Anda di halaman 1dari 35

Pengaplikasian Teknik Psikoanalisis/Hipnoterapi pada Pengguna Narkoba

Di Susun
Oleh:
Kelompok 2

Intan Yolanda (1406104030039)


Warhamni Rahimi (1406104030000)
Widya Aska Audina (1406104030051)

Dosen Pembimbing:
Drs. Martunis, M.Si
Zahra Nelissa, S.Pd., M.Ed

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PEND. BIMBINGAN DAN KONSELING
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
2017/2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, Yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga dalam penyusunan ini dapat diselesaikan.

Dalam penyusunan karya tulis ini, penulis mengalami berbagai kendala dan kesulitan,
namun berkat Rahmat Allah SWT yang disertai kesabaran, ketekunan, dan usaha sehingga
makalah yang berjudul Pengaplikasian Teknik Psikoanalisis/Hipnoterapi pada Pengguna
Narkoba dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, saran dan kritik yang bersifat konstruktif
diharapkan, demi terciptanya tujuan yang ingin dicapai.

Atas bantuan dan kritikan seta saran dari semua pihak, maka penuulis mengucapkan
terima kasih. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.

September ,2017
Daftar isi

Kata Pengantar ....................................................................................................................


Daftar Isi .............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................
1.1 Latar Belakang Masalah ...............................................................................................
1.2 Tujuan ..........................................................................................................................
1.3 Rumusan Masalah .........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................
2.1 Konsep Dasar Konseling Psikoanalisis .........................................................................
2.2 Pandangan Psikoanalisis Tentang Kepribadian Manusia .............................................
2.3 Definisi Dan Teori Hipnoterapi ....................................................................................
2.4 Sejarah Hypnoterapi......................................................................................................
2.5 Hipnoterapi Moderen ....................................................................................................
2.6 Proses Hipnoterapi ........................................................................................................
2.7 Aktivitas, Sistim Dan Cara Kerja Pikiran Manusia .....................................................
2.8 Syarat - Syarat Melakukan Hypnoterapi ......................................................................
2.9 Tahapan Hipnoterapi .....................................................................................................
2.10 Teknik Memberi Sugesti
2.11 Manfaat Hipnoterapi
2.12 Efek Samping Hipnoterapi
2.13 Fakta Hipnoterapi
BAB III ...............................................................................................................................
Kesimpulan .........................................................................................................................
Daftar Pustaka .....................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah

Di tengah-tengah psikolog yang memprioritaskan penelitiannya pada kesadaran dan


memandang kesadaran sebagai aspek utama dari kehidupan mental, muncul seorang dokter
muda dari kota Wina yang bernama Sigmund Freud (1856 1939), dengan gagasan yang
radikal dimana ia mengatakan bahwa kesadaran itu hanyalah sebagian kecil saja dari kehidupan
mental sedangkan bagian yang terbesar justru alam tidak sadar atau alam ketidaksadaran.
Istilah ketidaksadaran yang lebih dikenal dengan sebutan psikoanalisa ini walaupun diciptakan
oleh Freud tetapi ide-idenya campur tangan dari Josep Breuer.
Psikoanalisa itu sendiri secara umum dapat dikatakan sebagai suatu pandangan tentang
manusia dimana ketidaksadaran memainkan perananan sentral. Dalam teori psikoanalaisa ini
terdapat tiga aspek penting yang meliputi psikoanalisa sebagai aspek kepribadian, sebagai
aspek teknik evaluasi kepribadian dan sebagai teknik terapi.
Hipnoterapi sampai saat ini masih terus berkembang yang dimulai sejak abad ke-18,
mulai dari konsep hypnosis konvensional yang dikembangkan oleh Dr. James Braid sampai
dengan hipnoterapi klinis modern yang dikembangkan oleh Dr. Milton H. Erickson sampai
terakhir-terakhir yang dikembangkan oleh Dr. Dave Elman, Gill Boyne maupun DR. Calvin
Banyan.
Pada tahun 1900-an hipnoterapi mulai menjadi populer untuk menggunakan
hipnosis untuk membantu orang berhenti merokok, dan menurunkan berat badan. Seseorang
yang mempelajari Hipnoterapi disebut Hipnoterapis.Dengan Hipnosis, seorang Hipnoterapis
membantu klien untuk menyelesaikan masalahnya. Waktu yang dibutuhkan untuk mengatasi
masalah klien,seorang Hipnoterapis mungkin hanya dibutuhkan satu sesi atau beberapa sesi,
tergantu permasalahan yang di hadapai klien. Setelah melakukan sesi hipnoterapi, masalah
yang dihadapi klien akan teratasi, meberikan lebih banyak kontrol terhadap pikiran dan
perasaanya sehingan terjadi perubahan perilaku.
Seorang Hipnoterapis akan mengantarkan klien masuk ke dalam kondisi relaks atau
trans dengan Hipnosis. Dalam kondisi relaks atau trans, pikiran seseorang akan lebih mudah
menerima sugesti sehingga mengubah cara seseorang berpikir, berperilaku dan merasa.Trans
bukanlah tidur tetapi relaks dan menyenangkan.
Oleh karena itu hipnoterapi sangat efektif untuk mengatasi permasalahan yang bersifat
kejiwaan manusia karena proses hipnoterapi tidaklah lama dan tidak bertele-tele seperti terapi
yang lain. Proses praktik hipnoterapi hanya membutuhkan waktu dalam hitungan menit untuk
mengatasi masalah taruma dan fobia akan sesuatu. Disamping kelebihannya itu terdapat pula
kelemahan yang terdapat hipnoterapi yaitu kesembuhan pasien hanya berkisar sampai dua atau
tiga bulan setelah proses treatment. Alasannya karena proses penyembuhan dengan hipnoterapi
dilakukan pada saat kondisi sang pasien dalam pikiran bawah sadar

1.2 Tujuan
1. Agar mahsiswa keperawatan dapat mengetahui tentang Sejarah Hipnotis
& Hipnoterapi.
2. Agar mahasiswa keperawatan mengetahui dasar Hipnotis & Hipnoterapi.
3. Agar masiswa keperawatan mengetahui cara Penggunaan Hipnotis dalam Bidang
keperawatan
4. Agar masiswa keperawatan mengetahui cara yang benar tentang Relaksasi mendalam
sebagai Teknik Hipnosis Modern.
5. Agar masiswa keperawatan mengetahui apa saja Kasus yang dapatditangani dengan
Hipnoterapi.

1.3 Rumusan masalah


1. Konsep Dasar Konseling Psikoanalisis
2. Pandangan Psikoanalisis Tentang Kepribadian Manusia
3. Definisi dan Teori Hipnoterapi
4. Sejarah Hypnoterapi
5. HIPNOTERAPI MODEREN
6. Proses hipnoterapi
7. Aktivitas, sistim dan cara kerja pikiran manusia
8. Syarat - Syarat Melakukan Hypnoterapi
9. Tahapan hipnoterapi
10. Teknik memberi sugesti
11. Manfaat hipnoterapi
12. Efek samping hipnoterapi
13. Fakta hipnoterapi
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konsep Dasar Konseling Psikoanalisis


2.1.1 Pengertian Konseling Psikoanalisis
Psikoanalisis merupakan salah satu mazhab psikologi yang diperkenalkan
oleh Sigmund Freud sebagai tokoh utama yang mengembangkan teori ini.
Psikoanalisis merupakan suatu metode penyembuhan yang bersifat psikologis
dengan cara-cara fisik. Menurut Eldido Psikoanalisis merupakan suatu
pandangan baru tentang manusia, dimana ketidaksadaran memainkan peran
sentral. Psikoanalisis ditemukan dalam usaha untuk menyembuhkan pasien-
pasien histeria. Baru kemudian menarik kesimpulan-kesimpulan teoritis dari
penemuannya di bidang praktis. Dari hasil penelitian yang dilakukannya
kemudian lahir asumsi-asumsi tentang perilaku manusia.
Corey mengatakan bahwa psikoanalisis merupakan teori pertama yang
muncul dalam psikologi khususnya yang berhubungan dengan gangguan
kepribadian dan perilaku neurotik, kemudian disusul oleh behaviorisme dan
humanitis.
Pada kemunculannya, teori Freud ini banyak mengundang kontroversi,
eksplorasi, penelitian dan dijadikan landasan berpijak bagi aliran lain yang
muncul kemudian. Mulanya Freud menggunakan teknik hipnosis untuk
menangani pasiennya. Tetapi teknik ini ternyata tidak dapat digunakan pada
semua pasien.
Dalam perkembangannya, Freud menggunakan teknik asosiasi bebas (free
association) yang kemudian menjadi dasar dari psikoanalisis. Teknik ini
ditemukan ketika Freud melihat beberapa pasiennya tidak dapat dihipnotis atau
tidak memberi tanggapan terhadap sugesti atau pertanyaan yang mengungkap
permasalahan klien. Selanjutnya, Freud mengembangkan lagi teknik baru yang
dikenal sebagai analisis mimpi.
Menurut Willis, pengertian psikoanalisis meliputi tiga aspek penting yaitu
1. Sebagai metode penelitian proses-proses psikis
2. Teknik untuk mengobati gangguan-gangguan psikis
3. Sebagai teori kepribadian[3]
Letak keunggulan psikoanalisis dalam konseling menurut Freud adalah
sangat efektif untuk menyembuhkan klien atau pasien yang histeria, cemas,
obsesi neurosis. Namun demikian kasus-kasus sehari-hari dapat juga digunakan
pendekatan psikoanalisis ini untuk mengatasinya.[4]

2.1.2 Sejarah Perkembangan Konseling Psikoanalisis


Membahas tentang perkembangan konseling psikoanalisis, maka tidak
lepas dari sosok yang memperkenalkannya pertama kali, Sigmund Freud.
Sigmund Freud adalah seorang psikolog yang berasal dari kota Wina, Austria.
Freud dilahirkan dari kandungan seorang ibu yang bernama Amalia yaitu seorang
yang cantik, tegas, masih muda, dau puluh tahun lebih muda dari suaminya dan
merupakan istri ketiga dari ayahnya Jacob Freud. Freud lahir tepatnya pada
tanggal 6 Mei 1856 di Freigery sebuah kota kecil yang didominasi penduduk asli
Muravia[5], yang sekarang ini lebih dikenal dengan sebutan Pribar,
Cekoslowakia, Austria. Ia meninggal di London pada tanggal 23 September 1939.
Selama hampir 80 tahun Freud tinggal di Wina dan baru meninggalkan kota
ketika Nazi menaklukkan Austria.[6]
Pada tahun 1860, ketika Freud hampir berusia 4 tahun, keluarganya
pindah ke Wina (Wina, ibukota Austria) yang kemudian menjadi semacam
magnet bagi kaum imigran. Saat itu adalah masa-masa awal dimulainya era
liberal pada kekaisaran Hapsburg. Kaum Yahudi baru saja terbebas dari pajak-
pajak yang memberatkan serta berbagai pembatasan menghina seperti tentang
hak-hak kepemilikan mereka, pilihan-pilihan karer, praktek-praktek keagamaan
yang dianut. Kemerdekaan ini kemudian membawa harapan-harapan realistis
pada bidang perkembangan taraf ekonomi, partisipasi politik serta menjadi
ukuran baru bagi standar penerimaan sosial. Saat itu adalah masa dimana (seingat
Freud) Para murid berdarah Yahudi yang taat, selalu membawa album foto
tokoh-tokoh Yahudi yang menjadi Menteri kabinet, dalam tas mereka. Freud
muda terlatih untuk selalu memiliki ambisi-ambisi tinggi. Sebagai anak pertama
dan kesayangan keluarga, dia difasilitasi kamar pribadi oleh orang tuanya. Dia
memperlihatkan bakat-bakat yang luar biasa semenjak hari pertama sekolahnya
dan disekolah lanjutan (disebut Gymnasium: sekolah lanjutan swasta sebelum
masuk perguruan tinggi), dia selalu berada di peringkat pertama dari tahun ke
tahun.[7]
Ia bekerja pada laboratorium Profesor Breuer, ahli ternama dalam bidang
fisiologi (1876-1882). Beberapa tahun lamanya ia mengadakan riset mengenai
kokaine, sejenis obat bius (1884-1887). Pada tahun 1886 ia menikah dengan
Martha Bernays dan karena alasan ekonomis ia mengurangi riset ilmiah dan
membuka praktek sebagai dokter saraf. Namun, ia meneruskan penelitian
dibidang neurologi. Setelah itu ia berkunjung di Berlin dan menulis beberapa
karangan penting tentang cacat otak pada anak-anak. Lama-kelamaan
perhatiannya bergeser dari neurologi ke psikopatologi. Terpengaruh oleh
Breuer sekitar tahun 1888 ia memulai memanfaatkan hipnosa dan sugesti dalam
praktek ilmiahnya. Intinya pada tahun (1896-1939) Freud mengembangkan
gagasannya tentang teori psikoanalisa dari praktiknya dengan pasien yang
mengalami gangguan mental. Dan Freud telah menghabiskan waktu hidupnya di
Wina dan kemudian pindah ke London menjelang akhir karirnya.[8]
Penemuan yang mengakibatkan nama Frued menjadi masyhur adalah
psikoanalisa. Istilah ini diciptakan Frued sendiri dan muncul pertama kalinya
pada tahun 1896. Menurut Frued psikonalisa merupakan suatu pandangan baru
tentang manusia, dimana ketidaksadaraan memainkan peranan
sentral.[9] Pandangan Ini mempunyai relevensi praktis, karena dapat digunakan
dalam mengobati pasien-pasien yang mengalami gangguan-gangguan psikis.
Tetapi perlu dicatat pengunaan klinis psikoanalisa tidak merupakan
perkembangan yang lebih lanjut dikemudian hari. Frued tidak memulai dengan
menyusun suatu ajaran. Teori psikonalisa lahir dari praktek dan tidak sebaliknya.
Psikoanalisa ditemukan dalam usaha menyembuhkan pasien-pasien histeris. Baru
kemudian Frued menarik kesimpulan-kesimpulan teoritis dari penemuannya
dibidang praktis. Frued sendiri beberapa kali menjelaskan arti istiah psikoanalisa,
tetapi cara menjelaskannya tidak selalu sama.
Salah satu cara yang terkenal adalah cara yang ada pada tahun 1923. Cara
ini terdapat di dalam suatu artikel yang ditulis sendiri oleh Frued dalam sebuah
kamus ilmiah Jerman. Disitu ia membedakan tiga arti psikonalisa. Pertama
psikonalisa dipakai untuk menunjukkan suatu metode penelitian terhadap
proses-proses psikis (seperti misalnya mimpi) yang sebelumnya tidak terjangkau
oleh penelitian ilmiah. Kedua, istilah ini menunjukkan juga suatu teknik untuk
mengobati gangguan-gangguan psikis yang dialami pasien-pasien Neurotis.
Teknik ini bertumpu pada metode penelitian tadi. Ketiga, istilah yang sama
dipakai pula dalam arti yang lebih luas lagi untuk menunjukkan seluruh
pengetahuan psikologis yang diperoleh melalui teknik metode dan teknik tersebut
di atas. Dalam hari terakhir ini kata psikoanalisamengacu pada suatu ilmu
pengetahuan yang dimata Frued betul-betul ilmu baru.
2.2 Pandangan Psikoanalisis Tentang Kepribadian Manusia
1. Topografi Kepribadian
Teori topografi merupakan teori psikoanalisis yang menjelaskan tentang
kepribadian manusia yang terdiri dari sub-subsistem. Bagi Freud kepribadian itu
berhubungan dengan alam kesadaran (awareness). Alam kesadaran terbagi dalam tiga
tingkatan, yaitu :
a. Alam sadar (conscious/Cs), bagian yang berfungsi mengingat, menyadari dan
merasakan sesuatu secara sadar atau nyata.
b. Alam prasadar (preconscious/Pcs), bagian kesadaran yang menyimpan ide, ingatan,
dan perasaan dan berfungsi mengantarkan ide, ingatan, dan perasaan tersebut ke
alam sadar jika individu berusaha mengingatnya kembali.
c. Alam bawah sadar (unconscious/Ucs), bagian dari dunia kesadaran yang paling
menentukan terbentuknya kepribadian individu. Alam bawah sadar menyimpan
semua ingatan atas peristiwa-peristiwa tertentu yang telah direpresi individu. Alam
bawah sadar juga menyimpan ingatan tentang keinginan yang tidak tercapai oleh
individu.
2. Struktur Kepribadian
Freud beranggapan bahwa kepribadian manusia tersusun secara struktural.
Dalam dunia kesadaran (awareness) individu terdapat pula subsistem struktur
kepribadian yang berinteraksi secara dinamis, antara lain:
a. Id, merupakan subsistem kepribadian yang asli, yang dimiliki individu sejak lahir.
Id bersifat primitif dan bekerja pada prinsip kesenangan. Id berperan sebagai
sumber libido atau tenaga hidup dan energi serta merupakan sumber dari dorongan
dan keinginan dasar untuk hidup dan mati.
b. Ego, berbeda dengan id yang bekerja hanya untuk memuaskan kebutuhan naluriah,
ego bertindak sebaliknya. Ego berperan menghadapi realitas hidup dan berasal dari
kebudayaan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Prinsip kerjanya selalu
bertentangan dengan id.
c. Superego, terbentuk dari nilai-nilai yang terdapat dalam keluarga dan masyarakat
yang dipelajari di sepanjang tahun-tahun pertama hidup manusia. Superego bekerja
berdasarkan prinsip moral yang orientasinya bukan kesenangan tetapi pada
kesempurnaan kepribadian.

3. Perkembangan Kepribadian
Secara genetis perkembangan kepribadian berkembang melalui beberapa tahap,
yaitu tahap oral, anal, falik, laten dan genital. Freud mengemukakan bahwa tahapan
perkembangan ini sangat penting terutama bagi pembentukan kepribadian di kemudian
hari.
a. Fase oral, terjadi sejak lahir hingga akhir tahun pertama. Pada fase ini anak
berkembang berdasarkan pengalaman kenikmatan erotik pada daerah mulut. Anak
yang tidak mendapat kasih sayang dari ibu dan kepuasan dalam makan serta minum
akan menghambat perkembangan kepribadiannya.
b. Fase anal, terjadi mulai usia dua sampai akhir tahun ketiga. Perkembangan anak
pada fase ini berpusat pada kenikmatan pada daerah anus. Selama fase ini, peran
latihan buang air (toilet training) sangat penting untuk belajar disiplin dan moral.
c. Fase falik, berkembang mulai usia empat hingga lima tahun. Pusat kenikmatan
berpusat pada alat kelamin. Istilah yang kerap muncul pada fase ini adalah Oedipus
complex (ketertarikan seksual pada sosok ibu) pada anak laki-laki dan electra
complex (ketertarikan seksual pada sosok ayah) pada anak perempuan.
d. Fase laten, juga disebut tahap pregenital. Periode ini terjadi antara lima atau enam
tahun hingga pubertas. Pada fase ini anak hanya sedikit berminat pada seksualitas
karena disebabkan kesibukan belajar, aktifitas dengan teman sebaya dan
keterampilan fisik.
e. Fase genital, terjadi pada masa pubertas (diatas 12 tahun). Perilaku umum yang
tampak pada fase ini adalah kecenderungan tertarik pada lawan jenis, bersosialisasi
dan berkelompok serta menjalin hubungan kerja. Semua tingkah laku yang
dilakukan kerap kali pada proses menciptakan hubungan dengan orang lain.[12]
4. Dinamika Kepribadian
Freud sangat terpengaruh oleh filsafat determinisme dan positivisme abad ke
19 dan menganggap organisme manusia sebagai suatu energi yang kompleks. Energi
yang di peroleh dari makanan (energi fisik). Berdasarkan hukum penyimpangan
(conservation of energi) energi tidak dapat hilang, tetapi dapat berpindah-pindah dari
satu tempat ke tempat yang lain. Energi fisik dapat berubah menjadi energi psikis.
Jembatan antar energi tubuh dengan kepribadian ialah id beserta insting instingnya.
a. Insting, menjadi sumber energi psikis dalam mengarahkan tindakannya
memenuhi keinginan dan kebutuhannya. Freud mengelompokkan insting atas
dua jenis yakni insting hidup dan insting mati. Bentuk energi dimana insting-
insting hidup beroperasi disebut libido. Yang paling utama insting libido ialah
insting seksual. Insting-insting hidup yang lainnya adalah lapar dan haus.[13]
b. Kecemasan, yaitu perasaan kekhawatiran karena keinginan dan tuntunan
internal tidak terpenuhi dengan sebaiknya. Freud mengemukakan ada tiga
bentuk kecemasan, antara lain :
1. Kecemasan realitas (reality anxity), takut akan bahaya yang datang dari luar.
Kecemasan ini bersumber dari ego.
2. Kecemasan neurosis (neurotic anxity), khawatir tidak mampu mengatasi
atau menekan keinginan-keinginan primitifnya. Kecemasan ini bersumber
dari id.
3. Kecemasan moral (moral anxity), kecemasan akibat dari rasa bersalah dan
ketakutan dihukum oleh nilai-nilai dalam hati nuraninya. Kecemasan ini
bersumber dari super ego.[14]
c. Mekanisme pertahanan ego
Cara individu menghindari kecemasan biasanya dilakukan dengan
mekanisme pertahanan ego (ego defense mechanism). Di antara contoh bentuk
mekanisme pertahanan ego antara lain :
i. Represi, melupakan isi kesadaran yang traumatis. Contoh : seorang
korban tsunami di Aceh berusaha melupakan peristiwa tersebut.
ii. Proyeksi, mengalamatkan pikiran, perasaan, motif yang tidak
diterimanya kepada orang lain. Contoh : seseorang mengatakan bahwa
kegagalannya dalam ujian karena teman sebangkunya yang berisik.
iii. Introyeksi, menanamkan nilai-nilai dan standar yang dimiliki orang lain
ke dalam dirinya sendiri. Contoh : seorang anak senang berkelahi karena
selalu melihat kedua orang tuanya berkelahi.
iv. Regresi, tindakan melangkah mundur secara tidak sadar ke fase
perkembangan yang terdahulu dimana tuntutan tugas perkembangannya
tidak terlalu besar. Contoh : anak berusia 10 tahun yang kembali minta
digendong ketika adiknya lahir.
5. Teknik Konseling Psikoanalisis
Teknik spesifik yang digunakan Freud dalam psikoterapi adalah asosiasi bebas,
interpretasi mimpi, analisis transference, dan analisis resistensi.[16]
1. Asosiasi Bebas
Asosiasi bebas maksudnya teknik yang memberikan kebebasan kepada
klien untuk mengemukakan segenap perasaan dan pikirannya yang terlintas pada
benak klien, baik yang menyenangkan maupun tidak. Asosiasi ini untuk
memudahkan konselor terhadap dinamika psikologis yang terjadi padanya,
sehingga dapat membimbing klien menyadari pengalaman-pengalaman
ketidaksadarannya, dan membuat hubungan-hubungan kecemasannya saat ini
dengan pengalaman masa lampau.
2. Interpretasi Mimpi
Interpretasi mimpi merupakan teknik dimana klien mengemukakan segenap
mimpinya kepada terapis, karena fungsi mimpi adalah ekspresi segenap kebutuhan,
dorongan, keinginan yang tidak disadari akan direpresi dan termanifes dalam
mimpi. Interpretasi mimpi maksudnya klien diajak konselor untuk menafsirkan
mimpi-mimpi yang tersirat dalam mimpi yang berhubungan dengan dorongan
ketidaksadarannya.
3. Analisis Tranferensi
Transferensi merupakan bentuk pengalihan segenap pengalaman masa
lalunya dalam hubungannya orang-orang berpengaruh kepada terapis di saat
konseling. Dalam transferensi ini akan muncul perasaan benci, ketakutan,
kecemasan dan sebagainya yang selama ini ditekan di ungkapkan kembali, dengan
sasaran konselor sebagai objeknya. Dalam konteks ini konselor melakukan analisis
pengalaman klien dimasa kecilnya, terutama hal-hal yang menghambat
perkembangan kepribadiannya. Dengan analisis transferensi diharapkan klien dapat
mengatasi problem yang dihadapi hingga saat ini.
4. Analisis Resistensi
Resistensi merupakan sikap dan tindakan klien untuk menolak
berlangsungnya terapi atau mengungkpkan hal-hal yang menimbulkan kecemasan.
Perilaku ini dilakukan sebagai bentuk pertahanan diri. Dalam konseling, konselor
membantu klien mengenali alasan-alasan klien melakukan resisitensi sebaiknya
dimulai dari hal-hal yang sangat tampak untuk menghindari penolakan atas
interpretasi konselor.
Teknik-teknik spesifik ini tidak biasa dilakukan dalam hubungan konseling,
tetapi lebih banyak digunakan dalam psikoterapi dalm membantu pasien yang
mengalami psikopatologis.
6. Kelebihan dan Kekurangan Pada Konseling Psikoanalisis
Menurut Muhammad Surya adapun kekuatan atau kelebihan dari konseling
psikoanalisis ini yaitu:[17]
1. Kekuatan atau kelebihan konseling psikoanalisis
a. Adanya motivasi yang tidak selamanya disadari
b. Adanya teori kepribadian dan teknik psikoterapi
c. Pentingnya masa kanak-kanak dalam perkembangan kepribadian
d. Adanya model penggunaan wawancara sebagai alat terapi
e. Kehidupan mental individu menjadi bisa dipahami, dan dapat memahami sifat
manusia untuk meredakan penderitaan manusia.
f. Pendekatan ini dapat mengatasi kecemasan melalui analisis atas mimpi-minpi,
resistensi-resistensi dan transferensi-trasnferensi.

2. Kelemahan atau kekurangan konseling psikoanalisis


a. Pandangan yang terlalu determistik dinilai terlalu merendahkan martabat
kemanusiaan.
b. Terlalu banyak menekankan kepada masa kanak-kanak dan menganggap
kehidupan seolah-olah ditentukan oleh masa lalu.
c. Cenderung meminimalkan rasionalitas.
d. Perilaku yang ditentukan oleh energi psikis, adalah suatu yang meragukan.
e. Kurang efisien dari segi waktu dan biaya.
2.3 Definisi dan Teori Hipnoterapi
Hipnoterapi adalah suatu rangakain proses yang digunakan seorang hipnoterapis
untuk menyelesaikan masalah klien dengan ilmu hipnosis. Hypnotherapy adalah suatu
metode dimana pasien dibimbing untuk melakukan relaksasi, dimana setelah kondisi
relaksasi dalam ini tercapai maka secara alamiah gerbang pikiran bawah sadar sesesorang
akan terbuka lebar, sehingga yang bersangkutan cenderung lebih mudah untuk menerima
sugesti penyembuhan yang diberikan.

Hipnoterapi menggunakan sugesti atau pengaruh kata - kata yang disampaikan


dengan teknik - teknik tertentu. Satu - satunya kekuatan dalam hipnoterapi adalah
komunikasi. Setiap perawat sudah cukup akrab dengan namanya komunikasi karena
pekerjaannya adalah langsung berinteraksi dengan orang banyak, termasuk klien dan
keluarga.
Secara umum teori-teori mengenai hipnosis tersebut dibagi dalam 2 kategori besar,
yaitu :
1. Teori berdasarkan neuropsiko-fisiologis yang menerangkan hipnosis sebagai suatu
keadaan dimana kondisi otak berubah dan oleh karena itu faal otakpun juga
berubah. Teori berdasarkan psikologis yang memandang sebagai hubungan antar
manusia yang khas (termasuk teori sugesti, disosiasi, psikoanalitik, psychic relative
exclusion dan lain-lain). (Kaplan & Sadock, 2004).
2. Teori psikofisiologis. Beberapa peneliti menerapkan formasi retikulare,
hipokampus, dan struktur subkortikal yang memerantarai komunikasi. Hingga teori
teori yang lain termasuk inhibisi sel ganglion otak, eksitasi dan inhibisi dari
neuron-neuron, fokus eksitasi sentral yang mengelilingi area non eksitasi, anemia
serebral, pergeseran energi saraf dari sistem saraf pusat menuju sistem vasomotor,
perlambatan vasomotor mengakibatkan anemia lobus frontal synaptic ablation
dimana impuls-impuls saraf langsung masuk ke dalam sejumlah canel-canel yang
lebih kecil (perhatian selektif) juga dipertimbangkan.
Pavlov percaya bahwa hipnosis adalah keadaan setengah tidur Dalam
klasifikasinya stimulus-stimulus itu berefek langsung sense organs constitute pada sistem
sinyal primer baik pada hewan maupun manusia. Simbol-simbol atau kata-kata memiliki
sistem sinyal sekunder dan karakteristik tersendiri untuk manusia. Mereka mengupayakan
efek kondisi mereka melalui sistem sinyal primer. Sehingga kata-kata bertindak sebagai
stimulus kondisi yang mungkin bisa menghasilkan reaksi fisiologis.
Sebuah kata (tanda atau isarat) menjadi stimulus untuk reflek-reflek kondisi yang
menjadi involunter untuk kehidupan. Pavlov mengobservasi bahwa bermacam-macam
variasi gradasi dari hipnosis membedakan secara kuat fisiologi dari status kondisi bangun
dan bahwa fluktuasi alami dari hipnosis tergantung variasi yang tidak signifikan dari
stimulus lingkungan. Dia mengisaratkan propeticaly bahwa mekanisme lower brain stem
dimasuki dalam kondisi hipnosis.
Beberapa penelitian modern melanjutkan untuk menerangkan teori Pavlov, namun
demikian kebanyakan ahli tidak percaya bahwa ada kesamaan antara tidur dan hipnosis,
jikalaupun ada itu akan menjadi lebih baik untuk memulai sebuah prosedur induksi dengan
orang yang sedang tidur. Namun demikian beberapa peneliti mampu untuk mengubah tidur
dangkal menjadi kondisi hipnosis. Ini tidak membuktikan bahwa keduanya adalah identik.
Hipnosis adalah bukan kondisi perubahan antara tidur dan bangun, data eksperimental
menunjukkan perubahan yang cepat pada reflek dan respon motor selama tidur. Selama
tidur dalam kondisi, reflek atau respon fisiologi diberikan sebuah stimulus berulang-
ulang. (Kroger, 2007)
2.4 Sejarah Hypnoterapi
Pada jaman dahulu, hypnosis ini sering sekali dikaitkan dengan klenik-klenik,
supranatural, ritual keagamaan, kepercayaan, dll. Banyak "orang pintar" di jaman mesir
kuno dan yunani menggunakan metode hypnosis untuk mengobati orang-orang pada waktu
itu, walaupun waktu itu belum ada istilah hypnosis.
Menurut yang ditulis pada catatan dokumen medis Ebers Papyrus, Catatan sejarah
tentang sejarah hipnosis, berawal dari jaman mesir kuno 1550 SM. Menurut Ebers papyrus,
dituliskan bahwa pada jaman mesir kuno ada kuil pengobatan yang bernama kuil tidur.
Cara pengobatan pada waktu itu, para pendeta menyembuhkan pasiennya dengan
menyentuhkan tangannya pada dahi pasien sambil mengucapkan mantra atau sugesti untuk
menyembuhkan pasiennya. Kemudian para warga sekitar pada waktu itu mempercayai
bahwa pendeta itu memiliki kekuatan magis.
Pada abad 18 adalah titik awal untuk sejarah hypnosis modern, yang dimulai dari
pendeta yang bernama gassner. Gassner meyakini bahwa orang sakit itu kerasukan setan,
maka dengan membuat pasien masuk ke kondisi hypnosa (hypnosa adalah kondisi dimana
manusia menjadi rileks dan terfokus) kemudian beliau melakukan ritual tertentu untuk
mengusir setan yang ada dalam tubuh pasiennya.
Setelah Gassner, barulah muncul beberapa tenaga kesehatan dari para dokter dan
psikolog yang meneliti tentang hypnosis ini, dimulai dari :
1.Franz Anton Mesmer (1735-1815),
2.Marquis de Puysegur (1751-1825),
3.John Elliotson (1791-1868),
4.James Braid,Penulis dan dokter terkenal di Inggris (1795-1860),
5.Para psikiater Jean Martin Charcot (1825-1893) dan Sigmund Freud (1856-1939)
6.Milton Erickson (1901-1980)
7.Dave Elman (1900-1967)
8.Ommond Mcgill (1913-2005)
Dari para tokoh diatas, yang paling berperan adalah Milton Erickson, karena
jasanya hypnosis bisa di terima oleh Asosiasi Medis Amerika dan Asosiasi Psikiatris
Amerika yang bisa digunakan dalam pengobatan sejak tahun 1958.
Dr. Milton H. Erickson pertama kali memperkenalkan bahwa jiwa manusia
sangat unik. Tidaklah mudah meminta orang untuk secara langsung menghilangkan
kebiasaan buruk yang ingin dia tinggalkan. Seperti kita menyampaikan nasihat kepada
seseorang yang mengeluh karena dia mempunyai masalah, Sekarang kamu dapat
menyelesaikannya, atau seseorang yang mempunyai masalah perilaku lalu kita berikan
nasihat, Sekarang perilaku anda sudah berubah menjadi baik. Belum tentu dia akan
merubah perilakunya dengan segera. Mungkin hanya, untuk sementara, tetapi biasanya
kebiasaan itu akan kembali lagi. Apalagi jika kita tidak mengetahui akar
permasalahannya mengapa dia berperilaku demikian, tidak mengetahui nilai dasar dan
keinginan sebenarnya yang dimiliki orang tersebut. Ingat, jiwa manusia sangat
kompleks, setiap orang mempunyai jiwa dan nilai yang unik. Perilaku atau respons
seseorang tidak sama dalam menghadapi peristiwa yang berbeda. Bahkan sangat
mungkin sekali untuk peristiwa yang sama, perilaku atau respons seseorang yang sama
dapat berbeda.
Hal inilah yang dikembangkan Erickson menuju metode hipnoterapi yang lebih
efektif. Berkat jasanya dalam mengembangkan metode-metode dalam melakukan
terapi klinis dengan metode hipnoterapi, maka pada tahun 1950-an hipnoterapi diakui
oleh Asosiasi Medis Amerika sebagai metode terapi.
Paska Milton H. Erickson, metode ini berkembang terus sampai dengan metode
yang berorientasi kepada pasien. Saat ini, metode ini lebih efektif digunakan apalagi
digabungkan dengan pola komunikasi yang telah dikembangkan Erickson. Metode ini
telah banyak dipergunakan oleh para terapist terkenal seperti Gill Boyne, Mary Lee
LaBay, maupun Calvin Banyan dan lain-lain.

2.5 HIPNOTERAPI MODEREN


Hipnoterpi di masa lalu indentik dengan kondisi tidur, terbaring, atau tidak
bergerak. Pada masa kini, hipnotis lebih ditekankan pada kondisi relaksasi yang dalam,
baik secara fisik maupun mental. Saat ini dikenal beberapa keadaan hipnotis seperti
moving meditation, hypnoidal state, serta automatic writing, dimana pasien melakukan
aktivitas bawah sadar dalam bentuk gerakan atau tindakan yang dikendalikan oleh niat.
Psikolog pada Pusat hipnoterpi Kedokteran RSPAD Gatot Subroto (pusat
hipnotis kedokteran pertama di Indoneisa) Dra Psi Adjeng Lasmini mengatakan, pada
hipnoterpi, pasien diajak untuk relaks secara fisik dan mental dengan memusatkan
perhatian melalui sarana fiksasi berupa suara, tatapan, dan sentuhan secara berulang
dan monoton. Ini membuat pasien merasa semakin santai. Dalam kondisi hipnoterapi,
lanjutnya, sugesti positif yang ditanamkan disusun dalam kalimat yang sederhana.
Karena pada kondisi ini kemampuan seseorang untuk merangkum kalimat demi kalimat
mengalami penurunan.

2.6 PROSES HYPNOTERAPI


Untuk memahami Hypnosis atau Hypnotherapy secara mudah dan benar,
sebelumnya kita harus memahami bahwa aktivitas pikiran manusia secara sederhana
dikelompokkan dalam 4 wilayah yang dikenal dengan istilah Brainwave, yaitu : Beta,
Alpha, Theta, dan Delta
Beta adalah kondisi pikiran pada saat sesorang sangat aktif dan waspada. Kondisi
ini adalah kondisi umum ketika seseorang tengah beraktivitas normal. Frekwensi pikiran
pada kondisi ini sekitar 14 24 Cps (diukur dengan perangkat EEG)
Alpha adalah kondisi ketika seseorang tengah fokus pada suatu hal (belajar,
mengerjakan suatu kegiatan teknis, menonton televisi), atau pada saat seseorang dalam
kondisi relaksasi. Frekwensi pikiran pada kondisi ini sekitar 7 14 Cps.
Theta adalah kondisi relaksasi yang sangat ekstrim, sehingga seakan-akan yang
bersangkutan merasa tertidur, kondisi ini seperti halnya pada saat seseorang melakukan
meditasi yang sangat dalam. Theta juga gelombang pikiran ketika seseorang tertidur
dengan bermimpi, atau kondisi REM (Rapid Eye Movement). Frekwensi pikiran pada
kondisi ini sekitar 3.5 7 Cps.
Delta adalah kondisi tidur normal (tanpa mimpi). Frekwensi pikiran pada kondisi
ini sekitar 0.5 3.5 Cps.
Kondisi Hypnosis sangat mirip dengan kondisi gelombang pikiran Alpha dan Theta.
Yang sangat menarik, bahwa kondisi Beta, Alpha, dan Theta, merupakan kondisi umum
yang berlangsung secara bergantian dalam diri kita. Suatu saat kita di kondisi Beta,
kemudian sekian detik kita berpindah ke Alpha, sekian detik berpindah ke Theta, dan
kembali lagi ke Beta, dan seterusnya.
Pada saat setiap orang menuju proses tidur alami, maka yang terjadi adalah
gelombang pikiran ini secara perlahan-lahan akan menurun mulai dari Beta, Alpha, Theta,
kemudian Delta dimana kita benar-benar mulai tertidur. Perpindahan wilayah ini tidak
berlangsung dengan cepat, sehingga sebetulnya walaupun seakan-akan seseorang sudah
tampak tertidur, mungkin saja ia masih berada di wilayah Theta.
Pada wilayah Theta seseorang akan merasa tertidur, suara-suara luar tidak dapat
didengarkan dengan baik, tetapi justru suara-suara ini didengar dengan sngat baik oleh
pikiran bawah sadarnya, dan cenderung menjadi nilai yang permanen, karena tidak disadari
oleh pikiran sadar yang bersangkutan
2.7 Aktivitas, sistim dan cara kerja pikiran manusia
1. Aktivitas pikiran manusia
Jaringan otak manusia hidup menghasilkan gelombang listrik yang berfluktuasi yang
disebut brainwave atau gelombang otak. Dalam satu waktu, otak manusia menghasilkan
berbagai gelombang otak secara bersamaan. Empat gelombang otak yang diproduksi oleh
umumnya otak manusia yaitu beta, alpha, tetha, delta. Akan tetapi selalu ada jenis gelombang
otak yang paling dominan, yang menandakan aktivitas otak saat itu. Gelombang otak
menandakan aktifitas pikiran seseorang. (Rusli SI, Wijaya JA.,2009). Studi ini dikembangkan
oleh Ned Herrmann yang mempelajari aktifitas otak manusia sehari hari. Otak adalah organ
tubuh bersifat elektrokimia yang dispekulasi dapat menghasilkan energi listrik sebesar 10 watt.
Sejumlah peneliti terdahulu pernah mengkalkulasi jika seluruh 10 milyar sel syaraf manusia
bisa disambung menjadi satu, maka elektroda pengukur akan mencatat angka seperlimajuta
hingga seperlimapuluhjuta volt. Atas dasar penelitian-penelitian tersebutlah didapatkan
informasi bahwa gelombang listrik pada otak manusia juga memiliki pembagian kategori
fungsi.(Gunawan AW.,2008). Gelombang otak diukur dengan alat yang dinamakan Electro
Encephalograph (EEG) yang ditemukan pada tahun 1929 oleh psikiater Jerman, Hans Berger.

Sampai saat ini EEG adalah alat yang sering diandalkan para peneliti yang ingin mengetahui
aktivitas pikiran seseorang.
a. Beta adalah kondisi pikiran pada saat seseorang sangat aktif dan waspada. Kondisi ini adalah
kondisi umum ketika seseorang tengah beraktivitas normal. Beta digunakan untuk berpikir,
proses kreatif, berinteraksi dan menjalani kehidupan sehari-hari. Frekwensi pikiran pada
kondisi ini sekitar 1424 Cps (diukur dengan perangkat EEG) .(Gunawan AW.,2008)

b. Alpha adalah kondisi pikiran yang rileks dan santai, ketika seseorang tengah fokus pada
suatu hal (belajar, mengerjakan suatu kegiatan teknis, menonton televisi), berdoa, meditasi,
atau pada saat seseorang dalam kondisi relaksasi. Manfaat utama alfa adalah sebagai jembatan
penghubung pikiran sadar dan pikiran bawah sadar. Memungkinkan seseorang mengingat
mimpi saat terbangun. Frekwensi pikiran pada kondisi ini sekitar 714 Cps. .(Gunawan
AW.,2008)

c. Theta adalah kondisi relaksasi yang sangat ekstrim, sehingga seakan-akan yang
bersangkutan merasa tertidur, kondisi ini seperti halnya pada saat seseorang melakukan
meditasi yang sangat dalam. Theta muncul saat kita bermimpi, atau kondisi REM (Rapid Eye
Movement). Semua pengalaman meditasi seperti keheningan, puncak kebahagiaan dapat
dirasakan. Saat ingin mengobati dan menyembuhkan tubuh atau pikiran, harus masuk ke theta.
Frekwensi pikiran pada kondisi ini sekitar 3.5 7 Cps. (Gunawan AW.,2008)

d. Delta adalah kondisi tidur normal (tanpa mimpi). Frekwensi pikiran pada kondisi ini sekitar
0,5 3,5 Cps. .(Gunawan AW.,2008)

Cara kerja hipnosis. Kondisi hipnosis sebenarnya identik dengan gelombang otak alfa
dan theta. Saat seseorang berada dalam kondisi trance maka kisaran gelombang otaknya pasti
berada di antara alfa dan theta. Yang sangat menarik, bahwa kondisi Beta, Alpha, dan Theta,
merupakan kondisi umum yang berlangsung secara bergantian dalam diri kita. Suatu saat kita
di kondisi Beta, kemudian sekian detik kita berpindah ke Alpha, sekian detik berpindah ke
Theta, dan kembali lagi ke Beta, dan seterusnya. (Ellias.,2009). Pada saat setiap orang menuju
proses tidur alami, maka yang terjadi adalah gelombang pikiran ini secara perlahan-lahan akan
menurun mulai dari Beta, Alpha, Theta, kemudian Delta dimana kita benar-benar mulai
tertidur. Perpindahan wilayah ini tidak berlangsung dengan cepat, sehingga sebetulnya
walaupun seakan-akan seseorang sudah tampak tertidur, mungkin saja ia masih berada di
wilayah Theta. Pada wilayah Theta seseorang akan merasa tertidur, suara-suara luar tidak dapat
didengarkan dengan baik, tetapi justru suara-suara ini didengar dengan sangat baik oleh pikiran
bawah sadarnya, dan cenderung menjadi nilai yang permanen, karena tidak disadari oleh
pikiran sadar yang bersangkuta (Ellias.,2009).
2. Sistim pikiran manusia
Sekalipun otak manusia adalah organ fisik yang sangat kompleks, para ilmuan bisa
menemukan setidaknya ada tiga jenis system yang bekerja dan saling bekerja sama di
dalamnya.
a. Conscious Mind (CM, alam sadar)
Adalah bagian yang bersifat logika dan analitis. Ia berfungsi untuk mencari alasan-alasan
mengapa ingin melakukan sesuatu, serta berurusan dengan fungsi memori sementara. Secara
singkat, CM adalah sistem yang dipakai jika sedang berpikir apapun, misalnya ketika memilih
menu makan siang, mencari solusi ujian, mengatur jadwal penyelesaian tugas kantor, dsb.
Karena CM sifatnya terfokus dan memiliki kapasitas yang terbatas, maka umumnya hanya
bisa berpikir satu dua hal saja secara sekaligus, dan maksimumnya adalah tujuh buah ide
bersamaan. . (Kahija YF, 2007)
b. Subconscious Mind (SM, alam bawah sadar)
Bertanggung jawab terhadap penyimpanan memori jangka panjang dan pengekspresian emosi.
Sistem SM sama sekali tidak memiliki keterbatasan kapasitas. Ia menyimpan segala sesuatu
dengan baik, tanpa memilah-milah arti maupun nilai moralnya. Bagian ini tidak akan berpikir
atau menganalisa, melainkan sekedar bereaksi sesuai apa yang sudah diprogramkan. Program-
program tersebut bisa berbentuk pengalaman, kepercayaan, dan ide-ide apapun yang dipelajari
di sepanjang hidup ini. Dalam hipnosis, bagian inilah yang diakses dan diajak untuk berdialog.
SM adalah pusat database dari seluruh kehidupan. Jika pintu SM telah dibuka lewat proses
hipnosis, maka orang tersebut dapat memperbaiki bagian memori yang terluka, membuang
memori buruk, dan menanam sugesti baru yang lebih berguna bagi hidup. Misalnya, ketika
seseorang yang pernah dilukai secara emosional ketika usia kecil, ada kemungkinan SM akan
berusaha melindunginya agar tidak terluka lagi. Caranya adalah dengan membuat orang itu
sulit untuk merasakan sayang kepada orang lain, atau bisa juga malah menjadi sangat paranoid.
Untuk bisa menyembuhkan hal tersebut, tidak bisa sekedar diberi nasihat saja (alias
menggunakan logika CM). Orang tersebut harus mengunjungi SM-nya dan melakukan
perawatan yang diperlukan di sana, barulah secara otomatis ia bisa mulai menikmati rasa
sayang ataupun kehilangan kebiasaan paranoidnya tanpa perlu dinasihati. (Kahija YF, 2007).
c. Unconscious Mind (UM, alam tidak sadar)
Merupakan sistem yang mengontrol fungsi tubuh yang sama sekali berada diluar kendali kita,
seperti pernafasan, kekebalan tubuh, kedipan mata, detak jantung, pencernaan lambung, dsb.
(Kahija YF, 2007).
3. Cara Kerja pikiran manusia
Ada dua jenis pikiran yang merupakan satu kesatuan yaitu pikiran sadar dan pikiran
bawah sadar yang saling berkomunikasi dan bekerja sama dalam waktu bersamaan secara
paralel. (Gunawan AW., 2005)
Pikiran sadar mempunyai empat fungsi utama :
a. Identifikasi : Mengidentifikasi informasi yang diterima melalui panca indera
penglihatan,pendengaran, penciuman pengecap, dan sentuhan atau perasaan
b. Membandingkan : Informasi yang masuk dibandingkan dengan data base (referensi,
pengalaman, dll) yang tersimpan di dalam pikiran bawah sadar.
c. Analisa : Memeriksa informasi yang masuk dengan membagi informasi itu menjadi
komponen yang lebih kecil agar dapat diperiksa dengan seksama
d. Memutuskan : Memutuskan respon atau tindakan yang akan diambil terhadap informasi
yang telah masuk.
Pikiran sadar terletak dibagian kortek otak yang mulai aktif pada usia 3 tahun. Fungsinya
untuk berpikir atau logika sekitar 12% dari kemampuan otak manusia. Ketika pikiran sadar
terbentuk dan berkembang, terciptalah suatu pintu pembatas antara pikiran sadar dan pikiran
bawah sadar. Pintu pembatas ini terbuka bila pikiran sadar dibuat sibuk, fokus memperhatikan
sesuatu, larut dalam suatu cerita, atau menggunakan hipnosis. (Prihatanto, 2009)
Pikiran bawah sadar sekitar 88% terletak di medulla oblongata yang terbentuk sejak
dalam kandungan. Sejak lahir hingga usia 3 tahun, apapun yang terjadi di sekitar kita positif,
negatif, gambar, tindakan, kata-kata, nada, frekwensi suara akan langsung diserap dan masuk
ke pikiran bawah sadar. Pengalaman yang paling berkesan yang mempunyai komponen emosi
tinggi atau intens akan menjadi informasi yang terekam sangat kuat dalam pikiran bawah sadar.
Kebanyakan orang terprogram dengan kombinasi emosi positif dan negatif. Emosi negatif
membawa akibat buruk saat dewasa karena emosi ini akan selalu menghantui dan
mempengaruhi perilakunya. Misalnya trauma masa kecil dengan perceraian orang tua,
perasaan sebagai orang yang gagal, merasa tidak berharga. Emosi negatif dapat dihilangkan
dengan bantuan hipnoterapi atau prosedur terapi bawah sadar. Emosi positif, jika terprogram
di pikiran bawah sadar akan membuat orang lebih menikmati hidup, percaya diri, mudah
mencapai sukses. (Gunawan AW ., 2005)
Pikiran bawah sadar menyimpan hal-hal berikut :
a. Kebiasaan (baik, buruk, reflek)
b. Emosi. Bagaimana perasaan kita terhadap hal-hal tertentu, terhadap orang lain.
c. Memori jangka panjang. Tempat menyimpan informasi yang bersifat permanen. Ada
memori yang
tidak dapat diingat dalam kondisi sadar, namun dapat dimunculkan dengan bantuan hipnosis.
d. Kepribadian
e. Intuisi. Perasaan mengetahui sesuatu secara instingtif, berhubungan dengan spiritual
f. Kreativitas. Kemampuan mengubah visi, pemikiran, impian menjadi kenyataan.
g. Persepsi. Bagaimana kita melihat dunia menurut kaca mata kita
h. Belief dan value. Belief adalah segala sesuatu yang kita yakini sebagai hal yang benar. Value
atau nilai adalah segala sesuatu yang kita pandang sebagai hal yang penting.

Pikiran sadar dan bawah sadar berkomunikasi satu dengan yang lain dengan atau tanpa
kita sadari. Pikiran sadar mengirimkan berita ke pikiran bawah sadar untuk melakukan sesuatu,
begitu pikiran sadar berpikir maka otot-otot yang sesuai segera bergerak menjalankan perintah
tersebut yang dikendalikan pikiran bawah sadar, hal tersebut terjadi oleh karena hasil latihan
sejak kecil. (IBH.,2002). Pikiran bawah sadar tidak selalu sejalan dengan pikiran sadar.
Kadang kadang pikiran bawah sadar sudah memiliki program sendiri , emosi, kebiasaan,
kepercayaan, yang sudah tertanam sebelumnya. Ternyata pikiran bawah sadar mempengaruhi
sikap dan perilaku manusia dibandingkan pikiran sadar. (IBH.,2002)

Pikiran manusia terdiri dari program-program yang diinstall ke dalamnya, dimana


pemrograman ini dimulai sejak masa kanak-kanak khususnya lima tahun pertama sehingga
cukup berpengaruh dalam kehidupan seseorang di masa-masa berikutnya. Oleh karena itu bisa
ditebak bagaimana pengaruh program positif atau negatif yang sudah terinstall dalam pikiran.
Menariknya program-program tersebut mirip komputer bisa diganti atau diubah dengan
program baru. Salah satunya dengan mengakses bawah sadar melalui hipnosis. Oleh sebab itu
hipnosis bisa digunakan untuk terapi yaitu memrogram ulang pikiran dengan cara mengganti
program negatif menjadi program positif. (Fachry HA., 2008)
C. Reticular activating System
Sejak lahir seseorang telah mulai mendapat program terutama dari orang tua, apapun
yang dialami selama proses pertumbuhan dan perkembangan kita merupakan proses
pemrograman yang tanpa disadari membentuk diri seseorang hingga saat ini. Semua
pengalaman hidup yang berasal dari lingkungan, keluarga, orangtua, sekolah, guru, televisi,
buku, majalah, dll merupakan stimulus eksternal (berasal dari luar) Stimulus ini diterima oleh
kelima panca indera dan masuk ke pikiran sadar yang kemudian memberikan makna kepada
stimulus tersebut. Dari pikiran sadar stimulus akan masuk ke pikiran bawah sadar melalui filter
RAS (Reticular Activating System). Ada beberapa faktor yang mempengaruhi luasnya filter
RAS ini terbuka antara lain kondisi gelombang otak, pemikiran, dan emosi. Selain itu
RAS berfungsi menentukan apa yang menjadi fokus perhatian, menentukan seberapa besar
tingkat intensitas perhatian, dan berapa lama perhatian itu diberikan. (Gunawan AW.,2005).
Filter RAS berfungsi sebagai pengaman untuk menyaring pikiran dan perilaku baru. Filter
membandingkan informasi baru dengan kepercayaan yang ada dalam pikiran bawah sadar. Hal
itu bertujuan agar pikiran bawah sadar tidak selalu berubah dan tidak mudah dipengaruhi
sugesti dari luar. Ada lima cara untuk bisa melewati filter RAS masuk ke pikiran bawah sadar
yaitu : (Gunawan.,2005)
- Repetisi : dilakukan secara berulang dan konsisten sehingga masuk di pikiran bawah sadar.
- Identifikasi kelompok : Mengikuti kebiasaan kelompok misalnya budaya, cara makan, bicara,
- Otoritas : disampaikan oleh seseorang yang memiliki otoritas, pakar, dihormati dapat dengan
mudah diterima pikiran bawah sadar
- Emosi : kejadian yang diikuti dengan emosi tinggi akan sangat membekas
- Hipnosis : menjangkau pikiran bawah sadar dengan tehnik komunikasi yang mampu
melewati
pikiran bawah sadar. Hipnosis ini merupakan cara yang paling cepat dan efektif.

D. Belief Sistem
Belief sistem (kepercayaan) sebagai kunci perubahan hidup. Terutama dipengaruhi oleh
pikiran yang ada dalam diri setiap orang. Dalam melakukan perubahan hidup belief
menentukan cara berpikir, berkomunikasi dan bertindak seseorang. Belief atau kepercayaan
atau cara berpikir mempengaruhi perilaku dan sikap seseorang yang akhirnya akan menentukan
level keberhasilan hidupnya.

Ada dua makna belief atau kepercayaan menurut ensiklopedia Encarta:


1. Penerimaan akan kebenaran sesuatu: penerimaan oleh pikiran bahwa sesuatu adalah benar
ada
atau nyata, sering kali didasari perasaan pasti yang bersifat emosional atau spiritual,
2. Keyakinan bahwa seseorang atau sesuatu bersifat baik atau akan efektif. Namun secara
sederhana belief dapat diartikan sebagai sesuatu yang kita yakini benar. Begitu kita meyakini
sesuatu sebagai hal yang benar maka akan sulit mengubah keyakinan itu.

2.8 Syarat - Syarat Melakukan Hypnoterapi


Secara konvensional, Hypnotherapy dapat diterapkan kepada mereka yang
memenuhi persyaratan dasar, yaitu :
1. Bersedia dengan sukarela
2. Memiliki kemampuan untuk focus
3. Memahami komunikasi verbal.
2.9 TAHAPAN HYPNOTERAPI
Pada saat proses hipnoterapi berlangsung, klien hanya diam. Duduk atau berbaring,
yang sibuk justru terapisnya, yang bertindak sebagai fasilitator. Akan tetapi, pada proses
selanjutnya, klien lah yang menghipnosis dirinya sendiri (Otohipnotis), berikut proses
sebuah tahapan hipnoterapi :
1. Pre - Induction (Interview)
Pada tahap awal ini hipnoterapis dan klien untuk pertama kalinya bertemu.
Setelah klien mengisi formulir mengenai data dirinya, hipnoterapis membuka
percakapan untuk membangun kepercayaan klien, menghilangkan rasa takut terhadap
hipnotis / hipnoterapi dan menjelaskan mengenai hipnoterapi dan menjawab semua
pertanyaan klien. Sebelumnya hipnoterapis harus dapat mengenali aspek - aspek
psikologis dari klien, antara lain hal yang diminati dan tidak diminati, apa yang
diketahui klien terhadap hipnotis, dan seterusnya. Pre - Induction merupakan tahapan
yang sangat penting. Seringkali kegagalan proses hipnoterapi diawali dari proses Pre -
Induction yang tidak tepat.

2. Suggestibility Test
Maksud dari uji sugestibilitas adalah untuk menentukan apakah klien masuk ke
dalam orang yang mudah menerima sugesti atau tidak. Selain itu, uji sugestibilitas juga
berfungsi sebagai pemanasan dan juga untuk menghilangkan rasa takut terhadap proses
hipnoterapi. Uji sugestibilitas juga membantu hipnoterapis untuk menentukan teknik
induksi yang terbaik bagi sang klien.
3. Induction
Induksi adalah cara yang digunakan oleh seorang hipnoterapis untuk membawa
pikiran klien berpindah dari pikiran sadar (conscious) ke pikiran bawah sadar (sub
conscious), dengan menembus apa yang dikenal dengan Critical Area.
Saat tubuh rileks, pikiran juga menjadi rileks. maka frekuensi gelombang otak
dari klien akan turun dari Beta, Alfa, kemudian Theta. Semakin turun gelombang otak,
klien akan semakin rileks, sehingga berada dalam kondisi trance. Inilah yang
dinamakan dengan kondisi ter -hipnotis. Hipnoterapis akan mengetahui
kedalaman trance klien dengan melakukan Depth Level Test (tingkat
kedalaman trance klien).
4. Deepening (Pendalaman Trance)
Jika dianggap perlu, hipnoterapis akan membawa klien ketrance yang lebih
dalam. Proses ini dinamakan deepening.
5. Suggestions / Sugesti
Pada saat klien masih berada dalam trance, hipnoterapis juga akan
memberi Post Hypnotic Suggestion, sugesti yang diberikan kepada klien pada saat
proses hipnotis masih berlangsung dan diharapkan terekam terus oleh pikiran bawah
sadar klien meskipun klien telah keluar dari proses hipnotis. Post Hypnotic
Suggestionadalah salah satu unsur terpenting dalam proses hipnoterapi.
6. Termination
Akhirnya dengan teknik yang tepat, hipnoterapis secara perlahan lahan akan
membangunkan klien dari tidur hipnotisnya dan membawanya ke keadaan yang
sepenuhnya sadar.

2.10 Teknik memberi sugesti


1. Percaya Diri
Dalam melakukan hipnotis anda harus benar-benar yakin dan percaya bahwa anda mampu
melaksanakan hipnosis terhadap orang lain. Yakinkan diri anda bahwa anda adalah seorang
ahli hipnotis yang hebat. Tanpa rasa percaya diri, hipnosis yang anda lakukan pasti gagal.
2. Ritme
Perhatikan ritme suara anda dengan kecepatan nafas orang yang menjadi target hipnotis. Saat
yang tepat adalah ketika orang yang dihipnotis sedang menghembuskan nafas, pada saat itulah
anda dapat menggiring target hipnotis memasuki alam bawah sadar.
3. Nada Suara
Ada dua macam suara dalam melakukan hipnotis yaitu Nada Suara Monoton dan Nada Suara
Bergelombang. Nada Suara Monoton adalah nada suara yang datar yang cenderung sama mulai
awal hingga akhir, dengan terus menerus mengulang kata yang digunakan. Sedangkan Nada
Suara Bergelombang adalah nada suara naik-turun, lemah-keras, rendah-tinggi. Anda dapat
melakukan latihan hipnotis dengan menggunakan salah satu jenis nada suara sesuai dengan
kemampuan anda. Pilihlah yang menurut anda nyaman dan terasa enak ketika anda
mengucapkannya.
4. Menggiring ke Alam Bawah Sadar
Caranya adalah dengan memerintah klien untuk berhitung 1 sampai 10. Tiap-tiap hitungan akan
membawa anda memasuki alam bawah sadar anda. Ditengah-tengah proses itu jabat tangannya,
tatap matanya, dan lakukan sesuatu yang mengejutkan sehingga ia dengan cepat memasuki
alam bawah sadarnya. Sesuatu yang mengejutkan misalnya : menyentakkan jabat tangan,
mengangkat pergelangan tangan keatas, menjentikkan jari anda kedahi klien.
Ingat, saat melakukan hal-hal tersebut, tetap pertahankan kontak mata dengan sang klien.
Setelah itu, buat sang klien melakukan hal-hal yang anda perintahkan dengan kalimat hipnotis.
5. Kalimat Hipnotis.
Kalimat-kalimat hipnotis harus diucapkan dengan lancar, tanpa kata-kata seperti eee,
mmm.., eh, dan sebagainya. Kalimat hipnotis biasanya adalah kalimat perintah bernada
sugestif, singkat, padat, dan diucapkan berulang-ulang.[5]

C. Pintu-pintu Subconscous Mind (otak bawah sadar)


Untuk menerima proses terapi, harus memenuhi empat persyaratan utama,
yaitudiscipline, trust, hope, and believed. Jika hal-hal berikut ada dalam diri pasien/klien, ia
tidak akan dapat menerima hipnosis.
Sengaja / tidak sengaja telah menolak
Kesediaan dalam menjalani suatu hipnoterapi adalah total. Totalitas yang dimaksudkan berupa
inisiatif dan keyakinannya dan kesadarannya akan kekuatan yang terkandung dalam tahapan-
tahapan hipnoterapi. Dan jangan ada rasa ragu atau gamang (takut) sedikitpun.
Tidak komunikatif
Komunikasi di sini berarti bahwa seorang pasien/klien yang tidak dapat memahami komunikasi
yang di sampaikan oleh terapis, akan sangat sulit dibimbing untuk menerima proses
hipnoterapi. Apapun yang dilakukan oleh terapis harus dimengerti oleh pasien/kliennya. Oleh
sebab itu, sejak awal pasien/klien harus membongkar lebih dahulu persoalan-persoalan yang
dihadapinya terhadap terapis.
Tidak sanggup fokus
Fokus dan konsentrasi ini akan memudahkan seorang pasien/klien dalam menerima setiap
sugesti yang akan dilaluinya. Seorang paisen/klien akan terbantu dalam melatih konsentrasinya
apabila secara sadar mengikuti proses apa yag dijalaninya. Tahapan-tahapan ini nantinya yang
akan mengarahkannya secara langsung. Baik pasien/klien ataupun terapis, membutuuhkan
tahapan ini agar dapat memudahkannya melakukan apapun yang ada dalam hipnoterapi sebagai
keharusan yang mutlak.
Tidak mampu berimajinasi abstrak
Pasien/klien yang merasa terbatas dan sama sekali kurang memiliki kemampuan berimajinasi
secara abstrak, bermain-main dengan halusinasinya sendiri, dan membongkar apa pun yang
terekam di bawah sadarnya, juga akan sangat kesulitan mengikuti setiap tahapan dalam
hipnoterapi. Berimajinasi abstrak biasanya pelukisan nyata dari apa yang sebenarnya mustahil
dalam kenyataan dan didudukkan untuk memberikan suspensi terdalam. Imajinasi ini akan
menjadi stimulus agar tahapan-tahapan yang dilalui pasien/klien akan membekas dalam
memori pasien.[6]

2.11 MANFAAT HYPNOTERAPI


Saat ini hipnoterapi dapat digunakan untuk mengatasi masalah masalah sebagai
berikut:
1. Masalah fisik
Ketegangan otot dan rasa nyeri yang berlebihan dapat dibantu dengan
Hipnoterapi. Dengan Hipnoterapi, dapat membuat tubuh menjadi relaks dan
mengurangi intensitas nyeri yang berlebihan secara drastic.
2. Masalah Emosi
Serangan panik, ketegangan dalam menghadapi ujian, kemarahan, rasa
bersalah, cemas, kurang percaya diri dan lain-lain adalah masalah-masalah emosi yang
berhubungan dengan rasa takut dan kegelisahan. Semua masalah di atas bisa diatasi
dengan Hipnoterapi.
2. Masalah Perilaku
Masalah perilaku seperti merokok, makan berlebihan dan minum minuman
keras yang berlebihan dan berbagai macam perilaku ketagihan, dapat diatasi dengan
Hipnoterapi. Hipnoterapi juga bisa membantu insomnia dan gangguan tidur.

2.12 EFEK SAMPING HYPNOTERAPI


Seperti terapi lainnya, hipnoterapi juga dapat menimbulkan efek samping.
Seperti dikatakan dr Erwin Kusuma SpKJ, program yang ditanamkan dalam
hipnoterapi harus positif. Ini mengingat pasien tidak memiliki kemampuan merangkum
(sintesis) karena kecerdasan jasmaninya menurun. Bila hal ini tidak diperhatikan, bukan
tidak mungkin akan muncul hasil yang tidak diinginkan, seperti timbul abreaksi
(keluarnya rekaman bawah sadar secara serentak, seperti kekesalan dan kesedihan,
sehingga ungkapan dan tindakan pasien tidak terkendali).
2.13 FAKTA HYPNOTERAPI
1. Hipnoterapi adalah suatu hal yang aman dilakukan. Hal ini hanyalah keadaan santai di
mana pikiran bawah sadar seseorang dapat diakses dan terbuka untuk membuat
perubahan positif.
2. Hipnoterapi bukan pengendalian pikiran. Karena dengan bantuan pembimbing, orang
tersebut yang memilih cara yang tepat untuk mengkhilaskan dan mengatasi masalah
seseorang.
3. Seseorang tetap sadar selama hipnoterapi. Kondisi ini hanyalah sebuah bagian dari
relaksasi, yaitu pikiran tenang dan rileks.
4. Siapapun dapat di hipnoterapi (selama yang bersangkutan tidak mengalami paksaan,
dan gangguan dalam berkomunikasi)
Dari apa yang telah kita ketahui bahwa Hypnotherapy adalah suatu metode
dimana pasien dibimbing untuk melakukan relaksasi, dimana setelah kondisi relaksasi
dalam ini tercapai maka secara alamiah gerbang pikiran bawah sadar sesesorang akan
terbuka lebar, sehingga yang bersangkutan cenderung lebih mudah untuk menerima
sugesti penyembuhan yang diberikan.
Berdasarkan definisi hipnoterapi diatas, kita dapat menangkap bahwa
hypnoterapi pada saat ini dapat digunakan untuk terapi penyembuhan bagi pasien.
Tebukti bahwa hal ini dulu pernah dikembangkan oleh Erickson menuju metode
hipnoterapi yang lebih efektif. Berkat jasanya dalam mengembangkan metode-metode
dalam melakukan terapi klinis dengan metode hipnoterapi, maka pada tahun 1950-an
hipnoterapi diakui oleh Asosiasi Medis Amerika sebagai metode terapi.
Paska Milton H. Erickson, metode ini berkembang terus sampai dengan metode
yang berorientasi kepada pasien. Saat ini, metode ini lebih efektif digunakan apalagi
digabungkan dengan pola komunikasi yang telah dikembangkan Erickson. Metode ini
telah banyak dipergunakan oleh para terapist terkenal seperti Gill Boyne, Mary Lee
LaBay, maupun Calvin Banyan dan lain-lain.
Berdasarkan teori yang telah ada, komunikasi adalah kunci dari hypnoterapi itu
sendiri. Dalam hal asuhan keperawatan terhadap klien, perawat memiliki terapi
terpiutik terhadap klien dan keluarga guna mempercepat proses penyembuhan.
Hubungan terapeutik yang holistik ini yang menghatarkan klien dlam keadaan yang
nyaman. Jadi menurut pendapat kelompok kami, hypnpterapi dapat dijadikan sebagai
terapi komplementer yang positi dalam prosekes keperawatan, dimana dari apa yang
telah kita ketahui bahwa hypnoterapi dapat mengatasi
1. Masalah fisik
Ketegangan otot dan rasa nyeri yang berlebihan dapat dibantu dengan
Hipnoterapi. Dengan Hipnoterapi, dapat membuat tubuh menjadi relaks dan
mengurangi intensitas nyeri yang berlebihan secara drastic.
2. Masalah Emosi
Serangan panik, ketegangan dalam menghadapi ujian, kemarahan, rasa
bersalah, cemas, kurang percaya diri dan lain-lain adalah masalah-masalah emosi yang
berhubungan dengan rasa takut dan kegelisahan. Semua masalah di atas bisa diatasi
dengan Hipnoterapi.

3. Masalah Perilaku
Masalah perilaku seperti merokok, makan berlebihan dan minum minuman
keras yang berlebihan dan berbagai macam perilaku ketagihan, dapat diatasi dengan
Hipnoterapi. Hipnoterapi juga bisa membantu insomnia dan gangguan tidur.
Dari hal ini dapat dikatakan hypnoterapi sangat efektif sekali digunakan dalam
poses keperawatan. Dalam kasus-kasus tertentu yang bersifat medis.
hipnoterapi bukan suatu bentuk alternatif dari pengobatan, tetapi menjadi suplemen
terhadap proses penyembuhannya. Sehingga jika secara medis masalah tersebut masih
memerlukan pengobatan secara medis maka masih tetap dibutuhkan seorang dokter
untuk memberikan obatnya. Seorang hypnotherapis atau perawat yang berperan sebagai
hynoterapis yang membantu dalam masalah mentalnya.Pada saat ini hipnoterapi yang
sering digunakan oleh perawat kepada klien terapi menejermen nyeri dan mengurangi
ansietas atau kecemasan. Dua hal ini adalah terapi yang lebih sering diterapkan oleh
perawat dalam proses keperawatan untuk mengatasi masalah klien. Misalnya
implementasi keperawatan untuk menghilangkan nyeri dan cemas yaitu dengan
mengunakan relaksasi nafas dalam dan distraksi.
Distraksi adalah suatu pengalihan perhatian klien terhadap apa yang
dirasakannya. Misalnya dengan mengunakan terapi hipnotis lima jadi, hipnotis lima jari
adalah suatu terapi dimana klien diperintahkan untuk membayangkan hal indah-indsh
tentang dirinya. Caranya adalah, misalnya sebelum melakukanyanya klie diperintah
untuk melakukan relaksasi nafas dalam dengan menutup mata tentunya dengan posisi
yang senyaman mungkin, setelah klien nyaman klien diperinntah untuk menyentuhkan
jari jempol dengan jari telunjuk dank lien diperintah misalnya untuk membayangkan
pada saat dia sehat, jari jempol dengan jari tengahpada saatdia mendapatka prestasi, jari
jempol dengan jari manis pada saat dia mendapatkan pujian dan jari jempol dengan jari
kelingking pada saat bersama orang terdekat. Terbukti dengan mengunakan metode ini
klien berada dalam metode yang nyaman dan sanagat rilek bila klien berfokus dalam
melakukannya.
Berdasarkan apa yang telah kita bahas sejauh ini, makan hypnoterpi dapat
dikatakan seterapi komplementer yang sangat efekti yang dapat digunakan untuk
mempercepat proses penyembuhan klien. Pada saat ini teapi relaksasi nafas dalam dan
distraksi adalah suatu metode hipnoterapi yang modern pada saat ini dan sudah
diterapkan oleh perawat dalam melakukan asuhan keperawatan terjadap klien.
2.14 Hipnoterapi Solusi Alternatif bagi Pecandu Narkoba

Jalur pengobatan secara non medis kini banyak bermunculan. Baik itu obat
herbal, akupunktur, pijat refleksi, dan kini yang sedang semarak adalah hipnoterapi.
Caranya hanya dengan komunikasi khusus atau diskusi yang dilakukan secara intensif,
tanpa obat atau konsumsi apapun.
Proses rehabilitasi para pecandu yang biasa dilakukan selama ini adalah
dengan detoksifikasi, yakni pembuangan racun dalam tubuh yang menyumbat aliran
darah. Sebagaimana kita ketahui bahwa narkoba yang dikonsumsi oleh pecandu
dalamwaktu sekian lama telah menyebabkan darah dalam tubuhnya tercemar
hinggaterdapat endapan racun. Dengan detoksifikasi ini segala racun tersebut dibuang
dengan pola konsumsi makanan yang diatur oleh dokter ahli. Proses ini akan membuat
pembuluh darah yang bertugas mengantar oksigen dan zat-zat lain yang dibutuhkan
organ tubuh menjadi berfungsi seperti sedia kala. Melalui detoksifikasi dalam kurun
waktu tertentu juga membuat seseorang lebih rileks dan merasa segar.
Berbeda dengan hipnoterapi yang teknisnya sama sekali tidak menganjurkan
pasien melakukan program konsumsi makanan atau obat apapun seperti yang dilakukan
pada proses detoksifikasi. Melainkan pemograman pikiran dengan duduk dan
berkonsentrasi pada dialog yang diarahkan sang ahli.
Para ahli hipnoterapi memandang pecandu sebagai pasien dengan gangguan
psikologis dan biologis. Disebut gangguan psikologis karena pada dasarnya seorang
pecandu tidak membutuhkan zat-zat yang terkandung di dalam narkoba, melainkan
hanya terdorong oleh rasa nyaman sesaat karena berhasil melarikan diri dari gejolak
emosi negatif.Dikatakan gangguan biologis karena pada akhirnya zat-zat tersebut
meracuni tubuh sehingga pada saat tubuh memberi reaksi tentang kebutuhan akan
narkoba, maka yang bersangkutan akan mengalami tekanan jiwa yang begitu dahsyat
(sakau).

Pertama, sang ahli akan mempersilakan pasien untuk menuturkan


permasalahannya. Tidak ada yang perlu ditutupi karena kerahasiaan informasi dijamin
tidak bocor ke orang lain. Tahap awal ini membutuhkan waktu lima sampai sepuluh
menit.
Kedua, sang ahli akan membimbing pasien untuk masuk ke dalam kondisi tubuh
dan pikiran yang rileks agar pasien dapat berpikir jernih untuk menerima sugesti. Tahap
yang sudah masuk ke pikiran bawah sadar ini memakan waktu sekitar sepuluh menit.

Ketiga, sang ahli mulai menerapi pasien dengan memasukkan program


pemikiran yang positif. Segala pemikiran bawah sadar pasien yang buruk dan sudah
tertanam lama dihilangkan dengan cara mendiskusikan sisi buruknya bersama pasien.
Pada tahap ini cukup membutuhkan waktu lama, karena banyak hal yang harus
disepakati oleh pasien. Tentang bahaya mengonsumsi narkoba dalam jangka lama dan
tentang masa depan pasien yang harus ditata secara lebih baik lagi. Seluruh diskusi yang
dilakukan sang ahli ini langsung berhubungan dengan pikiran bawah sadar pasien agar
program pemikiran yang positif tertanam dengan baik sehingga memberi efek yang baik
pula bagi pikiran sadarnya bila nanti diaktifkan.

Keempat, disebut tahap observasi. Pasien akan diminta mengamati dan


melaporkan kepada sang ahli mengenai perubahan apa saja yang sudah terjadi. Dalam
waktu 3 sampai 10 hari setelah terapi apakah pasien sudah bisa merasakan hal yang
berbeda dalam dirinya atau tidak. Untuk berhenti secara mendadak tentunya butuh
proses. Terapi selanjutnya akan dilakukan untuk membimbing pasien menanamkan
program-program positif di pikiran bawah sadarnya.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Hipnoterapi adalah salah satu terapi dari sekian banyak terapi yang populer di dunia ini
dengan tingkat keefektifan yang tinggi dan cepat. Sehingga hipnoterapi sangat laku di
pasaran jasa terapi dalam hal penyembuhan permasalahan kejiwaan. Banyak sekali manfaat
yang dapat diambil dari hipnoterapi, karena selain dari cepat dan efektif dalam penyembuhan
masalah kejiwaan, terapi ini juga dapat meningkatkan komptensi dan kreatifitas anak sekolah
maupun mahasiswa.
Ada enam tahap yang terdapat dalam proses hipnoterapi, yatitu (1) pre-
Induction, (2) suggestibility Test, (3)Induction, (4) deepening (5) suggestion (6) termination.
Kelebihan dan kekurangan hipnoterapi dapat dijadiakn tolok ukur sesuatu, terkait
dengan penciptaan Tuhan bahwa segala sesuatau tidak ada yang sempuran, dan yang harus
dilakukan adalah berusaha untuk menjadi yang terbaik.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhammad, Ilmu dan Aplikasi Pendidikan, Jakarta: FIP UPI dan Imperial Bhakti utama,
2007

Freud, Sigmund, Peradaban dan Kekecewaan, terj. Apri Danarto Yogyakarta: Jendela, 2002

Gerald C Davison, Psikologi Abnormal edisi 9, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006

Izzudin, Muhammad, Panduan Lengkap Psikologi Islam, Jakarta: Gema Insani, 2006

Latipun, Psikologi Konseling, Malang: UMM Press, 2001

Lumongga Lubis, Namora, Memahami Dasar-Dasar Konseling, Jakarta: Kencana

Muhammad Surya, Teori-teori Konseling, Bandung: Pustaka Bani Quraisy, 2003

Sigmund Freud, Memperkenalkan Psikoanalisa Lima Ceramah, Jakarta: PT.Gramedia,1984

Sobur, Alex, Psikologi Umum, Bandung: Pustaka Setia, 2003

Sumadi Suryabrata, Psikologi Kepribadian Yogyakarta: Raja Grafindo Persada, 1998

Syam, Nina W., Psikologi Sebagai Akar Ilmu Komunikasi, Bandung: Simbiosa Rekatama
Media, 2011

Willis, Sofyan S., Konseling Keluaga, Bandung: Alfabeta, 2011

Ellias., 2009. Hipnosis & Hipnoterapi, Transpersonal / NLP, Pustaka Pelajar, Jogjakarta
Fachry HA., 2008. The Real Art of Hipnosis : Kolaborasi Seni Hipnosis Timur-Barat, Gagas
Media, Jakarta.
Gunawan AW., 2005. Hipnosis : Meraih Sukses dengan Kekuatan Pikiran, Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta
IBH (Indonesian Board of Hipnotherapi).,2002. Buku Panduan Resmi Pelatihan Hipnosis,
IBH
ver.1.00
Kahija., 2007. Hipnotherapi : Prinsip-prinsip Dasar Praktek Psikotherapi, Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta.
Kaplan, H.I., Saddock, B.J., Hipnosis, in Comprehenssif Textbook of Psychiatry, 8 th Ed.,
2004.
Kaplan dan Sadock., 2004. Sinopsis Psikiatri : Ilmu Pengetahuan Perilaku Psikiatri Klinis,
Edisi
ketujuh, jilid satu, hal 430.

Prihantanto., 2008, Lebih dekat & sehat dengan hypnotherapy


Rusli SI, Wijaya JA.,2009. The Secret of Hypnosis, penebar Plus, Jakarta
Gunawan, Adi W., Hypnotherapy the art of subconscious Restructuring, Jakarta : PT.
Gramedia Pustaka Utama, 2010, cet. 5
Sovodka, Pavel, Secret of Hypnoterapy : Rahasia dan Misteri Hipnoterapi, Jogjakarta :
FlashBooks, 2010
Suwandi, Awie, Turbo Speed Hipnotis, Jakarta : Titik Media Publisher, 2013
Syukur, M. Amin, Sufi Healing : Terapi dengan Metode Tasawuf, Jakarta : PENERBIT
ERLANGGA, 2012
http://pakarhipnotis.com/syarat-bisa-melakukan-hipnotis.html, diunduh pada tanggal
08/11/2014 pukul 11:52

[5] http://pakarhipnotis.com/syarat-bisa-melakukan-hipnotis.html, diunduh pada tanggal


08/11/2014 pukul 11:52
[6] Pavel Sovodka, Op.Cit. hlm. 36-38
[7]Awie Suwandi, Op.Cit, hlm. 43-46

Anda mungkin juga menyukai