OLEH :
- menarik diri
3. Etiologi
Keadaan yang timbul sebagai akibat dari pada proyeksi dimana seseorang
melemparkan kekurangan dan rasa tidak nyaman ke dunia luar. Individu itu
biasanya peka dan mudah tersinggung , sikap dingin dan cenderung menarik diri.
Keadaan ini sering kali disebabkan karena merasa lingkungannya tidak nyaman ,
merasa benci , kaku , cinta pada diri sendiri yang berlebihan angkuh dan keras
kepala. Dengan seringnya memakai mekanisme proyeksi dan adanya
kecenderungan melamun serta mendambakan sesuatu secara berlebihan , maka
keadaan ini dapat berkembang menjadi waham. Secara berlahan – lahan individu
itu tidak dapat melepaskan diri dari khayalannya dan kemudian meninggalkan
dunia realitas.
Kecintaan pada diri sendiri, angkuh dan keras kepala , adanya rasa tidak
aman , membuat seseorang berkhayal ia sering menjadi penguasa dan hal ini dapat
berkembang menjadi waham besar.
Secara umum dapat dikatakan segala sesuatu yang mengancam harga diri
dan keutuhan keluarga merupakan penyebab terjadinya halusinasi dan waham.
Selian itu kecemasan , kemampuan untuk memisahkan dan mengatur persepsi
mengenai perbedaan antara apa yang dipikirkan dengan perasaan sendiri menurun
sehingga segala sesuatu sukar lagi dibedakan , mana rangsangan dari pikiran dan
rangsangan dari lingkungan (Keliat, 1998)
Ada dua factor yang menyebabkan terjadinya waham (Keliat, 1998)yaitu :
a. Factor predisposisi
Meliputi perkembangan sosial kultural , psikologis , genetik , biokimia. Jika
tugas perkembangan terhambat dan hubungan interpersonal terganggu maka
individu mengalami stress dan kecemasan.
b. Factor presipitasi
Rangsangan lingkungan yang sering menjadi pencetus terjadinya waham yaitu
klien mengalami hubungan yang bermusuhan , terlalu lama diajak bicara ,
objek yang ada dilingkungannya dan suasana sepi (isolasi). Suasana ini dapat
meningkatkan stress dan kecemasan.
Proses pikir
[ ] sirkumtansial [ ] tangensial
Isi pikir
[ ] obsesi [ ] fobia
Proses pikir
Masalah keperawatan [ ] somatic
[ ] agama [ ] kebesaran [ ] curiga
a.
[ ] nihilistic [ ] sisip pikir [ ] siap pikir [ ] control pikir
b. Kerusakan komunikasi verbal
c. Ganggguan proses pikir : waham
d. Harga diri remdah kronik
Pohon masalah
effect
Core problem
causa
2. Diagnosa Keperawatan
No
Diagnosa
Tgl Diagnos Rencana Tindakan Keperawatan
Keperawatan
a
Tujuan
(Umum dan Tindakan Keperawatan
Khusus)
1 2 3 4 5
Gangguan 1. Klien dapat 1.1 Bina hubungan saling percaya dengan
proses pikir : membina klien: beri salam terapeutik (panggil
waham hubungan nama klien), sebutkan nama perawat,
saling jelaskan tujuan interaksi, ciptakan
percaya lingkungan yang tenang, buat kontrak
yang jelas (topik yang dibicarakan,
waktu dan tempat).
Contoh Rencana Keperawatan Gangguan Proses Pikir : Waham dalam Bentuk Strategi
Pelaksanaan
Klien Keluarga
NO
SP1P SP1K
1. Membantu orientasi realita. Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluar
dalam merawat pasien.
2. Mendiskusikan kebutuhan yang tidak Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala, dan
terpenuhi. jenis waham yang dialami pasien serta proses
terjadinya.
3. Membantu pasien memenuhi
kebutuhannya Menjelaskan cara merawat pasien waham
4. Menganjurkan pasien memasukkan
dalam jadwal kegiatan harian
SP2P SP2K
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian Melatih keluarga mempraktikkan cara merawat
pasien. pasien dengan waham
2. Berdiskusi tentang kemampuan yang Melatih keluarga mempraktikkan cara merawat
dimiliki langsung kepada pasien waham
3. Melatih kemampuan yang dimiliki
SP3P SP3K
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian Membantu keluarga membuat jadwal aktifitas
pasien di rumah termasuk minum obat
2. Memberikan pendidikan kesehatan Menjelaskan follow up pasien setelah pulang
tentang penggunakan obat secara teratur
Menganjurkan pasien memasukkan
3. dalam jadwal kegiatan harian
1 2 3 4 5 6
O:
- Pembicaraan cepat
- Afek labil
- Klien memasukkan
latihan tenis meja
kedalam jadwal
harian setiap hari
pukul 09:00”
A:
SP1P tercapai
P:
Perawat : lanjutkan
SP2P pukul 09:30
diteras depan ruang
rehabilitasi
O:
- Klien kooperatif
- Klien membuat
jadwal latihan main
gitar sesuai jadwal
di rumah sakit
A:
SP2P tercapai
P:
Perawat: lanjutkan
SP3P pukul 11:00 di
ruang perawatan klien
O:
- Kontak mata baik
- Klien kooperatif
- Klien memasukkan
kedalam jadwal
harian minum obat
setiap pukul 7pagi,
1siang dan 7malam
A:
SP3P tercapai
P:
Perawat : lanjutkan SP
budaya gangguan
proses pikir : waham
DAFTAR PUSTAKA