DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 5
1. Manja Prihatiningrum
2. Nofriyani Rizkia Damasinta
3. Nurmatus Saadah
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat taufik dan hidayah-Nya,
makalah ini dapat diselesaikan. Makalah ini merupakan makalah pengetahuan bagi mahasiswa/i
akper maupun para pembaca untuk bidang Ilmu Pengetahuan.
Makalah ini sendiri dibuat guna memenuhi salah satu tugas kuliah dari dosen mata kuliah
Keperawatan Kesehatan Jiwa dengan judul “KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA 1
PROSES KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN ORIENTASI
REALITA (WAHAM)”. Dalam penulisan makalah ini penulis berusaha menyajikan bahasa
yang sederhana dan mudah dimengerti oleh para pembaca.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan.
Oleh karenanya, penulis menerima kritik dan saran yang positif dan membangun dari rekan-
rekan pembaca untuk penyempurnaan makalah ini.
Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada rekan-rekan yang telah
membantu dalam penyelesaian makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat kepada kita semua. Amin.
Kelompok 5
2
LAPORAN PENDAHULUAN
WAHAM
I. DIAGNOSA KEPERAWATAN:
3
Faktor Presipitasi
Klien sering menyendiri, duduk di samping ruangan bagian luar, tidur-
tiduran, berjalan mondar-mandir, mengoceh sendirian, sering diajak bercerita,
selalu bercerita bahwa ia memiliki jabatan yang tinggi.
C. RENTANG RESPON didalamnya ada Pohon Masalah
Ada pun rentang respon manusia terhadap stress yang menguraikan tentang respon
gangguan adaptif dan malladaptif dapat dijelaskan sebagai berikut ( stuart dan
sundeen, 1998 hal 302) :
Rentang respon
neurobiologis
Respon maladaptif
Respon adaptif
maladaptif
Gangguan proses
Pikiran logis Distorsi pikiran
III. pikir/delusi/waham
Persepsi akurat
IV. Ilusi
Halusinasi
V.
Emosi konsisten dengan Reaksi emosi berlebihan
Sulit brespon emosi
pengalaman atau kurang
Prilaku disorganisasi
Prilaku sesuai Prilaku aneh
Isolasi sosial
Berhubungan social Menarik diri
POHON MASALAH
4
D.PENENTUAN DIAGNOSA
5
V. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Diagnosa Perencanaan
No Tgl Keperawat Rasional
an Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
TUK :
6
Katakan
perawat
menerima
dan yakin
Katakan
perawat
tidak
mendukung
1.1.3. Observasi 1.1.3.Waham harus
apakah dikenal terlebih
waham klien dahulu oleh
mengganggu perawat agar
aktivitas intervensi efektif.
sehari-hari
2.1.3.Untuk mengetahui
2.1.3. Jika klien
sampai dimana
selalu bicara
kebutuhan waham
tentang
klien
wahamnya,
dengarkan
7
sampai
kebutuhan
waham tidak
ada.
3.1. Klien dapat 3.1.1.Untuk mengetahui
3.1.1.Observasi
3.Klien dapat menjelaskan apa kebutuhan
kebutuhan
mengidentifi semua klien.
klien sehari-
kasi kebutuhan yang
hari.
kebutuhan tidak terpenuhi.
yang tidak 3.1.2.Untuk
3.1.2.Diskusikan
terpenuhi mengidentifikasi
kebutuhan
apa yang menjadi
yang tidak
kebutuhan klien
terpenuhi baik
dan pemecahan
selama di
masalahnya.
rumah
maupun di
rumah sakit.
8
tindakan lingkungannya.
positif yang
dilakukan oleh
5.1.1.Untuk mencegah
5.1. Setelah 2 kali klien
terjadinya kembali
pertemuan klien
5.Klien dapat waham.
dapat membina 5.1.1.Diskusikan
dukungan
hubungan dan dengan
dari keluarga
dukungan dari keluarga
keluarga tentang :
Gejala
waham
Cara
merawatnya
Lingkungan
keluarga,
follow up
6.1.1.Untuk mencegah
6.1. Klien dapat terjadinya
minum obat tepat 6.1. Diskusikan kesalahan dalam
6.Klien dapat
waktu, dan dosis. dengan pemberian obat.
menggunaka
keluarga/klien
n obat
tentang obat,
dengan
dosis,
benar
frekuensi, efek
dan efek
6.1.2.Untuk mengetahui
samping.
bagaimana reaksi
6.2. Diskusikanpera
obat terhadap
saan
tubuh klien.
kliensetelah
minum obat
1.1.3.Anjurkan
klien untuk
1.1.3. Memberi
lebih
kesempatan
meningkatkan
berhasil lebih
kelebihan
tinggi.
yang ada pada
dirinya.
2.1.Klien dapat
2.1.1.Diskusikan
menyebutkan
dengan klien
cita-cita dan 2.1.1. Untuk
ideal dirinya,
harapan yang mengetahui
apa harapan
sesuai dengan sampai dimana
selama di
kemampuan realitis dari
rumah sakit,
setelah 1 x harapan klien
rencana klien
pertemuan.
setelah pulang
dan apa cita-
cita yang
10
2.1.3.Beri realistis
reinforcement
positif
terhadap 2.1.3. Memberi
keberhasilan penghargaan
yang telah terhadap perilaku
dicapai. positif.
3.2.1. Bicarakan
kegagalan
yang pernah
3.2.1. Mengetahui
dialami klien
sejauh mana
dan sebab-
kegagalan tersebut
sebab
mempengaruhi
terjadinya
klien.
kegagalan.
3.2.2. Kaji
3.2. Klien dapat bagaimana
menyebut respon klien 3.2.2. Mengetahui
kegagalan yang terhadap koping yang
pernah kegagalan selama ini yang
dialaminya. tersebut dan digunakan oleh
cara klien
mengatasi.
4.1.1. Bantu klien
11
untuk
merumuskan
4. Klien dapat 4.1. Klien dapat
tujuan yang
membuat menyebutkan
ingin dicapai. 4.1.1. Klien tetap
rencana tujuan yang ingin
4.1.2. Diskusikan realistis terhadap
yang dicapai setelah 1
dengan klien kemampuan yang
realistis kali pertemuan.
tujuan yang dimilikinya.
ingin dicapai.
4.1.2.
12
TINJAUAN KASUS ii
I. Identitas Klien
Nama : Tn. A
Umur : 34 Tahun
Agama : Islam
13
Klien diantar oleh keluarga dan orang tua klien ke Rumah Sakit Jiwa, dan
Ketergantungan Obat Soeprapto Bengkulu, karena klien sering melamun ngoceh sendirian,
selalu merasa dikejar-kejar orang, bercerita sendirian tentang hal-hal yang terlalu mewah
dan tinggi yang tidak sesuai dengan keadaan klien, merasa ada orang yang akan merebut
jabatan klien.
Klien sebelumnya belum pernah mengalami gangguan kejiwaan, selama ini klien
belum pernah melakukan pengobatan. Saat ini klien tinggal bersama kedua orang tuanya.
Setelah ditinggal pergi oleh istrinya 5 tahun yang lalu, klien tidak memiliki seorang
anakpun dari istrinya ini, klien mengatakan dulu ia bekerja di sebuah perusahaan dan
adanya pembagian pendapatan yang tidak merata. Klien menginginkan sebuah mobil tapi
Keluarga klien mengatakan klien sering melamun, ngoceh sendirian, selalu merasa
dikejar-kejar, bercerita hal-hal yang terlalu meawah dan tinggi yang tidak sesuai dengan
Masalah keperawatan :
14
V. Fisik
a. Tanda-tanda Vital :
TD : 110/80 mmHg
S : 36,5oC
N : 84 kali/menit
RR : 22 kali/menit
1. Genogram
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Bercerai
Sejak perceraian Tn. A tinggal dengan ayah dan dua orang saudaranya.
2. Konsep Diri
a. Citra diri
Klien merasa dirinya tampan tanpa ada kecacatan atau kekurangan pada dirinya.
b. Identitas
15
Saya adalah seorang pekerja di PT. karet, sekarang saya tidak bekerja lagi.
c. Peran
Sekarang saya tidak bisa bekerja dan beraktivitas seperti orang yang lainnya.
d. Ideal diri
e. Harga diri
Saya merasa tidak dihargai oleh keluarga karena tidak dibelikan mobil.
3. Hubungan Sosial
4. Spiritual
Klien merasa dirinya selalu dilindungi oleh Tuhan, klien selalu mengikuti/
a. Penampilan
Pakaian kurang rapi, agak kotor, baju kusut, bau mulut, rambut ada ketombe, kuku
b. Pembicaraan
16
Klien dapat berkomunikasi dengan baik, hanya saja Tn. A tidak mau memulai
pembicaraan bila tidak dimulai duluan, tidak mau memulai pembicaraan bila tidak
dimulai duluan, dan kadang-kadang membisu, klien sering tidak nyambung dengan
pertanyaan perawat.
c. Aktivitas motorik
d. Alam perasaan
Gembira yang berlebihan, karena merasa mobil baru akan menjemputnya pulang.
f. Persepsi
Selalu timbul ide-ide baru dari dirinya sendiri dan bercerita dari satu topik ke topik lain
g. Isi pikir
h. Tingkat kesadaran
i. Memori
17
j. Tingkat konsentrasi dan berhitung
a. Makan
Frekuensi : 2 x sehari
b. BAB/BAK
BAB : 1x / hari
c. Mandi
e. Mekanisme koping
18
BAB IV
ANALISA DATA
Masalah
No Data
Keperawatan
Data Objektif :
Data Objektif :
19
4. Data Subjektif : Defisit perawatan diri
Data Objektif :
Kurang rapi
Baju kusut
Rambut ada ketombe
Data Objektif :
20
KERUSAKAN KOMUNIKASI VERBAL AKIBAT
Diagnosa Keperawatan :
kebesaran.
4. Perubahan proses pikir waham kebesaran berhubungan dengan harga diri rendah kronis.
21
ASUHAN KEPERAWATAN
Nama : Tn. A
Ruang : Kemuning
Diagnosa Perencanaan
No Tgl Rasional
Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
22
Katakan perawat menerima
dan yakin
Katakan perawat tidak
mendukung 1.1.6.Waham harus dikenal terlebih
1.2.3. Observasi apakah waham dahulu oleh perawat agar intervensi
klien mengganggu aktivitas efektif.
sehari-hari
23
9.Klien dapat 3.2. Klien dapat 3.2.1.Observasi kebutuhan klien 3.1.4.Untuk mengetahui apa kebutuhan
mengidentifikasi menjelaskan sehari-hari. klien.
kebutuhan yang semua 3.1.5.Untuk mengidentifikasi apa yang
tidak terpenuhi kebutuhan yang menjadi kebutuhan klien dan
3.2.2.Diskusikan kebutuhan yang
tidak terpenuhi. pemecahan masalahnya.
tidak terpenuhi baik selama di
3.1.6.Agar waham klien tidak
rumah maupun di rumah
meningkat.
sakit.
3.2.3.Atur situasi agar klien tidak
mempunyai waktu untuk
menggunakan wahamnya.
TUK : 1.3. Klien dapat 1.1.1. Diskusikan dengan klien 1.1.1. Mengidentifikasi hal-hal positif
menyebutkan kelebihan yang ada pada
25
6. Klien dapat kemampuannya dirinya. yang dimiliki klien
memperluas yang ada setelah
1.1.2.Beritahu klien bahwa 1.1.2. Menghadirkan realitas yang ada
kesadaran diri 1x pertemuan.
manusia tidak ada yang pada diri klien
7. Klien dapat 1.4. Klien dapat
sempurna, semua memiliki
menyelidiki dirinya menyukai
kelebihan dan kekurangan.
8. Klien dapat kelemahan pada
mengevaluasi dirinya dan 1.1.3.Anjurkan klien untuk lebih
dirinya. menjadi halaman meningkatkan kelebihan yang 1.1.3. Memberi kesempatan berhasil
9. Klien dapat untuk mencapai ada pada dirinya. lebih tinggi.
membuat rencana keberhasilannya.
yang realistis
10. Klien mendapat
2.2.Klien dapat 2.1.1.Diskusikan dengan klien ideal
dukungan dari
menyebutkan dirinya, apa harapan selama
keluarga untuk
cita-cita dan di rumah sakit, rencana klien 2.1.1. Untuk mengetahui sampai
meningkatkan dimana realitis dari harapan klien
harapan yang setelah pulang dan apa cita-
harga dirinya.
sesuai dengan cita yang ingin dicapai.
kemampuan
2.1.2.Bantu klien mengembangkan
setelah 1 x 2.1.2. Membantu klien membentuk
antara kemampuan yang
pertemuan. harapan yang realistis
dimilikinya.
2.1.3. Memberi penghargaan terhadap
2.1.3.Beri reinforcement positif
perilaku positif.
terhadap keberhasilan yang
telah dicapai.
27
memperlakukan untuk memberi kesempatan
klien secara berhasil pada klien.
5.1.1. Memberikan kesempatan pada
tepat. 5.1.5. Anjurkan keluarga untuk
klien untuk sukses.
menerima klien apa adanya.
5.1.6. Anjurkan keluarga untuk 5.1.2. Membantu meningkatkan harga
melibatkan klien setiap diri
pertemuan dalam keluarga.
5.1.3. Meningkatkan interaksi klien
dengan keluarga klien
28
No.
Tanggal Implementasi Evaluasi Paraf
Dx
30/8/2009 TUK I 1. Salam terapeutik “Selamat siang pak” (tersenyum) S : Nama saya A, saya suka dipanggil H
Memperkenalkan diri
13.00-13.30 Berjabat tangan O : Suara pelan
Duduk bersebelahan Bicara spontan
Membuat kontrak
Menunjukkan sikap empati Ekspresi tenang
Nama saya, mahasiswa STIKES Hang Tuah Surabaya,
praktek di sini selama satu minggu. A : Adanya hubungan saling percaya
29
diri Bapak. A : Waham klien telah diketahui dan
Menyimpulkan kemampuan selama interaksi mengidentifikasi apa yang menjadi
Tadi Bapak mengatakan bahwa Bapak adalah sebagai kemampuan klien
seorang tempat konsultan masalah pertanian, bapak
orang yang hebat !!, hanya saja karena mobil belum P : Pertemuan berikutnya klien dapat
diberikan bapak jadi istirahat dan menunggu di sini. menjelaskan semua apa yang menjadi
Mengakhiri pertemuan “Baiklah pak pertemuan kita kebutuhan klien.
cukup sampai di sini.
Besok kita bertemu lagi pada jam 12.00 Wib, kita akan
bicara mengidentifikasikan kebutuhan yang tidak
terpenuhi.
30
TUK 4 Selamat pagi ! Bapak kelihatannya sudah rapi sekali. S : Klien bercerita saya dulunya hampir
Bapak masih ingat kontrak kemarin ? tertangkap di Malaysia karena membawa
Mengajak klien bercerita tentang keadaan yang realitas intan emas dan berlian untuk presiden
pada hari ini.
Menganjurkan klien untuk bermain dan bergabung O : Semangat
bersama teman-teman klien yang lainnya. Kontak mata
Memberi pujian terhadap tindakan yang dilakukan
pasien. Banyak berbicara tentang kelebihan yang
Bapak masih ingat apa-apa saja yang sudah kita dimiliki.
bicarakan sesuai kontrak ?
Mengobservasi responden verbal dan non verbal di saat A : Klien belum dapat berhubungan dengan
ini. realitas dan perlu ditingkatkan lagi
Mendiskusikan dengan klien macam-macam obat yang P : Pertemuan berikutnya besok luas, masih
dimakan CPZ (warnanya kuning orange, Heximer pada intervensi yang sama perlu
(warna kuning), Codameg (warna biru) dimakan 3x ditingkatkan
sehari.
Selamat siang Bapak ? sudah makan siang ? dan S : Klien mengatakan sudah tahu tentang
TUK 5 bentuk dan nama obat serta dosis untuk
sudahkah bapak minum obat ?
dimakan
Mengingat kontrak kemarin dan topik apakah Bapak O : Memperhatikan obat yang diperlihatkan
masih ingat, kita sedang ingin membicarakan apa ? oleh perawat
waktu 15 menit.
Mengobservasi respon verbal dan non verbal. Menanyakan satu persatu obat yang
Mendiskusikan kelebihan dan kelemahan klien, bapak dikenal
sudah cukup hebat dan pintar dan bukan berarti jika
31
tidak punya mobil Bapak akan turun dari jabatan, bapak A : Dapat menyebutkan jenis dan nama obat
masih banyak orang-orang yang tidak bisa makan dan dan guna obat
tidak mempunyai pekerjaan tetapi mereka masih dapat
menjalani kehidupan. P : Klien dapat berhubungan dengan realitas.
Menyimpulkan hasil pertemuan, klien terlihat mulai
dapat menerima penjelasan dari perawat
Mengakhiri pertemuan dan menyepakati pertemuan
besok.
32
TUK 7 Menyampaikan salam terapeutik selamat pagi Bapak ! S : Saya ingin cepat pulang dan saya ingin
lagi nonton acara apa ? membeli sebuah mobil dan melanjutkan
Mengevaluasi TUK sebelumnya. kuliah.
Memberi pujian atas kemampuan yang dimilikinya.
Membantu membuat rencana realistik sesuai O : Bicara lancar
kemampuan klien Kontak mata lama
Mendiskusikan kegiatan yang biasa dilakukan secara
nyata. A : Klien belum dapat menyelidiki dirinya
Mendorong klien untuk melaksanakan rencana yang dan perlu ditingkatkan lagi.
telah dibuat, mulai nanti sore Bapak sudah bisa
melaksanakan jadwal yang telah kita buat. P : Rencana dilanjutkan dan buat kontrak
Pertemuan siang ini kita sudah cukup bagus, Bapak pertemuan berikutnya.
sudah dapat membuat jadwal yang telah kita buat
33
BAB IV
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Gangguan alam perasaan, ditandai dengan syndrome depresi parsial/ penuh, atau kehilangan
minat/kesenangan pada aktivitas yang biasa dan yang dilakukan pada waktu lalu ditandai dengan
Waham adalah gangguan proses pikir yang ditandai dengan keyakinan, ide-ide pikiran yang
tidak sesuai dengan kenyataan tidak bisa diubah dengan logika/bukti-bukti yang nyata.
4.2 Saran
Agar dapat memberikan dukungan mental dan seoptimal pada pasien dalam proses penyembuhan dan
mampu merawat pasien di rumah agar tidak kambuh lagi hari ini. Dikarenakan keluarga sangat besar
pengaruhnya dalam memotivasi pasien untuk cepat sembuh dan meningkatkan harga diri pasien serta
kepercayaan pasien.
34
DAFTAR PUSTAKA
Stuart dan Sundeen. 1998. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC.
Budi Ana Keliat, dkk. 1998. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta : EGC.
35