WAHAM
A. Konsep Dasar
1. Pengertian
a. Schizophrenia
Schizoprenia adalah salah satu jenis gangguan kejiwaan yang paling berat, dengan
harapan sembuhnya sangat kecil dan seringkali kambuh. Gangguan jiwa tersebut
biasanya ditandai dengan pembicaraan yang kacau dan tidak dapat dimengerti
maksudnya oleh orang lain, dengan tingkah laku aneh dan terkadang memperlihatkan
gerakan yang diulang atau dipertahankan.
b. Schizophrenia Paraniod
Schizophrenia paranoid agak berlainan dari jenis-jenis yang lain dalam jalannya penyakit.
Gejala-gejalanya adalah waham primer disertai dengan waham-waham sekunder dan
halusinasi. Baru dengan pemeriksaan yang teliti ternyata adanya gangguan proses
berfikir, gangguan afek, emosi dan kemauanParanoid merupakan penyakit gila
kebesaran' atau 'gila menuduh orang'.Simptom utamanya adalah adanya delusi yaitu
satu pikiran salah yang menguasai orang yang diserangnya. Hal tersebut terjadi karena
segala sesuatu ditanggapi secara sensitif dan egosentris seolah-olah orang lain akan
berbuat buruk kepadanya. Oleh karena itu, sikapnya terhadap orang lain agresif.
1) Terlihat sekali dalam segala tindakannya, bahwa ia egois, keras kepala dan
sangat keras pendirian dan pendapatnya.
2) Tidak mau mengakui kesalahan atau kekurangannya, selalu melempar kesalahan
pada orang lain, dan segala kegagalannya disangkannya akibat dari campur
tangan orang lain.
3) la berkeyakinan bahwa dia mempunyai kemampuan dan kecerdasan yang luar
biasa. Ia berasal dari keturunan yang jauh lebih baik dari orang lain dan merasa
bahwa setiap orang iri, dengki dan takut kepadanya.
4) Dalam persaudaraan ia tidak setia, orang tadinya sangat dicintainya, akan dapat
berubah menjadi orang yang sangat dibencinya oleh sebab-sebab yang remeh
saja.
5) Orang ini tidak dapat bekerja dan mempunyai kepatuhan pada pimpinan. Karena
ia suka membantah atau melawan dan mempuayai pendapat sendiri, tidak mau
menerima nasehat atau pandangan dari orang lain. (Prof. Dr. Zakiah Daradjat,
dari situs :
Waham
Waham adalah keyakinan yang salah dan kuat dipertahankan walaupun tidak diyakini
oleh orang lain dan bertentangan dengan realitas sosial. Dalam ilmu kedokteran jiwa,
dikatakan bahwa waham sering dijumpai pada penderita gangguan mental yang
merupakan salah satu dari gejala gangguan isi pikir. Waham atau delusi merupakan
keyakinan palsu yang timbul tanpa stimulus luar yang cukup dan mempunyai ciri-ciri
sebagai berikut : tidak realistik, tidak logis, menetap, Egosentris, diyakini kebenarannya
oleh penderita, tidak dapat dikoreksi, dihayati oleh penderita sebagai hal yang nyata,
penderita tidak dapat dikoreksi,di hayati oleh penderita sebagai hal yang
nyata,penderita hidup dalam wahamnya itu, keadaan atau hal yang diyakini itu
bukanmerupakan bagian sosiokultural setempat.
Faktor predisposisi :
1) Genetik : diturunkan, adanya abnormalitas perkembangan system syaraf yang
berhubungan dengan respon biologis yang maladaftif
2) Neorobiologis : adanya gangguan pada korteks pre frontal dan korteks limbic
3) Neorotransmiter : abnormalis pada dopamine, serotonin dan glutamate
4) Virus paparan virus influenza pada trimester III
5) Psikologis : ibu pencemas, terlalu melindungi, ayah tidak peduli.
Faktor presipitasi :
1) Proses pengolahan informasi yang berlebihan
2) Mekanisme penghantaran listrik yang abnormal
3) Adanya gejala pemicu
2. Kebutuhan nutrisi
Klien dengan gangguan jiwa hampir semuanya mengalami defisit perawatan diri
hal ini disebabkan karena ketidaktahuan dan ketidakberdayaan yang
berhubungan dengan keadaannya sehingga terjadilah defisit perawatan diri.
Pada klien dengan gangguan kelainan jiwa ada kalanya mengalami gangguan
pemenuhan kebutuhan istirahat tidur, sehingga lupa istirahat, atau karena
terlalu asik alam perasaannya dimana terjadi gangguan emosi yang disertai
gejala mania atau depresi.
Individu tidak dapat mencintai orang lain karena adanya perasaan curiga, takut
tidak diterima atau ditolak.
9) Kebutuhan aktualisasi
Tidak adanya rasa percaya kepada orang lain cenderung menyalahkan orang lain dan
lingkungan. Perasaan ini bermula suatu rasa kehidupan yang menyakitkan serta melukai
perasaan sehingga timbul rasa benci yang membutakan kepercayaan terhadap
lingkungan, dan yang utama lupa akan yang menciptakannya.
B. Proses Keperawatan
1. Pengkajian
Pengkajian merupakan tahap awal dan dasar utama dari proses keperawatan. Tahap
pengkajian terdiri atas pengumpulan data, analisa data dan perumusan masalah klien.
Data yang dikumpulkan meliputi data biologis, psikologis, sosial dan spiritual.
Pengelompokan data pada pengkajian kesehatan jiwa dapat pula berupa faktor
predisposisi, faktor presipitasi, penilaian terhadap stressor, sumber koping, dan
kemampuan koping yang dimiliki klien. (Stuart dan Larai, 2001 : dalam Keliat, 2005:3).
a. Pengumpulan data
1) Identitas klien yang meliputi : nama, umur, jenis kelamin, pendidikan,
pekerjaan, status marital, agama, suku bangsa, no RM, tanggal masuk,
tanggal pengkajian, diagnose medis.
2) Identitas penanggung jawab yang meliputi : nama, umur, je nis kelamin,
alamat, pekerjaan, hubungan dengan klien.
b. Alasan masuk
Alasan masuk yaitu alasan yang menyebabkan klien dibawa ke Rumah Sakit.
c. Faktor predisposisi
d. Pemeriksaan Fisik
e. Psikososial
1) Genogram
2) Konsep diri
a) Citra tubuh
b) Identitas diri
c) Peran
d) Ideal diri
f. Hubungan sosial
g. Spiritual
2) Kegiatan ibadah
h. Status mental
1) Penampilan
a) Penampilan tidak rapih, jika dari ujung rambut sampai ujung kaki ada
yang tidak rapih.
2) Pembicaraan
3) Aktivitas motorik
4) Alam perasaan
5) Afek
a) Datar : tidak ada perubahan roman muka pada saat ada stimulus yang
menyenangkan atau menyedihkan.
Data ini didapat melalui hasil wawancara dan observasi perawat atau keluarga.
a) Bermusuhan, tidak kooperatif, mudah tersinggung sudah jelas.
b) Kontak mata kurang : tidak menatap lawan bicara.
c) Defensif : selalu berusaha mempertahankan pendapat dan kebenaran
lirinya.
d) Curiga : menunjukkan sikap atau perasaan tidak percaya pada orang lain.
7) Persepsi
8) Proses pikir
9) Isi Pikir
Data tentang bingung dan sedasi diperoleh melalui wawancara dan observasi,
stupor diperoleh melalui observasi, orientasi klien ( waktu, tempat, orang )
diperoleh melalui wawancara :
11) Memori
1) Makan
3) Mandi
4. Berpakaian
5) Istirahat tidur
Observasi dan tanyakan tentang : lama dan waktu tidur siang atau malam.
6) Penggunaan obat
Observasi dan tanyakan kepada klien dan keluarga tentang penggunaan obat.
7) Pemeliharaan kesehatan
Tanyakan kepada klien dan keluarga tentang apa sistem pendukung yang
dimiliki.
Tuliskan diagnosa medik klien telah dirumuskan oleh dokter yang dirawat.
Tuliskan obat-obatan klien saat ini, baik obat fisik, psikofarmaka dan therapy
lain.
k. Daftar Masalah
Masalah utama adalah prioritas masalah klien dari beberapa masalah yang
dimiliki oleh klien. (Budi Anna Keliat, 2006 : 7)
1. Analisa Data
Pasien :
Tujuan :
Keluarga
Tujuan :
Keluarga mampu :
Mengidentifikasi waham pasien
Memfasilitasi pasien untuk memenuhi kebutuhan nya
Mempertahankan program pengobatan pasien secara
optimal