Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN


WAHAM
RSUD JIWA JAMBI

Oleh
Jamaludin

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ( STIKES )
PRIMA NUSANTARA BUKIT TINGGI
TAHUN 2018

1
LAPORAN PENDAHULUAN

WAHAM

I. DIAGNOSA KEPERAWATAN:

1. Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan perubahan proses pikir waham


kebesaran.
2. Perubahan proses pikir waham kebesaran berhubungan dengan harga diri rendah
kronis

II. TINJAUAN TEORI


A. PENGERTIAN
Waham adalah suatu keyakinan yang salah yang dipertahankan secara kuat/terus
menerus namun tidak sesuai dengan kenyataan (Budi Anna dkk, 2007)
Keyakinan yang salah yang secara kokoh dipertahankan walaupun tidak diyakini
oleh orang lain dan bertentangan dengan realita normal (Stuart dan Sundeen, 1998).
Waham adalah keyakinan klien yang tidak sesuai dengan kenyataan tetapi
dipertahankan dan tidak dapat dirubah secara logis oleh orang lain, keyakinan ini
berasal dari pemikiran klien dimana sudah kehilangan kontrol (Dep Kes RI, 1994).

B. FAKTOR PREDISPOSISI DAN PRESIPITASI


 Faktor Predisposisi
Klien sebelumnya belum pernah mengalami gangguan kejiwaan, selama ini
klien belum pernah melakukan pengobatan. Saat ini klien tinggal bersama kedua
orang tuanya. Setelah ditinggal pergi oleh istrinya 5 tahun yang lalu, klien tidak
memiliki seorang anakpun dari istrinya ini, klien mengatakan dulu ia bekerja di
sebuah perusahaan dan adanya pembagian pendapatan yang tidak merata. Klien
menginginkan sebuah mobil tapi tidak dikabulkan oleh keluarga.
Keluarga klien mengatakan klien sering melamun, ngoceh sendirian, selalu
merasa dikejar-kejar, bercerita hal-hal yang terlalu meawah dan tinggi yang tidak
sesuai dengan keadaan klien, adanya orang yang mau merebut posisi jabatannya.

 Faktor Presipitasi
Klien sering menyendiri, duduk di samping ruangan bagian luar, tidur-
tiduran, berjalan mondar-mandir, mengoceh sendirian, sering diajak bercerita,
selalu bercerita bahwa ia memiliki jabatan yang tinggi.

2
C. RENTANG RESPON didalamnya ada Pohon Masalah
Ada pun rentang respon manusia terhadap stress yang menguraikan tentang respon
gangguan adaptif dan malladaptif dapat dijelaskan sebagai berikut ( stuart dan
sundeen, 1998 hal 302) :
Rentang respon
neurobiologis

Respon maladaptif
Respon adaptif
maladaptif

III. Gangguan proses


Pikiran logis Distorsi pikiran
pikir/delusi/waham
IV. Ilusi
Persepsi akurat Halusinasi
V.
Emosi konsisten dengan Reaksi emosi berlebihan
Sulit brespon emosi
pengalaman atau kurang
Prilaku disorganisasi
Prilaku sesuai Prilaku aneh
Isolasi sosial
Berhubungan social Menarik diri

 POHON MASALAH

KERUSAKAN KOMUNIKASI VERBAL AKIBAT

HARGA DIRI RENDAH

GANGGUAN PROSES PIKIR :


WAHAM CORE PROBLEM

DEFISIT PERAWATAN DIRI

KURANGNYA DUKUNGAN CAUSA / PROBLEM


KELUARGA

D.PENENTUAN DIAGNOSA

(Dipakai salah satu dari NANDA International / LINDA JUAL CARPENITO)


bisa DS & DO tapi berdasarkan Teori diatas

E. BATASAN KARAKTERISTIK (NANDA INTERNATIONAL)


3
 TANDA MAYOR (Linda Jual C)
Tidak akurat nya interpretasi tentang stimulus, baik internal maupun eksternal

 TANDA MINOR (Linda Jual C)


 Penurunan kognitif, termasuk deficit memori, abstraksi, pemecahan
masalah
 Kecurigaan
 Halusinasi
 Delusi/Waham
 Fobia
 Obsesi
 Konfusi/disorientasi
 Perilaku ritualistic
 Impulsivitas
 Perilaku social yang tidak sesuai
 Distraksibilitas (dapat dialihkan)
 Kurangnya persetujuan validasi

IV. PERUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN


a. Diagnosa Keperawatan Tunggal (Single Diagnosis)
1. Gangguan Orientasi Realita (Waham Kebesaran)
2. Kurangnya Disfungsi Keluarga
3. Deficit Perawatan Diri
4. Gangguan Komunikasi Verbal
5. Harga Diri Rendah

b. Diagnosa Keperawatan Ganda (Double Diagnosis)


1. Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan perubahan proses pikir
waham kebesaran.
2. Perubahan proses pikir waham kebesaran berhubungan dengan harga diri rendah
kronis.

V. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


Diagnosa Perencanaan
No Tgl Keperawat Rasional
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
an

30 Kerusakan TUM :
Agustus komunikasi
Klien dapat
2009 verbal
melakukan
berhubunga
komunikasi
n dengan
verbal
4
waham

TUK :

1. Klien
dapat
1.1. Klien dapat 1.1.1. Bina 1.1.1. Hubungan
membina
mengungkapkan hubungan saling percaya
hubungan
perasaannya dan saling percaya sebagai dasar
saling
keadaan saat ini  Sala interaksi yang
percaya.
secara verbal. m terapeutik terapeutik
 Perke
nalkan diri
 Jelask
an tujuan
interaksi
 Cipta
kan
lingkungan
yang tenang
 Buat
kontrak
yang jelas
 Tepat
i waktu
1.1.2. Jangan 1.1.2. Meningkatkan
membantah orientasi realita
dan dukung klien dan rasa
waham klien percaya klien
 Katak
an perawat
menerima
dan yakin
 Katak
an perawat
tidak
mendukung
1.1.3. Observasi 1.1.3. Waham harus
apakah dikenal terlebih
waham klien dahulu oleh
mengganggu perawat agar
aktivitas intervensi efektif.
sehari-hari

5
2. Klien
dapat
2.1 Klien dapat 2.1.1. Memberikan
mengidentifi 2.1.1. Beri pujian
menunjukkan hal yang positif
kasi pada
kemampuan atau pengakuan
kemampuan penampilan
yang akan
yang dan
dimilikinya. meningkatkan
dimiliki kemampuan
harga diri klien.
klien yang
realitas.
Klien dapat
menyebutkan 2.1.2. Diskusikan
2.1.2. Meningkatkan/
kelemahan yang dengan klien
mengingatkan
ada pada dirinya. kemampuan
kembali
yang dimiliki
pengetahuan dan
pada waktu
kemauan klien
lalu dan saat
ini yang
realistis.

2.1.3. Jika klien 2.1.3. Untuk


selalu bicara mengetahui
tentang sampai dimana
wahamnya, kebutuhan waham
dengarkan klien
sampai
kebutuhan

3. Klien waham tidak


3.1. Klien dapat ada.
dapat
menjelaskan 3.1.1. Observasi
mengidentifi
semua kebutuhan 3.1.1. Untuk
kasi
kebutuhan yang klien sehari- mengetahui apa
kebutuhan
tidak terpenuhi. hari. kebutuhan klien.
yang tidak
terpenuhi
3.1.2. Diskusikan
kebutuhan 3.1.2. Untuk
yang tidak mengidentifikasi
terpenuhi baik apa yang menjadi
selama di kebutuhan klien
rumah dan pemecahan
maupun di masalahnya.
rumah sakit.

6
3.1.3. Atur situasi
agar klien
3.1.3. Agar waham
tidak
klien tidak
mempunyai
meningkat.
waktu untuk
menggunakan
wahamnya.

4.1. Klien dapat


4.1.1. Berbicara
bercerita/sesuai
4. Klien dengan klien
dengan realitas.
dapat dalam konteks 4.1.1. Untuk
berhubunga realitas. menghindari
n dengan waham
realitas 4.1.2. Sertakan
klien dalam
4.1.2. Agar klien
terapi aktivitas
dapat berorientasi
kelompok
dengan realitas.
4.1.3. Berikan
pujian
terhadap 4.1.3. Meningkatkan
tindakan harga diri klien
positif yang sehingga berani
dilakukan oleh bergaul dengan
klien lingkungannya.
5.1. Setelah 2 kali
pertemuan klien 5.1.1. Diskusikan
5.1.1. Untuk
5. Klien dapat membina dengan
mencegah
dapat hubungan dan keluarga
terjadinya kembali
dukungan dukungan dari tentang :
waham.
dari keluarga keluarga  Gejal
a waham
 Cara
merawatnya
 Lingk
ungan
keluarga,
follow up

6.1. Klien dapat


minum obat tepat
6.1. Diskusikan
waktu, dan dosis. 6.1.1. Untuk
dengan
6. Klien mencegah
keluarga/klien

7
dapat tentang obat, terjadinya
menggunaka dosis, kesalahan dalam
n obat frekuensi, efek pemberian obat.
dengan dan efek
benar samping.
6.2. Diskusikanpera
saan
kliensetelah
6.1.2. Untuk
minum obat
mengetahui
bagaimana reaksi
obat terhadap
tubuh klien.
2 30 Perubahan TUM :
Agustus proses pikir
Klien mampu
2009 waham
berhubungan
kebesaran
dengan orang
berhubunga
lain tanpa 1.1. Klien dapat 1.1.1. Diskusikan 1.1.1.
n dengan
merasa rendah menyebutkan dengan klien
harga diri Mengidentifikasi
diri kemampuannya kelebihan
rendah hal-hal positif yang
yang ada setelah yang ada pada
kronis dimiliki klien
1x pertemuan. dirinya.
TUK :
1.1.2 Beritahu klien
1.2. Klien dapat
1. Klien bahwa 1.1.2. Menghadirkan
menyukai
dapat manusia tidak realitas yang ada
kelemahan pada
memperluas ada yang pada diri klien
dirinya dan
kesadaran sempurna,
menjadi halaman
diri semua
untuk mencapai
memiliki
keberhasilannya.
kelebihan dan
kekurangan.

1.1.3.Anjurkan
klien untuk 1.1.3. Memberi
lebih kesempatan
meningkatkan berhasil lebih
kelebihan tinggi.
yang ada pada
dirinya.
2.1. Klien dapat
2.1.1.Diskusikan
menyebutkan
dengan klien 2.1.1. Untuk
cita-cita dan

8
harapan yang ideal dirinya, mengetahui
sesuai dengan apa harapan sampai dimana
kemampuan selama di realitis dari
setelah 1 x rumah sakit, harapan klien
pertemuan. rencana klien
setelah pulang
dan apa cita-
cita yang
ingin dicapai.
2. Klien
2.1.2.Bantu klien
dapat
mengembang
menyelidiki
kan antara
dirinya 2.1.2. Membantu
kemampuan
klien membentuk
yang
harapan yang
dimilikinya.
realistis
2.1.3.Beri
reinforcement
positif 2.1.3. Memberi
terhadap penghargaan
keberhasilan terhadap perilaku
yang telah positif.
dicapai.
3.1. Klien dapat
3.1.1.Bantu klien
menyebutkan 3.1.1. Mengingatkan
mengidentifik
3. Klien keberhasilan klien bahwa ia
asikan atau
dapat yang pernah tidak selalu gagal.
keinginan
mengevalua dialaminya.
yang berhasil
si dirinya.
dicapainya.

3.1.2.Kaji
3.1.2. Memberi
bagaimana
kesempatan untuk
perasaan klien
menilai dirinya
dengan
sendiri.
keberhasilann
ya tersebut.

3.2.1. Bicarakan
kegagalan
3.2.1. Mengetahui
yang pernah
sejauh mana
dialami klien
kegagalan tersebut
dan sebab-
mempengaruhi
9
sebab klien.
terjadinya
kegagalan.
3.2. Klien dapat
menyebut 3.2.2. Kaji
3.2.2. Mengetahui
kegagalan yang bagaimana
koping yang
pernah respon klien
selama ini yang
dialaminya. terhadap
digunakan oleh
kegagalan
klien
tersebut dan
cara
mengatasi.
4.1.1. Bantu klien
4.1. Klien dapat
untuk 4.1.1. Klien tetap
menyebutkan
merumuskan realistis terhadap
tujuan yang ingin
tujuan yang kemampuan yang
dicapai setelah 1
ingin dicapai. dimilikinya.
4. Klien kali pertemuan.
4.1.2. Diskusikan
dapat 4.1.2.
dengan klien
membuat
tujuan yang Mempertahankan
rencana
ingin dicapai. klien untuk tetap
yang
realistis realistis
4.1.3. Bantu klien
memilih
prioritas 4.1.3. Agar prioritas
tujuan yang yang dipilih sesuai
akan dicapai. kemampuan
5.1 Keluarga dapat
5.1.1. Anjurkan
berespon dan
pada keluarga
memperlakukan
untuk 5.1.1. Memberikan
klien secara
memberi kesempatan pada
tepat.
5. Klien kesempatan klien untuk sukses.

mendapat berhasil pada

dukungan klien.

dari 5.1.2. Anjurkan

keluarga keluarga

untuk untuk
menerima 5.1.2. Membantu
meningkatk
klien apa meningkatkan
an harga
adanya. harga diri
dirinya.
5.1.3. Anjurkan
keluarga
10
untuk 5.1.3. Meningkatkan
melibatkan interaksi klien
klien setiap dengan keluarga
pertemuan klien
dalam
keluarga.

11
ii
TINJAUAN KASUS

Ruang rawat : Kemuning

Tanggal dirawat : 27 Agustus 2009

I. Identitas Klien

Nama : Tn. A

Jenis Kelamin : Laki-laki

Umur : 34 Tahun

Informal : Orang tua klien

Agama : Islam

Alamat : Timur Indah

Tanggal Pengkajian : 30 Agustus 2009

II. Alasan Masuk

Klien diantar oleh keluarga dan orang tua klien ke Rumah Sakit Jiwa, dan

Ketergantungan Obat Soeprapto Bengkulu, karena klien sering melamun ngoceh sendirian,

selalu merasa dikejar-kejar orang, bercerita sendirian tentang hal-hal yang terlalu mewah

dan tinggi yang tidak sesuai dengan keadaan klien, merasa ada orang yang akan merebut

jabatan klien.

III. Faktor Predisposisi

Klien sebelumnya belum pernah mengalami gangguan kejiwaan, selama ini klien

belum pernah melakukan pengobatan. Saat ini klien tinggal bersama kedua orang tuanya.

Setelah ditinggal pergi oleh istrinya 5 tahun yang lalu, klien tidak memiliki seorang

anakpun dari istrinya ini, klien mengatakan dulu ia bekerja di sebuah perusahaan dan

adanya pembagian pendapatan yang tidak merata. Klien menginginkan sebuah mobil tapi

tidak dikabulkan oleh keluarga.

12
Keluarga klien mengatakan klien sering melamun, ngoceh sendirian, selalu merasa

dikejar-kejar, bercerita hal-hal yang terlalu meawah dan tinggi yang tidak sesuai dengan

keadaan klien, adanya orang yang mau merebut posisi jabatannya.

IV. Faktor Presipitasi

Klien sering menyendiri, duduk di samping ruangan bagian luar, tidur-tiduran,

berjalan mondar-mandir, mengoceh sendirian, sering diajak bercerita, selalu bercerita

bahwa ia memiliki jabatan yang tinggi.

Masalah keperawatan :

1. Kerusakan komunikasi verbal

2. Harga diri rendah

V. Fisik

a. Tanda-tanda Vital :

TD : 110/80 mmHg

S : 36,5oC

N : 84 kali/menit

RR : 22 kali/menit

b. Ukur : TB : 168 cm, BB : 65 kg

Tidak ada keluhan fisik

VI. Psikologi Sosial

1. Genogram

13
Keterangan :

: Laki-laki / perempuan meninggal

: Laki-laki

: Perempuan

: Tinggal satu rumah

: Bercerai

Sejak perceraian Tn. A tinggal dengan ayah dan dua orang saudaranya.

2. Konsep Diri

a. Citra diri

Klien merasa dirinya tampan tanpa ada kecacatan atau kekurangan pada dirinya.

b. Identitas

Saya adalah seorang pekerja di PT. karet, sekarang saya tidak bekerja lagi.

c. Peran

Sekarang saya tidak bisa bekerja dan beraktivitas seperti orang yang lainnya.

d. Ideal diri

Jika saya sembuh nanti saya ingin melanjutkan kuliah.

e. Harga diri

Saya merasa tidak dihargai oleh keluarga karena tidak dibelikan mobil.

Masalah keperawatan : Gangguan orientasi realita (Waham kebesaran)

3. Hubungan Sosial

a. Orang yang berarti/terdekat


Pasien mengatakan bahwa dekat dengan ibunya karena diberi makanan setiap
hari
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat
Pasien dalam kegiatan sehari-hari selalu aktif dan tidak menyendiri, pasien
mampu berinteraksi dengan orang lain. Berkumpul dan menonton tv dengan
temannya
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Pasien merasa tidak diperhatian oleh keluarganya dan jarang dijenguk

Masalah Keperawatan : kurangnya disfungsi keluarga

14
4. Spiritual

Klien merasa dirinya selalu dilindungi oleh Tuhan, klien selalu mengikuti/

melaksanakan sholat 5 waktu.

VII. Status Mental

a. Penampilan

Pakaian kurang rapi, agak kotor, baju kusut, bau mulut, rambut ada ketombe, kuku

hitam ada kotorannya, memakai alas kaki benar

Masalah keperawatan : Defisit Perawatan Diri

b. Pembicaraan

Klien dapat berkomunikasi dengan baik, hanya saja Tn. A tidak mau memulai

pembicaraan bila tidak dimulai duluan, tidak mau memulai pembicaraan bila tidak

dimulai duluan, dan kadang-kadang membisu, klien sering tidak nyambung dengan

pertanyaan perawat.

Masalah keperawatan :Kerusakan komunikasi verbal.

c. Aktivitas motorik

Tampak gemetar ketika klien menjulurkan tangan dan merentang kaki.

d. Alam perasaan

Gembira yang berlebihan, karena merasa mobil baru akan menjemputnya pulang.

Masalah keperawatan : Waham kebesaran

e. Interaksi selama wawancara

Selalu mempertahankan pendapatnya

Masalah keperawatan : Gangguan komunikasi verbal.

f. Persepsi

Selalu timbul ide-ide baru dari dirinya sendiri dan bercerita dari satu topik ke topik lain

yang masih ada hubungan.

g. Isi pikir

15
Selalu meninggi setiap semua cerita.

Masalah keperawatan : Waham kebesaran

h. Tingkat kesadaran

Tn. A kelihatan bingung.

i. Memori

Klien tidak ingat siapa nama isteri klien.

j. Tingkat konsentrasi dan berhitung

Klien dapat berhitung sederhana dengan baik.

VIII. Kebutuhan Persiapan Pulang

a. Makan

Frekuensi : 2 x sehari

Jumlah : 1 porsi dihabiskan.

b. BAB/BAK

BAB : 1x / hari

BAK : 3-4 x / hari

c. Mandi

Klien dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa bantuan

d. Istirahat dan tidur

Klien tidak memiliki masalah gangguan tidur.

e. Mekanisme koping

Benial, proyeksi dan disosiasi

16
BAB IV

ANALISA DATA

Masalah
No Data
Keperawatan

1 Data Subjektif : Waham kebesaran

Klien mengatakan adanya orang yang ingin


merebut posisinya.

Data Objektif :

Cerita selalu meninggi bicara spontan dan


lambat.

2 Data Subjektif : Harga diri rendah

 Saya ingin memiliki mobil


 Saya merasa tidak dihargai oleh
keluarga dan teman-teman
Data Objektif :

 Tidak percaya diri


 Sering melamun
 Dan duduk sendiri
3 Data Subjektif : Gangguankomunikasi verbal

Data Objektif :

 Tidka mau memulai pembicaraan


sebelum dimulai oleh perawat

17
 Kadang membisu
 Sering tidak nyambung ketika
menjawab

4. Data Subjektif : Defisit perawatan diri

 px mengatakan mandi hanya 1 kali


sehari kadang mandi di pagi hari saja
dan juga jarang sikat gigi dan keramas

Data Objektif :

 Kurang rapi
 Baju kusut
 Rambut ada ketombe

Kuku hitam ada kotoran

5. Data Subjektif : Kurangnya disfungsi keluarga

 Pasien mengatakan bahwa dekat dengan


ibunya karena diberi makan setiap hari
 Pasien merasa tidak diperhatikan oleh
keluarga

Data Objektif :

Pasien jarang dijenguk keluarga

18
KERUSAKAN KOMUNIKASI VERBAL AKIBAT

HARGA DIRI RENDAH

GANGGUAN PROSES PIKIR :


WAHAM CORE PROBLEM

DEFISIT PERAWATAN DIRI

KURANGNYA DUKUNGAN CAUSA / PROBLEM


KELUARGA

Diagnosa Keperawatan :

3. Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan perubahan proses pikir waham

kebesaran.

4. Perubahan proses pikir waham kebesaran berhubungan dengan harga diri rendah kronis.

19
ASUHAN KEPERAWATAN

Nama : Tn. A

Ruang : Kemuning

Diagnosa Perencanaan
No Tgl Rasional
Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi

30 Kerusakan TUM :
Agustus komunikasi
Klien dapat
2009 verbal
melakukan
berhubungan
komunikasi verbal
dengan waham
TUK :
1.2. Klien dapat 1.2.1. Bina hubungan saling 1.1.4. Hubungan saling percaya
7. Klien dapat
mengungkapkan percaya sebagai dasar interaksi yang
membina hubungan
perasaannya dan  Salam terapeutik terapeutik
saling percaya.
keadaan saat ini  Perkenalkan diri
secara verbal.  Jelaskan tujuan
interaksi
 Ciptakan lingkungan
yang tenang
 Buat kontrak yang
jelas
1.1.5. Meningkatkan orientasi realita
 Tepati waktu
klien dan rasa percaya klien
1.2.2. Jangan membantah dan
20
dukung waham klien
 Katakan perawat
menerima dan yakin
 Katakan perawat 1.1.6. Waham harus dikenal terlebih
tidak mendukung dahulu oleh perawat agar intervensi
1.2.3. Observasi apakah waham efektif.
klien mengganggu aktivitas
sehari-hari

8. Klien dapat Klien dapat 2.1.4. Memberikan hal yang positif


mengidentifikasi menunjukkan atau pengakuan akan
2.1.4. Beri pujian pada meningkatkan harga diri klien.
kemampuan yang kemampuan
penampilan dan kemampuan 2.1.5. Meningkatkan/mengingatkan
dimiliki yang
klien yang realitas. kembali pengetahuan dan kemauan
dimilikinya.
Klien dapat klien
menyebutkan 2.1.6. Untuk mengetahui sampai
2.1.5. Diskusikan dengan klien
kelemahan yang dimana kebutuhan waham klien
kemampuan yang dimiliki
ada pada dirinya. pada waktu lalu dan saat ini
yang realistis.
2.1.6. Jika klien selalu bicara
tentang wahamnya,
dengarkan sampai kebutuhan
waham tidak ada.

21
3.2. Klien dapat
menjelaskan
9. Klien dapat 3.1.4. Untuk mengetahui apa
semua
mengidentifikasi kebutuhan klien.
kebutuhan yang 3.2.1. Observasi kebutuhan klien
kebutuhan yang 3.1.5. Untuk mengidentifikasi apa
tidak terpenuhi. sehari-hari.
tidak terpenuhi yang menjadi kebutuhan klien dan
pemecahan masalahnya.
3.2.2. Diskusikan kebutuhan yang 3.1.6. Agar waham klien tidak
tidak terpenuhi baik selama di meningkat.
rumah maupun di rumah
sakit.
3.2.3. Atur situasi agar klien tidak
mempunyai waktu untuk
4.2. Klien dapat menggunakan wahamnya.
4.1.4. Untuk menghindari waham
bercerita/sesuai
10. Klien dapat dengan realitas.
4.2.1. Berbicara dengan klien
berhubungan 4.1.5. Agar klien dapat berorientasi
dalam konteks realitas.
dengan realitas dengan realitas.
4.2.2. Sertakan klien dalam terapi
4.1.6. Meningkatkan harga diri klien
aktivitas kelompok
sehingga berani bergaul dengan
4.2.3. Berikan pujian terhadap
lingkungannya.
tindakan positif yang
dilakukan oleh klien.

5.2. Setelah 2 kali


pertemuan klien

22
11. Klien dapat dapat membina 5.1.2. Untuk mencegah terjadinya
dukungan dari hubungan dan kembali waham.
5.2.1. Diskusikan dengan keluarga
keluarga dukungan dari
tentang :
keluarga
 Gejala waham
 Cara merawatnya
6.1. Klien dapat  Lingkungan
minum obat tepat keluarga, follow up 6.1.3. Untuk mencegah terjadinya
12. Klien dapat waktu, dan dosis. kesalahan dalam pemberian obat.
menggunakan obat 6.1.4. Untuk mengetahui bagaimana
Diskusikan dengan
dengan benar reaksi obat terhadap tubuh klien.
keluarga/klien tentang obat,
dosis, frekuensi, efek dan efek
samping.
Diskusikan perasaan klien
setelah minum obat

2 30 Perubahan TUM :
Agustus proses pikir
Klien mampu
2009 waham
berhubungan dengan
kebesaran
orang lain tanpa
berhubungan
merasa rendah diri
dengan harga
diri rendah
kronis

23
TUK : 1.3. Klien dapat 1.1.1. Diskusikan dengan klien 1.1.1. Mengidentifikasi hal-hal positif
menyebutkan kelebihan yang ada pada yang dimiliki klien
6. Klien dapat
kemampuannya dirinya.
memperluas 1.1.2. Menghadirkan realitas yang ada
yang ada setelah
kesadaran diri 1.1.2.Beritahu klien bahwa pada diri klien
1x pertemuan.
7. Klien dapat manusia tidak ada yang
1.4. Klien dapat
menyelidiki dirinya sempurna, semua memiliki
menyukai
8. Klien dapat kelebihan dan kekurangan.
kelemahan pada
mengevaluasi
dirinya dan 1.1.3.Anjurkan klien untuk lebih
dirinya. 1.1.3. Memberi kesempatan berhasil
menjadi halaman meningkatkan kelebihan yang
9. Klien dapat lebih tinggi.
untuk mencapai ada pada dirinya.
membuat rencana
keberhasilannya.
yang realistis
10. Klien mendapat
dukungan dari 2.2. Klien dapat 2.1.1.Diskusikan dengan klien ideal
dirinya, apa harapan selama 2.1.1. Untuk mengetahui sampai
keluarga untuk menyebutkan
di rumah sakit, rencana klien dimana realitis dari harapan klien
meningkatkan cita-cita dan
harga dirinya. harapan yang setelah pulang dan apa cita-
sesuai dengan cita yang ingin dicapai.
kemampuan 2.1.2. Membantu klien membentuk
2.1.2.Bantu klien mengembangkan
setelah 1 x harapan yang realistis
antara kemampuan yang
pertemuan.
dimilikinya. 2.1.3. Memberi penghargaan terhadap
perilaku positif.
2.1.3.Beri reinforcement positif
terhadap keberhasilan yang
telah dicapai.

24
3.3. Klien dapat 3.1.1.Bantu klien
menyebutkan mengidentifikasikan atau
3.1.1. Mengingatkan klien bahwa ia
keberhasilan keinginan yang berhasil
tidak selalu gagal.
yang pernah dicapainya.
dialaminya. 3.1.2. Memberi kesempatan untuk
3.1.2.Kaji bagaimana perasaan
3.4. Klien dapat menilai dirinya sendiri.
klien dengan keberhasilannya
menyebut
tersebut. 3.2.1. Mengetahui sejauh mana
kegagalan yang
pernah kegagalan tersebut mempengaruhi
3.4.1. Bicarakan kegagalan yang
dialaminya. klien.
pernah dialami klien dan
sebab-sebab terjadinya 3.2.2. Mengetahui koping yang
kegagalan. selama ini yang digunakan oleh
3.4.2. Kaji bagaimana respon klien
klien terhadap kegagalan
tersebut dan cara mengatasi.

4.2. Klien dapat


4.2.1. Bantu klien untuk
menyebutkan
merumuskan tujuan yang
tujuan yang ingin
ingin dicapai. 4.1.1. Klien tetap realistis terhadap
dicapai setelah 1
4.2.2. Diskusikan dengan klien kemampuan yang dimilikinya.
kali pertemuan.
tujuan yang ingin dicapai.
4.1.2. Mempertahankan klien untuk
4.2.3. Bantu klien memilih
tetap realistis
prioritas tujuan yang akan
dicapai. 4.1.3. Agar prioritas yang dipilih
25
sesuai kemampuan

5.1 Keluarga dapat


berespon dan
5.1.4. Anjurkan pada keluarga 5.1.1. Memberikan kesempatan pada
memperlakukan
untuk memberi kesempatan klien untuk sukses.
klien secara
berhasil pada klien.
tepat. 5.1.2. Membantu meningkatkan harga
5.1.5. Anjurkan keluarga untuk
diri
menerima klien apa adanya.
5.1.6. Anjurkan keluarga untuk 5.1.3. Meningkatkan interaksi klien
melibatkan klien setiap dengan keluarga klien
pertemuan dalam keluarga.

26
No.
Tanggal Implementasi Evaluasi Paraf
Dx

30/8/2009 TUK I 1. Salam terapeutik “Selamat siang pak” (tersenyum) S : Nama saya A, saya suka dipanggil H
 Memperkenalkan diri
13.00-13.30  Berjabat tangan O : Suara pelan
 Duduk bersebelahan Bicara spontan
 Membuat kontrak
 Menunjukkan sikap empati Ekspresi tenang
Nama saya, mahasiswa STIKES Hang Tuah Surabaya,
praktek di sini selama satu minggu. A : Adanya hubungan saling percaya

P : Pertemuan berikutnya klien dapat


mengidentifikasi kemampuan yang
dimiliki.

30/8/2009 2. Salam terapeutik S : Saya adalah seorang tempat konsultan


14.00-15.00  Mengingat kontrak, topik, waktu dan tempat masalah pertanian dan saya bekerja di
apakah Bapak masih ingat pertemuan kita yang perusahaan karet dan pertamina, saya di
kemarin, pertemuan sekarang kita akan membicarakan sini lagi menunggu sebuah mobil baru
apa ? datang.
 Mengevaluasi kemampuan TUK 1 apakah
Bapak mengingat salah ? O : Bicara spontan
 Membantu klien mengidentifikasi kemampuan Pelan
yang dimilikinya.
Apa contoh keberhasilan yang telah Bapak raih ? Inkoheren terkadang

 Mendorong klien untuk mengungkapkan Ekspresi tenang


perasaannya untuk bercerita.
 Memberi pujian kepada klien atas ungkapan Kontak mata lama

27
selama interaksi, bagus bapak sudah banyak bercerita A : Waham klien telah diketahui dan
tentang diri Bapak. mengidentifikasi apa yang menjadi
 Menyimpulkan kemampuan selama interaksi kemampuan klien
 Tadi Bapak mengatakan bahwa Bapak adalah
sebagai seorang tempat konsultan masalah pertanian, P : Pertemuan berikutnya klien dapat
bapak orang yang hebat !!, hanya saja karena mobil menjelaskan semua apa yang menjadi
belum diberikan bapak jadi istirahat dan menunggu di kebutuhan klien.
sini.
 Mengakhiri pertemuan “Baiklah pak
pertemuan kita cukup sampai di sini.
Besok kita bertemu lagi pada jam 12.00 Wib, kita akan
bicara mengidentifikasikan kebutuhan yang tidak
TUK 3 terpenuhi. S : Klien mengatakan saya ingin dan harus
memiliki sebuah mobil.

 Selamat siang Bapak ! apa bapak sudah Sholat O : Emosi sedikit meningkat
Zukur Suara pelan
 Mengingat kontrak apakah Bapak masih ingat
kita akan membicarakan apa ? Kontak mata
 Sekarang tolong Bapak jelaskan apa kebutuhan
sehari-hari Bapak dan apa kebutuhan Bapak yang tidak A : Telah dapat diidentifikasi apa yang
terpenuhi ? menjadi kebutuhan klien
 Menyimpulkan cerita klien, bahwa ia sekarang P : Pertemuan berikutnya klien dapat
lagi membutuhkan sebuah mobil. berhubungan dengan realitas.
 Menjelaskan kepada klien bahwa kita tidak
terlalu mengharapkan sesuatu yang diluar kemampuan.
 Menganjurkan klien untuk melakukan
aktivitas-aktivitas bermanfaat dan tidak ada waktu untuk
wahamnya.
 Bapak besok kita bertemu lagi untuk bercerita
28
TUK 4 lagi.

S : Klien bercerita saya dulunya hampir


tertangkap di Malaysia karena membawa
intan emas dan berlian untuk presiden

O : Semangat
 Selamat pagi ! Bapak kelihatannya sudah rapi
sekali. Kontak mata
 Bapak masih ingat kontrak kemarin ?
 Mengajak klien bercerita tentang keadaan yang Banyak berbicara tentang kelebihan yang
realitas pada hari ini. dimiliki.
 Menganjurkan klien untuk bermain dan A : Klien belum dapat berhubungan dengan
bergabung bersama teman-teman klien yang lainnya. realitas dan perlu ditingkatkan lagi
 Memberi pujian terhadap tindakan yang
dilakukan pasien. P : Pertemuan berikutnya besok luas, masih
 Bapak masih ingat apa-apa saja yang sudah pada intervensi yang sama perlu
kita bicarakan sesuai kontrak ? ditingkatkan
 Mengobservasi responden verbal dan non
verbal di saat ini.
 Mendiskusikan dengan klien macam-macam
TUK 5 obat yang dimakan CPZ (warnanya kuning orange,
Heximer (warna kuning), Codameg (warna biru) S : Klien mengatakan sudah tahu tentang
dimakan 3x sehari. bentuk dan nama obat serta dosis untuk
dimakan

O : Memperhatikan obat yang diperlihatkan


oleh perawat
 Selamat siang Bapak ? sudah makan siang ?
dan sudahkah bapak minum obat ? Menanyakan satu persatu obat yang
dikenal

29
 Mengingat kontrak kemarin dan topik apakah A : Dapat menyebutkan jenis dan nama obat
Bapak masih ingat, kita sedang ingin membicarakan apa dan guna obat
? waktu 15 menit.
 Mengobservasi respon verbal dan non verbal. P : Klien dapat berhubungan dengan realitas.
 Mendiskusikan kelebihan dan kelemahan klien,
bapak sudah cukup hebat dan pintar dan bukan berarti
jika tidak punya mobil Bapak akan turun dari jabatan,
bapak masih banyak orang-orang yang tidak bisa makan
dan tidak mempunyai pekerjaan tetapi mereka masih
dapat menjalani kehidupan.
 Menyimpulkan hasil pertemuan, klien terlihat
mulai dapat menerima penjelasan dari perawat
TUK 6  Mengakhiri pertemuan dan menyepakati
pertemuan besok. S : Selamat pagi Pak ....

Klien mengatakan jika saya tidak


memiliki mobil jabatan saya akan
diturunkan.

Teman-teman saya sudah pakai mobil


 Selamat pak Bapak ? apakah bapak sudah semua.
mandi pagi ?
 Apakah bapak masih ingat perjanjian kita O : Klien menjawab singkat, menunduk,
bahwa kita hari ini akan membicarakan apa ? bicara pelan
 Mengevaluasi TUK sebelumnya terutama A : Klien mampu mengungkapkan kelebihan
tentang kemampuan yang dimiliki klien. dan kekurangannya.
 Mengobservasi kepada klien apa harapan
selama dirawat dan apa rencana setelah pulang. P : Pertemuan berikutnya tentang
 Membantu klien untuk mengembangkan menyelidiki diri.
keinginan dan kemampuan yang dimiliki.
Saya percaya Bapak pasti bisa asalkan bapak mau

30
TUK 7 berusaha dan dalam keadaan sembuh

S : Saya ingin cepat pulang dan saya ingin


membeli sebuah mobil dan melanjutkan
kuliah.

O : Bicara lancar

Kontak mata lama


 Menyampaikan salam terapeutik selamat pagi A : Klien belum dapat menyelidiki dirinya
Bapak ! lagi nonton acara apa ? dan perlu ditingkatkan lagi.
 Mengevaluasi TUK sebelumnya.
 Memberi pujian atas kemampuan yang P : Rencana dilanjutkan dan buat kontrak
dimilikinya. pertemuan berikutnya.
 Membantu membuat rencana realistik sesuai
kemampuan klien
 Mendiskusikan kegiatan yang biasa dilakukan
secara nyata.
 Mendorong klien untuk melaksanakan rencana
yang telah dibuat, mulai nanti sore Bapak sudah bisa
melaksanakan jadwal yang telah kita buat.
 Pertemuan siang ini kita sudah cukup bagus,
Bapak sudah dapat membuat jadwal yang telah kita buat

BAB IV

PENUTUP

31
1.1 Kesimpulan

Gangguan alam perasaan, ditandai dengan syndrome depresi parsial/ penuh, atau kehilangan minat/kesenangan pada aktivitas yang biasa dan

yang dilakukan pada waktu lalu ditandai dengan gangguan fungsi sosial/okupasi.

Waham adalah gangguan proses pikir yang ditandai dengan keyakinan, ide-ide pikiran yang tidak sesuai dengan kenyataan tidak bisa

diubah dengan logika/bukti-bukti yang nyata.

4.2 Saran

Agar dapat memberikan dukungan mental dan seoptimal pada pasien dalam proses penyembuhan dan mampu merawat pasien di rumah agar

tidak kambuh lagi hari ini. Dikarenakan keluarga sangat besar pengaruhnya dalam memotivasi pasien untuk cepat sembuh dan meningkatkan

harga diri pasien serta kepercayaan pasien.

32
DAFTAR PUSTAKA

Marilynn E. Doenges. 2006. Rencana Asuhan Keperawatan Psikiatri. Jakarta : EGC.

Stuart dan Sundeen. 1998. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC.

Budi Ana Keliat, dkk. 1998. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta : EGC.

Rasmun. 2001. Keperawatan Kesehatan Mental Psikiatri Terintegrasi dengan Keluarga. Jakarta : PT. Fajar Interpratama.

Carpenito,J. Lynda. 2012. BukuSaku Diagnosis Keperawatan.Jakarta : EGC.

33

Anda mungkin juga menyukai