Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN

WAHAM

A. Kasus (Masalah Utama)

Waham

B. Proses Terjadinya Masalah

1. Definisi

Waham adalah keyakinan yang salah dan kuat dipertahankan

walaupun tidak diyakini oleh orang lain dan bertentangan dengan

realitas sosial. Waham adalah Keyakinan tentang suatu isi pikiran yang

tidak sesuai dengan kenyataan atau tidak sesuai dengan intelegensi dan

latar belakang kebudayaan. Waham atau perubahan pola pikir adalah

suatu keadaan dimana seorang individu mengalami suatu kekacauan

dalam aktivitas-aktivitas dan pengorganisasian kognitif. Waham yaitu

keyakinan tentang suatu pikiran yang kokoh/kuat, tidak sesuai dengan

kenyataan, tidak cocok dengan intelegensi dan latar belakang budaya,

selalu dikemukakan secara berulang-ulang dan berlebihan, biarpun telah

dibuktikan kemustahilannya / kesalahannya atau tidak benar secara

umum. Waham adalah keyakinan seseorang yang berdasarkan penilaian

realitas yang salah. Keyakinan klien tidak konsisten dengan tingkat

intelektual dan latar belakang budaya klien. Waham dipengaruhi oleh

faktor pertumbuhan dan perkembangan seperti adanya penolakan,

1
kekerasan, tidak ada kasih sayang, pertengkaran orang tua dan aniaya

(Stuart & Sundeen, 2007).

2. Tanda dan Gejala

Menurut Direja & Ade (2011), Tanda dan gejala pada klien dengan

perubahan proses pikir waham adalah sebagai berikut:

a. Menolak makan

b. Tidak ada perhatian pada perawatan diri

c. Ekspresi wajah sedih/gembira/ketakutan

d. Gerakan tidak terkontrol

e. Mudah tersinggung

f. Isi pembicaraan tidak sesuai dengan kenyataan

g. Tidak bisa membedakan antara kenyataan dan bukan kenyataan

h. Menghindara dari orang lain

i. Mendominasi pembicaraan

j. Berbicara kasar

k. Menjalankan kegiatan keagamaan secara berlebihan

3. Rentang Respon

Respon adaktif Respon maladaptive

1. Pikiran logis 1. Distorsi pikiran 1. Gangguan


2. Persepsi akurat 2. Ilusi 2. pikiran/waham
3. Emosi konsisten 3. Reaksi emosi 3. Sulit berespon
dengan 4. berlebihan emosi
pengalaman /kurang 4. Perilaku kacau
4. Perilaku sesuai 5. Perilaku aneh/ 5. Isolasi sosial
5. Berhubungan 6. tdk biasa
sosial 7. Menarik diri

2
4. Penyebab

a. Faktor predisposisi

1) Genetis : diturunkan, adanya abnormalitas perkembangan sistem

saraf yang berhubungan dengan respon biologis yang maladaptif.

2) Neurobiologis : Adanya gangguan pada korteks pre frontal dan

korteks limbic.

3) Neurotransmitter : abnormalitas pada dopamine, serotonin dan

glutamat.

4) Virus paparan virus influensa pada trimester III.

5) Psikologis : ibu pencemas, terlalu melindungi, ayah tidak peduli.

b. Faktor presipitasi  

1) Biologis

Stressor biologis yang berhubungan dengan neurobiologis yang

maladaptif termasuk gangguan dalam putaran umpan balik otak

yang mengatur perubahan isi informasi dan abnormalitas pada

mekanisme pintu masuk dalam otak yang mengakibatkan

ketidakmampuan untuk secara selektif menanggapi rangsangan.

2) Stres lingkungan

Secara biologis menetapkan  ambang toleransi terhadap stres yang

berinterasksi dengan sterssor lingkungan untuk menentukan

terjadinya gangguan perilaku.

3
3) Pemicu gejala

Pemicu yang biasanya terdapat pada respon neurobiologis yang

maladaptif berhubungan dengan kesehatan lingkungan, sikap dan

prilaku individu, seperti : gizi buruk, kurang tidur, infeksi,

keletihan, rasa bermusuhan atau lingkungan yang penuh kritik,

masalah perumahan, kelainan terhadap penampilan, stres gangguan

dalam berhubungan interpersonal, kesepain, tekanan, pekerjaan,

kemiskinan, keputusasaan dan sebagainya.

5. Jenis-Jenis Waham

a. Waham agama : keyakinan seseorang bahwa ia dipilih oleh Yang

Maha Kuasa atau menjadi utusan Yang Maha Kuasa.

b. Waham somatik : keyakinan seseorang bahwa tubuh atau bagian

tubuhnya sakit atau terganggu.

c. Waham kebesaran : keyakinan seseorang bahwa ia memiliki kekuatan

yang istimewa.

d. Waham paranoid : kecurigaan seseorang yang berlebihan atau tidak

rasional dan tidak mempercayai orang lain, ditandai dengan waham

yang sistematis bahwa orang lain “ingin menangkap “ atau memata-

matainya.

e. Waham nihilistic : keyakinan dirinya bahwa dirinya sudah meninggal

dunia, diucapkan berulang-ulang tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.

4
C. Pohon Masalah dan Masalah Keperawatan yang Dikaji

1. Pohon Masalah

resiko tinggi perilaku kekerasan

Perubahan proses berfikir : waham

Gangguan konsep diri: Harga diri rendah

2. Masalah Keperawatan dan data yang perlu dikaji

a. Masalah Keperawatan

1) Perubahan proses pikir: waham

2) Gangguan konsep diri: Harga diri rendah

3) Resiko perilaku kekerasan

b. Data yang perlu dikaji

1) Data Subyektif:

(a) Klien mengungkapkan sesuatu yang diyakininya (tentang

agama, kebesaran, kecurigaan, keadaan dirinya) berulang kali

secara berlebihan tetapi tidak sesuai kenyataan.

(b) Klien merasa tidak ada yang mau mengerti

(c) Klien merasa orang lain menjauhi

5
2) Data Obyektif:

(a) Menunjukkan permusuhan

(b) Curiga pada orang lain

(c) Klien tampak tidak mempunyai orang lain/menyendiri

(d) Klien tampak takut, kadang panik dan sangat waspada

(e) Tidak tepat menilai lingkungan/ realitas

(f) Ekspresi wajah klien Tegang, mudah tersinggung

(g) Marah-marah tanpa sebab

(h) Banyak kata atau banyak bicara dan berulang-ulang.

D. Diagnosa Keperawatan

1. Perubahan proses pikir: waham

2. Gangguan konsep diri: Harga diri rendah

3. Resiko perilaku kekerasan

6
DAFTAR PUSTAKA

Depkes. (2000). Standar Pedoman Perawatan Jiwa. Jakarta: Buku kedokteran

EGC.

Direja, & Ade, H. S. (2011). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta:

Nuha Medika.

Kelliat, B. A., & Akemat. (2012). Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa.

Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Purwaningsih, Wahyu, Karlina, & Ina. (2009). Asuhan Keperawatan Jiwa.

Jogjakarta: Nuha Medika Press.

Stuart, & Sundeen. (2007). Buku saku keperawatan jiwa. Jakarta: Buku

kedokteran EGC.

Anda mungkin juga menyukai