Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN WAHAM

Oleh : Nurainun

2011727126

1. Kasus (masalah utama)


Gangguan proses berfikir : waham kebesaran

2. Proses terjadinya masalah

Waham adalah keyakinan yang salah yang secara kokoh dipertahankan walaupun tidak
diyakini oleh orang lain dan bertentangan dengan realita sosial (Stuart dan Sunden, 1990 :
90).

a. Faktor Predisposisi

Faktor predisposisi dari perubahan isi pikir : waham kebesaran dapat dibagi menjadi 2 teori
yang diuraikan sebagai berikut :
1) Teori Biologis

1. Faktor-faktor genetik yang pasti mungkin terlibat dalam perkembangan suatu kelainan ini
adalah mereka yang memiliki anggota keluarga dengan kelainan yang sama (orang tua,
saudara kandung, sanak saudara lain).

2. Secara relatif ada penelitian baru yang menyatakan bahwa kelainan skizofrenia mungkin
pada kenyataannya merupakan suatu kecacatan sejak lahir terjadi pada bagian
hipokampus otak. Pengamatan memperlihatkan suatu kekacauan dari sel-sel pramidal di
dalam otak dari orang-orang yang menderita skizofrenia.

3. Teori biokimia menyatakan adanya peningkatan dari dopamin neurotransmiter yang


dipertukarkan menghasilkan gejala-gejala peningkatan aktivitas yang berlebihan dari
pemecahan asosiasi-asosiasi yang umumnya diobservasi pada psikosis.

1
2) Teori Psikososial

1. Teori sistem keluarga Bawen dalam Lowsend (1998 : 147) menggambarkan


perkembangan skizofrenia sebagai suatu perkembangan disfungsi keluarga. Konflik
diantara suami istri mempengaruhi anak. Penanaman hal ini dalam anak akan
menghasilkan keluarga yang selalu berfokus pada ansielas dan suatu kondsi yang lebih
stabil mengakibatkan timbulnya suatu hubungan yang saling mempengaruhi yang
berkembang antara orang tua dan anak-anak. Anak harus meninggalkan ketergantungan
diri kepada orang tua dan anak dan masuk ke dalam masa dewasa, dan dimana dimasa ini
anak tidak akan mamapu memenuhi tugas perkembangan dewasanya.

2. Teori interpersonal menyatakan bahwa orang yang mengalami psikosis akan


menghasilkan hubungan orang tua anak yang penuh akan kecemasan. Anak menerima
pesan-pesan yang membingungkan dan penuh konflik dan orang tua tidak mampu
membentuk rasa percaya terhadap orang lain.

3. Teori psikodinamik menegaskan bahwa psikosis adalah hasil dari suatu ego yang lemah.
Perkembangan yang dihambat dan suatu hubungan saling mempengaruhi antara orang
tua, anak. Karena ego menjadi lebih lemah penggunaan mekanisme pertahanan ego pada
waktu kecemasan yang ekstrim menjadi suatu yang maladaptif dan perilakunya sering
kali merupakan penampilan dan segmen diri dalam kepribadian.

b. Faktor Pencetus

Faktor presipitasi dari perubahan isi pikir : waham, yaitu :

 Biologis

Stressor biologis yang berhubungan dengan neurobiologis yang maladaptif


termasuk gangguan dalam putaran umpan balik otak yang mengatur perubahan isi
informasi dan abnormalitas pada mekanisme pintu masuk dalam otak yang
mengakibatkan ketidakmampuan untuk secara selektif menanggapi rangsangan.

 Stres lingkungan

2
Secara biologis menetapkan ambang toleransi terhadap stres yang berinterasksi
dengan sterssor lingkungan untuk menentukan terjadinya gangguan prilaku.

 Pemicu gejala

Pemicu yang biasanya terdapat pada respon neurobiologis yang maladaptif


berhubungan dengan kesehatan lingkungan, sikap dan prilaku individu, seperti :
gizi buruk, kurang tidur, infeksi, keletihan, rasa bermusuhan atau lingkungan yang
penuh kritik, masalah perumahan, kelainan terhadap penampilan, stres gangguan
dalam berhubungan interpersonal, kesepain, tekanan, pekerjaan, kemiskinan,
keputusasaan dan sebagainya.

c. Penilaian Stressor
Apapun masalah dalam konsep diri dicetuskan oleh stressor biologis, lingkungan atau
pemicu yang biasanya terdapat pada respon neurobiologis yang maladaptif berhubungan
dengan kesehatan lingkungan, sikap dan prilaku individu, seperti : gizi buruk, kurang tidur,
infeksi, keletihan, rasa bermusuhan atau lingkungan yang penuh kritik, masalah perumahan,
kelainan terhadap penampilan, stres gangguan dalam berhubungan interpersonal, kesepain,
tekanan, pekerjaan, kemiskinan, keputusasaan dan sebagainya.

d. Sumber Koping

Ada beberapa sumber koping individu yang harus dikaji yang dapat berpengaruh
terhadap gangguan otak dan prilaku kekuatan dalam sumber koping dapat meliputi
seperti : modal intelegensi atau kreativitas yang tinggi. Orang tua harus secara aktif
mendidik anak-anaknya, dewasa muda tentang keterampilan koping karena mereka
biasanya tidak hanya belajar dan pengamatan. Sumber keluarga dapat berupa
pengetahuan tentang penyakit, finansial yang cukup, ketersediaan waktu dan tenaga
dan kemampuan untuk memberikan dukungan secara berkesinambungan.

e. Mekanisme Koping
- Regresi
- Proyeksi
- Menarik Diri
- Pertahanan ego

3
- Mekanisme Jangka Panjang dan Mekanisme jangka pendek

f. Rentang Respon Konsep Diri

Rentang respon gangguan adaptif dan maladaptif dapat dijelaskan sebagai berikut :

Rentang respon neurobiologis

Respon Respon maladaptif


adaptif

 Pikiran logis  Kadang-  Gangguan isi


persepsi akurat kadang isi pikir pikir waham halusinasi
 Emosi terganggu ilusi  Ketidakmampuan
konsisten dengan  Reaksi untuk mengalami emosi
pengalaman emosional ber-lebihan
atau kurang  Ketidakmampuan
 Prilaku sesuai isolasi sosial
dengan hubungan  Prilaku ganjil
social atau tidak lazim

3. Pohon masalah

Resiko perilaku kekerasan

Perubahan proses berfikir : waham kebesaran

Harga diri rendah

4
4. Masalah keperawatan yang muncul dan data yang perlu dikaji

No Masalah keperawatan Data-data yang perlu dikaji


2 Gangguan proses berfikir : waham DO :
kebesaran - Melamun
- Berbicara sendiri
- Banyak bicara
- Percaya diri tinggi
DS :
- Mengatakan dia adalah seorang yang
terkenal
- Mengatakan orang lain iri padanya

5. Rencana tindakan keperawatan (terlampir)

5
Masalah TIndakan Keperawatan untuk Pasien TIndakan Keperawatan
untuk
Keperawatan
Keluarga

Waham SP I p SP I k

1. Membina hubungan saling percaya 1. Mendiskusikan


2. Membantu orientasi realita masalah yang
3. Mendiskusikan kebutuhan yang dirasakan keluarga
tidak terpenuhi dalam merawat
4. Membantu pasien memenuhi pasien
kebutuhannya 2. Menjelaskan
5. Menganjurkan pasien memasukkan pengertian, tanda
dalam jadwal kegiatan harian dan gejala waham,
SP II p dan jenis waham
yang dialami pasien
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan
beserta proses
harian pasien
terjadinya
2. Berdiskusi tentang kemampuan
3. Menjelaskan cara-
yang dimiliki
cara merawat pasien
3. Melatih kemampuan yang dimiliki
waham
SP III p
SP II k
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan
1. Melatih keluarga
harian pasien
mempraktekkan cara
2. Memberikan pendidikan kesehatan
merawat pasien
tentang penggunaan obat secara
dengan waham
teratur
2. Melatih keluarga
3. Menganjurkan pasien memasukkan
melakukan cara
dalam jadwal kegiatan harian
merawat langsung
kepada pasien
waham

6
SP III k

1. Membantu keluarga
membuat jadwal
aktifitas di rumah
termasuk minum
obat
2. Mendiskusikan
sumber rujukan
yang bisa dijangkau
keluarga.

Daftar Pustaka

7
Carpenito, L. J. (2000). Handbook of nursing diagnosis. (M. Ester, Penerjemah). Philadelphia:
Lippincott Williams & Wilkins Inc. (Sumber asli diterbitkan 1999)

Stuart, G. W. & Sundeen, S. J. (1998). Pocket guide to psychiatric nursing, 3/E. (A. Y. S. Hamid,
Penerjemah). St. Louis: Mosby Year Book, Inc. (Sumber asli diterbitkan 1995

Anda mungkin juga menyukai