NPM : 214291517066
a. Definisi
Waham itu merupakan suatu dogma wacana isi pikiran yang tidak sesuai dengan
kenyataan atau tidak cocok dengan intelegensia dan latar belakang kebudayaannya, dogma
tersebut dipertahankan secara kokoh dan tidak dapat diubah-ubah.
a) Waham kebesaran
b) Waham curiga
c) Waham agama
d) Waham somatic
e) Waham nihilistik
f) Waham sisip pikir
g) Waham siar pikir
h) Waham kontrol pikir
Kategori Waham :
1. Waham sistematis: konsisten, berdasarkan fatwa mungkin terjadi
walaupun hanya secara teoritis.
2. Waham nonsistematis: tidak konsisten, yang secara logis
dan teoritis tidak mungkin
g. Penatalaksanaan WAHAM
• Psikofarmakologi
• Pasien hiperaktif / agitasi anti psikotik low potensial
• penarikan diri high potensial
• ECT tipe katatonik
• Psikoterapi
• Perilaku, terapi kelompok, terapi keluarga, terapi supportif
h. Asuhan Keperawatan WAHAM
1. Data yang Perlu Dikaji yang Resiko tinggi mencederai diri, orang lain dan lingkungan
- Data subjektif
Klien memberi kata-kata ancaman, mengatakan benci dan kesal pada seseorang,
klien suka membentak dan menyerang orang yang mengusiknya kalau sedang kesal,
atau marah, melukai / merusak barang-barang dan tidak bisa mengendalikan diri.
- Data objektif
Mata merah, wajah agak merah, nada bunyi tinggi dank eras, bicara menguasai,
ekspresi marah, pandangan tajam, merusak dan melempar barang-barang.
2. Kerusakan komunikasi : lisan
- Data subjektif
Klien mengungkapkan sesuatu yang tidak realistik
- Data objektif
Flight of ideas, kehilangan asosiasi, pengulangan kata-kata yang didengar dan
kontak mata kurang
3. Perubahan isi pikir : waham
- Data subjektif
Klien mengungkapkan sesuatu yang diyakininya ( wacana agama, kebesaran,
kecurigaan, keadaan dirinya) berulang kali secara berlebihan tetapi tidak sesuai kenyataan.
Pertanyaan yang dapat digunakan untuk mengkaji waham :
a) Apakah pasien memiliki pikiran/isi pikir yang berulang-ulang diungkapkan dan menetap?
b) Apakah pasien takut terhadap objek atau situasi tertentu, atau apakah pasien cemas secara
berlebihan wacana badan atau kesehatannya?
c) Apakah pasien pernah mencicipi bahwa benda-benda disekitarnya aneh dan tidak nyata?
d) Apakah pasien pernah mencicipi bahwa ia berada diluar tubuhnya?
e) Apakah pasien pernah merasa diawasi atau dibicarakan oleh orang lain?
f) Apakah pasien berpikir bahwa pikiran atau tindakannya dikontrol oleh orang lain atau
kekuatan dari luar?
g) Apakah pasien menyatakan bahwa ia memiliki kekuatan fisik atau kekuatan lainnya atau
yakin bahwa orang lain dapat membaca pikirannya?
- Data objektif :
Klien tampak tidak mempunyai orang lain, curiga, bermusuhan, merusak (diri,
orang lain, lingkungan), takut, kadang panik, sangat waspada, tidak sempurna menilai
lingkungan / realitas, ekspresi wajah klien tegang, mudah tersinggung
4. Gangguan harga diri rendah
- Data subjektif
Klien mengatakan saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu apa-apa, bodoh,
mengkritik diri sendiri, mengungkapkan perasaan aib terhadap diri sendiri
- Data objektif
Klien terlihat lebih suka sendiri, galau bila disuruh memilih alternatif tindakan, ingin
mencedaerai diri/ ingin mengakhiri hidup
i. Masalah Keperawatan
1. Resiko tinggi mencederai diri, orang lain dan lingkungan
2. Kerusakan komunikasi : verbal
3. Perubahan isi pikir : waham
DAFTAR PUSTAKA
Aziz R, dkk. Pedoman asuhan keperawatan jiwa. Semarang: RSJD Dr. Amino Gondoutomo. 2003
Keliat, Budi Anna. (2006). Kumpulan Proses Keperawatan Masalah Jiwa.
Jakarta : FIK, Universitas Indonesia
Kusumawati dan Hartono . 2010 . Buku Ajar Keperawatan Jiwa . Jakarta : Salemba Medika
Stuart dan Sundeen . 2005 . Buku Keperawatan Jiwa . Jakarta : EGC
Tim Direktorat Keswa, Standar Asuhan Keperawatan Jiwa, Edisi 1, Bandung, RSJP Bandung,
2000