Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH KOMUNIKASI DALAM KEPERAWATAN 1

TAHAPAN DAN APLIKASI HYPNOTERAPI

Dosen Pengampu :
Raden Nur Abdurakhman, S.Kep, Ns, MH
Disusun Oleh :
1. Yuli Nurul Zahroh : 42010122A098
2. Nur Ayu Azimah : 42010122A075
3. Sesha Aufindha F : 42010122A078
4. Sonia Intani : 42010122A082
5. Wini Andini : 42010122A093
6. Yana Dwi F : 42010122A096

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Hypnoterapi ini tepat pada
waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bapak
Nur Abdurokhman, S.Kep. Ns, MH Pada mata kuliah komunikasi dalam keperawatan 1. Selain
itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Nur Abdurokhman, S.Kep. Ns, MH
selaku dosen mata kuliah Komunikasi Dalam Keperawatan 1 yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan kepada pembaca dan juga penulis. Penulis
menyadari, makalah yang ditulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan penulis nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Cirebon, 24 Mei 2023

Kelompok 4

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................................3
BAB 1..................................................................................................................................4
A. Latar belakang.......................................................................................................4
BAB II.................................................................................................................................6
A. Pengertian Holistic Care..........................................................................................6
B. Pengetian Hynoterapi..............................................................................................6
C. Sejarah Hypnoterapi................................................................................................6
D. Hypnoterapi Modern................................................................................................8
E. Proses Hypnoterapi..................................................................................................9
F. Syarat-syarat Melakukan Hypnoterapi....................................................................10
G. Manfaat Hypnoterapi...............................................................................................10
H. Contoh kasus yang dapat di tangani dengan Hypnoterapi.......................................10
I. Tahapan Hypnoterapi..............................................................................................11
J. Teknik – Teknik Hypnoterapi .................................................................................13
K. Efek samping Hypnoterapi......................................................................................15
L. Cara melakukan Hynoterapi pada diri sendiri ........................................................15
BAB III...............................................................................................................................16
A. Kesimpulan.............................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................18

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Holistik care merupakan suatu yang mendasari tindakan keperawatan seperti
dimensi fisiologis, psikologis, sosiokultural, dan spiritual. Dimensi ini merupakan suatu
kesatuan yang utuh. Holistik terkait dengan kesejahteraan terdapat dimensi yang saling
mempengaruhi seperti fisik, emosional, intelektual, sosial dan spiritual. Di dalam
pelayanan pada holistik care didasarkan pada konsep keperawatan holistik yang meyakini
bahwa penyakit yang dialami seseorang bukan saja merupakan suatu masalah fisik yang
dapat diselesaikan dengan pemberian pengobatan semata. Dan pelayanan kesehatan ini
memperlihatkan keutuhan aspek kehidupan sebagai manusia yang meliputi kehidupan
jasmani, mental, sosial, dan spiritul yang saling mempengaruhi. Salah satu perawatan
holistic care adalah Hipnoterapi. Hipnoterapi sampai saat ini masih terus berkembang
yang dimulai sejak abad ke-18, mulai dari konsep hypnosis konvensional yang
dikembangkan oleh Dr. James Braid sampai dengan hipnoterapi klinis modern yang
dikembangkan oleh Dr. Milton H. Erickson sampai terakhir-terakhir yang dikembangkan
oleh Dr. Dave Elman, Gill Boyne maupun DR. Calvin Banyan. Pada awalnya
hipnoterapi, itu digunakan terutama untuk membantu mengatasi emosi, masalah
psikologis, dan sebagai alternatif anestesi, untuk operasi lapangan. Pada titik tertentu,
Pada tahun 1900-an hipnoterapi mulai menjadi populer untuk menggunakan hipnosis
untuk membantu orang berhenti merokok, dan menurunkan beratbadan. Seseorang yang
mempelajari Hipnoterapi disebut Hipnoterapis. Dengan Hipnosis, seorang Hipnoterapis
membantu klien untuk menyelesaikan masalahnya.. Setelah melakukan sesi hipnoterapi,
masalah yang dihadapi klien akan teratasi, memberikan lebih banyak control terhadap
pikiran dan perasaanya sehingga terjadi perubahan perilaku.

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Holistic Care
Holistic memiliki arti menyeluruh yang terdiri dari kata holy dan healthy.
Pandangan holistik bermakna membangun manusia yang utuh dan sehat, dan
seimbang terkait dengan seluruh aspek dalam pembelajaran; seperti spiritual, moral,
imajinasi, intelektual, budaya, estetika, emosi, dan fisik. Jadi healthy yang dimaksud
bukan hanya phisically, tetapi lebih pada aspek sinergitas spiritual. Pengobatan
Holistic adalah, Pengobatan dengan menggunakan Konsep Menyeluruh, yaitu
keterpaduan antara Jiwa dan raga, dengan method Alamiah yang ilmiah, serta ilahia
yang mana Tubuh manusia merupakan keterpaduan system yang sangat Kompleks,
dan saling berinteraksi satu sama lainnya dengan sangat kompak dan otomatis
terganggunya satu fungsi/ elemen unsure tubuh manusia dapat mempengaruhi fungsi
dan lainnya.
B. Pengertian Hypnoterapi
Hipnoterapi adalah salah satu cabang ilmu psikologi yang mempelajari manfaat
sugesti untuk mengatasi masalah pikiran, perasaan dan perilaku. Hipnoterapi dapat
juga dikatakan sebagai suatu teknik terapi pikiran menggunakan hipnotis. Hipnotis
bisa diartikan sebagai ilmu untuk memberi sugesti atau perintah kepada pikiran
bawah sadar. Orang yang ahli dalam menggunakan hipnotis untuk terapi disebut
"hypnotherapist". Hipnoterapi menggunakan sugesti atau pengaruh kata-kata yang
disampaikan dengan teknik-teknik tertentu. Satu-satunya kekuatan dalam hipnoterapi
adalah komunikasi.
C. Sejarah Hypnoterapi
Pada jaman dahulu, hypnosis ini sering sekali dikaitkan dengan klenik-klenik,
supranatural, ritual keagamaan, kepercayaan, dll. Banyak "orang pintar" di jaman
mesir kuno dan yunani menggunakan metode hypnosis untuk mengobati orang-orang
pada waktu itu, walaupun waktu itu belum ada istilah hypnosis Menurut yang ditulis
pada catatan dokumen medis Ebers Papyrus, Catatan sejarah tentang sejarah hipnosis,
berawal dari jaman mesir kuno 1550 SM. Menurut Ebers papyrus, dituliskan bahwa
pada jaman mesir kuno ada kuil pengobatan yang bernama kuil tidur. Cara

5
pengobatan pada waktu itu, para pendeta menyembuhkan pasiennya dengan
menyentuhkan tangannya pada dahi pasien sambil mengucapkan mantra atau sugesti
untuk menyembuhkan pasiennya. Kemudian para warga sekitar pada waktu itu
mempercayai bahwa pendeta itu memiliki kekuatan magis. Pada abad 18 adalah titik
awal untuk sejarah hypnosis modern, yang dimulai dari pendeta yang bernama
gassner. Gassner meyakini bahwa orang sakit itu kerasukan setan, maka dengan
membuat pasien masuk ke kondisi hypnosa (hypnosa adalah kondisi dimana manusia
menjadi rileks dan terfokus) kemudian beliau melakukan ritual tertentu untuk
mengusir setan yang ada dalam tubuh pasiennya. Setelah Gassner, barulah muncul
beberapa tenaga kesehatan dari para dokter dan psikolog yang meneliti tentang
hypnosis ini, dimulai dari
 Franz Anton Mesmer (1735-1815).
 Marquis de Puysegur (1751-1825).
 John Elliotson (1791-1868),
 James Braid, Penulis dan dokter terkenal di Inggris (1795-1860),
 Para psikiater Jean Martin Charcot (1825-1893) dan Sigmund Freud (1856-
1939)
 Milton Erickson (1901-1980)
 Dave Elman (1900-1967)
 Ommond Mcgill (1913-2005)
Dari para tokoh diatas, yang paling berperan adalah Milton Erickson, karena jasanya
hypnosis bisa di terima oleh Asosiasi Medis Amerika dan Asosiasi Psikiatris Amerika
yang bisa digunakan dalam pengobatan sejak tahun 1958. Dr. Milton H. Erickson
pertama kali memperkenalkan bahwa jiwa manusia sangat unik. Tidaklah mudah
meminta orang untuk secara langsung menghilangkan kebiasaan buruk yang ingin dia
tinggalkan. Seperti kita menyampaikan nasihat kepada seseorang yang mengeluh
karena dia mempunyai masalah, "Sekarang kamu dapat menyelesaikannya", atau
seseorang yang mempunyai masalah perilaku lalu kita berikan nasihat, "Sekarang
perilaku anda sudah berubah menjadi baik". Belum tentu dia akan merubah
perilakunya dengan segera. Mungkin hanya, untuk sementara tetapi biasanya
kebiasaan itu akan kembali lagi. Apalagi jika kita tidak mengetahui akar

6
permasalahannya mengapa dia berperilaku demikian, tidak mengetahui nilai dasar
dan keinginan sebenarnya yang dimiliki orang tersebut. Ingat, jiwa manusia sangat
kompleks, setiap orang mempunyai jiwa dan nilai yang unik. Perilaku atau respons
seseorang tidak sama dalam menghadapi peristiwa yang berbeda. Bahkan sangat
mungkin sekali untuk peristiwa yang sama, perilaku atau respons seseorang yang
sama dapat berbeda. Hal inilah yang dikembangkan Erickson menuju metode
hipnoterapi yang lebih efektif. Berkat jasanya dalam mengembangkan metode-
metode dalam melakukan terapi klinis dengan metode hipnoterapi, maka pada tahun
1950-an hipnoterapi diakui oleh Asosiasi Medis Amerika sebagai metode terapi.
Paska Milton H. Erickson, metode ini berkembang terus sampai dengan metode yang
berorientasi kepada pasien. Saat ini, metode ini lebih efektif digunakan apalagi
digabungkan dengan pola komunikasi yang telah dikembangkan Erickson. Metode ini
telah banyak dipergunakan oleh para terapist terkenal seperti Gill Boyne, Mary Lee
LaBay, maupun Calvin Banyan dan lainnya.
D. Hypnoterapi Modern
Hypnotheraphy di masa lalu indentik dengan kondisi tidur, terbaring, atau tidak
bergerak. Pada masa kini, hipnotis lebih ditekankan pada kondisi relaksasi yang
dalam, baik secara fisik maupun mental. Saat ini dikenal beberapa keadaan hipnotis
seperti moving meditation, hypnoidal state, serta automatic writing, dimana pasien
melakukan aktivitas bawah sadar dalam bentuk gerakan atau tindakan yang
dikendalikan oleh niat. Psikolog pada Pusat Hypnotheraphy Kedokteran RSPAD
Gatot Subroto (pusat hipnotis kedokteran pertama di Indoneisa) Dra Psi Adjeng
Lasmini mengatakan, pada Hypnotheraphy, pasien diajak untuk relaks secara fisik
dan mental dengan memusatkan perhatian melalui sarana fiksasi berupa suara,
tatapan, dan sentuhan secara berulang dan monoton. Ini membuat pasien merasa
semakin santai. Dalam kondisi hipnoterapi, lanjutnya, sugesti positif yang ditanamkan
disusun dalam kalimat yang sederhana. Karena pada kondisi ini kemampuan
seseorang untuk merangkum kalimat demi kalimat mengalami penurunan.
E. Proses Hypnoterapi
Untuk memahami Hypnosis atau Hypnotherapy secara mudah dan benar,
sebelumnya kita harus memahami bahwa aktivitas pikiran manusia secara sederhana

7
dikelompokkan dalam 4 wilayah yang dikenal dengan istilah Brainwave, yaitu : Beta,
Alpha, Theta, dan Delta.
1) Beta adalah kondisi pikiran pada saat sesorang sangat aktif dan waspada.
Kondisi ini adalah kondisi umum ketika seseorang tengah beraktivitas
normal. Frekwensi pikiran pada kondisi ini sekitar 14-24 Cps (diukur
dengan perangkat EEG)
2) Alpha adalah kondisi ketika seseorang tengah fokus pada suatu hal
(belajar, mengerjakan suatu kegiatan teknis, menonton televisi), atau pada
saat seseorang dalam kondisi relaksasi. Frekwensi pikiran pada kondisi ini
sekitar 7 - 14 Cps.
3) Theta adalah kondisi relaksasi yang sangat ekstrim, sehingga seakan-akan
yang bersangkutan merasa "tertidur", kondisi ini seperti halnya pada saat
seseorang melakukan meditasi yang sangat dalam. Theta juga gelombang
pikiran ketika seseorang tertidur dengan bermimpi, atau kondisi REM
(Rapid Eye Movement). Frekwensi pikiran pada kondisi ini sekitar 3.5 - 7
Cps.
4) Delta adalah kondisi tidur normal (tanpa mimpi). Frekwensi pikiran pada
kondisi ini sekitar 0.5-3.5 Cps. Kondisi Hypnosis sangat mirip dengan
kondisi gelombang pikiran Alpha dan Theta.

Yang sangat menarik, bahwa kondisi Beta, Alpha, dan Theta, merupakan
kondisi umum yang berlangsung secara bergantian dalam diri kita. Suatu saat
kita di kondisi Beta, kemudian sekian detik kita berpindah ke Alpha, sekian
detik berpindah ke Theta, dan kembali lagi ke Beta, dan seterusnya. Pada saat
setiap orang menuju proses tidur alami, maka yang terjadi adalah gelombang
pikiran ini secara perlahan-lahan akan menurun mulai dari Beta, Alpha, Theta,
kemudian Delta dimana kita benar-benar mulai tertidur. Perpindahan wilayah
ini tidak berlangsung dengan cepat, sehingga sebetulnya walaupun seakan-
akan seseorang sudah tampak tertidur, mungkin saja ia masih berada di
wilayah Theta. Pada wilayah Theta seseorang akan merasa tertidur, suara-
suara luar tidak dapat didengarkan dengan baik, tetapi justru suara-suara ini
didengar dengan sngat baik oleh pikiran bawah sadarnya, dan cenderung

8
menjadi nilai yang permanen, karena tidak disadari oleh "pikiran sadar" yang
bersangkutan.

F. Syarat-syarat melakukan Hypnoterapi


Secara konvensional, Hypnotherapy dapat diterapkan kepada mereka yang
memenuhi persyaratan dasar, yaitu:
1. Bersedia dengan sukarela
2. Memiliki kemampuan untuk focus
3. Memahami komunikasi verbal.
G. Manfaat Hypnotherapi
Saat ini hypnoterapi dapat digunakan untuk mengatasi masalah-masalah sebagai
berikut :
1. Masalah fisik
Ketegangan otot dan rasa nyeri yang berlebihan dapat dibantu dengan
Hipnoterapi. Dengan Hipnoterapi, dapat membuat tubuh menjadi relaks dan
mengurangi intensitas nyeri yang berlebihan secara drastic.
2. Masalah emosi
Serangan panik, ketegangan dalam menghadapi ujian, kemarahan, rasa
bersalah, cemas, kurang percaya diri dan lain-lain adalah masalah-masalah emosi
yang berhubungan dengan rasa takut dan kegelisahan. Semua masalah di atas bisa
diatasi dengan Hipnoterapi.
3. Masalah prilaku
Masalah perilaku seperti merokok, makan berlebihan dan minum
minuman keras yang berlebihan dan berbagai macam perilaku ketagihan, dapat
diatasi dengan Hipnoterapi. Hipnoterapi juga bisa membantu insomnia dan
gangguan tidur
H. Contoh kasus yang dapat ditangani dengan Hypnoterapi
Kasus kebutaan histerik, yakni kebutaan yang timbul setelah mengalami trauma
psikis, juga dapat diobati dengan hipnoterapi. Seperti halnya jenis terapi lainnya,
harus ada indikasi (alasan) untuk menggunakan hipnoterapi. Selain itu, terapi jenis ini
digunakan bila manfaatnya lebih besar dari pada kerugian yang mungkin timbul.
Lebih lanjut, hipnoterapi mempunyai manfaat sebagai berikut: Pada anak-anak,

9
hipnoterapi dapat menghilangkan kebiasaan buruk seperti gigit kuku, menghisap jari,
gagap, ngompol, alergi/kulit merah-merah. Hipnoterapi juga diterapkan pada pasien
autisme. Pada pasien dewasa, hipnoterapi dapat menghilangkan kebiasaan buruk
seperti masturbasi, merokok, judi, insomnia, penyakit kulit, kleptomania, phobia,
trauma pskologis (kekerasan, perkosaan), serta dapat mempercepat penyembuhan
ketergantungan narkoba.
Di samping itu juga dapat membantu mengatasi luka bakar, melenyapkan
timbulnya kutil, serta mampu menyembuhkan penyakit seperti asma, sinusitis,
arthritis, mabuk laut, gangguan menstruasi, tekanan dfarah yinggi, stroke, impotensi,
mengatasi rasa sakit (kasus kanker, persalinan, dan cabut gigi). Hipnotis juga
digunakan untuk mengatasi kecemasan bawah sadar sehingga pasien mampu untuk
menghadapi realitas, seperti pada kasus phobia, cemas, gangguan psikomatik,
ataupun kebiasaan buruk (bad habits) Di bidang psikologi belajar, hipnotis dapat
diarahkan untuk mengingkatkan konsentrasi, daya ingat, kreatifitas, ataupun kesiapan
menghadapi ujian. Sementara di bidang industri, hipnotis bermanfaat untuk
meningkatkan mutu SDM sehingga diharapkan mampu menghadapi situasi kompetitif
dan efektif dalam menjalani tugas.
I. Tahapan Hypnoterapi
Pada saat proses hipnoterapi berlangsung, klien hanya diam. Duduk atau
berbaring, yang sibuk justru terapisnya, yang bertindak sebagai fasilitator. Akan
tetapi, pada proses selanjutnya, klien lah yang menghipnosis dirinya sendiri
(Otohipnotis), berikut proses sebuah tahapan hipnoterapi:
1. Pra Induksi (Wawancara)
Pada tahap awal ini hipnoterapis dan klien untuk pertama kalinya bertemu.
Setelah klien mengisi formulir mengenai data dirinya, hipnoterapis membuka
percakapan untuk membangun kepercayaan klien, menghilangkan rasa takut
terhadap hipnotis/hipnoterapi dan menjelaskan mengenai hipnoterapi dan
menjawab semua pertanyaan klien. Sebelumnya hipnoterapis harus dapat
mengenali aspek - aspek psikologis dari klien, antara lain hal yang diminati
dan tidak diminati, apa yang diketahui klien terhadap hipnotis, dan seterusnya.

10
Pre- Induction merupakan tahapan yang sangat penting. Seringkali kegagalan
proses hipnoterapi diawali dari proses Pre - Induction yang tidak tepat
2. Uji sugestibilitas
Maksud dari uji sugestibilitas adalah untuk menentukan apakah klien
masuk ke dalam orang yang mudah menerima sugesti atau tidak. Selain itu, uji
sugestibilitas juga berfungsi sebagai pemanasan dan juga untuk
menghilangkan rasa takut terhadap proses hipnoterapi. Uji sugestibilitas juga
membantu hipnoterapis untuk menentukan teknik induksi yang terbaik bagi
sang klien.
3. Induction/Induksi
Induksi adalah cara yang digunakan oleh seorang hipnoterapis untuk
membawa pikiran klien berpindah dari pikiran sadar (conscious) ke pikiran
bawah sadar (sub conscious), dengan menembus apa yang dikenal dengan
Critical Area. Saat tubuh rileks, pikiran juga menjadi rileks. maka frekuensi
gelombang otak dari klien akan turun dari Beta, Alfa, kemudian Theta.
Semakin turun gelombang otak, klien akan semakin rileks, sehingga berada
dalam kondisi trance. Inilah yang dinamakan. dengan kondisi ter -hipnotis.
Hipnoterapis akan mengetahui kedalaman trance klien dengan melakukan
Depth Level Test (tingkat kedalaman trance klien).
4. Deepening (Pendalaman Trance)
Jika dianggap perlu, hipnoterapis akan membawa klien ke trance yang
lebih dalam. Proses ini dinamakan deepening
5. Saran / Suggesti
Pada saat klien masih berada dalam trance, hipnoterapis juga akan
memberi Post Hypnotic Suggestion, sugesti yang diberikan kepada klien pada
saat proses hipnotis masih berlangsung dan diharapkan terekam terus oleh
pikiran bawah sadar klien meskipun klien telah keluar dari proses hipnotis.
Post Hypnotic Suggestion adalah salah satu unsur terpenting dalam proses
hipnoterapi.

11
6. Pemutusan
Akhirnya dengan teknik yang tepat, hipnoterapis secara perlahan-lahan
akan membangunkan klien dari "tidur" hipnotisnya dan membawanya ke
keadaan yang sepenuhnya sadar. Contoh kasus yang dapat ditangani dengan
Hipnoterapi Kasus kebutaan histerik, yakni kebutaan yang timbul setelah
mengalami trauma psikis, juga dapat diobati dengan hipnoterapi. Seperti
halnya jenis terapi lainnya, harus ada indikasi (alasan) untuk menggunakan
hipnoterapi. Selain itu, terapi jenis ini digunakan bila manfaatnya lebih besar
dari pada kerugian yang mungkin timbul. Lebih lanjut, hipnoterapi
mempunyai manfaat sebagai berikut: Pada anak-anak, hipnoterapi dapat
menghilangkan kebiasaan buruk seperti gigit kuku, menghisap jari, gagap,
ngompol, alergi/kulit merah-merah. Hipnoterapi juga diterapkan pada pasien
autisme. Pada pasien dewasa, hipnoterapi dapat menghilangkan kebiasaan
buruk seperti masturbasi, merokok, judi, insomnia, penyakit kulit,
kleptomania, phobia, trauma pskologis (kekerasan, perkosaan), serta dapat
mempercepat penyembuhan ketergantungan narkoba. Di samping itu juga
dapat membantu mengatasi luka bakar, melenyapkan timbulnya kutil, serta
mampu menyembuhkan penyakit seperti asma, sinusitis, arthritis, mabuk laut,
gangguan menstruasi, tekanan dfarah yinggi, stroke, impotensi, mengatasi rasa
sakit (kasus kanker, persalinan,cabutgigi). Hipnotis juga digunakan untuk
mengatasi kecemasan bawah sadar sehingga pasien mampu untuk menghadapi
realitas, seperti pada kasus phobia, cemas, gangguan psikomatik, ataupun
kebiasaan buruk (bad habits) Di bidang psikologi belajar, hipnotis dapat
diarahkan untuk mengingkatkan konsentrasi, daya ingat, kreatifitas, ataupun
kesiapan menghadapi ujian. Sementara di bidang industri, hipnotis bermanfaat
untuk meningkatkan mutu SDM sehingga diharapkan mampu menghadapi
situasi kompetitif dan efektif dalam menjalani tugas.
J. Teknik – Teknik Hypnoterapi
Menurut Gunawan (2015), terdapat beberapa teknik yang secara umum dapat
digunakan dalam hipnoterapi. Teknik-teknik ini bisa digunakan secara terpisah atau

12
digabung satu sama lain sesuai dengan situasi, kondisi, dan kebutuhan klien. Adapun
beberapa teknik hipnoterapi adalah sebagai berikut:
1) Ideomotor response. Ini adalah cara untuk mendapat jawaban “ya”, “tidak”,
“atau tidak tahu” dari klien dengan cara menggerakkan salah satu jari tangan.
Teori dibalik teknik ini adalah bahhwa orang cenderung memberikan jawaban
yang jujur, sesuai dengan jawaban pikiran bawah sadar, melalui respon
gerakan fisik (ideomotor response) dari pada dalam bentuk verbal atau
ucapan. 
2) Hipnotic regresion. Teknik regresi adalah teknik yang membawa klien
mundur ke masa lampau untuk mencari tahu penyebab suatu masalah. Teknik
ini biasanya menggunakan affect bright (jembatan perasaan) atau feeling
conection.
3) Systematic desensitization. Sesuai dengan namanya, teknik ini bertujuan
untuk mengurangi sensitivitas klien terhadap masalahnya. 
4) Implosive desensitization. Teknik ini digunakan apabila klien mengalami
abreaction. Yakni, situasi dalam kedamaian untuk menenangkan dirinya.
Tujuannya adalah menurunkn tingkat intensitas emosi secara bertahap. Teknik
ini juga disebut circle therapy.
5) Desensitization by object projection. Teknik ini meminta klien
membayangkan emosi, rasa sakit, atau masalahnyakeluar dari tubuh klien dan
mengambil suatu bentuk yang mewakili masalahnya itu. Teknik ini hanya
bagus pada klien yang visual, untuk yang auditori dan kinestetik digunakan
proyeksi dalam bentuk suara atau perasaan. 
6) The informed child technique. Sama halnya dengan implosive
desensitization, namun kali ini terapis mensugesti bahwa klien kembali ke
masa lampaunya dengan membawa serta semua pengetahuan, pengalaman,
kebijaksanaan dan pengetahuan yang dimiliki saat dewasa sekarang.
7) Gestalt therapy. Ini adalah teknik terapi yang dilakukan dengan permainan
peran atau role play. Dalam teknik ini, klien diminta memainkan peran secara
bergantian, baik sebagai dirinya sendiri maupun sebagai orang lain yang
menjadi penyebab trauma atau luka batin. 

13
8) Rewriting history. Bagian pertama dari teknik ini dilakukan dengan the
informed child technique, bagian lanjutannya dilakukan dengan menggunakan
gestalt therapy yang memungkinkan klien untuk menyampaikan apa yang
ingin ia katakan pada orang yang menyebabkan luka batin. 
9) Open screen imagery. Teknik ini menggunakan layar bioskop. 
10) Positive progammed imagery. Teknik ini dapat digunakan sebelum klien
dibangunkan dari kondisi trans. Teknik ini hanya efektif bila dilakukan setelah
teknik-teknik lainnya digunakan terlebih dahulu. Teknik ini bisa digunakan
bersamaan dengan post hypnotic suggestion dan verbalizing. 
11) Verbalizing. Dalam teknik ini klien diminta untuk berbicara atau
mengucapkan pemahaman baru atau apa yang menurutnya harus dilakukan.
Apabila klien yang mengucapkannya, efeknya akan menjadi sangat kuat dari
pada bila hal yang sama diucapkan oleh terapis. 
12) Direcct sugestion. Sugesti yang bersifat langsung diberikan berdasarkan apa
yang diucapkan oleh klien (verbalizing). 
13) Indirect guided imagery (Ericksonian Metaphors). Karena teknik ini
menggunakan metafora, terapis perlu membuat script atau cerita yang telah
disiapkan sebelumnya. Cerita yang disampaikan sepenuhnya tergantung pada
terapis. Namun, penyimpulan makna cerita itu dilakukan klien. 
14) Inner guide. Yang dimaksud inner guide bisa berupa penasehat spiritual,
malikat, mentor, orang atau bagian dari diri klien yang bijaksana. Dalam klien
ini, klien dibantu oleh inner guide untuk menyelesaikan masalahnya. 
15) Part therapy. Teknik ini digunakan untuk membantu klien menyelesaikan
inner conflict atau konflik yang timbul dari pertentangan antara “bagian-
bagian” dari diri klien. 
16) Dream therapy. Terapi ini menggunakan mimpi sebagai simbol yang
dikomunikasikan oleh pikiran bawah sadar. Mimpi yang digunakan untuk
analisis dan terapi adalah mimpi yang terjadi selama kurang lebih sepertiga
waktu tidur menjelang bangun.

14
K. Efek samping Hypnoterapi
Seperti terapi lainnya, hipnoterapi juga dapat menimbulkan efek samping. Seperti
dikatakan dr Erwin Kusuma SpKJ, program yang ditanamkan dalam hipnoterapi
harus positif. Ini mengingat pasien tidak memiliki kemampuan merangkum (sintesis)
karena kecerdasan jasmaninya menurun. Bila hal ini tidak diperhatikan, bukan tidak
mungkin akan muncul hasil yang tidak diinginkan, seperti timbul abreaksi (keluarnya
rekaman bawah sadar secara serentak, seperti kekesalan dan kesedihan, sehingga
ungkapan dan tindakan pasien tidak terkendali).
L. Cara melakukan Hynoterapi pada diri sendiri
Self hypnosis atau hipnoterapi pada diri sendiri berguna untuk membuat diri kita
sendiri lebih reseptif pada sugesti yang akan kita berikan untuk diri sendiri. Selama
prosesnya, kita akan sadar secara penuh dan terbilang aman untuk dilakukan dan
bahkan bisa dijadikan tterapi susah tidur bagi Anda yang memiliki masalah ini.
1. Masuk ke ruangan nyaman
Awali dengan masuk ke ruangan nyaman dan duduk di sebuah kursi atau
tempat tidur yang nyaman. Pastikan jika bagian tubuh dan juga kaki tidak terlipat.
Sehingga anda bisa berada dalam posisi ini dalam waktu lama namun tetap
merasa nyaman
2. Tentukan tujuan hipnotis
Langkah berikutnya adalah menentukan alasan mengapa anda melakukan
hipnoterapi tersebut, apakah supaya rileks, meningkatkan kualitas diri sendiri,
melatih otak, menurunkan berat badan, berhenti merokok dan lain sebagainya.
Hipnoterapi sendiri memang digunakan untuk meningkatkan relaksasi, akan tetapi
juga sering digunakan untuk mencapai tujuan tertentu, mengubah pola pikir,
memberikan motivasi positif dan sebagainya. Sebagai contoh, jika anda
melakukan hipnoterapi supaya bisa berhenti kebiasaan buruk seperti rokok, maka
anda bisa memikirkan kalimat penegasan yang tepat sasaran seperti, "aku tidak
ingin merokok, rokok tidak menarik bagiku".
3. Menyingkirkan berbagai perasaan buruk
Saat akan memulai hipnoterapi ini, kemungkinan anda akan sulit untuk
menjauhkan berbagai pikiran yang terus mengganggu. Apabila ini terjadi, jangan

15
memaksakan diri dan amati pikiran tersebut dengan netral lalu biarkan
menghilang dengan sendirinya.
4. Kenali ketegangan tubuh
selanjutnya adalah mengenali ketegangan pada bagian tubuh yang dimulai
dari jari kaki. Bayangkan ketegangan tersebut lepas dari tubuh dan kemudian
hilang. Bayangkan ketegangan tersebut terlepas dari tubuh satu per satu sehingga
bisa semakin ringan. Buat jari kaki anda rileks kemudian lanjutkan ke kaki dan
teruskan ke bagian tubuh lain hingga mencapai kepala. Pakailah teknik
membayangkan sesuatu yang menurut anda nyaman seperti contohnya
membayangkan air mengalir di kaki untuk menghilangkan ketegangan tersebut
5. Masuki keadaan hipnotis
Mulailah menceritakan yang sedang anda lakukan dan juga beberapa
sugesti positif untuk diri sendiri dengan memakai kata saya dan bukan orang
kedua. Pakailah sugesti yang lebih spesifik dan gunakan rumus sugesti yang
singkat. Dalam tahap ini, masing masing individu akan memiliki metode yang
berbeda beda dalam menanamkan sugesti tersebut. Apabila tidak berhasil, maka
anda bisa mencari metode lain yang lebih efektif dan disesuaikan dengan anda.
6. Penyelesaian hynoterapi
Tahap penyelesain hipnoterapi mengartikan jika anda sudah
menyelesaikan program hipnoterapi dan berikan batasan yang sangat jelas antara
sadar dan hipnotik yang dilakukan supaya anda tidak tertidur. Akhir proses ini
dengan cara memikirkan bagaimana anda terbangun seperti hitungan dan
sebagainya.

16
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Holistik merupakan suatu konsep yang mendasari tindakan keperawatan yang
meliputi dimensi fisiologis, psikologis, sosiokultural dan spritural pelayanan keperawatan
holistik memberikan pelayanan kesehatan yang lebih memperhatikan keutuhan aspek
kehidupan sebagai manusia yang meliputi kehidupan jasmani, mental, sosial dan spiritual
yang saling mempengaruhi Hipnoterapi adalah salah satu cabang dari ilmu psikologi
yang mempelajari manfaat sugesti untuk mengatasi masalah kognisi (pikiran), afeksi
(perasaan), dan perilaku. Hipnoterapi juga dikatakan sebagai suatu teknik terapi pikiran
dan penyembuhan yang menggunakan metode hipnosis untuk memberi sugesti atau
perintah positif kepada pikiran bawah sadar untuk penyembuhan suatu gangguan
psikologis atau untuk mengubah pikiran, perasaan, dan perilaku seseorang agar menjadi
lebih baik.
Pada zaman dahulu, hipnosis seringkali dikaitkan dengan kekuatan supranatural,
ritual keagamaan, kepercayaan, dan sebagainya. Banyak "orang pintar" di zaman Mesir
Kuno dan Yunani menggunakan metode hipnosis untuk mengobati orang-orang dengan
masalah emosi, masalah psikologis, dan sebagai alternatif anestesi pada saat itu,
walaupun saat itu belum ada istilah hipnosis. Abad ke-18 adalah titik awal untuk sejarah
hipnosis modern, yang dimulai dari pendeta yang bernama Gassner. Setelah Gassner,
barulah muncul beberapa tenaga kesehatan dari para dokter dan psikolog yang meneliti
tentang hipnosis dimulai dari Franz Anton Mesmer, Marquis de Puysegur, John Elliotson,
James Braid, Jean Martin Charcot, Sigmund Freud, Milton Erickson, Dave Elman, dan
Ommond McGill.
Proses dan tahapan hipnoterapi perlu dilakukan sebaik-baiknya baik dari klien
maupun hipnoterapisnya. Jika proses dan tahapan hipnoterapi berjalan dengan baik, maka
yang menjadi tujuan dari dilangsungkannya hipnoterapi tersebut bisa dicapai. Di sisi lain,
mungkin penggunaan Hipnotis & Hipnoterapi bisa jadi bermanfaat di dalam bidang
kedokteran, psikiatri, atau psikologi, keperawatan, Guru atau Pendidik, kepolisian, dan
masih banyak lagi.

17
DAFTAR PUSTAKA
Ellias. (2009). Hipnosis & hipnoterapi, transpersonal/NLP. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Kahija
(2007). Hipnoterapi: Prinsip-prinsip dasar praktek psikoterapi. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Kroger, W.S. (2008). Hipnosis klinis & eksperimental dalam kedokteran, kedokteran gigi dan
psikologi.
Philadelphia AS: Lippincott William & Wilkins. Miller, R. (2015). Psikologi yang tidak terlalu
abnormal, edisi pertama. Washington DC: Amerika Psikologis.
Riadi. Muchlisin. (2001). Hipnoterapi (Pengertian, Manfaat, Cara Kerja, Teknik dan Tahapan).
https://www.kajianpustaka.com/2021/02/hipnoterapi-pengertian-manfaat-cara.html?m=1.
Diakses: 23 Mei 2003. [Online].

18

Anda mungkin juga menyukai