Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

FALSAFAH DAN TEORI KEPERAWATAN


HOLISTIC CARE
DOSEN PENGAMPU : Ibu Ns. KUSTININGSIH, M.Kep., Sp.Kep., An

Nama : Aini Nursajidah


NIM : 2010201138
Prodi : S1 Keperawatan

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA
T.A 2020 / 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan YME karena atas izin, kuasa, dan
lindungan-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah dengan judul “
Falsafah dan Teori Keperawatan (FTK) Holistic Care”.
Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas bidang studi
Falsafah dan Teori Keperawatan (FTK) yang diberikan kepada kami oleh Ibu
Kustiningsih,S. Kep.,Ns.,M.Kes. Agar saya dapat mengetahui serta memahami cara
menyusun makalah dengan benar dan agar mengembangkan ilmu yang telah saya
peroleh.
Saya sebagai penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian makalh ini masih
belum sempurna. Oleh karena itu, saya mohon kritik dan saran yang membangun
untuk perbaikan makalah ini.
Pada kesempatan kali ini, saya mengucapkan terima kasih banyak kepada dosen
Falsafah dan Teori Keperawatan (FTK) yaitu Ibu Kustiningsih, S.Kep.,Ns.,M.Kes
selaku pengajar yang memberikan tugas ini juga yang telah memberikan kesempatan
kepada saya untuk membuat makalah ini dan semua bentuk bimbingan serta
pengajarannya yang saya terima dalam menyelesaikan penulisan makalah ini.

Yogyakarta, 11 Oktober 2020

Penulis

Falsafah dan Teori Keperawatan i Holistic Care


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………..………..i
DAFTAR ISI……………………………………………………..………ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………...……1
A. Latar Belakang……………………………………………………..…1
B. Tujuan…………………………………………………………….…..1
C. Manfaat…………………………………………………………….…1
BAB II PEMBAHASAN………………………………………...……..2
A. Holistic Care…………………………………………………….……2
a) Pengertian Holistic Care………………………………………….2
b) Sejarah Holistic Care……………………………………….…….3
c) Perawatan holistic…………………………………………...……3
d) Macam macam cabang Holistic Care……………………...……..4
e) Bentuk Holistic Care …………………………………………….5
f) Paradigma Holistic Care……………………………………….…5
g) Komponen Holistic Care…………………………………………5
B. Holism………………………………………………………………..7
a) Pengertian Holisme………………………………………………7
C. Humanism……………………………………………………………8
a) Pengertian Humanism……………………………………………8
b) Prinsip belajar Humanistik……………………………………….9
BAB III KESIMPULAN………………………………………………..10
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………...11

Falsafah dan Teori Keperawatan ii Holistic Care


BAB I
PENDAHULUAN
A. Pengertian Holistic Care
Holistik dalam keperawatan diperlukan suatu perubahan cara pikir
masyarakat dan jenis pelayanan kesehatan yang ada didalamnya. Karena
perubahan ini merupakan suatu proses terjadinya perpindahan dari status tetap
menjadi yang bersifat dinamis, yaitu dapat menyesuaikan diri dari lingkungan
yang ada untuk mencapai kesehatan yang optimal. Holistik merupakan suatu
yang mendasari tindaknan keperawatan seperti dimensi fisiologis, psikologis,
sosiokultural, dan spiritual. Dimensi ini merupakan suatu kesatuan yang utuh.
Holistik terkait dengan kesejahteraan terdapat dimensi yang saling
mempengaruhi seperti fisik, emosional, intelektual, sosial dan spiritual.
  Di dalam pelayanan pada klinik holistik care didasarkan pada konsep
keperawatan holistik yang meyakini bahwa penyakit yang dialami seseorang
bukan saja merupakan suatu masalah fisik yng dapat diselesaikan dengan
pemberian semata. Dan pelayanan kesehatan ini memperlihatkan keutuhan
aspek kehidupan sebagai manusia yang meliputi kehidupan jasmani, mental,
sosial, dan spiritul yang saling mempengaruhi.
B. Tujuan
Dari penulisan makalah ini, ada tujuan sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui pengertian Holistic care
2. Mengetahui batasan- batasan Holistic care
3. Mengetahui komponen- komponen Holistic Care
4. Mengetahui bentuk-bentuk Holistic Care
C. Manfaat
Dari tujuan penulisan makalah tersebut, ada manfaat sebagai berikut.
1. Dapat mengetahui apa itu Holistic Care
2. Dapat mengetahui batasan batasan dari Holistic Care
3. Dapat mengetahui komponen komponen dari Holistic Care
4. Dapat mengetahui bentuk- bentuk dari Holistic Care

Falsafah dan Teori Keperawatan 1 Holistic Care


BAB II
PEMBAHASAN
A. Holistic Care
a) Pengertian Holistic Care
Holistic memiliki arti ’menyeluruh’ yang terdiri dari kata holy and healthy.
Pandangan holistik bermakna membangun manusia yang utuh dan sehat, dan
seimbang terkait dengan seluruh aspek dalam pembelajaran; seperti spiritual, moral,
imajinasi, intelektual, budaya, estetika, emosi, dan fisik. Jadi healthy yang
dimaksud bukan hanya phisically, tetapi lebih pada aspek sinergitas spiritually.
Pengobatan Holistic adalah, Pengobatan dengan menggunakan Konsep
Menyeluruh, yaitu keterpaduan antara Jiwa dan raga, dengan method Alamiah yang
ilmiah, serta ilahia yang mana Tubuh manusia merupakan keterpaduan system yang
sangat Kompleks, dan saling berinteraksi satu sama lainnya dengan sangat kompak
dan otomatis terganggunya satu fungsi/ elemen / unsure tubuh manusia dapat
mempengaruhi fungsi yang lainnya.
Keterkaitan antara jiwa dan raga tidak terpisahkan, sebagaimana dikenal bahwa :
Didalam raga yang sehat terdapat jiwa yang sehat, dan juga sebaliknya jiwa yang
sehat dapat membentuk raga yang sehat.., Dan Pembentukan Jiwa yang sehat
adalah dengan berserah diri secara penuh dan ikhlas kepada Sang Pencipta dan
Penguasa Jagat Raya, yang memiliki segala sesuatu, dan penentu segala sesuatu,
Allah SWT. Pengobatan Holistic terpadu, memiliki perbedaan konsep yang sangat
nyata dengan Konsep Kedokteran (Konvensional), Konsep Konvensional lebih
lebih menekankan kepada tindakan seperti pemberian obat-obat kimiawi, dan
tindakan rekayasa fisik dengan pembedahan/ operasi, dll, sementara pengobatan
holistic lebih menekankan membangkitkan system imun pasien, dan memperbaiki
secara menyeluruh dari factor pencetus penyakit (akar permasalahan penyakit),
sehingga definisi kesembuhan cenderung Permanen (tidak kambuh lagi), sedangkan
yang konnvensional pada umumnya bersifat tindakan sementara (kambuhan)
sehinnga sampai ada istilah Pasien Langgangan Dokter.

Falsafah dan Teori Keperawatan 2 Holistic Care


b) Sejarah Holistic care
Sejarah holistik dimulai sebelum istilah holism diperkenalkan oleh Jan Christiaan
Smuts dalam bukunya “Holism and Evolution”. Holisme saat ini berkembang dalam
istilah holistik, yang mengkombinasikan penyembuhan, seni, dan ilmu
hidup. Holistic populer dengan cepat di tahun 70an.
Walaupun istilah holisme diperkenalkan di tahun 1926, penyembuhan holistik
sebenarnya sudah ada jauh di jaman kuno kira-kira 5000 tahun yang lalu. Sejarawan
belum bisa memastikan dari bangsa manakah pertama kali ia dipraktekkan.
Kebanyakan sejarawan percaya bahwa penyembuhan holistik dimulai di India dan
atau Cina. Para praktisi holistik mempraktekkan prinsip hidup sehat lewat
menyeimbangkan tubuh, pikiran, dan roh untuk menyatu atau harmonis dengan
alam. Contoh praktis holistik adalah Socrates, yang hidup 4 abad sebelum kelahiran
Kristus. Ia menganut pandangan ini dan mengajarkan bahwa kita harus memandang
tubuh sebagai keseluruhan, bukannya bagian yang terpisah.
c) Perawatan Holistic
Semua bentuk praktik keperawatan yang tujuannya adalah membantu
kesembuhan seseorang secara menyeluruh. Asuhan keperawatan yang didasarkan
kepada perawatan pasien secara total yang mempertimbangkan kebutuhan fisik,
emosi, sosial, ekonomi,dan spiritual seseorang.
Nilai Utama Perawatan
a.  Filosofi dan Pendidikan,  
Menekankan bahwa asuhan yang holistik didasarkan pada suatu
kerangka filosofi dan pengetahuan.
b.  Holistik Etik, Teori Keperawatan dan Riset,  
Menekankan bahwa asuhan yang professional didasarkan pada teori,
diinformasikan oleh penelitian dan didasarkan oleh prinsip etik sebagai
petunjuk praktek yang kompeten.
c.  Holistik Nurse Save Care.
Keyakinan bahwa perawat harus terlibat dalam perawatan diri untuk
meningkatkan kesehatan dan kesadaran pribadi sehingga perawat dapat

Falsafah dan Teori Keperawatan 3 Holistic Care


melayani orang lain sebagai suatu alat sebagai proses penyembuhan
seseorang
d. Holistic Communication, Therapeutic Environment and Cultural
Competency
Menekankan pada perkembangan untuk memanfaatkan penkajian dan asuhan
terapeutik yang mengacu pada pola, masalah dan kebutuhan klien dan suatu
lingkungan yang mendukung proses penyembuhan pasien
d) Macam-macam cabang penyembuhan holistic
a. Holistic tradisional
Suatu teknik penyembuhan yang memanfaatkan alam dengan prinsip
holisme, berawal sejak ribuan tahun lalu. Biasa disebut sebagai
penyembuhan/pengobatan alternatif atau pengobatan tradisional. Yang
termasuk holistik tradisional adalah akupuntur, akupresur, herbal, ayurveda,
uropathy, pranic healing, apitherapy, dan lain-lain. Gelar para praktisinya
bermacam-macam. Ada yang disebut sebagai tabib, sin-se, dukun, dan lain-lain.
b.   Holistic Modern
  Suatu teknik penyembuhan yang menggabungkan penyembuhan
tradisional/kuno dengan teknologi dan sains modern yang memanfaatkan alam
dengan prinsip holisme. Holistic modern berawal sekitar 200 tahun yang lalu
dengan adanya homeopathy.Yang termasuk holistik modern adalah
homeopathy, osteopathy, ananopathy, psikologi hipnotis, naturopathy modern,
dan sebagainya
c. Holistic Modern Ananophaty
Ananopathy adalah gabungan teknik pengobatan alternatif tradisional/kuno
dengan teknologi dan sains modern, dimana tujuannya adalah menyembuhkan,
bukan sekedar merawat.Pengobatan Ananopathy fokus pada akar penyakit,
bukan pada gejala; merawat manusia secara keseluruhan (whole), bukan pada
apa yang tampak saja. Tehnik yang digunakan adalah dengan menggunakan
Hukum Alam, Hukum Sebab-Akibat, perbaikan pola makan dan gaya hidup,
penggunaan bahan-bahan alami, yang diterapkan dengan basis alam dan sains
modern.

Falsafah dan Teori Keperawatan 4 Holistic Care


e) Bentuk Holistic Care
Pengobatan  Holistic adalah, Pengobatan dengan menggunakan Konsep
Menyeluruh, yaitu keterpaduan antara Jiwa dan raga, dengan method Alamiah
yang ilmiah, serta ilahiah yang mana Tubuh manusia merupakan keterpaduan
system yang sangat Kompleks, dan saling berinteraksi satu sama lainnya
dengan sangat kompak dan otomatis terganggunya satu  fungsi/ elemen / unsure
tubuh manusia dapat mempengaruhi fungsi yang lainnya.
 Metode Pengobatan Holistic yang di Kembangkan dengan Terapi
1.  Pengaturan Pola hidup dan Pola makan dengan gizi dan kebutuhan
berimbang
2.   Rileksasi, dengan konsep Meditasi Penyembuhan
3.   Stimulasi Otak dengan tehnik perangsangan alamiah
4.   Silaturahmi Doktrin
5.   Pancaran Bio energy (Pranaisasi)
f) Paradigma Holistic Care
1. Paradigma holistik telah hadir dalam sistem perawatan kesehatan di
banyak budaya
2. Digunakan di setiap bidang perawatan, seperti perawatan medikal bedah,
perawatan kesehatan jiwa, perawatan maternitas, perawatan anak, dan
perawatan kesehatan masyarakat.
3. Pasien dari semua ras dan agama berhak menerima perawatan holistik
4. Hanya sedikit pasien yang diberikan perawatan holistik

g) Komponen Holistic Care


Holistik berkaitan dengan kesejahteraan (wellness) yang diyakini mempunyai
dampak terhadap status kesehatan manusia. Anspaugh (dalam Kozier, 1995)
menyatakan bahwa untuk mencapai kesehatan dan kesejahteraan, ada lima
dimensi yang saling terkait dan ketergantungan dan dimiliki oleh tiap individu,
yaitu:
1. Dimensi fisik

Falsafah dan Teori Keperawatan 5 Holistic Care


Kemampuan seseorang dalam melakukan aktivitas sehari-hari, pencapaian
kehehatan, memelihara nutrisi secara adekuat dan berat badan ideal, terhindar
dari ketergantungan obat dan alkohol atau rokok serta secara umum melakukan
kebiasan hidup positif.
2. Dimensi sosial
Terkait dengan kemampuan seseorang berinteraksi secara baik dengan orang
lain dan lingkungan, membina dan memelihara keakraban dengan orang lain
serta menghargai dan toleransi terhadap kepercayaan yang berbeda.
3. Dimensi emosional
Menekankan bahwa individu memiliki kemampuan untuk menghadapi stres dan
mengekspresikan emosi dengan baik. Kesejahteraan emosional, bila dapat
mengenal, menerima dan mengekspresikan perasaan dan kekurangan orang
lain.
4. Dimensi intelektual
Terkait dengan kemampuan seseorang untuk belajar dan menggunakan karier.
Kesejahteraan intelektual meliputi usaha meneruskan pertumbuhan dan belajar
menghadapi masalah baru secara efektif.
Seperti telah disinggung sebelumnya, bahwa holistik berkaitan dengan
kesejahteraan (wellness) yang diyakini mempunyai dampak terhadap status
kesehatan manusia. Untuk sejahtera harus tercipta keseimbangan antara bagian-
bagian atau dimensi menjadi satu kesatuan yang utuh. Hal tersebut dapat di
capai melalui proses adaptasi seperti yang telah dikemukakan oleh Sister
Calista Roy. Berikut tentang pandangan Roy tentang komponen sentral
paradigma keperawatan:
1. Manusia
Manusia sebagai penerima pelayanan asuhan keperawatan mencakup individu,
keluarga, kelompok atau masyarakat.
2. Lingkungan
Menurut Roy lingkungan merupakan konsep utama dalam interaksi manusia
secara konstan. Lingkungan adalah semua kondisi, keadaan dan kondisi tertentu

Falsafah dan Teori Keperawatan 6 Holistic Care


yang dapat mempengaruhi perkembangan dan perilaku individu maupun
kelompok.
3. Sehat dan kesehatan
Kesehatan adalah suatu keadaan dan proses berfungsinya manusia karena
terjadinya adaptasi terus-menerus. Digambarkan oleh Roy dari mulai rentang
kematian sampai pada puncak kesehatan, dengan sehat normal ada di tengah.
Kesehatan rendah sebagai hasil dari maladaptasi terhadap perubahan
lingkungan.
4. Keperawatan
Roy menjelaskan bahwa keperawatan sebagai proses interpersonal yang diawal
adanya kondisi maladaptasi akibat perubahan lingkungan baik internal maupun
eksternal. Manusia sebagai sistem, berinteraksi dengan lingkungan dan
mengatasi lingkungan
melalui mekanisme adaptasi bio-psikososial. Adaptasi di tingkatkan bila terjadi
peningkatan atau pengurangan pemenuhan kebutuhan. Di dalam menghadapi
perubahan atau stimulus, manusia harus menjaga integritas dirinya dan selalu
beradaptasi secara menyeluruh (holistik adaptive system). Tindakan
keperawatan diarahkan untuk mengurangi atau mengatasi dan meningkatkan
kemampuan adaptasi manusia. Peran perawat adalah memfasilitasi potensi klien
untuk mengadakan adaptasi dalam menghadapi perubahan kebutuhan dasarnya
untuk mempertahankan homeostatis atau integritasnya.

B. Holism
a) Pengertian Holism
Holisme menegaskan bahwa organisme selalu bertingkahlaku sebagai
kesatuan yang utuh, bukan sebagai rangkaian bagian atau komponen berbeda.
Jiwa dan tubuh bukan dua unsur terpisah tetapi bagian dari satu kesatuan dan apa
yang terjadi dibagian satu akan mempengaruhi bagian lain. Hukum inilah
yang semestinya ditemukan agar dapat dipahami berfungsinya setiap komponen
Pandangan holistik dalam kepribadian, yang terpenting adalah :

Falsafah dan Teori Keperawatan 7 Holistic Care


1.      Kepribadian normal ditandai oleh unitas, integrasi, konsistensi dan koherensi
(unity,  integration, consistency, dan coherence). Organisasi adalah keadaan
normal dan disorganisasi berarti patologik.
2.      Organisme dapat dianalisis dengan membedakan tiap bagiannya, tetapi tidak
ada bagian yang dapat dipelajari dalam isolasi. Keseluruhan berfungsi
menurut hukum-hukum yangtidak terdapat dalam bagian-bagian.
3.      Organisme memiliki satu dorongan yang berkuasa, yakni aktualisasi diri (self
actualization). Orang berjuang tanpa henti (continuous) untuk merealisasikan
potensi inheren yang dimilikinya pada ranah maupun terbuka baginya.
4.      Pengaruh lingkungan eksternal pada perkembangan normal bersifat minimal.
Potensi organisme, jika terkuak di lingkungan yang tepat, akan menghasilkan
kepribadian yang sehat dan integral.
5.      Penelitian komprehensif terhadap satu orang lebih berguna daripada penelitian
ekstensif terhadap.

C. Humanism
a) Pengertian Humanism
Perkembangan psikologi humanistik tidak lepas dari pandangan psikologi
holistik danhumanistik. ”Humanisme" dipandang sebagai sebuah gagasan
positif oleh kebanyakan orang.Humanisme mengingatkan kita akan gagasan-
gagasan seperti kecintaan akan perikemanusiaan, perdamaian, dan
persaudaraan. Tetapi, makna filosofis dari humanisme jauh lebih signifikan:
humanisme adalah cara berpikir bahwa mengemukakan konsep
perikemanusiaan sebagai fokus dan satu-satunya tujuan. Kamus umum
mendefinisikanhumanisme sebagai "sebuah sistem pemikiran yang berdasarkan pada
berbagai nilai,karakteristik, dan tindak tanduk yang dipercaya terbaik bagi
manusia, bukannya pada otoritassupernatural mana pun".Dalam teori humanisme
lebih melihat pada sisi perkembangan kepribadian manusia.Pendekatan ini melihat
kejadian yaitu bagaimana dirinya untuk melakukan hal - hal yang positif. Kemampuan
positif ini disebut sebagai potensi manusia dan para pendidik
beraliranhumanisme biasanya menfokuskan pengajarannya pada pembangunan

Falsafah dan Teori Keperawatan 8 Holistic Care


kemampuan yangpositif. Kemampuan positif tersebut erat kaitannya dengan
pengembangan emosi positif yangterdapat dalam domain afektif. Emosi
merupakan karateristik sangat kuat yang nampak daripara pendidik beraliran
humanisme. Dalam teori pembelajaran humanistik, belajarmerupakan proses
yang dimulai dan ditujukan untuk kepentingan memanusi akan
manusia.Dimana memanusiakan manusia di sini berarti mempunyai tujuan
untuk mencapai aktualisasi diri, pemahaman diri serta realisasi diri orang yang
belajar secara optimal.
b) Prinsip belajar Humanistik
a. Manusia mempunyai belajar alami
b. Belajar ignifikan terjadi apabila materi pelajaran dirasakan siswa
mempunyai relevansi dengan maksud tertentu
c. Belajar yang menyangkut perubahan didalam persepsi menganai dirinya
d. Tugas belajar yang mengancam diri ialah lebih mudah dirasakan bila
ancaman itu kecil.
e. Bila ancaman itu rendah terdapat pengalaman siswa dalam memperoleh
cara.
f. Belajar yang bermakna diperoleh jika siswa melakukannya
g. Belajar lancar jika siswa dilibatkan dalam proses belajar
h. Belajar yang melibatkan siswa seutuhnya dapat member hasil yang
mendalam.
i. Kepercayaan  pada diri, ditumbuhkan dengan membiasakan untuk merawat
diri.
j. Belajar social adalah belajar mengenai proses belajar

Falsafah dan Teori Keperawatan 9 Holistic Care


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengobatan Holistic adalah, Pengobatan dengan menggunakan konsepMenyeluruh,
yaitu keterpaduan antara Jiwa dan raga, dengan method alamiahyang ilmiah, serta
ilahiah, yang mana tubuh manusia merupakan keterpaduansystem yang sangat
kompleks, dan saling berinteraksi satu sama lainnya dengansangat kompak dan otomati
terganggunya satu fungsi/ elemen / unsure tubuhmanusia dapat mempengaruhi fungsi
yang lainnya. Keterkaitan antara jiwa danraga tidak terpisahkan, sebagaimana dikenal
bahwa : Didalam raga yang sehatterdapat jiwa yang sehat, dan juga sebaliknya jiwa
yang sehat dapat membentukraga yang sehat Dan Pembentukan Jiwa yang sehat adalah
dengan berserah dirisecara penuh dan ikhlas kepada Sang Pencipta dan Penguasa Jagat
Raya, yangmemiliki segala sesuatu, dan penentu segala sesuatu, Allah SWT.

Falsafah dan Teori Keperawatan 10 Holistic Care


DAFTAR PUSTAKA

http://baimunyil.blogspot.com/2014/12/makalah-holistik-care.html
https://www.slideshare.net/CahyaZTC64/holistic-care
https://www.researchgate.net/journal/2548-1843_Jurnal_Kesehatan_Holistic
Jurnal Keperawatan Rufaidah Sumatera Utara, Volume 2 Nomor 1, Mei 2006
https://www.academia.edu/9108806/Makalah_holistic_care
https://docplayer.info/58160031-Makalah-holistic-care-bab-1-pendahuluan.html

Falsafah dan Teori Keperawatan 11 Holistic Care

Anda mungkin juga menyukai