DISUSUN OLEH
2019610078
MALANG
2023
A. DEFENISI
Waham adalah suatu sistem kepercayaan yang tidak dapat divalidasi atau
dipertemukan dengan informasi yang nyata atau realitas. (Judith Haber, M.S.Schudy,
B.F Siddan, Comprehensive psychiatric nursing, 1982 ).
Waham atau delusi adalah suatu keyakinan atau pikiran dan dipertahan betul
oleh individu meskipun tidak berdasarkan logika sehat dan meskipun terbukti
kebalikannya yang benar, dan juga meskipun terbukti mengganggu kehidupannya
dalam menyesuaikan dengan lingkungannya (Dr.Nusyirwan yusuf,DSJ,1997)
B. ETIOLOGI
a. Teori Psikodinamika
c. Teori Biologi
a. Klien
2) Faktor sosial budaya : proses tumbuh kembang yang tidak tuntas, misalnya
rasa saling percaya yang tiadak terbina, kegagalan dalam mengungkapkan
perasaan dan pikiran, proses kehilangan yang berkepanjangan.
Sering diancam, tidak dihargai atas jerih payah, kehilangan pekerjaan, support
sistem yang kurang, tidak mempunyai teman dekat, atau tidak mempunyai
orang dipercaya.
c. Interaksi
Faktor Presipitasi
1) Internal
2) Eksternal
Adanya serangan fisik, kehilangan hubungan yang penting dengan orang lain ,
adanya kritikan dari orang lain.
C. TANDA DAN GEJALA
c. Curiga
d. Bermusuhan
D. RENTANG RESPON
a. Delusi
b. Halusinasi
e. Isolasi sosial
E. JENIS WAHAM
1) Waham Kejadian
Klien percaya bahwa ada orang lain atau komplotan yang sedang mengganggu
bahkan sedang ditipu, dimata-matai atau kejelekannya sedang diancam oleh
orang lain.
2) Waham kebesaran
4) Waham Somatik
Klien merasa bahwa bagian tubuhnya terganggu atau terserang penyakit dan
berulang kali mengatakannya, tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.
5) Waham Curiga
Klien yakin bahwa ada seseorang atau kelompok yang berusaha merugikan
atau mencederai dirinya, diucapkan berulang kali tapi tidak sesuai dengan
kenyataan.
6) Waham Nihilistik
Klien yakin bahwa dirinya sudah tidak ada lagi didunia / meninggal,
diucapkan berulang kali teetapi tidak sesuai dengan kenyataan.
F. MEKANISME KOPING
Perilaku yang mewakili upaya untuk melindungi klien dari pengalaman yang
menakutkan dengan respon neorobiologist yang maladaptive meleputi : regresi
berhubungan dengan masalah proses informasi dengan upaya untuk mengatasi
ansietas, proyeksi sebagai upaya untuk menjelaskan kerancuan persepsi, menarik diri,
pada keluarga : mengingkari.
G. FASE-FASE
Pada tahapan ini, pasien mencoba berpikir rasional bahwa apa yang ia
yakini atau apa yang ia katakan adalah kebohongan, menutupi kekurangan,
dan tidak sesuai dengan kenyataan. Namun, menghadapi kenyataan bagi
pasien adalah sesuatu yang sangat berat, karena kebutuhannya untuk diakui,
dianggap penting, dan diterima lingkungan menjadi prioritas dalam hidupnya,
sebab kebutuhan tersebut belum terpenuhi sejak kecil secara optimal.
Lingkungan sekitar pasien mencoba memberikan koreksi bahwa sesuatu yang
dikatakan pasien itu tidak benar, tetapi hal ini tidak dilakukan secara adekuat
karena besarnya toleransi dan keinginan menjadi perasaan. Lingkungan hanya
menjadi pendengar pasif tetapi tidak mau konfrontatif berkepanjangan dengan
alasan pengakuan pasien tidak merugikan orang lain.
H. MANIFESTASI KLINIS
Tanda dan gejala dari perubahan isi pikir waham yaitu : klien menyatakan
dirinya sebagai seorang besar mempunyai kekuatan, pendidikan atau kekayaan luar
biasa. Klien mengatakan perasaan dikejar-kejar oleh orang lain atau sekolompok
orang. Klien menyatakan perasaan mengenai penyakit yang ada dalam tubuhnya,
menarik diri dan isolasi, sulit menjalin hubungan interpersonal dengan orang lain, rasa
curiga yang berlebihan, kecemasan yang meningkat, sulit tidur, tampak apatis, suara
memelan, ekspresi wajah datar, kadang tertawa atau menangis sendiri, rasa tidak
percaya kepada orang lain, dan gelisah
Menurut Direja, (2011) tanda dan gejala pada kliendengan waham adalah :
terbiasa menolak makan, tidak ada perhatian atau merawat diri, ekspresi wajah sedih
dan ketakutan, gerakan tidak terkontrol, mudah tersinggung, isi pembicaraan tidak
sesuai dengan kenyataan dan bukan kenyataan, menghindar dari orang lain,
mendominasi pembicaraan, berbicara kasar, menjalankan kegiataan keagamaan secara
berlebihan.
I. POHON MASALAH
Lingkungan
J. PENATALAKSANAAN
1. Farmakologi
5. Psikoterapi
Stuart GW, Sundeen, Principles and Practice of Psykiatric Nursing (5 thed.). St.Louis Mosby
Year Book, 1995
Keliat Budi Ana, Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa, Edisi I, Jakarta : EGC, 1999
Keliat Budi Ana, Gangguan Konsep Diri, Edisi I, Jakarta : EGC, 1999
Aziz R, dkk, Pedoman Asuhan Keperawatan Jiwa Semarang : RSJD Dr. Amino
Gonohutomo, 2003
Tim Direktorat Keswa, Standar Asuhan Keperawatan Jiwa, Edisi 1, Bandung, RSJP
Bandung, 2000