DISUSUN OLEH:
YOYON SUHRAWAN
NIM. 1490123027
A. Pengertian
Waham adalah suatu keadaan di mana seseorang individu mengalami sesuatu
kekacauan dalam pengoperasian dan aktivitas — aktivitas kognitif (Townsend,
2010).
Waham adalah keyakinan yang salah secara kokoh dipertahankan walaupun
walaupun tidak diyakini oleh orang lain dan bertentangan dengan realita normal
(Stuart dan Sundeen, 2012).
B. Etiologi
Salah satu penyebab dari perubahan proses pikir: waham yaitu
harga diri rendah kronis. Harga diri adalah penilaian individu tentang pencapaian
diri dengan menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri.
Gangguan harga diri dapat digambarkan sebagai perasaan negatif terhadap diri
sendiri, hilang kepercayaan diri, dan merasa gagal mencapai keinginan. Harga diri
rendah kronik dapat menyebabkan isolasi sosial dan pada akhirnya menyebabkan
perubahan proses pikir: waham.
1. Faktor predisposisi
a. Faktor perkemabangan
Hambatan perkembangan akan mengganggu hubungan interpersonal
seseorang. Hal ini dapat menigkatkan stress dan ansiets yang berakhir
dengan gangguan persepsi, klien menekan perasaannya sehingga
pematangan fungsi intelektual dan emosi yang tidak efektif.
b. Faktor sosial budaya
Seseorang yang merasa diasingkan dan kesepian dapat
menyebabkan timbulnya waham.
c. Faktor psikologis
Hubungan yang tidak harmonis, peran ganda/bertentangan, dapat
menimbulkan ansietas dan berakhir dengan pengingkaran terhadap
kenyataan.
d. Faktor biologis
Waham diyakini terjadi karena atrofi otak, pembesaran ventrikel di
otak, atau perubahan pada sel kortikal dan limbik.
e. Genetis
Diturunkan, adanya abnormalitas perkembangan sistem saraf
yang berhubungan dengan respon biologis yang maladaptif.
f. Neurobiologis
Adanya gangguan pada korteks pre frontal dan korteks limbic
g. Neurotransmitter
Abnormalitas pada dopamine, serotonin dan glutamat.
h. Virus paparan virus influensa pada trimester III
2. Faktor Presipitasi
a. Faktor sosial budaya
Waham dapat dipicu karena adanya perpisahan dengan orang yang
berarti atau diasingkan dari kelompok.
b. Faktor biokimia
Dopamine, norepineprin, dan zat halusinogen lainnya diduga dapat
menjadi penyebab waham pada seseorang.
c. Faktor psikologis
Kecemasan yang memanjang dan terbatasnya kemampuan untuk
mengatasi masalah sehingga klien mengembangkan koping untuk
menghindari kenyataan yang menyenangkan
C. Manifestasi klinik
Tanda dan gejala pada klien dengan perubahan proses pikiran : waham adalah sebagai
berikut.
1. Klien mengungkapkan sesuatu yang diyakininya (tentang agama, kebesaran,
kecurigaan, keadaan dirinya berulang kali secara berlebihan tetapi tidak
sesuai kenyataan
2. Klien tampak tidak mempunyai orang lain
3. Curiga
4. Bermusuhan
5. Merusak (diri, orang lain, lingkungan)
6. Takut, sangat waspada
7. Tidak tepat menilai lingkungan/ realitas
8. Ekspresi wajah tegang
9. Mudah tersinggung (Azis R dkk, 2003).
Tanda dan gejala :
1. Menolak makan
2. Tidak ada perhatian pada perawatan diri
3. Ekspresi wajah sedih/gembira/ketakutan
4. Gerakan tidak terkontrol
5. Mudah teresinggung
6. Isi pembicaraan tidak sesuai dengan kenyataan
7. Tidak dapat membedakan antara kenyataan dan bukan kenyataan
8. Menghindar dari orang lain
9. Mendominasi pembicaraan
D. Macam-Macam Waham
1. Waham agama : keyakinan seseorang bahwa ia dipilih oleh Yang Maha
Kuasa atau menjadi utusan Yang Maha Kuasa.
2. Waham somatik : keyakinan seseorang bahwa tubuh atau bagian
tubuhnya sakit atau terganggu.
3. Waham kebesaran : keyakinan seseorang bahwa ia memiliki kekuatan
yang istimewa.
4. Waham paranoid : kecurigaan seseorang yang berlebihan atau tidak
rasional dan tidak mempercayai orang lain, ditandai dengan waham yang
sistematis bahwa orang lain “ingin menangkap “ atau memata-matainya.
5. Waham depresif : kepercayaan tidak mendasar serta cenderung
menyalahkan diri sendiri akibat perbuatan-perbuatannya yang melanggar
kesusilaan atau kejahatan, sering dirasakan sebagai waham sakit dan
waham bersalah
6. Waham nihilistik : suatu pikiran bahwa dirinya atau orang lain sudah
meninggal atau dunia sudah hancur
7. Waham pengaruh : keyakinan bahwa dirinya merupakan subjek pengaruh
dari orang lain
8. Siar pikir ; waham tentang pikiran yang disiarkan ke dunia luar.
9. Sisip pikir ; waham tentang pikiran yang ditempatkan ke dalam benak
orang lain atau pengaruh luar.
E. Mekanisme Koping
Perilaku yang mewakili upaya untuk melindungi klien dari pengalaman
yang menakutkan berhubungan dengan respon neurobiologis yang maladaptif
meliputi :
1. Regresi : berhubungan dengan masalah proses informasi dan upaya
untuk mengatasi ansietas
2. Proyeksi : sebagai upaya untuk menjelaskan kerancuan persepsi
3. Menarik diri
4. Pada keluarga ; mengingkari
F. Pengkajian
Pengkajian keperawatan
Berikut ini beberapa contoh pertanyaan yang dapat perawat gunakan sebagai
panduan untuk mengkaji pasien waham.
1. Apakah pasien memiliki pikiran / isi pikiran yang berulang — ulang
diungkapkan dan menetap ?
5. Apakah pasien pernah merasa di awasi atau di bicarakan oleh orang lain ?
No Diagnosa
Tgl Diagnos Rencana Tindakan Keperawatan
Keperawatan
a
Tujuan
(Umum dan Tindakan Keperawatan
Khusus)
4.1 Berbicara dengan klien dalam konteks realitas (realitas diri, realitas
orang lain, realitas tempat dan realitas waktu).
4.2 Sertakan klien dalam terapi aktifitas kelompok: orientasi realitas
4.3 Berikan pujian pada setiap kegiatan positif yang dilakukan klien
3.1 Diskusikan dengan klien dan keluarga tentang obat, dosis, frekuensi,
dan efek samping akibat penghentian.
3.2 Diskusikan perasaan klien setelah makan obat
3.3 Berikan obat dengan prinsip 5 (lima) benar.
5. Rencana Keperawatan Klien Gangguang Proses Pikir : Waham
No Diagnosa
Tgl Diagnos Rencana Tindakan Keperawatan
Keperawatan
a
Tujuan
(Umum dan Tindakan Keperawatan
Khusus)