DISUSUN OLEH :
DOSEN PEMBIMBING
Ns. Diana Arianti,M.Kep
2019/2020
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat taufik dan hidayah-Nya,
makalah ini dapat diselesaikan. Makalah ini merupakan makalah pengetahuan bagi mahasiswa/i
akper maupun para pembaca untuk bidang Ilmu Pengetahuan.
Makalah ini sendiri dibuat guna memenuhi salah satu tugas kuliah dari dosen mata kuliah
Keperawatan Kesehatan Jiwa dengan judul “KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA 1
PROSES KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN ORIENTASI
REALITA (WAHAM)”. Dalam penulisan makalah ini penulis berusaha menyajikan bahasa
yang sederhana dan mudah dimengerti oleh para pembaca.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan.
Oleh karenanya, penulis menerima kritik dan saran yang positif dan membangun dari rekan-
rekan pembaca untuk penyempurnaan makalah ini.
Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada rekan-rekan yang telah membantu
dalam penyelesaian makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
kepada kita semua. Amin.
Penulis
2
i
3
LAPORAN PENDAHULUAN
WAHAM
I. DIAGNOSA KEPERAWATAN:
Faktor Presipitasi
Klien sering menyendiri, duduk di samping ruangan bagian luar, tidur-
tiduran, berjalan mondar-mandir, mengoceh sendirian, sering diajak bercerita,
selalu bercerita bahwa ia memiliki jabatan yang tinggi.
C. RENTANG RESPON didalamnya ada Pohon Masalah
Ada pun rentang respon manusia terhadap stress yang menguraikan tentang respon
gangguan adaptif dan malladaptif dapat dijelaskan sebagai berikut ( stuart dan
sundeen, 1998 hal 302) :
Rentang respon
neurobiologis
Respon maladaptif
Respon adaptif
maladaptif
5
POHON MASALAH
D.PENENTUAN DIAGNOSA
6
TANDA MINOR (Linda Jual C)
Penurunan kognitif, termasuk deficit memori, abstraksi, pemecahan
masalah
Kecurigaan
Halusinasi
Delusi/Waham
Fobia
Obsesi
Konfusi/disorientasi
Perilaku ritualistic
Impulsivitas
Perilaku social yang tidak sesuai
Distraksibilitas (dapat dialihkan)
Kurangnya persetujuan validasi
7
V. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Diagnosa Perencanaan
No Tgl Keperawat Rasional
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
an
30 Kerusakan TUM :
Agustus komunikasi
Klien dapat
2009 verbal
melakukan
berhubunga
komunikasi
n dengan
verbal
waham
TUK :
8
i waktu
1.1.2. Jangan 1.1.2. Meningkatkan
membantah orientasi realita
dan dukung klien dan rasa
waham klien percaya klien
Katak
an perawat
menerima
dan yakin
Katak
an perawat
tidak
mendukung
1.1.3. Observasi 1.1.3. Waham harus
apakah dikenal terlebih
waham klien dahulu oleh
mengganggu perawat agar
aktivitas intervensi efektif.
sehari-hari
9
kemampuan mengingatkan
yang dimiliki kembali
pada waktu pengetahuan dan
lalu dan saat kemauan klien
ini yang
realistis.
10
agar klien 3.1.3. Agar waham
tidak klien tidak
mempunyai meningkat.
waktu untuk
menggunakan
4.1. Klien dapat
wahamnya.
bercerita/sesuai
dengan realitas.
4.1.1. Berbicara
dengan klien
4.1.1. Untuk
4. Klien dalam konteks
menghindari
dapat realitas.
waham
berhubunga
n dengan 4.1.2. Sertakan
realitas klien dalam 4.1.2. Agar klien
terapi aktivitas dapat berorientasi
kelompok dengan realitas.
4.1.3. Berikan
pujian
4.1.3. Meningkatkan
terhadap
harga diri klien
tindakan
sehingga berani
positif yang
bergaul dengan
5.1. Setelah 2 kali dilakukan oleh
lingkungannya.
pertemuan klien klien
dapat membina
hubungan dan 5.1.1. Diskusikan 5.1.1. Untuk
dukungan dari dengan mencegah
5. Klien keluarga keluarga terjadinya kembali
dapat tentang : waham.
dukungan Gejal
dari keluarga a waham
Cara
11
merawatnya
Lingk
ungan
6.1. Klien dapat keluarga,
minum obat tepat follow up
waktu, dan dosis.
6.1. Diskusikan
6.1.1. Untuk
dengan
mencegah
keluarga/klien
6. Klien terjadinya
tentang obat,
dapat kesalahan dalam
dosis,
menggunaka pemberian obat.
frekuensi, efek
n obat
dan efek
dengan
samping.
benar
6.2. Diskusikanpera
saan
kliensetelah 6.1.2. Untuk
minum obat mengetahui
bagaimana reaksi
obat terhadap
tubuh klien.
2 30 Perubahan TUM :
Agustus proses pikir
Klien mampu
2009 waham
berhubungan
kebesaran
dengan orang
berhubunga
lain tanpa 1.1. Klien dapat 1.1.1. Diskusikan 1.1.1.
n dengan
merasa rendah menyebutkan dengan klien
harga diri Mengidentifikasi
diri kemampuannya kelebihan
rendah hal-hal positif yang
yang ada setelah yang ada pada
kronis dimiliki klien
1x pertemuan. dirinya.
12
TUK : 1.2. Klien dapat 1.1.2 Beritahu klien
menyukai bahwa
1. Klien 1.1.2. Menghadirkan
kelemahan pada manusia tidak
dapat realitas yang ada
dirinya dan ada yang
memperluas pada diri klien
menjadi halaman sempurna,
kesadaran
untuk mencapai semua
diri
keberhasilannya. memiliki
kelebihan dan
kekurangan.
1.1.3.Anjurkan
klien untuk
1.1.3. Memberi
lebih
kesempatan
meningkatkan
berhasil lebih
kelebihan
tinggi.
yang ada pada
dirinya.
2.1. Klien dapat
menyebutkan 2.1.1.Diskusikan
cita-cita dan dengan klien
2.1.1. Untuk
harapan yang ideal dirinya,
mengetahui
sesuai dengan apa harapan
sampai dimana
kemampuan selama di
realitis dari
setelah 1 x rumah sakit,
harapan klien
pertemuan. rencana klien
setelah pulang
dan apa cita-
cita yang
ingin dicapai.
dapat mengembang
kan antara
13
menyelidiki kemampuan 2.1.2. Membantu
dirinya yang klien membentuk
dimilikinya. harapan yang
realistis
2.1.3.Beri
reinforcement
positif
2.1.3. Memberi
terhadap
penghargaan
keberhasilan
terhadap perilaku
yang telah
positif.
dicapai.
3.1. Klien dapat
3.1.1.Bantu klien
menyebutkan
mengidentifik 3.1.1. Mengingatkan
keberhasilan
asikan atau klien bahwa ia
yang pernah
3. Klien keinginan tidak selalu gagal.
dialaminya.
dapat yang berhasil
mengevalua dicapainya.
si dirinya.
3.1.2.Kaji
bagaimana 3.1.2. Memberi
perasaan klien kesempatan untuk
dengan menilai dirinya
keberhasilann sendiri.
ya tersebut.
3.2.1. Bicarakan
kegagalan
yang pernah 3.2.1. Mengetahui
dialami klien sejauh mana
dan sebab- kegagalan tersebut
sebab mempengaruhi
terjadinya klien.
14
kegagalan.
realistis realistis
4.1.3. Bantu klien
memilih
prioritas
4.1.3. Agar prioritas
tujuan yang
yang dipilih sesuai
akan dicapai.
kemampuan
5.1 Keluarga dapat 5.1.1. Anjurkan
berespon dan pada keluarga
memperlakukan untuk
5.1.1. Memberikan
klien secara memberi
kesempatan pada
tepat. kesempatan
5. Klien klien untuk sukses.
berhasil pada
15
mendapat klien.
dukungan 5.1.2. Anjurkan
dari keluarga
keluarga untuk
untuk menerima
5.1.2. Membantu
meningkatk klien apa
meningkatkan
an harga adanya.
harga diri
dirinya. 5.1.3. Anjurkan
keluarga
untuk
5.1.3. Meningkatkan
melibatkan
interaksi klien
klien setiap
dengan keluarga
pertemuan
klien
dalam
keluarga.
16
ii
TINJAUAN KASUS
I. Identitas Klien
Nama : Tn. A
Umur : 34 Tahun
Agama : Islam
Klien diantar oleh keluarga dan orang tua klien ke Rumah Sakit Jiwa, dan
Ketergantungan Obat Soeprapto Bengkulu, karena klien sering melamun ngoceh sendirian,
selalu merasa dikejar-kejar orang, bercerita sendirian tentang hal-hal yang terlalu mewah
dan tinggi yang tidak sesuai dengan keadaan klien, merasa ada orang yang akan merebut
jabatan klien.
17
III. Faktor Predisposisi
Klien sebelumnya belum pernah mengalami gangguan kejiwaan, selama ini klien
belum pernah melakukan pengobatan. Saat ini klien tinggal bersama kedua orang tuanya.
Setelah ditinggal pergi oleh istrinya 5 tahun yang lalu, klien tidak memiliki seorang
anakpun dari istrinya ini, klien mengatakan dulu ia bekerja di sebuah perusahaan dan
adanya pembagian pendapatan yang tidak merata. Klien menginginkan sebuah mobil tapi
Keluarga klien mengatakan klien sering melamun, ngoceh sendirian, selalu merasa
dikejar-kejar, bercerita hal-hal yang terlalu meawah dan tinggi yang tidak sesuai dengan
Masalah keperawatan :
18
V. Fisik
a. Tanda-tanda Vital :
TD : 110/80 mmHg
S : 36,5oC
N : 84 kali/menit
RR : 22 kali/menit
1. Genogram
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Bercerai
Sejak perceraian Tn. A tinggal dengan ayah dan dua orang saudaranya.
19
2. Konsep Diri
a. Citra diri
Klien merasa dirinya tampan tanpa ada kecacatan atau kekurangan pada dirinya.
b. Identitas
Saya adalah seorang pekerja di PT. karet, sekarang saya tidak bekerja lagi.
c. Peran
Sekarang saya tidak bisa bekerja dan beraktivitas seperti orang yang lainnya.
d. Ideal diri
e. Harga diri
Saya merasa tidak dihargai oleh keluarga karena tidak dibelikan mobil.
3. Hubungan Sosial
20
4. Spiritual
Klien merasa dirinya selalu dilindungi oleh Tuhan, klien selalu mengikuti/
a. Penampilan
Pakaian kurang rapi, agak kotor, baju kusut, bau mulut, rambut ada ketombe, kuku
b. Pembicaraan
Klien dapat berkomunikasi dengan baik, hanya saja Tn. A tidak mau memulai
pembicaraan bila tidak dimulai duluan, tidak mau memulai pembicaraan bila tidak
dimulai duluan, dan kadang-kadang membisu, klien sering tidak nyambung dengan
pertanyaan perawat.
c. Aktivitas motorik
d. Alam perasaan
Gembira yang berlebihan, karena merasa mobil baru akan menjemputnya pulang.
21
e. Interaksi selama wawancara
f. Persepsi
Selalu timbul ide-ide baru dari dirinya sendiri dan bercerita dari satu topik ke topik lain
g. Isi pikir
h. Tingkat kesadaran
i. Memori
a. Makan
Frekuensi : 2 x sehari
22
b. BAB/BAK
BAB : 1x / hari
c. Mandi
e. Mekanisme koping
23
BAB IV
ANALISA DATA
Masalah
No Data
Keperawatan
Data Objektif :
Data Objektif :
24
Kadang membisu
Sering tidak nyambung ketika
menjawab
Data Objektif :
Kurang rapi
Baju kusut
Rambut ada ketombe
Data Objektif :
25
KERUSAKAN KOMUNIKASI VERBAL AKIBAT
Diagnosa Keperawatan :
kebesaran.
4. Perubahan proses pikir waham kebesaran berhubungan dengan harga diri rendah kronis.
ASUHAN KEPERAWATAN
Nama : Tn. A
Ruang : Kemuning
26
Diagnosa Perencanaan
No Tgl
Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
30 Kerusakan TUM :
Agustus komunikasi
Klien dapat
2009 verbal
melakukan
berhubungan
komunikasi verbal
dengan waham
TUK :
1.2. Klien dapat 1.2.1. Bina hubungan saling 1.1.4.
7. Klien dapat
mengungkapkan percaya
membina hubungan
perasaannya dan Salam terapeutik
saling percaya.
keadaan saat ini Perkenalkan diri
secara verbal. Jelaskan tujuan
interaksi
Ciptakan lingkungan
yang tenang
Buat kontrak yang
jelas
1.1.5.
Tepati waktu
1.2.2. Jangan membantah dan
dukung waham klien
Katakan perawat
menerima dan yakin
1.1.6.
Katakan perawat
tidak mendukung
1.2.3. Observasi apakah waham
klien mengganggu aktivitas
sehari-hari
2 30 Perubahan TUM :
Agustus proses pikir
Klien mampu
2009 waham
berhubungan dengan
kebesaran
orang lain tanpa
berhubungan
merasa rendah diri
dengan harga
diri rendah
kronis
31
No.
Tanggal Implementasi Evaluasi
Dx
30/8/2009 TUK I 1. Salam terapeutik “Selamat siang pak” (tersenyum) S : Nama saya A, saya suka d
Memperkenalkan diri
13.00-13.30 Berjabat tangan O : Suara pelan
Duduk bersebelahan Bicara spontan
Membuat kontrak
Menunjukkan sikap empati Ekspresi tenang
Nama saya, mahasiswa STIKES Hang Tuah Surabaya,
praktek di sini selama satu minggu. A : Adanya hubungan saling p
P : Pertemuan berikutnya
mengidentifikasi kema
dimiliki.
32
TUK 3 terpenuhi. S : Klien mengatakan saya i
memiliki sebuah mobil.
O : Semangat
Selamat pagi ! Bapak kelihatannya sudah rapi
sekali. Kontak mata
Bapak masih ingat kontrak kemarin ? Banyak berbicara tentang
Mengajak klien bercerita tentang keadaan yang dimiliki.
realitas pada hari ini.
Menganjurkan klien untuk bermain dan A : Klien belum dapat berhu
bergabung bersama teman-teman klien yang lainnya. realitas dan perlu ditingkat
Memberi pujian terhadap tindakan yang
P : Pertemuan berikutnya bes
dilakukan pasien.
pada intervensi yang
Bapak masih ingat apa-apa saja yang sudah
ditingkatkan
kita bicarakan sesuai kontrak ?
Mengobservasi responden verbal dan non
verbal di saat ini.
Mendiskusikan dengan klien macam-macam
TUK 5 obat yang dimakan CPZ (warnanya kuning orange,
S : Klien mengatakan sudah
Heximer (warna kuning), Codameg (warna biru)
bentuk dan nama obat se
dimakan 3x sehari.
dimakan
O : Memperhatikan
33 obat yan
BAB IV
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Gangguan alam perasaan, ditandai dengan syndrome depresi parsial/ penuh, atau kehilangan
minat/kesenangan pada aktivitas yang biasa dan yang dilakukan pada waktu lalu ditandai dengan
Waham adalah gangguan proses pikir yang ditandai dengan keyakinan, ide-ide pikiran yang
tidak sesuai dengan kenyataan tidak bisa diubah dengan logika/bukti-bukti yang nyata.
4.2 Saran
Agar dapat memberikan dukungan mental dan seoptimal pada pasien dalam proses penyembuhan dan
mampu merawat pasien di rumah agar tidak kambuh lagi hari ini. Dikarenakan keluarga sangat besar
pengaruhnya dalam memotivasi pasien untuk cepat sembuh dan meningkatkan harga diri pasien serta
kepercayaan pasien.
34
DAFTAR PUSTAKA
Stuart dan Sundeen. 1998. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC.
Budi Ana Keliat, dkk. 1998. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta : EGC.
35