
dirinya.
5.1.3. Anjurkan
keluarga
10
untuk 5.1.3. Meningkatkan
melibatkan interaksi klien
klien setiap dengan keluarga
pertemuan klien
dalam
keluarga.
11
ii
TINJAUAN KASUS
I. Identitas Klien
Nama : Tn. A
Umur : 34 Tahun
Agama : Islam
Klien diantar oleh keluarga dan orang tua klien ke Rumah Sakit Jiwa, dan
Ketergantungan Obat Soeprapto Bengkulu, karena klien sering melamun ngoceh sendirian,
selalu merasa dikejar-kejar orang, bercerita sendirian tentang hal-hal yang terlalu mewah
dan tinggi yang tidak sesuai dengan keadaan klien, merasa ada orang yang akan merebut
jabatan klien.
Klien sebelumnya belum pernah mengalami gangguan kejiwaan, selama ini klien
belum pernah melakukan pengobatan. Saat ini klien tinggal bersama kedua orang tuanya.
Setelah ditinggal pergi oleh istrinya 5 tahun yang lalu, klien tidak memiliki seorang
anakpun dari istrinya ini, klien mengatakan dulu ia bekerja di sebuah perusahaan dan
adanya pembagian pendapatan yang tidak merata. Klien menginginkan sebuah mobil tapi
12
Keluarga klien mengatakan klien sering melamun, ngoceh sendirian, selalu merasa
dikejar-kejar, bercerita hal-hal yang terlalu meawah dan tinggi yang tidak sesuai dengan
Masalah keperawatan :
V. Fisik
a. Tanda-tanda Vital :
TD : 110/80 mmHg
S : 36,5oC
N : 84 kali/menit
RR : 22 kali/menit
1. Genogram
13
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Bercerai
Sejak perceraian Tn. A tinggal dengan ayah dan dua orang saudaranya.
2. Konsep Diri
a. Citra diri
Klien merasa dirinya tampan tanpa ada kecacatan atau kekurangan pada dirinya.
b. Identitas
Saya adalah seorang pekerja di PT. karet, sekarang saya tidak bekerja lagi.
c. Peran
Sekarang saya tidak bisa bekerja dan beraktivitas seperti orang yang lainnya.
d. Ideal diri
e. Harga diri
Saya merasa tidak dihargai oleh keluarga karena tidak dibelikan mobil.
3. Hubungan Sosial
14
4. Spiritual
Klien merasa dirinya selalu dilindungi oleh Tuhan, klien selalu mengikuti/
a. Penampilan
Pakaian kurang rapi, agak kotor, baju kusut, bau mulut, rambut ada ketombe, kuku
b. Pembicaraan
Klien dapat berkomunikasi dengan baik, hanya saja Tn. A tidak mau memulai
pembicaraan bila tidak dimulai duluan, tidak mau memulai pembicaraan bila tidak
dimulai duluan, dan kadang-kadang membisu, klien sering tidak nyambung dengan
pertanyaan perawat.
c. Aktivitas motorik
d. Alam perasaan
Gembira yang berlebihan, karena merasa mobil baru akan menjemputnya pulang.
f. Persepsi
Selalu timbul ide-ide baru dari dirinya sendiri dan bercerita dari satu topik ke topik lain
g. Isi pikir
15
Selalu meninggi setiap semua cerita.
h. Tingkat kesadaran
i. Memori
a. Makan
Frekuensi : 2 x sehari
b. BAB/BAK
BAB : 1x / hari
c. Mandi
e. Mekanisme koping
16
BAB IV
ANALISA DATA
Masalah
No Data
Keperawatan
Data Objektif :
Data Objektif :
17
Kadang membisu
Sering tidak nyambung ketika
menjawab
Data Objektif :
Kurang rapi
Baju kusut
Rambut ada ketombe
Data Objektif :
18
KERUSAKAN KOMUNIKASI VERBAL AKIBAT
Diagnosa Keperawatan :
kebesaran.
4. Perubahan proses pikir waham kebesaran berhubungan dengan harga diri rendah kronis.
19
ASUHAN KEPERAWATAN
Nama : Tn. A
Ruang : Kemuning
Diagnosa Perencanaan
No Tgl Rasional
Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
30 Kerusakan TUM :
Agustus komunikasi
Klien dapat
2009 verbal
melakukan
berhubungan
komunikasi verbal
dengan waham
TUK :
1.2. Klien dapat 1.2.1. Bina hubungan saling 1.1.4. Hubungan saling percaya
7. Klien dapat
mengungkapkan percaya sebagai dasar interaksi yang
membina hubungan
perasaannya dan Salam terapeutik terapeutik
saling percaya.
keadaan saat ini Perkenalkan diri
secara verbal. Jelaskan tujuan
interaksi
Ciptakan lingkungan
yang tenang
Buat kontrak yang
jelas
1.1.5. Meningkatkan orientasi realita
Tepati waktu
klien dan rasa percaya klien
1.2.2. Jangan membantah dan
20
dukung waham klien
Katakan perawat
menerima dan yakin
Katakan perawat 1.1.6. Waham harus dikenal terlebih
tidak mendukung dahulu oleh perawat agar intervensi
1.2.3. Observasi apakah waham efektif.
klien mengganggu aktivitas
sehari-hari
21
3.2. Klien dapat
menjelaskan
9. Klien dapat 3.1.4. Untuk mengetahui apa
semua
mengidentifikasi kebutuhan klien.
kebutuhan yang 3.2.1. Observasi kebutuhan klien
kebutuhan yang 3.1.5. Untuk mengidentifikasi apa
tidak terpenuhi. sehari-hari.
tidak terpenuhi yang menjadi kebutuhan klien dan
pemecahan masalahnya.
3.2.2. Diskusikan kebutuhan yang 3.1.6. Agar waham klien tidak
tidak terpenuhi baik selama di meningkat.
rumah maupun di rumah
sakit.
3.2.3. Atur situasi agar klien tidak
mempunyai waktu untuk
4.2. Klien dapat menggunakan wahamnya.
4.1.4. Untuk menghindari waham
bercerita/sesuai
10. Klien dapat dengan realitas.
4.2.1. Berbicara dengan klien
berhubungan 4.1.5. Agar klien dapat berorientasi
dalam konteks realitas.
dengan realitas dengan realitas.
4.2.2. Sertakan klien dalam terapi
4.1.6. Meningkatkan harga diri klien
aktivitas kelompok
sehingga berani bergaul dengan
4.2.3. Berikan pujian terhadap
lingkungannya.
tindakan positif yang
dilakukan oleh klien.
22
11. Klien dapat dapat membina 5.1.2. Untuk mencegah terjadinya
dukungan dari hubungan dan kembali waham.
5.2.1. Diskusikan dengan keluarga
keluarga dukungan dari
tentang :
keluarga
Gejala waham
Cara merawatnya
6.1. Klien dapat Lingkungan
minum obat tepat keluarga, follow up 6.1.3. Untuk mencegah terjadinya
12. Klien dapat waktu, dan dosis. kesalahan dalam pemberian obat.
menggunakan obat 6.1.4. Untuk mengetahui bagaimana
Diskusikan dengan
dengan benar reaksi obat terhadap tubuh klien.
keluarga/klien tentang obat,
dosis, frekuensi, efek dan efek
samping.
Diskusikan perasaan klien
setelah minum obat
2 30 Perubahan TUM :
Agustus proses pikir
Klien mampu
2009 waham
berhubungan dengan
kebesaran
orang lain tanpa
berhubungan
merasa rendah diri
dengan harga
diri rendah
kronis
23
TUK : 1.3. Klien dapat 1.1.1. Diskusikan dengan klien 1.1.1. Mengidentifikasi hal-hal positif
menyebutkan kelebihan yang ada pada yang dimiliki klien
6. Klien dapat
kemampuannya dirinya.
memperluas 1.1.2. Menghadirkan realitas yang ada
yang ada setelah
kesadaran diri 1.1.2.Beritahu klien bahwa pada diri klien
1x pertemuan.
7. Klien dapat manusia tidak ada yang
1.4. Klien dapat
menyelidiki dirinya sempurna, semua memiliki
menyukai
8. Klien dapat kelebihan dan kekurangan.
kelemahan pada
mengevaluasi
dirinya dan 1.1.3.Anjurkan klien untuk lebih
dirinya. 1.1.3. Memberi kesempatan berhasil
menjadi halaman meningkatkan kelebihan yang
9. Klien dapat lebih tinggi.
untuk mencapai ada pada dirinya.
membuat rencana
keberhasilannya.
yang realistis
10. Klien mendapat
dukungan dari 2.2. Klien dapat 2.1.1.Diskusikan dengan klien ideal
dirinya, apa harapan selama 2.1.1. Untuk mengetahui sampai
keluarga untuk menyebutkan
di rumah sakit, rencana klien dimana realitis dari harapan klien
meningkatkan cita-cita dan
harga dirinya. harapan yang setelah pulang dan apa cita-
sesuai dengan cita yang ingin dicapai.
kemampuan 2.1.2. Membantu klien membentuk
2.1.2.Bantu klien mengembangkan
setelah 1 x harapan yang realistis
antara kemampuan yang
pertemuan.
dimilikinya. 2.1.3. Memberi penghargaan terhadap
perilaku positif.
2.1.3.Beri reinforcement positif
terhadap keberhasilan yang
telah dicapai.
24
3.3. Klien dapat 3.1.1.Bantu klien
menyebutkan mengidentifikasikan atau
3.1.1. Mengingatkan klien bahwa ia
keberhasilan keinginan yang berhasil
tidak selalu gagal.
yang pernah dicapainya.
dialaminya. 3.1.2. Memberi kesempatan untuk
3.1.2.Kaji bagaimana perasaan
3.4. Klien dapat menilai dirinya sendiri.
klien dengan keberhasilannya
menyebut
tersebut. 3.2.1. Mengetahui sejauh mana
kegagalan yang
pernah kegagalan tersebut mempengaruhi
3.4.1. Bicarakan kegagalan yang
dialaminya. klien.
pernah dialami klien dan
sebab-sebab terjadinya 3.2.2. Mengetahui koping yang
kegagalan. selama ini yang digunakan oleh
3.4.2. Kaji bagaimana respon klien
klien terhadap kegagalan
tersebut dan cara mengatasi.
26
No.
Tanggal Implementasi Evaluasi Paraf
Dx
30/8/2009 TUK I 1. Salam terapeutik “Selamat siang pak” (tersenyum) S : Nama saya A, saya suka dipanggil H
Memperkenalkan diri
13.00-13.30 Berjabat tangan O : Suara pelan
Duduk bersebelahan Bicara spontan
Membuat kontrak
Menunjukkan sikap empati Ekspresi tenang
Nama saya, mahasiswa STIKES Hang Tuah Surabaya,
praktek di sini selama satu minggu. A : Adanya hubungan saling percaya
27
selama interaksi, bagus bapak sudah banyak bercerita A : Waham klien telah diketahui dan
tentang diri Bapak. mengidentifikasi apa yang menjadi
Menyimpulkan kemampuan selama interaksi kemampuan klien
Tadi Bapak mengatakan bahwa Bapak adalah
sebagai seorang tempat konsultan masalah pertanian, P : Pertemuan berikutnya klien dapat
bapak orang yang hebat !!, hanya saja karena mobil menjelaskan semua apa yang menjadi
belum diberikan bapak jadi istirahat dan menunggu di kebutuhan klien.
sini.
Mengakhiri pertemuan “Baiklah pak
pertemuan kita cukup sampai di sini.
Besok kita bertemu lagi pada jam 12.00 Wib, kita akan
bicara mengidentifikasikan kebutuhan yang tidak
TUK 3 terpenuhi. S : Klien mengatakan saya ingin dan harus
memiliki sebuah mobil.
Selamat siang Bapak ! apa bapak sudah Sholat O : Emosi sedikit meningkat
Zukur Suara pelan
Mengingat kontrak apakah Bapak masih ingat
kita akan membicarakan apa ? Kontak mata
Sekarang tolong Bapak jelaskan apa kebutuhan
sehari-hari Bapak dan apa kebutuhan Bapak yang tidak A : Telah dapat diidentifikasi apa yang
terpenuhi ? menjadi kebutuhan klien
Menyimpulkan cerita klien, bahwa ia sekarang P : Pertemuan berikutnya klien dapat
lagi membutuhkan sebuah mobil. berhubungan dengan realitas.
Menjelaskan kepada klien bahwa kita tidak
terlalu mengharapkan sesuatu yang diluar kemampuan.
Menganjurkan klien untuk melakukan
aktivitas-aktivitas bermanfaat dan tidak ada waktu untuk
wahamnya.
Bapak besok kita bertemu lagi untuk bercerita
28
TUK 4 lagi.
O : Semangat
Selamat pagi ! Bapak kelihatannya sudah rapi
sekali. Kontak mata
Bapak masih ingat kontrak kemarin ?
Mengajak klien bercerita tentang keadaan yang Banyak berbicara tentang kelebihan yang
realitas pada hari ini. dimiliki.
Menganjurkan klien untuk bermain dan A : Klien belum dapat berhubungan dengan
bergabung bersama teman-teman klien yang lainnya. realitas dan perlu ditingkatkan lagi
Memberi pujian terhadap tindakan yang
dilakukan pasien. P : Pertemuan berikutnya besok luas, masih
Bapak masih ingat apa-apa saja yang sudah pada intervensi yang sama perlu
kita bicarakan sesuai kontrak ? ditingkatkan
Mengobservasi responden verbal dan non
verbal di saat ini.
Mendiskusikan dengan klien macam-macam
TUK 5 obat yang dimakan CPZ (warnanya kuning orange,
Heximer (warna kuning), Codameg (warna biru) S : Klien mengatakan sudah tahu tentang
dimakan 3x sehari. bentuk dan nama obat serta dosis untuk
dimakan
29
Mengingat kontrak kemarin dan topik apakah A : Dapat menyebutkan jenis dan nama obat
Bapak masih ingat, kita sedang ingin membicarakan apa dan guna obat
? waktu 15 menit.
Mengobservasi respon verbal dan non verbal. P : Klien dapat berhubungan dengan realitas.
Mendiskusikan kelebihan dan kelemahan klien,
bapak sudah cukup hebat dan pintar dan bukan berarti
jika tidak punya mobil Bapak akan turun dari jabatan,
bapak masih banyak orang-orang yang tidak bisa makan
dan tidak mempunyai pekerjaan tetapi mereka masih
dapat menjalani kehidupan.
Menyimpulkan hasil pertemuan, klien terlihat
mulai dapat menerima penjelasan dari perawat
TUK 6 Mengakhiri pertemuan dan menyepakati
pertemuan besok. S : Selamat pagi Pak ....
30
TUK 7 berusaha dan dalam keadaan sembuh
O : Bicara lancar
BAB IV
PENUTUP
31
1.1 Kesimpulan
Gangguan alam perasaan, ditandai dengan syndrome depresi parsial/ penuh, atau kehilangan minat/kesenangan pada aktivitas yang biasa dan
yang dilakukan pada waktu lalu ditandai dengan gangguan fungsi sosial/okupasi.
Waham adalah gangguan proses pikir yang ditandai dengan keyakinan, ide-ide pikiran yang tidak sesuai dengan kenyataan tidak bisa
4.2 Saran
Agar dapat memberikan dukungan mental dan seoptimal pada pasien dalam proses penyembuhan dan mampu merawat pasien di rumah agar
tidak kambuh lagi hari ini. Dikarenakan keluarga sangat besar pengaruhnya dalam memotivasi pasien untuk cepat sembuh dan meningkatkan
32
DAFTAR PUSTAKA
Stuart dan Sundeen. 1998. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC.
Budi Ana Keliat, dkk. 1998. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta : EGC.
Rasmun. 2001. Keperawatan Kesehatan Mental Psikiatri Terintegrasi dengan Keluarga. Jakarta : PT. Fajar Interpratama.
33