Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

FALSAFAH KEPERAWATAN
HOLISTIC CARE, HUMANISME DAN HOLISME
Dosen Pembimbing:
Ainul Yaqin Salam, S.Kep.,Ns M.Kep

Di susun oleh:
1. Amanda Fitriana (14201.13.21006)
2. Husniatun Syifa’ (14201.13.21027)
3. Nur Hasanah (14201.13.21045)
4. Sulastri (14201.13.21054)
5. Wildatun Jannah F (14201.13.21058)

PROGRAM SARJANA KEPERAWATAN

STIKES HAFSHAWATY PESANTREN ZAINUL HASAN

PAJARAKAN-PROBOLINGGO

TAHUN 2021/2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikumn Wr.Wb.

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya
karena penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa sholawat serat salam semoga
senantiasa tercurah limpahkan kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW. Pada
makalah ini penulis membahas mengenai “Holistic Care,Humanisme,Holisme ”.Dalam
menyusun makalah ini, penulis menggunakan beberapa sumber sebagai referensi, penulis
mengambil referensi dari jurnal dan buku.
Penulisan makalah ini dapat terlaksana dengan baik dan lancar antara lain tidak
lepas dari dukungan dan masukan dari beberapa pihak. Untuk itu penulis mengucapkan
terima kasih kepada:
1. KH. Muhammad Hasan Mutawakkil Alallah, SH,MM. Selaku Pengasuh Yayasan
Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong.
2. Dr.Nur Hamim,S.Kep,.Ns.,M.Kes. selaku Direktur Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Hafshawaty Zainul Hasan Genggong.
3. Ahmad Kusyairi, S,Kep,.N,s.M.Kep. selaku Wali Kelas Sarjana Keperawatan
Semester 1.
4. Ainul Yaqin Salam S.Kep,.Ns.M.Kep selaku Dosen Pengajar Mata Kuliah
Falsafah dan Teori Keperawatan 1
Dalam penulisan makalah ini, kami telah berusaha semaksimal mungkin untuk
menyajikan yang terbaik, namun kami menyadaribahwa makalh ini masih jauh dari
kesempurnaan dikarenakan keterbatasan pengetahuan kami. Oleh sebab itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca untuk
kesempurnaan makalah ini.

Genggong, 25 September 2021

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Holistik dalam keperawatan diperlukan suatu perubahan cara pikir masyarakat dan
jenis pelayanan kesehatan yang ada didalamnya. Karena perubahan ini merupakan suatu
proses terjadinya perpindahan dari status tetap menjadi yang bersifat dinamis, yaitu dapat
menyesuaikan diri dari lingkungan yang ada untuk mencapai kesehatan yang optimal.
Holistik merupakan suatu yang mendasari tindaknan keperawatan seperti dimensi
fisiologis, psikologis, sosiokultural, dan spiritual. Dimensi ini merupakan suatu kesatuan
yang utuh.
Holistik terkait dengan kesejahteraan terdapat dimensi yang saling mempengaruhi
seperti fisik, emosional, intelektual, sosial dan spiritual. Di dalam pelayanan pada klinik
holistik care didasarkan pada konsep keperawatan holistik yang meyakini bahwa penyakit
yang dialami seseorang bukan saja merupakan suatu masalah fisik yng dapat diselesaikan
dengan pemberian semata. Dan pelayanan kesehatan ini memperlihatkan keutuhan aspek
kehidupan sebagai manusia yang meliputi kehidupan jasmani, mental, sosial, dan spiritul
yang saling mempengaruhi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Konsep Holistik?
2. Apa yang dimaksud dengan Humanisme?
3. Apa yang dimaksud dengan Holisme ?

C. Tujuan
1. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang konsep holistic.
2. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang humanisme.
3. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang holisme.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Holistik Care


1. Pengertian Holistik Care

Holistic memiliki arti ’menyeluruh’ yang terdiri dari kata holy and
healthy.Pandangan holistik bermakna membangun manusia yang utuh dan sehat dan
seimbang terkait dengan seluruh aspek dalam pembelajaran; seperti spiritual, moral,
imajinasi, intelektual, budaya, estetika, emosi, dan fisik.Jadi healthy yang dimaksud bukan
hanya phisically, tetapi lebih pada aspek sinergitas spiritually Pengobatan

Holistic adalah pengobatan dengan menggunakan Konsep Menyeluruh, yaitu


keterpaduan antara Jiwa dan raga, dengan method Alamia yang ilmiah, serta ilahia yang
mana Tubuh manusia merupakan keterpaduan system yang sangat kompleks, dan saling
berinteraksi satu sama lainnya, dengan sangat kompak dan otomatis terganggunya satu
fungsi/ elemen / unsure tubuh manusia dapat mempengaruhi fungsi yang lainnya.

2. Sejarah Holistik Care


Sejarah holistik dimulai sebelum istilah holism diperkenalkan oleh Jan
Christiaan Smuts dalam bukunya “Holism and Evolution”.Holisme saat ini
berkembang dalam istilah holistik, yang mengkombinasikan penyembuhan, seni,
dan ilmu hidup.Holistik populer dengan cepat di tahun 70-an. Walaupun istilah
holisme diperkenalkan di tahun 1926, penyembuhan holistik sebenarnya sudah
ada jauh di jaman kuno kira-kira 5000 tahun yang lalu. Sejarawan belum bisa
memastikan dari bangsa manakah pertama kali ia dipraktekkan. Kebanyakan
sejarawan percaya bahwa penyembuhan holistik dimulai di India dan atau Cina.

3. Perawatan Holistik Care


Semua bentuk praktik keperawatan yang tujuannya adalah membantu kesembuhan
seorang pasien secara menyeluruh. Perawat melihat pasien sebagai manusia secara total
dimana ada keterkaitan antara tubuh,pikiran, emosi,social/ budaya ,spirit, relasi,kontek
lingkungan.
Asuhan keperawatan yang didasarkan kepada perawatan pasien secara total yang
mempertimbangkan kebutuhan fisik, emosi, social ,ekonomi dan spiritual seseorang.
Perawat perlu mempertimbangkan respon pasien terhadap penyakitnya dan mengkaji
tingkat kemampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan dirinya. Perawat harus menjadi
teman yang mendukung dan menjadi motivasi mendorong pasien agar memhami arti
kehidupan.
 Dimensi Perawatan Holistik

Dimensi hubungan antara Bio-Psiko-Sosial dan spiritual seseorang. Dimensi


pemahaman bahwa seseorang merupakan suatu kesatuan yang secara utuh tanpa bisa di
pisahkan.

 Nilai Utama Perawatan Holistik Care


a. Filososofi dan Pendidikan
Menegakkan bahwa asuhan keperawatan yang holistic harus didasarkan pada suatu
kerangka filosofi dan pengetahuan.
b. Holistik Etik,Teory Keperawatan dan Riset
Meneggakkan bahwa asuhan yang professional didasarkan pada teori,
diinformasikan oleh penelitian, dan didasarkan oleh prinsip etik sebagai petunjuk praktik
yang kompeten.
c. Holistik Nurse dan Save Care
Keyakinan bahwa perawat harus terlibat dalam perawatan diri untuk meningkatkan
kesehatan dan kesadaran pribadi sehingga perawat dapat melayani orang lain sebagai suatu
alat sebagai proses penyembuhan seseorang.
d. Holistic Communication, Therapeutic Environment and Cultural
Competency.
Menekankan pada perkembangan untuk memanfaatkan penkajian dan asuhan
terapeutik yang mengacu pada pola, masalah dan kebutuhan klien dan suatu lingkungan
yang mendukung suatu kesembuhan pasien.

4. Macam- macam cabang penyembuhan Holistik Care


 Holistik Tradisional
Suatu teknik penyembuhan yang memanfaatkan alam dengan prinsip holisme,
berawal sejak ribuan tahun lalu Biasa disebut sebagai penyembuhan/pengobatan
alternatif atau pengobatan tradisional. Yang termasuk holistik tradisional adalah
akupuntur, akupresur, herbal, ayurveda, uropathy, pranic healing, apitherapy, dan
lainlain. Gelar para praktisinya bermacam-macam. Ada yang disebut sebagai tabib,
sin-se, dukun, dan lain-lain.
 Holistik Modern

Suatu teknik penyembuhan yang menggabungkan penyembuhan tradisional/kuno


dengan teknologi dan sains modern yang memanfaatkan alam dengan prinsip holisme.
Holistic modern berawal sekitar 200 tahun yang lalu dengan adanya homeopathy.
Yang termasuk holistik modern adalah homeopathy, osteopathy, ananopathy,
psikologi hipnotis, naturopathy modern, dan sebagainya. Gelar para praktisinya bermacam-
macam sesuai dengan aliran/disiplin ilmunya. Untuk homeopathy, praktisinya disebut
sebagai homeopath. Osteopathy, praktisinya disebut sebagai osteopath atau DO (Doctor of
Osteopathy di belakang nama. Naturopathy, praktisinya disebut sebagai naturopathy atau
DN (Doctor of Naturopathy) di belakang nama. Saya pribadi dari aliran/disiplin ilmu
ananopathy, praktisinya disebut sebagai ananopath (syukur bukan psikopat) atau Dt
(Danton) di awal nama.

5. Teknik Pengobatan dan Penerapan Holistik Care


Pengobatan Holistik adalah gabungan teknik pengobatan dengan menggunakan
konsep menyeluruh, yaitu keterpaduan antara jiwa dan raga dengan Metode Alamiah yang
Ilmiah serta ilahiah yang mana tubuh manusia merupakan keterpaduan system yang sangat
komplek dan saling berinteraksi dengan satu sama lainnya.Dengan sangat kompak dan
otomatis terganggunya satu fungsi, elemen,unsur tubuh manusia dapat mempengaruhi satu
sama lainnya.
Pengobatan Holistik Terpadu memiliki perbedaan konsep yang sangat nyata dengan
Konsep Kedokteran yang (Konvensional), Konsep Konvensional lebih menekankan kepda
tindakan seperti pemberian tindakan obat-obatan kimiawi dan tindakan rekayasa fisik dan
pembedahan operasi dll. Sementara pengobatan Holistik lebih menekan membangkitkan
system imun pasien dan memperbaiki secara menyeluruh dari faktor pencetus penyakit
( akar pemasalahan penyakit), sehingga definisi penyembuhan cenderung permanen (tidak
kambuh lagi) sedangkan yang konvensional pada umumnya bersfat tindakan mentara
(kambuhan) sehingga sampai ada istilah Pasien Lngganan Dokter. Pada dasarnya manusia
mempunyai kebutuhan yang sama tetapi adakalanya satu kebutuhan lebih penting bagi
seseorang dari pada kebutuhan lainnya. Abraham Maslow meletakkan kebutuhan fisiologi
sebagai kebutuhan dasar, Kemudian naik kebutuhan akan rasa aman seterusnya sampai
pada kebutuhan akan rasa amanerwujudan diri/ aktualisasi.
6. Metode Pengobatan Holistic yand Dikembangkan
Methode Pengobatan Holistic yang Dikembangkan dengan Terapi Berikut :
a) Pengaturan Pola hidup dan Pola makan dengan gizi dan kebutuhan yang
seimbang.
b) Rileksasi dengan konsep Meditasi Penyembuhan.
c) Stimulasi otak dengan tekhnik perangsangan alamiah.
d) Silaturahmi Dokrin.
e) Pancaran Bio Energi (Pranaisasi).
f) Stimulan Promotor dengan Nutrisi Herbal.
g) Terapi doa dengan dengan kepasrahan mencapai God Spot.
h) Hydroteraphy dan stimulant alam sebagai pelengkap dan penyeimbang.

B. Humanisme
Dalam teori humanisme lebih melihat pada sisi perkembangan kepribadian
manusia.Pendekatan ini melihat kejadian yaitu bagaimana dirinya untuk
melakukan hal - hal yang positif.Kemampuan positif ini disebut sebagai potensianusia dan
para pendidik beraliran humanisme biasanya menfokuskan
pengajarannya pada pembangunan kemampuan yang positif.Kemampuan positif
tersebut erat kaitannya dengan pengembangan emosi positif yang terdapat dalam
domain afektif.Emosi merupakan karateristik sangat kuat yang nampak dari para pendidik
beraliran humanisme. Dalam teori pembelajaran humanistik, belajar
merupakan proses yang dimulai dan ditujukan untuk kepentingan memanusiakan
manusia. Dimana memanusiakan manusia di sini berarti mempunyai tujuan untuk
mencapai aktualisasi diri, pemahaman diri serta realisasi diri orang yang belajar secara
optimal.

a) Teory Maslow
Asumsi dan Prinsip Dasar Teori Humanisme:
Ahli - ahli teori humanistik menunjukkan bahwa tingkah laku individu pada
mulanya ditentukan oleh bagaimana mereka merasakan dirinya sendiri dan dunia serta
individu bukanlah satu - satunya hasil dari lingkungan mereka
seperti yang dikatakan oleh ahli teori tingkah laku melainkan langsung dari dalam
(internal), bebas memilih, dimotivasi oleh keinginan untuk aktualisasi diri (self -
actualization) atau memenuhi potensi keunikan mereka sebagai manusia. Abraham
Maslow mengatakan bahwa di dalam diri individu ada dua hal yaitu: Suatu usaha yang
positif untuk berkembang.Kekuatan untuk melawan dan menolak perkembangan itu
Maslow mengemukakan bahwa individu berperilaku dalam upaya untuk memenuhi
kebutuhan yang bersifat hirarki. Teori yang terkenal dari Maslow yang merupakan salah
satu tokoh humanistik adalah teori tentang Hirarki Kebutuhan.Adapun hirarki kebutuhan
tersebut sebagai berikut:
a) Kebutuhan fisiologis atau dasar, seperti, makan, minum, menghirup udara
dan sebagainya.
b) Kebutuhan akan rasa aman, seperti keadaan aman, stabilitas, proteksi, dan
keteraturan akan menjadi kebutuhan yang meningkat. Jika tidak terpenuhi,
maka akan timbul rasa cemas dan takut.
c) Kebutuhan untuk dicintai dan disayangi, hal ini dapat terlihat dalam usaha
seseorang untuk mencari dan mendapatkan teman, kekasih, anak, atau
bahkan keinginan untuk menjadi bagian dari suatu komunitas tertentu
seperti tim sepak bola, club peminatan dan seterusnya.
d) Kebutuhan untuk aktualisasi diri, menunjukkan karya kita pada orang lain.
Berkaitan erat dengan keinginan untuk mewujudkan dan mengembangkan
potensi diri. Kepribadian bisa mencapai peringkat teratas ketika kebutuhan-
kebutuhan primer ini banyak mengalami interaksi satu dengan yang lain,
dan dengan aktualisasi diri seseorang akan bisa memanfaatkan faktor
potensial secara sempurna.
b) Teory Pembelajaran Humanistic
Dalam artikel “What is Humanistik Education?”.Krischenbaum menyatakan bahwa
sekolah, kelas atau guru dapat dikatakan bersifat humanistik dalam beberapa kriteria.Hal
ini menunjukkan, bahwa ada beberapa tipe pendekatan humanistik dalam pendidikan.Ide
mengenai pendekatan - pendekatan ini terangkum dalam psikologi holistic.
Dalam artikel “Some Educational Implication of the Humanistic Psychologist”,
Abraham Maslow mencoba untuk mengkritisi teori Freud dan Behavioristik.Menurutnya
yang terpenting dalam melihat manusia adalah potensi yang dimilikinya.Humanistik lebih
melihat pada sisi perkembangan kepribadian manusia daripada berfokus pada ketidak
normalan yang dilihat oleh teory Psikonalisa Freud.
Melihat hal - hal yang diusahakankan oleh para pendidik humanistik, tampakbahwa
pendekatan ini mengedepankan pentingnya emosi di dalam pendidikan. Freudian melihat
emosi sebagai hal yang mengganggu perkembangan, sementara humanistik melihat
keuntungan pendidikan emosi .Jadi, emosi adalah karakterisitik sangat kuat yang nampak
dari para pendidik beraliran humanistic . Karena berpikir dan merasakan saling beriringan,
mengabaikan pendidikan emosi sama dengan mengabaikan salah satu potensi terbesar
manusia..
Secara singkatnya, penedekatan humanistik dalam pendidikan menekankan pada
perkembangan positif. Pendekatan yang berfokus pada potensi manusia untuk mencari dan
menemukan kemampuan yang mereka punya dan mengembangkan kemampuan
interpersonal social dan metode untuk pengembangan diri yang ditujukan untuk
memperkaya diri, menikmati keberadaan hidup dan juga masyarakat.Keterampilan atau
kemampuan membangun diri secara positif ini menjadi sangat penting dalam pendidikan
karena keterkaitannya dengan keberhasilan akademik. Prinsip-prinsip belajar Humanistic.
1. Manusia mempunyai belajar alami.
2. Belajar signifikan terjadi apabila materi pelajaran dirasakan murid
mempunyai relevansi dengan maksud tertentu
3. Belajar yang menyangkut perubahan di dalam persepsi mengenai dirinya.
4. Tugas belajar yang mengancam diri ialah lebih mudah dirasakan bila
ancaman itu kecil.
5. Bila ancaman itu rendah terdapat pangalaman siswa dalam memperoleh
cara.
6. Belajar yang bermakna diperolaeh jika siswa melakukannya.
7. Belajar lancar jika siswa dilibatkan dalam proses belajar.
8. Belajar yang melibatkan siswa seutuhnya dapat memberi hasil yang
mendalam.
9. Kepercayaan pada diri pada siswa ditumbuhkan dengan membiasakan untuk
mawas diri.
10. Belajar sosial adalah belajar mengenai proses belajar.

3.1 HOLISME
a. Pengertian Holisme
Holisme adalah sebuah konsep dalam praktek medis yang menegakkan bahwa semua
aspek kebutuhan masyarakat, psikologis, fisik, dan sosial harus diperhitungkan dan dilihat
sebagai keseluruhan. Seperti yang didenifisikan di atas, pandangan holistik pada
pengobatan secara luas diterima di kesehatan. Sebuah definisi yang berbeda, mengklaim
penyakit yang merupakan hasil dari fisik, ketidakseimbangan emosional, spiritual, sosial
dan lingkungan, digunakan dalam pengobatan alternative.
Holisme menegaskan bahwa organisme selalu bertingkahlaku sebagai kesatuan yang
utuh, bukan sebagai rangkaian bagian atau komponen berbeda. Jiwa dan tubuh bukan dua
unsur terpisah tetapi bagian dari satu kesatuan dan apa yang terjadi dibagian satu akan
mempengaruhi bagian lain. Hukum inilah yang semestinya ditemukan agar dapat dipahami
berfungsinya setiap komponen.
b. Sejarah Holisme
Penyembuhan secara holisme adalah sebuah ilmu dari jaman purba yang sudahbada
sejak 5.000 tahun lalu dan berakar pada ilmu yang berkembang di China dan India saat itu.
Pendekatan holistik mengedepankan ide cara hidup yang sehat melalui harmonisasi dengan
alam. Aristoteles dan Socrates pun memberikan ide darin keahlian mereka yang
menganjurkan memandang kesehatan sebagai satu kesatuan, bukan bagian demi kebagian.
Kedokteran holistic mulai dikenal sejak tahun 1970 an dan sejak itu menjadi salah satu
cara yang dipakai dalam praktek medis sehari – hari.

c. Teori Holisme Menurut Abraham Harold Maslow


Teori Abraham Maslow dimasukkan kedalam paradigma traits karena teori itu
Teori Abraham Maslow dimasukkan kedalam paradigma traits karena teori itu
menekankan pentingnya peran kebutuhan dalam pembentukan kepribadian. Dalam hal ini
kedudukan Maslow menjadi unik. Pada mulanya dia adalah pengikut setia john watson,
sehingga dapat dimasukkan kedalam kelompok behavirios. Namun kemudian menyadari
bahwa behavirios dan psikoanalisis yang mengembangkan teori berdasarkan penelitian
binatang dan orang neorotik, tidak nberhasil menangkap keajaiban nilai- nilai
kemanusiaan. Abraham maslow akhirnya menjadi orang pertama yang memproklamirkan
aliran humanistik sebagai kekeuatan ketiga dalam psikologi(kekuatan pertama :
psikoanalisis,dan kekuatan kedua : behavior).
Holisme menekankan bahwa organisme selalu bertingkahlaku sebagai kesatuan
Holisme menekankan bahwa organisme selalu bertingkahlaku sebagai kesatuan yang utuh,
bukan sebagai rangkaian bagian/komponen yang berbeda. Jiwa dan tubuh  bukan dua
bukan dua unsur yang terpisah terpisah tetapi tetapi bagian dari bagian dari satu kesatuan
dan apa dan apa yang terjadi di bagian satu akan akan mempengaruhi bagian lain.
Pandangan holistik dalam kepribadian yang terpenting adalah :
1. Kepribadian normal ditandai oleh unitas, integrasi, konsistensi, dan koherensi
(unity, integratio, consistency, dan coherence). Organisasi adalah keadaan normal
dan disorganisasi berarti patologik.
2. Organisme dapat dianalisis dengan membedakan tiap bagiannya, tetapi tidak ada
bagian yang dapat dipelajari dalam isolasi. Keseluruhan berfungsi menurut hukum-
hukum yang tidak terdapat dalam bagian- bagian.
3. Organisme memiliki satu drive yang berkuasa, yakni aktualisasi diri (self
actualization).
4. Pengaruh lingkungan eksternal pada perkembangan normal bersifat minimal.
[potensi organisme, jika bisa terkuak di lingkungan yang tepat, akan menghasilkan
kepribadian yang sehat dan integral.
5. Penelitian yang komprehensif terhadap satu orang lebih berguna daripada
penelitian ekstensif terhadap banyak orang mengenai fungsi psikologis yang disolir.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Pengobatan holistic adalah pengobatan dengan menggunakan Konsep Menyeluruh


yaitu keterpaduan antara jiwa dan raga, denganm method Alamiah yang ilmiah. Tubuh
manusia merupakan keterpaduan system yang sangat kompleks, dan saling berinteraksi
satu sama lainnya dengan keterpaduan system sangat kompleks, dan saling berinteraksi
satu sama lainnya dengan sangat kompak dan otomatis terganggunya elemn / unsure tubuh
manusia dapat mempengaruhi fungsi lainnya. Holisme ditelusuri dari akarnya berasal dari
konsep Aristoteles (filosof dari Yunani ). Baruch spinoza (filosof Belanda), dan William
James (filosof dan psikolog dari Amerika) yang berkaitan dengan pergerakan gestalt
sebelum perang dunia. Holisme adalah nama yang diberikan kepada keyakinan bahwa
adalah semua terkait erat. Perkembangan psikologi humanistik tidak lepas dari pandangan
psikologi holistik dan humanistik “ Humanisme “ dipandang sebagai sebuah gagasan
positif oleh kebanyakan orang. Humanisme mengingatkan kita akan gagasan – gagasan
seperti kecintaan akan perikemanusiaan, perdamaian, persaudaraan.

B. Saran
Setelah membaca dan memahami makalah ini diharapkan agar mahasiswa/i mengerti dan
menerapkannya dalam kehidupan sehari hari apalagi sebagai perawat.

DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, AAA, 2008. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta; Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai