Di susun oleh:
SITI NURHIDAYAH
NIM: J.0105.19.036
BUDI LUHURCIMAHI
2019
GANGGUAN PROSES PIKIR : WAHAM
- menarik diri
3. Etiologi
Format / data focus pengkajian pada klien dengan waham (Keliat dan
Akemat, 2009)
Proses pikir
[ ] sirkumtansial [ ] tangensial
Isi pikir
[ ] obsesi [ ] fobia
Proses pikir
Pohon masalah
effect
Core problem
causa
2. Diagnosa Keperawatan
Obyektif
- Marah-marah
tanpa sebab
- Banyak berbicara
(logorrhoe)
- Menyendiri
- Sirkumstansial
- Inkoheren
- Flight or idea
- Hipermotorik
- Euforia (gembira
berlebihan)
- Disforia (sedih
berlebihan)
Tg No Diagnosa
Rencana Tindakan Kepera
l Diagnosa Keperawatan
Tujuan
T
1 2 3 4
Gangguan 1. Klien dapat membina hubungan saling 1. Bina hubungan
proses pikir : percaya terapeutik (pan
waham 2. Berorientasi kepada realitas secara jelaskan tujuan
bertahap tenang, buat ko
3. Mampu berinteraksi dengan orang waktu dan tem
lain dan lingkungan
4. Menggunakan obat dengan prinsip 6 2. Jangan memba
benar - Katakan per
menerima k
menerima
- Katakan per
untuk memp
empati
- Tidak memb
3. Yakinkan klien
terkindung :
- Anda berad
anda.
- Gunakan ke
- Jangan tingg
4. Observasi apak
sehari-hari dan
SP2P
Setelah pertemuan pasien - Mengevaluasi jadwal kegiatan harian Setelah pertemuan
mampu : pasien. keluarga mampu :
1. Menyebutkan kegiatan - Berdiskusi tentang kemampuan yang 1. Menyebutkan
yang sudah dilakukan. dimiliki kegiatan yang sesuai
2. Mampu menyebutkan - Melatih kemampuan yang dimiliki dilaukan
serta memilih - Pilih dan latih potensial kemampuan yang 2. Mampu
kemampuan yang dimiliki memperagakan cara
dimiliki. - Masukan dalam jadwal kegiatan pasien merawat pasien
SP3P
Setelah pertemuan, pasien - Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien 1. Mengidentifikasi
dapat menyebutkan kegiatan - Memberikan pendidikan kesehatan tentang masalah dan mampu
yang sudah dilakukan dan penggunakan obat secara teratur menjelaskan cara
mampu memilih kemampuan - Menganjurkan pasien memasukkan dalam merawat pasien
lain yangdimiliki jadwal kegiatan harian
1 2 3 4 5 6
b. Faktor Presipitasi
Faktor-faktor yang dapat mencetuskan perilaku kekerasan sering kali
berkaitan dengan (Yosep, 2009):
a. Ekspresi diri, ingin menunjukkan eksistensi diri atau simbol
solidaritas seperti dalam sebuah konser, penonton sepak bola,
geng sekolah, perkelahian masal dan sebagainya.
b. Ekspresi dari tidak terpenuhinya kebutuhan dasar dan kondisi
sosial ekonomi.
c. Kesulitan dalam mengkomunikasikan sesuatu dalam keluarga
serta tidak membiasakan dialog untuk memecahkan masalah
cenderung melalukan kekerasan dalam menyelesaikan konflik.
d. Ketidaksiapan seorang ibu dalam merawat anaknya dan
ketidakmampuan dirinya sebagai seorang yang dewasa.
e. Adanya riwayat perilaku anti sosial meliputi penyalahgunaan obat
dan alkoholisme dan tidak mampu mengontrol emosinya pada
saat menghadapi rasa frustasi.
f. Kematian anggota keluarga yang terpenting, kehilangan
pekerjaan, perubahan tahap perkembangan, atau perubahan tahap
perkembangan keluarga.
B. Manifestasi Klinis
Yosep (2009) mengemukakan bahwa tanda dan gejala perilaku
C. Akibat
G. Askep
social budaya.
4 Masalah keperawatan
2. Aniaya fisik ( / ) ( / ) ( / )
3. Aniaya seksual ( / ) ( / ) ( / )
4. Penolakan ( / ) ( / ) ( / )
7. Aktivitas motorik
)agitasi
)kompulsif
A. DEFINISI
Gangguan persepsi sensori : Halusinasi merupakan salah satu masalah
keperawatan jiwa yang dpat ditemukan pada pasien gangguan jiwa.
Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa pada individu yang
ditandai dengan perubahan sensori persepsi, merasakan sensasi palsu berupa
suara, penglihatan, [engecapan, perabaan atau penghiduan. Pasien merasakan
stimulus yang sebenarnya tidak ada.
4. Masalah keperawatan
Akibat : Risiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan
TINDAKAN KEPERAWATAN
a. Tindakan keperawatan pada pasien
1. Tujuan keperawatan
a) Pasien dapat mengenali halusinasi yang dialaminya
b) Pasien dapat mengontrol halusinasi
c) Pasien mengikuti program pengobatan secara optimal
2. Tindakan keperawatan
a) Bantu pasien menganli halusinasi
b) Melatih pasien mengontrol halusinasi
1) Menghardik halusinasi
2) Bercaka-cakap dengan orang lain
3) Melakukan aktivitas yang terjadwal
4) Minum obat secara teratur
SP PASIEN
SP 1 Pasien: membantu pasien mengenal halusinasi, menjelaskan cara mengontrol
halusinasi, mengajarkan pasien mengontrol halusinasi dengan menghardik.
SP 2 Pasien: Melatih pasien mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap
dengan orang lain
SP 3 Pasien: Melatih pasien mengontrol halusinasi dengan Melakukan aktivitas
yang terjadwal
SP 4 Pasien: melatih pasien minumobat secara teratur
b. Tindakan keperawatan pada keluarga
1. Tujuan keperawatan
a) Keluarga dapat terlibat dalam perawatan pasien, baik dirumah
maupun di RS
b) Keluarga dapat menjadi sistem pendukung yang efektif untuk
pasien
2. Tindakan keperawatan
a) Diskusikan masalah yang dihadapi keluarga dalam merawat pasien
b) Berikan pendidikan kesehatan tentang pengertian, jenis halusinasi
yang dialami, tanda gejala, proses terjadinya dan cara merawat
pasien halusinasi.
c) Berikan kesempatan kepada keluarga untuk memeragakan cara
merawat pasien
d) Buat perencanaan pulang dengan keluarga
SP 1 Keluarga: memberikan pendidikan kesehatan tentang pengertian, jenis
halusinasi yang dialami, tanda gejala, proses terjadinya dan cara merawat pasien
halusinasi.
SP 2 Keluarga: melatih keluarga praktik merawat pasien langsung duhadapan
pasien.
SP 3 Keluarga: membuat perencanaan pulang bersama kluarga
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN PERUBAHAN SENSORI PERSEPSI : HALUSINASI
Nama Klien :
DX. Medis :
No. CM :
Ruangan :
Dx Perencanaan
Tg No
Keperawat Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
l Dx
an
Gangguan TUM :
Persepsi Klien tidak 1. Ekspresi wajah 1. Bina hubungan saling percaya
Sensori : mencederai bersahabat dengan mengungkapkan prinsip
halusinasi orang lain menunjukan komunikasi terapentik.
Tuk 1 : rasa senang ada a. Sapa klien dengan ramah baik
Klien dapat kontak mata. verbal maupun non verbal
membina Mau berjabat b. Perkenalkan diri dengan sopan
hubungan tangan, mau c. Tanyakan nama lengkap klien
saling menyebutkan dan nama panggilan yang
percaya nama, mau disukai klien
menjawab d. Jelaskan tujuan pertemuan
salam, klien e. Jujur dan menepati janji
mau duduk f. Tunjukan sikp simpati dan
berdampingan menerima apa adanya
dengan perawat, g. Beri perhatian pada kebutuhan
mau dasar klien
mengungkapkan
masalah yang
dihadapi.