Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH HIPNONURSING

“KONSEP DASAR HIPNOTERAPI DAN HIPNONURSING”

Disusun Oleh :
Kelompok 3

Kris Dwi Wulandari (1150019018)


Elya Alvira Setiya Adi (1150019020)
Ahmad Sholahuddin Ghozali (1150019044)
Ulfani Dwi Oktavia (1150019017)
Awaliyatul Nur Ababil (1150019019)
Siti Kurnia Indra Yanti (1150019061)
Mitha Akhmalia Pratiwi (1150019048)
Nanang Setyawan (1150019021)
Zumrotul Hasanah (1150019007)

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
PRODI DIII KEPERAWATAN
2021 – 2022

i
KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan
karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan Makalah Hipnonursing yang berjudul “KONSEP
DASAR HIPNOTERAPI DAN HIPNONURSING”.

Makalah ini dibuat untuk memberikan pengetahuan kepada pembaca mengenai


“KONSEP DASAR HIPNOTERAPI DAN HIPNONURSING’. Selama penulisan makalah ini,
kami banyak menerima bantuan dan dukungan sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Oleh
karena itu, kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna karena adanya
keterbatasan ilmu dan pengalaman yang dimiliki. Oleh karena itu, semua kritik dan saran yang
bersifat membangun akan kami terima dengan senang hati. Kami berharap, semoga tugas ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan.

Surabaya, 29 September 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER..............................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
1.1Latar Belakang.............................................................................................1
1.2Rumusan Masalah........................................................................................1
1.3Tujuan..........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................2
2.1 Sejarah.........................................................................................................2
2.2 Tujuan dan Manfaat....................................................................................8
2.3 Konsep Hipnosis Yang Benar.....................................................................10
2.4 Memahami Hipnosis Secara Ilmiah............................................................17
BAB III PENUTUP.........................................................................................19
3.1 Kesimpulan..................................................................................................19
3.2 Saran............................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................20

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Hipnoterapi adalah suatu rangakain proses yang digunakan seorang hipnoterapis untuk
menyelesaikan masalah klien dengan ilmu hipnosis. Hypnotherapy adalah suatu metode dimana
pasien dibimbing untuk melakukan relaksasi, dimana setelah kondisi relaksasi dalam ini tercapai
maka secara alamiah gerbang pikiran bawah sadar sesesorang akan terbuka lebar, sehingga yang
bersangkutan cenderung lebih mudah untuk menerima sugesti penyembuhan yang diberikan.
Hipnoterapi adalah salah satu cabang ilmu psikologi yang mempelajari manfaat sugesti untuk
mengatasi masalah pikiran, perasaan dan perilaku. Hipnoterapi dapat juga dikatakan sebagai
suatu teknik terapi pikiran menggunakan hipnotis. Hipnotis bisa diartikan sebagai ilmu untuk
memberi sugesti atau perintah kepada pikiran bawah sadar. Orang yang ahli dalam menggunakan
hipnotis untuk terapi disebut “hypnotherapist”.
Hipnoterapi menggunakan sugesti atau pengaruh kata - kata yang disampaikan dengan
teknik - teknik tertentu. Satu - satunya kekuatan dalam hipnoterapi adalah komunikasi. Setiap
perawat sudah cukup akrab dengan namanya komunikasi karena pekerjaannya adalah langsung
berinteraksi dengan orang banyak, termasuk klien dan keluarga. Oleh karena itu tak akan banyak
makan waktu jika dibutuhkan latihan, sebab hampir setiap hari kita berkomunikasi dengan orang
asing. Perawat mampu menghipnotis pasien jika dia memahami bahasa yang perawat gunakan.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Bagaimana Sejarahnya
2. Apa Tujuan dan Manfaatnya
3. Bagaimana Konsep Hipnosis Yang Benar
4. Bagaimana Memahami Hipnosis Secara Ilmiah
1.3 TUJUAN
1. Untuk Mengetahui Sejarahnya
2. Untuk Mengetahui Tujuan dan Manfaat
3. Untuk Mengetahui Konsep Hipnosis Yang Benar
4. Untuk Mengetahui Memahami Hipnosis Secara Ilmiah

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 SEJARAH

A. Sejarah hypnoterapi :

Pada zaman dahulu, hipnosis seringkali dikaitkan dengan kekuatan supranatural, ritual
keagamaan, kepercayaan, dan sebagainya. Banyak "orang pintar" di zaman Mesir Kuno dan Yunani
menggunakan metode hipnosis untuk mengobati orang-orang dengan masalah emosi, masalah psikologis,
dansebagai alternatif anestesi pada saat itu, walaupun saat itu belum ada istilah hipnosis.Menurut yang
ditulis pada catatan dokumen medis EbersPapyrus, catatan sejarah tentang sejarah hipnosis, berawal dari
zaman Mesir Kuno 1550 CD SM. Menurut Eberspapyrus, dituliskan bahwa pada zaman Mesir Kuno ada
kuil pengobatan yang bernama kuil tidur. Cara pengobatan pada waktu itu, para pendeta menyembuhkan
pasiennya dengan menyentuhkan tangannya pada dahi pasien sambil mengucapkan mantra atau sugesti
untuk menyembuhkan pasiennya. Warga sekitar pada saat itu mempercayai bahwa pendeta itu memiliki
kekuatan magis.Abad ke-18 adalah titik awal untuk sejarah hipnosis modern, yang dimulai dari pendeta
yang bernama Gassner. Gassner meyakini bahwa orang sakit itu kerasukan setan, maka dengan membuat
pasien masuk ke kondisi hypnosa (hypnosa adalah kondisi dimana manusia menjadi rileks dan terfokus),
kemudian beliau melakukan ritual tertentu untuk mengusir setan yang ada dalam tubuh pasiennya. Setelah
Gassner, barulah muncul beberapa tenaga kesehatan dari para dokter dan psikolog yang meneliti tentang
hipnosis ini, dimulai dari :

1. Franz Anton Mesmer (1735-1815),

2. MarquisdePuysegur (1751-1825),

3. John Elliotson (1791-1868),

4. James Braid, penulis dan dokter terkenal di Inggris (1795-1860),

5. Para psikiater, Jean Martin Charcot (1825-1893) dan SigmundFreud

(1856-1939),

6. MiltonErickson (1901-1980),

7. Dave Elman (1900-1967),

8. OmmondMcGill (1913-2005).

Dari para tokoh di atas, yang paling berperan adalah MiltonErickson, karena jasanya hipnosis
bisa diterima oleh Asosiasi Medis Amerika dan Asosiasi Psikiatris Amerika yang bisa digunakan dalam
pengobatan sejak tahun 1958.

2
Dr. Milton H. Erickson pertama kali memperkenalkan bahwa jiwa manusia sangat unik. Tidaklah
mudah meminta orang untuk secara langsung menghilangkan kebiasaan buruk yang ingin dia tinggalkan.
Seperti kita menyampaikan nasihat kepada seseorang yang mengeluh karena diamempunyai masalah,
“Sekarang kamu dapat menyelesaikannya”, atau seseorang yang mempunyai masalah perilaku lalu kita
berikan nasihat, “Sekarang perilaku Anda sudah berubah menjadi baik”. Belum tentu dia akan merubah
perilakunya dengan segera. Mungkin hanya untuk sementara, tetapi biasanya kebiasaan itu akan kembali
lagi. Apalagi jika kita tidak mengetahui akar permasalahannya mengapa dia berperilaku demikian, tidak
mengetahui nilai dasar dan keinginan sebenarnya yang dimiliki orang tersebut. Jiwa manusia sangat
kompleks. Setiap orang mempunyai jiwa dan nilai yang unik. Perilaku atau respon seseorang tidak sama
dalam menghadapi peristiwa yang berbeda. Bahkan sangat mungkin sekali untuk peristiwa yang sama,
perilaku atau respons seseorang yang sama dapat berbeda.Hal inilah yang dikembangkan Erickson
menuju metode hipnoterapi yang lebih efektif. Berkat jasanya dalam mengembangkan metode-metode
dalam melakukan terapi klinis dengan metode hipnoterapi, maka pada tahun 1950-an hipnoterapi diakui
oleh Asosiasi Medis Amerika sebagai metode terapi.Paska Milton H. Erickson, metode ini berkembang
terus sampai dengan metode yang berorientasi kepada pasien. Saat ini, metode ini lebih efektif digunakan
apalagi digabungkan dengan pola komunikasi yang telah dikembangkan Erickson.

Metode ini telah banyak dipergunakan oleh para terapis terkenal seperti GillBoyne, Mary Lee
LaBay, Calvin Banyan, dan lain-lain.Hipnoterapi di masa lalu identik dengan kondisi tidur, terbaring,
atau tidak bergerak. Pada masa kini, hipnosis lebih ditekankan pada kondisi relaksasi yang dalam, baik
secara fisik maupun mental. Saat ini dikenal beberapa keadaan hipnosis, seperti movingmeditation,
hypnoidalstate, serta automaticwriting, dimana pasien melakukan aktivitas bawah sadar dalam bentuk
gerakan atau tindakan yang dikendalikan oleh niat.Psikolog pada Pusat hipnoterapi Kedokteran RSPAD
Gatot Subroto (Pusat Hipnotis Kedokteran pertama di Indonesia). Dra. Psi, Adjeng Lasmini mengatakan,
pada hipnoterapi, pasien diajak untuk rileks secara fisik dan mental dengan memusatkan perhatian
melalui sarana fiksasi berupa suara, tatapan, dan sentuhan secara berulang dan monoton. Ini membuat
pasien merasa semakin santai. Dalam kondisi hipnoterapi selanjutnya, sugesti positif yang ditanamkan
disusun dalam kalimat yang sederhana. Pada kondisi ini,kemampuan seseorang untuk merangkum kalimat
demi kalimat mengalami penurunan.

B. Sejarah hipnosis / hypnonursing


adalah catatan tentang perkembangan konsep, keyakinan, dan praktik yang berkaitan dengan
fenomena trans, hipnosis dan hipnoterapi dari zaman prasejarah sampai zaman modern. Karena hipnosis
adalah fenomena alamiah manusia, maka sejarah hipnosis juga berumur setua manusia. Pemanfaatan
Fenomena hipnosis untuk pengobatan sudah tercatat sejak ribuan tahun yang lalu, meskipun istilah
hipnosis baru pertama kali diperkenalkan oleh James Braid pada tahun 1842. Braid mengadopsi istilah
hipnotisme sebagai suatu keadaan pikiran (stateofmind) subjek dan bukan teknik yang diaplikasikan oleh
operator, untuk membedakan pendekatan Braid (yang unik dan berpusat kepada subjek/klien) dengan para
pakar mesmerisme yang berpusat kepada operator.

1. Hipnosis tradisional

3
Meskipun istilah hipnosis belum dipergunakan, namun metode-metode pengobatan yang
memanfaatkan fenomena hipnosis/trans sudah banyak dilakukan sejak zaman sebelum
masehi.
a. 4000 SMDi AssyoBabylonia, data arkeologis menunjukkan adanya praktik
pengobatan oleh pendeta dengan pemanfaatan pembakaran dupa dan pembacaan doa .
Api digunakan agar pasien konsentrasi. Sang pendeta memandang mata sang klien,
pada saat yang sama disampaikan doa permintaan kepada Tuhan untuk mengusir
penyakit. Selama proses penyembuhan diiringi dengan bunyi-bunyian tifa dan gong.
b. 2000 SMWang Tai peletak dasar pengobatan Cina mengajarkan bagaimana
memanfaatkan pikiran pasien untuk membantu menghilangkan penyakit baik fisik
maupun emosi. Kitab Hindu Weda bahkan mengajarkan metode agar pasien
memfokuskan pikiran terhadap organtubuh tertentu yang memerlukan penyembuhan.
c. 1552 SMPada manuskrip di Mesir dilaporkan ada praktik dokter saat itu yang
menyembuhkan pasiennya dengan cara tangan sang dokter memegang kepala pasien,
sang pasien kemudian menutup mata dan konsentrasi kepada bagian tubuh yang sakit,
Sang dokter memperoleh kekuatan untuk menyingkirkan peyakit.
d. 1200 SMDokter Yunani, Aesclepius melakukan ritual penyembuhan dengan
membuat bangunan suci tidur. Pasien diminta tidur dan mendapakan penyembuhan
melalui mimpi.
e. 1000 SMDi Mesir terdapat bangunan suci yang dipergunakan khusus untuk ritual
penyembuhan. Pendeta melakukan penyembuhan dengan kekuatan sentuhan dan
kata-kata.
f. 928 SMDi Yunani, Chiron seorang dokter pada saat itu melakukan operasi dengan
membuat pasien terlebih dahulu masuk ke dalam keadaan trans yang diperoleh
melalui menghirup aroma wewangian dan mendengarkan rapalan doa.
g. 400-377 SMDokter Yunani, Hippokrates memperkenalkan keadaan trans yang
merupakan proses penyembuhan juga bagian dari upacara pelulusan . Ia pecaya
bahwa karakter, kepribadian dan sikap mental pasien berkaitan erat dengan tipe
penyakit yang diderita. Bahkan Hyppocrates mengatakan “jauh lebih penting
mengenal orang yang mengalami penyakit tertentu ketimbang mengetahui penyakit
apa yang di alami orang”. Ia juga mengatakan “Rasa sakit dialami oleh tubuh, Sang
jiwa melihatnya sambil menutup mata”.
h. 300-270 SMRaja Phyrus dari Mesir adalah Raja-Pendeta yang menyiapkan tempat
yang berguna untuk berdoa sekaligus tempat penyembuhan. Dia memberi nama “
Bangunan Suci Tidur”. Para peneliti menemukan pula dokumen dan gambar yang
menunjukkan posisi tubuh pasien yang dalam saat ini dinyatakan sedang terinduksi
dan mengalami trans.
i. 70 SMKaisar Roma, Vespassian mengatakan bahwa ia bisa melakukan penyembuhan
hanya dengan menggunakan sentuhan. Injil menyatakan fenomena penyembuhan
alamiah jiwa-tubuh hingga dengan kekuatan supranatural. Dengan keyakinan kepada

4
Tuhan, adanya penyakit menandakan adanya hukuman, penyembuhan dimaknai
dengan adanya pemaafan.
j. Tahun 1060Raja Edward dari Inggris menyatakan ia dapat melakukan penyembuhan
dengan menyentuh.
2. Magnetisme dan mesmerisme
a. Paracelsus
Paracelsus (1493-1541) adalah Dokter dari Swiss, yang pertama kali menggunakan
media magnet dalam pengobatan. Banyak pasiennya yang menyatakan sembuh
setelah tubuhnya dilewati magnet oleh Paracelsus.
b. Johann Joseph Gassner
Johann Joseph Gassner (1727-1779), Seorang imam Katolik pada waktu itu, percaya
bahwa penyakit disebabkan oleh roh-roh jahat dan bisa diusir dengan mantra dan doa.
c. Maximilian Hell
Maximilian Hell (1720-1792), Pendeta Jesuit yang menggunakan lempengan logam
sebagai media penyembuhan. Salah satu muridnya adalah FranzMesmer.
d. Franz Anton Mesmer
Franz Anton Mesmer (1734 – 1815) meyakini bahwa ada kekuatan magnetik dan
cairan universal yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan tubuh manusia. Apabila
cairan dalam tubuh seseorang tersumbat atau tidak lancar maka orang tersebut
menjadi sakit secara fisik ataupun mental. Mesmermeng-klaim bahwa dirinya
memiliki kekuatan magnetis yang mampu melepaskan sumbatan dan memperlancar
aliran cairan dalam tubuh manusia dan menyembuhkan penyakitnya. Teori Mesmer
terdengar ilmiah, dan kebetulan bertepatan dengan penemuan listrik dan
perkembangan astronomi pada masa itu. Mesmer diyakini sebagai dokter pertama
yang memahami hubungan trauma psikologi terhadap penyakit. Dia memperkenalkan
keadaan seperti trans kepada pasien, yang kelak dikenal sebagai mesmerism, dan
dengan sukses mampu mengatasi kelainan pada saraf. Metode ini dinamakan sebagai
animalmagnetism dan populer dengan sebutan Mesmerisme.
e. MarquisdePuységur
MarquisdePuységur adalah Murid dari Mesmer, yang pertama kali menciptakan dan
menjelaskan istilah Somnambulism.
f. AbbéFaria
AbbéFaria adalah pendeta Portugis yang mengklaim bahwa fenomena magnetisme
terjadi karena kekuatan pengharapan dan kerjasama dari dalam pikiran pasien. Teori
Faria ini dikembangkan oleh penerusnya dan memberikan kontribusi yang besar
terhadap teknik autosugesti.
g. Dr. James Esdaile
Dr. James Esdaile (1805-1859), Seorang dokter Skotlandia yang diberitakan telah
melakukan 345 tindakan operasi besar termasuk amputasi dengan memanfaatkan
keadaan trans mesmerisme sebagai anastesia alamiah.
3. Hipnosis konvensional
5
Pada masa inilah istilah hipnosis pertama kali dipergunakan dan metode pengobatannya
mulai beralih kepada clientcentered. Meskipun menggunakan
metode clientcentered namun para dokter dan psikolog pada masa ini masih
menggunakan gaya yang Authoritarian
a. James Braid
James Braid (1795 – 1860), Seorang dokter dan ahli bedah dari Skotlandia, dengan
spesialisasi pada kondisi mata & otot. James Braid-lah yang pertama kali
memperkenalkan istilah hipnosis/hipnotisme. Tahun 1843 Braid menerbitkan
karyanya yang berjudul “Neurypnologyor The RationaleofNervousSleepConsidered
In RelationWithAnimalMagnetism“.[1] Setelah menyimpulkan bahwa fenomena
yang dialami pasien dalam proses magnetisme adalah Fenomena tidurnya saraf, Braid
menyebut fenomena tersebut hipnotisme, singkatan dari neuro-hipnotisme. Hypnos
sendiri merupakan nama Dewa Tidur & Mimpi dari Yunani.Braid bekerja sama
dengan Profesor William Benjamin Carpenter, seorang neuro-psikolog yang
memperkenalkan teori sugesti ideo-motor reflex. Braid lalu mengasimilasikan
pengamatan Carpenter kepada teorinya sendiri, menyadari bahwa pengaruh fokus
perhatian adalah untuk meningkatkan responideo-motor reflek.Tahun 1847 Braid
menemukan bahwa semua fenomena utama hipnotisme
seperti katalepsi, anastesia dan amnesia, dapat diinduksi “tanpa tidur”. Berdasarkan
penemuan itu, Braid menyadari bahwa pilihan kata hipnosis kurang tepat, dan
mencoba mengubahnya menjadi “monoideism” yang berarti konsentrasi/fokus kepada
satu ide. Tetapi sudah terlambat, karena kata hipnosis sudah menjadi populer.James
Braid kemudian dikenal oleh banyak orang sebagai Hypnotherapist pertama dan
Bapak Hipnotisme Modern.
b. Ambroise-AugusteLiébault
Ambroise-AugusteLiébault (1864 – 1904) Merupakan pendiri dari Nancy School dan
orang pertama yang menuliskan pentingnya kerjasama atau buildingrapport antara
Hypnotist dengan pasiennya.
c. HippolyteBernheim
HippolyteBernheim Merupakan rekan dari Liébault dan ikut mendirikan Nancy
School. Bernheim menuliskan risalah ilmiah yang pertama tentang hipnosis berjudul
SuggestiveTherapeutic pada tahun 1886.
d. Jean-Martin Charcot
Jean-Martin Charcot (1825 – 1893) adalah seorang ahli saraf dari Prancis yang tidak
setuju terhadap ide Liébault dan Bernheim bahwa sugesti adalah faktor penting dari
hipnosis. Charcot berpendapat bahwa hipnosis hanyalah manifestasi lain dari suatu
histeria. Terjadi pertentangan antara dua pemikiran tersebut, dan sejarah pada
akhirnya membuktikan bahwa pendapat Charcot salah dan Liébault dan Bernheim
yang benar.
Pada masa inilah proses PostHipnoticSuggestion dideskripsikan untuk pertama
kalinya. Terjadi peningkatan yang luar biasa pada sensor acuity dan memori/ingatan
6
seseorang dibawah kondisi hipnosis. Mulailah terjadi pergeseran aplikasi hipnosis
dari yang semula digunakan oleh para dokter bedah (untuk anastesia), kemudian
diaplikasikan oleh para ahli saraf untuk kesehatan mental/psikologis.
Hasil kerja & penelitian Charcot kemudian dilanjutkan oleh muridnya yaitu Pierre
Janet yang mengungkapkan teori dissociation.
e. SigmundFreud
f. SigmundFreud (1856 – 1939) adalah neurolog asal Austria yang
menemukan psikoanalisis. Konsep teori SigmundFreud yang terkenal adalah tentang
pikiran bawah sadar (unconsciousmind) yang mengendalikan sebagian besar perilaku
manusia.Setelah mendengar tentang Liébault dan Bernheim pada tahun 1890 Freud
berkunjung ke Nancy. Pada awalnya, Freud adalah seorang pendukung antusias
hypnotherapy, dan menekankan regresi hipnosis dan abreaction (katarsis) sebagai
metode terapi. Bersama dengan Joseph BreuerFreud mengembangkan teknik
abreactiontherapy menggunakan hipnosis. Namun, karena sering gagal melakukan
proses hipnosis terhadap pasien, Freud secara bertahap meninggalkan hipnotisme dan
menggunakan metode baru untuk menyembuhkan penderita tekanan psikologis
menggunakan psikoanalisa.
Penolakan Freud terhadap hipnosis menyebabkan kemunduran hipnosis dalam dunia
medis, meskipun demikian praktik stage hipnosis tetap populer pada masa itu.
Pada periode ini terjadi peristiwa penting dalam dunia hipnosis yaitu:
Kongres Hipnotisme Internasional yang pertama pada tanggal 8-12 Agustus
1889Pada tahun 1892 BritishMedicalAssociation mengesahkan penggunaan hipnosis
untuk terapi dan menolak teori mesmerisme dalam acara meeting tahunan BMA.
4. Hipnosis modern
Pada masa ini peranan klien dalam suatu proses hipnosis atau hipnoterapi memegang
peranan penting. Para terapis mulai menggunakan gaya yang permisifTahun 1951 adalah
tahun berdirinya National GuildofHypnotist (NGH), yang merupakan organisasi hipnosis
profesional pertama.
Pada tanggal 23 April 1955 BritishMedicalAssociation (BMA) menyetujui penggunaan
hipnosis dalam psikoneurosis dan hipnoanestesi dalam painmanagement proses
melahirkan dan pembedahan. BMA juga menyarankan agar semua dokter dan mahasiswa
kedokteran menerima pelatihan Hypnotherapy Fundamental.
a. Pandangan Gereja Katolik dan asosiasi Medis Amerika
Pada tahun 1956 Paus Pius XII memberikan persetujuannya terhadap hipnosis,
mengubah pandangan Gereja Katolik Roma terhadap hipnosis yang sebelumnya
telah melarang hipnotisme hingga pertengahan abad 20. Dia menyatakan bahwa
penggunaan hipnosis untuk diagnosa dan pengobatan oleh tenaga medis
profesional diperbolehkan.Pada tahun 1958 American MedicalAssociation
(AMA) menyetujui laporan penggunaan hipnosis untuk kepentingan medis.Dua
tahun setelah persetujuan dari AMA, American PsychologicalAssociation (APA)
menyetujui hipnosis sebagai cabang dari psikologi dan masuk dalam divisi
7
30.Tahun 1961 Ernest HilgardandAndré Muller Weitzenhoffer menciptakan
StanfordHypnosisSusceptibilityScale (SHSS).
b. Milton H. Erickson
Milton H. Erickson (1901 – 1980) adalah seorang Psikiater Amerika Serikat yang
mengkhususkan diri pada terapi hipnosis medis dan keluarga. Erickson adalah
pendiri dari "American Societyfor Clinical Hypnosis".
Erickson berpendapat bahwa keadaan hipnosis atau trans adalah peristiwa alamiah
yang kita alami sehari-hari. Erickson meyakini bahwa seorang terapis juga perlu
masuk dalam kondisi trans ketika melakukan terapi. Kepiawaian MiltonErickson
dalam melakukan hypnotherapy telah menarik perhatian Richard
Bandler dan John Grinder, yang kemudian memodelMiltonErickson dan
menciptakan NeuroLinguisticProgramming (NLP).
c. Dave Elman
Dave Elman (1900 – 1967) menulis buku berjudul Exploration in Hypnosis serta
Hypnotherapy. Teknik induksi yang dilakukan Dave Elman sangat populer dan
banyak digunakan oleh para Hypnotherapist dan dikenal sebagai “Dave Elman
Induction“.
d. Dr. John Kappas
Dr. John Kappas (1925 – 2002) adalah tokoh yang mengidentifikasikan 3 tipe
sugestibilitas, yaitu:
 Sugestibilitas Emosional
 Sugestibilitas Fisik
 Sugestibilitas Intelektual
e. OrmondMcGill
OrmondMcGill (1913 – 2005), dikenal sebagai The Dean of American
Hypnotists. Bukunya yang terkenal dan menjadi panduan para praktisi hipnosis
adalah "New EncyclopediaofStageHypnosis".

2.2 TUJUAN DAN MANFAAT

 Tujuan dan manfaat hipnoterapi :


Tujuan hipnoterapi adalah untuk membantu individu memodifikasi pengalaman
dengan memanfaatkan fenomena hipnosis, misalnya regresi (akses yang lebih luas pada
memori masa kecil), distorsi waktu, gerakan spontan (misalnya, perilaku ideomotor
seperti jari atau mengangkat lengan), perubahan-perubahan dalam sensasi tubuh (perilaku
ideosensori), mengembangkan dan mengendalikan pengalaman disosiatif.
Hipnoterapi juga bermanfaat untuk mengubah fungsi nyeri dan kenyamanan,
mengatasi rasa sakit, dan juga trauma akibat kecelakaan fisik.

8
 Tujuan dan manfaat hypnonursing :
Berikut beberapa manfaat hipnosis untuk kesehatan :
a. Menurunkan berat badan
Beberapa studi yang dipelajari Irving Kirsch menemukan bahwa saat
seseorang menjalani terapi perilaku kognitif (CBS) - salah satu perawatan non
obat untuk menurukan berat badan, dan depresi - ditambah dengan hipnosis, berat
badan yang turun jauh lebih banyak. Selama empat sampai enam bulan, mereka
yang melakukan terapi CBS ditambah hipnosis berat badannya turun sekitar
sembilan kilogram, sementara yang hanya melakukan CBS berat badannya hanya
turun 4,5 kilogram. Selain berat badan turun lebih banyak, mereka yang
melakukan CBS disertai hipnosis berat badannya tidak kembali selama 18 bulan.
Hal ini berbeda dengan orang yang hanya melakukan terapi CBS, berat badannya
dapat naik lagi sewaktu-waktu.
b. Mengurangi rasa sakit
Len Milling, seorang psikolog klinis dan profesor psikologi dari
University of Hartford mengatakan, hipnosis bisa mengurangi rasa sakit fisik.
Salah satunya membantu mengurangi rasa nyeri atau rasa sakit pasca-operasi.
c. Membantu berhenti merokok
Hipnosis juga bermanfaat untuk standar pengobatan medis seperti anestesi
epidural atau penyuntikan obat di sekitar epidural (sumsum tulang belakang) dan
menangani kecanduan obat-obatan serta rokok. "Hipnosis juga dapat membantu
seseorang untuk berhenti merokok," imbuh Dr. David Spiegel, seorang ahli
hipnosis dan profesor psikiatri dari Stanford University School of Medicine.
Dalam uji coba acak yang dilakukan pada 2007, ahli melibatkan 286 perokok.
Sebanyak 20 persen orang yang mendapat hipnosis berhasil berhenti merokok
dibandingkan  14 persen orang yang mendapat konseling perilaku standar. "Dari
kelompok orang yang berhenti merokok karena hipnosis, setengahnya tidak
menyentuh rokok selama dua tahun," ujar Spiegel.
d. Mengobati stres, kecemasan, dan PTSD
Menurut Spiegel, orang yang berhenti merokok karena hipnosis lebih jelas terlihat manfaatnya
pada mereka yang memiliki riwayat depresi. Ini merupakan salah satu bukti bahwa hipnosis dapat efektif
membantu mengobati stres, kecemasan, dan PTSD. Studi lain bahkan menemukanbahwa hipnosis dapat
mengubahfungsikekebalan tubuh seseorang dengan cara mengimbangistresdan mengurangikerentanan
tubuh terhadap infek svirus.

9
2.3 KONSEP HIPNOSIS YANG BENAR

A. Pengertian Hipnoterapi
Hipnoterapi adalah salah satu cabang ilmu psikologi yang mempelajari manfaat s ugesti
untuk mengatasi masalah pikiran, perasaan, dan perilaku. Hipnoterapi dapat juga dikatakan
sebagai suatu teknik terapi pikiran menggunakan hipnotis (Setiawan, 2009: 179). Kata hipnotis
atau hipnosis berasal dari bahas Yunani “hypnos” yaitu nama dewa tidur. Merujuk pada Kamus
Besar Bahasa Indonesia, hipnosis berarti “keadaan seperti tidur” karena pada taraf permulaan
orang itu berada di bawah pengaruh orang yang memberikan sugestinya, tetapi pada taraf
selanjutnya orang menjadi tidak sadar sama sekali. Definisi lain dari hipnosis adalah metode
komunikasi verbal dan nonverbal yang persuasif dan sugestif pada seorang klien sehingga
menjadi responsif terhadap sugesti yang didasarkan pada sistem nilai yang dianut (Abas, 2016:
3).

Menurut Dave Elman, hipnosis adalah penggunaan sugesti, baik secara langsung maupun tak
langsung, untuk menginduksi kondisi sugestibilitas yang lebih baik, yang dalam kondisi tersebut
ada jalan pintas bagi kemampuan kritis pikiran, serta menciptakan pikiran selektif terhadap
sugesti yang diberikan. Michael Preston M. D menjelaskannya sebagai kondisi sadar yang
didominasi oleh pikiran bawah sadar (Elias, 2006: 8).

Definisi hipnosis yang disampaikan oleh Wong & Andri (2009) yaitu dapat diartikan sebagai
suatu kondisi rileks, fokus, atau konsentrasi. Dengan demikian, hipnoterapi efektif digunakan
dalam penanganan gangguan - gangguan yang bersifat psikologis unt uk mengubah mekanisme
pikiran manusia dalam menginterprestasikanpengalaman hidupnya serta menghasilkan
perubahan pada persepsi dan tingkah laku ( Sugiarto, 2013)

Hipnoterapi atau clinical hypnosis adalah aplikasi hipnosis dalam menyembuhkan gangguan
mental dan meringankan gangguan fisik. Secara medis hypnosis mampu mengatasi berbagai
macam gangguan fisik dan psikis. Tidak seperti pengobatan lain yang mengobati gejala
(simptom) atau dampak yang ditimbulkan, hipnosis berurusan langsung dengan peyebab suatu
masalah. Dengan menghilangkan penyebabnya, maka secara otomatis akibat yang ditimbulkan
akan lenyap atau tersembuhkan (Setiawan, 2009: 67).

Dari beberapa pengertian diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa hipnoterapi
merupakan sebuah terapi dengan mengguakan metode hipnosis. Dalam kondidi hipnosis ini
seseorang akan mencapai kondisi tans dimana manusia akan fokus pada suatu tindakan atau
aktivitas yang sedng dilakukan dengan mengabaikan hal-hal lain yang bukan prioritasnya.
Sehingga, apabila ada suatu masalah dapat dengan mudah diselesaikan.

10
B. Tahapan atau Proses Hipnoterapi
Dalam melakukan hipnoterapi, terdapat beberapa tahapan atau proses, berikut adalah
tahapan proses hipnoterapi (Setiawan, 2009: 97) .

1) Pra-induksi (Pre-induction) (Interview)

Pada tahap ini merupakan pertama kali terapis bertemudengan klien. Disini terapis akan
mulai membangun hubungan baik (raport) dengan klien, sehingga klien mempercayakan
masalahnya pada terapis. Terapis berusaha untuk menghilangkan rasa takut kien pada
hipnoterapi, menjelaskan hipnoterapi serta menjawab semua pertanyaan klien. Sebelumnya,
terapis harus dapat menggali aspek-aspek psikologis dari klien, antara lain hal yang diminati
dan tidak diminati, apa yang diketahui klien tentang hipnoterapi dan sebagainya.

Prainduksi dapat berupa percakapan ringan, saling berkenalan, serta hal-hal lain yang
bersifat mendekatkan terapis secara mental kepada klien. Terapis juga akan membangun
pengharapan mental klien terhadap masalah yang dihadapinya. Pra- induksi merupakan
tahapan yang sangat penting karena seringkali kegagalan proses hipnoterapi disebabkan
oleh proses pra-induksi yang tidak tepat.

2) Tes Sugestibilitas (suggestibility test)

Maksud dari tes sugestibilitas adalah untuk menentukanapakah klien masuk ke


dalam orang yang mudah menerima sugesti atau tidak. Selain itu, tes sugestibilitas juga
berfungsi untuk pemanasan dan menghilangkan rasa takut terhadap proses hipnoterapi.
Tes sugestibilits juga membantu terapis dalam menentukan teknik induksi paling baik
bagi klien.

3) Induksi (induction)

Induksi adalah cara yang digunakan oleh terapis untukmembawa pikiran klien
berpindah dari pikiran sadar ke pikiran bawah sadar, dengan menembus apa yang
dikatakan dengan critical area.Saat tubuh rileks, pikiran juga menjadi rileks, maka
frekuensi gelombang otak klien akan turun dari beta, alfa, kemudian theta. Semakin
turun gelombang otak, klien akan semakin rileks hingga berada dalam kondisi trans.
Inilah yang dinamakan dengan kondisi terhipnotis. Terapis akan mengetahui kedalaman
trans melakukan deepthlevel test.

4) Pendalaman trans (Deepening)

Jika dianggap perlu, terapis akan membawa klien ke transyang lebih dalam. Proses
ini dinamakan deepening.

5) Sugesti (Suggestion)

11
Terapis disini akan memberikan sugesti-sugesti positif yang bersifat mengobati
pada klien. Sugesti-sugesti ini yang diharapkanakan tertanam dalam pikiran bawah
sadar klien dan menghasilkan peerubahan positif terhadap masalah klien.

Pada saat klien masih berada dalam kondisi trans, terapis akan memberikan post
hypnotic suggestion. Sugesti ini diberikan kepada klien pada saat proses hipnotis masih
berlangsung dan diharapkan terekam terus oleh pikiran bawah sadar klien meskipun
telah keluar dari proses hipnotis. Post hypnotic suggestion adalah salah satu unsur
terpenting dalam proses hipnoterapi.

6) Terminasi (Termination)

Akhirnya dengan teknik yang tepat, terapis secara perlahan- lahan


akanmembangunkan klien dari “tidur” hipnotisnya dan membawanya
kekeadaansepenuhnya sadar.Proses atau tahapan hipnoterapi diatas bukanlah menjadi
satu-satunya acuan dalam melakukan hipnoterapi. Banyak ahli-ahli lain yang memiliki
pendapat berbeda, bahkan dalam praktknya seorang terapis dapat menggunakan teknik
mereka masing-masing sesuai dengan keahliannya. Akan tetapi tidak akan jauh juga dari
proses hipnoterapi yang sudah dipaparkan diatas.

C. Cara Kerja Hipnoterapi


Secara umum mekanisme kerja hipnoterapi sangat terkait dengan aktivitas otak
manusia. Aktivitas ini sangat beragam pada setiap kondisi yang diindikasikan melalui
gelombang otak yang dapat diukur menggunakan alat bantu EEG (Electroenchepalograph).
Dalam kondisi hipnosis, pikiran bawah sadar manusia dapat diakses karena diri seseorang
lebih fokus secara internal dengan gelombang otak yang lebih rendah. Kondisi ini dicapai
saat klien berada dalam kondisi lebih rileks (Sugiarso, 2013). Berikut penjabaran pola
gelombang otak manusia berdasarkan pengukuran EEG, yaitu (Setiawan, 2009: 43):

1) Beta (frekuensi 12-25 Hz)

Dominan pada saat dalam kondisi terjaga dan menjalaniaktivitas sehari-hari yang
menuntut logika atau analisis tinggi,misalnya mengerjakan soal matematika,berdebat,
olahraga, dan memikirkan hal-hal yang rumit. Gelombang beta memungkinkan seseorang
memikirkan sampai 9 objek secara bersamaan.

2) Alpha (frekuensi 8-12Hz)

Dominan pada saat tubuh dan pikiran rileks dan tetapwaspada. Misalnya, ketika sedang
membaca, berdoa, dan ketika fokus pada suatu objek. Gelombang alpha berfungsi sebagai
penghubung pikiran sadar dan bawah sadar. Alpha juga menandakan bahwa seseorang
dalam kondisi light trance atau kondisi hipnosis yang ringan.

12
3) Theta (frekuensi 4-8 Hz)

Dominan saat dalam kondisi hipnosis, meditasi dalam,hampir tidur, atau tidur disertai
mimpi. Frekuensi ini menandakanaktivitas pikiran bawah sadar.

4) Delta (0,1-4Hz)

Dominan saat tidur lelap tanpa mimpi.Selama proses hipnosis, tubuh seseorang akan
terasa rileks,sedangkan pikirannya akan sangat terfokus dan penuh perhatian. Seperti halnya
teknik relaksi lainnya, hipnosis menurunkan tekanan darah dan detak jantung serta
mengubah seluruh jenis aktivitas gelombang otak. Dalam kondisi yang rileks, seseorang
secara fisik akan merasa sangat tentram meski secara mental dalam kondisi waspada. Dalam
kondisi yang sangat berkonsentrasi, orang sangat responsif terhadap segala sugesti
(Setiawan, 2009: 188).

D. Teknik Hipnoterapi
Berikut ini adalah teknik-teknik yang secara umum dapat digunkan dalam hipnoterapi.
Teknik-teknik ini dapat digunakan secara terpisah atau digabung satu sama lain sesuai dengan
situasi, kondisi, dan kebutuhan klien (Gunawan, 2006: 140-145):

1) Ideomotorresponse

Ini adalah cara untuk mendapat jawaban “ya”, “tidak”,“atau tidak tahu” dari klien
dengan cara menggerakkan salah satu jari tangan. Teori dibalik teknik ini adalah
bahhwa orang cenderung memberikan jawaban yang jujur, sesuai dengan jawaban
pikiran bawah sadar, melalui respon gerakan fisik (ideomotor response) dari pada dalam
bentuk verbal atau ucapan.

2) Hipnotic regresion

Teknik regresi adalah teknik yang membawa klien mundurke masa lampau untuk
mencari tahu penyebab suatu masalah. Tek nik ini b iasa nya me nggunaka n af f ect
bright (je mbata n perasaan) atau feeling conection.

3) Systematicdesensitization

Sesuai dengan namanya, teknik ini bertujuan untukmengurangi sensitivitas klien


terhadap masalahnya.

4) Implosivedesensitization

13
Teknik ini digunakan apabila klien mengalami abreaction. Yakni, situasi dalam
kedamaian untuk menenangkan dirinya. Tujuannya adalah menurunkn tingkat intensitas
emosi secara bertahap. Teknik ini juga disebut circle therapy.

5) Desensitizationbyobjectprojection

Teknik ini meminta klien membayangkan emosi, rasa sakit, atau masalahnyakeluar
dari tubuh klien dan mengambil suatu bentuk yang mewakili masalahnya itu. Teknik ini
hanya bagus pada klien yang visual, untuk yang auditori dan kinestetik digunakan
proyeksi dalam bentuk suara atau perasaan.

6) The informed child technique

Sama halnya dengan implosive desensitization, namun kaliini terapis mensugesti


bahwa klien kembali ke masa lampaunya dengan membawa serta semua pengetahuan,
pengalaman,kebijaksanaan dan pengetahuan yang dimiliki saat dewasasekarang.

7) Gestalttherapy

Ini adalah teknik terapi yang dilakukan dengan permainan peran atau role play.
Dalam teknik ini, klien diminta memainkan peran secara bergantian, baik sebagai
dirinya sendiri maupun sebagai orang lain yang menjadi penyebab trauma atau luka
batin.

8) Rewriting history

Bagian pertama dari teknik ini dilakukan dengan theinformed child technique,
bagian lanjutannya dilakukan dengan menggunakan gestalt therapy yang
memungkinkan klien untuk menyampaikan apa yang ingin ia katakan pada orang yang
menyebabkan luka batin.

9) Open screen imagery

Teknik ini menggunakan layar bioskop

10) Positive progammed imagery

Teknik ini dapat digunakan sebelum klien dibangunkan dari kondisi trans. Teknik
ini hanya efektif bila dilakukan setelah teknik-teknik lainnya digunakan terlebih dahulu.
Teknik ini bisa digunakan bersamaan dengan post hypnotic suggestion dan verbalizing.

11) Verbalizing

14
Dalam teknik ini klien diminta untuk berbicara atau mengucapkan pemahaman baru
atau apa yang menurutnya harus dilakukan. Apabila klien yang mengucapkannya,
efeknya akan menjadi sangat kuat dari pada bila hal yang sama diucapkan oleh terapis.

12) Direcct sugestion

Sugesti yang bersifat langsung diberikan berdasarkan apa yang diucapkan oleh
klien (verbalizing)..

13) Indirect guided imagery (Ericksonian Metaphors)

Karena teknik ini menggunakan metafora, terapis perlu membuat script atau cerita
yang telah disiapkan sebelumnya. Cerita yang disampaikan sepenuhnya tergantung pada
terapis. Namun, penyimpulan makna cerita itu dilakukan klien.

14) Inner guide

Yang dimaksud inner guide bisa berupa penasehat spiritual,malikat, mentor, orang
atau bagian dari diri klien yang bijaksana. Dalam klien ini, klien dibantu oleh inner
guide untuk menyelesaikan masalahnya.

15) Part therapy

Teknik ini digunakan untuk membantu klien menyelesaikan inner conflict atau
konflik yang timbul dari pertentangan antara “bagian-bagian” dari diri klien.

16) Dream therapy

Terapi ini menggunakan mimpi sebagai simbol yang dikomunikasikan oleh pikiran
bawah sadar. Mimpi yang digunakan untuk analisis dan terapi adalah mimpi yang
terjadi selama kurang lebih sepertiga waktu tidur menjelang bangun.

E. Proses dan Tahapan Hipnoterapi

Hipnoterapi sebagai teknik dalam memberikan treatment untuk seseorang atau kelompok guna
mencapai hasil yang diinginkan, maka harus melalui tahapan-tahapan dalam praktik yang benar.
Menurut Gunawan (2015), tahapan atau langkah-langkah yang dilakukan dalam proses
hipnoterapi adalah sebagai berikut:

a) Pre Induction

Penggunaan interview dilakukan bertujuan untuk menjalin keakraban antara hipnoterapis dengan
klien, bahkan dengan pre induction, trustkonseli atau klien terhadap hipnoterapis juga akan
bertambah kuat. Di samping itu, interview juga sangat berguna bagi hipnoterapis di dalam
memahami masalah dan tujuan yang hendak dicapai oleh konseli.

15
b) Induction

Induksi adalah bimbingan yang dilakukan oleh hipnoterapis agar konseli sampai kepada kondisi
hipnotis atau trance. Prinsipnya, tidak ada paksaan dalam proses induksi, konseli harus rela dan
menerima arahan atau bimbingan yang diberikan oleh hipnoterapis.

c) Deepening

Deepening adalah kelanjutan dari induksi. Induksi hanya sebatas menghantarkan konseli kepada
kondisi trance, sedangkan deepening adalah proses memperdalam keadaan tersebut. Ada tiga
level kedalaman hipnosis; light trance, medium trance, dan deep trance. Semakian dalam kondisi
trance, maka semakin kuat pula penerimaan konseli terhadap sugesti-sugesti yang hipnoterapis
berikan.

d) Suggestion Therapy

Bisa dibilang bahwa sugesti adalah inti dari proses hipnoterapi. Dalam tahapan ini, hipnoterapis
diharuskan memberikan sugesti-sugesti positif sesuai dengan keinginan dan cita-cita konseli.
Dalam sesi sugesti ini hipnoterapis bisa dengan leluasa memberikan sugesti dan motivasi.

e) Termination

Terminasi adalah tahapan membangunkan konseli setelah diberikan sugesti dan motivasi.
Terminasi harus dilakukan dengan lembut dan sabar, tidak boleh buru-buru agar kondisi psikis
konseli tidak kaget dan bisa sadar seperti semula dengan rileks.

f) Post Hypnotic Suggestion

Sugesti terakhir ini adalah kesimpulan sugesti yang telah dilakukan. Mengingat perannya sangat
signifikan, maka hipnoterapis diharapkan memiliki pengetahuan kejiwaan agar bisa memberikan
sugesti akhir yang baik dan berkesan.

16
2.4 MEMAHAMI HIPNOSIS SECARA ILMIAH

Apa Buktinya Jika Hipnosis Itu Ilmiah?

hipnosis merupakan salah satu teknik pengobatan didunia kesehatan. Bahkan, ada bukti
ilmiah yang menyatakan hal tersebut.Menurut David Spiegel, seorang psikiater asal Universitas
Stanford Amerika, hipnosis akan membuat seseorang mengalami peningkatan aliran darah pada
otak. Lewat pindai otak yang dilakukannya, masyarakat jadi mengetahui bahwa bagian otak
manusia tersusun atas materi putih dan hitam.

Ketika di hipnosis, bagian peningkatan aliran darah tersebut akan terlihat lebih mencolok
dibandingkan area sekitarnya. Sehingga, ketika terapi berlangsung, Anda dapat mengelola
kecemasan dan rasa sakit secara mandiri.

Dalam Hypnosis, Ada 2 pengertian hypnosis yang kurang lebih maksudnya sama
yaituhypnosis dipandang dari segi fenomena dan hypnosis dipandang dari segi keilmuan
Nah yang pertama yaitu hypnosis dipandang dari segi fenomena. adalah penembusan
filtermental pikiran sadar diikuti dengan turut tertanamnya suatu ide/sugesti yang dapat
diterimaoleh orang yang dihipnotis.

Pengertian hypnosis dipandang dari segi keilmuan adalah ilmu yang mempelajari
pengaruhsugesti atau perintah terhadap pikiran manusia.Jadi kesimpulannya Hipnosis adalah
ilmu yang mempelajari seni dalam berkomunikasi agarbisa ikut dengan sugesti/ide yang kita
tanam pada pikirannya. banyak diantara kita yang belumtau apa itu hypnosis dan belum bisa
memahaminya. sehingga hypnosis akan dipandangsebagai ilmu yang misterius bagi yang tidak
memahaminya.

Banyak pula yang tidak tau kondisi hipnosis, menyamakan kondisi hypnosis itu sama
dengantidur atau pingsan {tidak sadar}. padahal yang sebenarnya kondisi hypnosis adalah
kondisidimana tubuh dan pikiran merasakan rileks seperti jika kita ingin merilekskan tubuh dan
pikirankita menuju tidur kita di malam hari.orang akan tetap sadar dalam kondisi hipnosis.
Bahkantidak jarang orang terhypnosis tapi tidak

Bagaimana Cara Kerja Hipnosis

Bila Anda benar-benar ingin memahami hipnosis, rasanya tidak afdol jika tidak
mengetahui cara kerjanya. Berikut cara kerja terapi hipnosis:

1. Ketika sesi hipnosis dimulai, hipnoterapis akan memandu Anda untuk rileks dan fokus
lewat pembicaraan atau penekanan kata secara berulang-ulang
2. Bila Anda sudah masuk dalam kondisi rileks, pikiran akan mudah menerima sugesti dari

17
luar. Kemudian, hipnoterapis akan memberikan Anda sugesti sesuai tujuan dan
kesepakatan awal.
3. Sugesti yang diberikan bisa berupa melupakan suatu kenangan, menghentikan
kebiasaan, dan lain sebagainya.
4. Saat mengalami kondisi ini, Anda memiliki kesadaran 100% dan tidak tidurJika tahap
pemberian sugesti sudah selesai, hipnoterapis akan membangunkan Anda atau pada
beberapa kasus, Anda bisa bangun dengan sendirinyaSetelah itu, Anda sudah boleh
meninggalkan tempat hipnosis.
5. Diharapkan, semua sugesti yang diberikan bisa mengakar dalam pikiran, sehingga
mengubah kebiasaan atau pikiran Anda sesuai keinginan.

18
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Kesimpulan

Hipnoterapi merupakan suatu teknik terapi pikiran dan penyembuhan menggunakan


metode hipnotis. Metode hipnotis ini dapat memberikan sugesti atau perintah positif kepada
pikiran alam bawah sadar untuk mengubah pikiran, perasaan, dan perilaku menjadi lebih
baik bahkan dapat menyembuhkan suatu gangguan psikologis pada pasien.

Dari jenis-jenis hypnosis ada banyak seperti, stage hypnosis, anodyna awareness, forensic
hypnosis,clinical hypnosis, dan methaphysical hypnosis. Masing-masingnya memiliki tujuan
yang berbeda-beda, hipnoterapi memiliki tujuan diantaranya dapat meningkatkan kualitas
hidup,menajemen rasa sakit dan stress, mengatasi fobia, dan dapat mencegah depresi. Agar
terciptanya hipnoterapi dalam hyponetapi ini terapi perlu menggunakan dan memperhatikan
penggunaan Bahasa hipnotik khusus untuk hipnterapi. Hal ini sangat penting untuk diperhatikan
oleh terapis mengenai amplitude suara agar sugesti yang diberikan dapat masuk.

3.2 SARAN

Saran

Diharapkan dengan pembuatan makalah ini dapat bermanfaat untuk pembaca khususnya
pada mahasiswa keperawatan mengenai informasi yang sudah dipaparkan tentang hipnoterapi
ini. Makalah ini jauh dari kata sempurna maka dari itu kritik dan saran sangat diperlukan untuk
menyempurnakan makalah ini.

19
DAFTAR PUSTAKA

Ellias. (2009). Hipnosis & hipnoterapi, transpersonal/NLP. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Kahija. (2007). Hipnoterapi: Prinsip-prinsip dasar praktek psikoterapi. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.

Kroger, W.S. (2008). Clinical &experimentalhypnosis in medicine, densistryand psychology.


Philadelphia USA: Lippincott William &Wilkins.

Miller, R. (2015). Not so abnormal psychology, 1st ed. Washington D.C: American
PsychologicalAssociation.

Braid, James (1843). Neurypnologyor The RationaleofNervousSleepConsidered In


RelationWithAnimalMagnetism^ SocietyofPsychologicalHypnosis^ ISBN 0-8402-1143-0^ ISBN 1-
4144-4872-4
Braid, James (1843).  Neurypnology or The Rationale of Nervous Sleep Considered In Relation
With Animal Magnetism^ Society of Psychological Hypnosis^ ISBN 0-8402-1143-0^ ISBN
1-4144-4872-4

https://sains.kompas.com/read/2018/09/04/183100923/4-manfaat-hipnosis-untuk-tubuh-salah-
satunya-menurunkan-berat-badan?page=all

https://www.kajianpustaka.com/2021/02/hipnoterapi-pengertian-manfaat-cara.html

https://elisarianisani.files.wordpress.com/2017/03/makalah-psikoterapi-hipnoterapi.pdf

20

Anda mungkin juga menyukai