Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH


NYERI AKUT DAN DEFISIT NUTRISI PADA PASIEN KOLIK ABDOMEN
DI RSU ‘AISYIYAH PONOROGO

DISUSUN OLEH :
Aini Nursajidah
2010201138
S1 KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA
TAHUN 2022/2023
A. Definisi
1. Nyeri Akut
Nyeri akut adalah pengalam sensorik atau emosional yang berkaitan
dengan kerusakan jaringan aktual atau fungsional, dengan onset mendadak atau
lambat dan berintensitas ringan hingg aberat yang berlangsung kurang dari 3
bulan.
2. Defisit nutrisi
Defisit nutrisi adalah asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi
kebutuhan metabolisme dalam tubuh.
B. Penyebab
a) Nyeri Akut
1. Agen pencedera fisiologis (mis. Inflamasi, iskemia, noplasma)
2. Agen pencedera kimiawi (mis. Terbakar, bahan kimia iritan)
3. Agen pencedera fisik (mis. Abses, amputasi, terbakar, terpotong, mengangkatberat,
prosedur operasi, trauma, latihan fisik berlebihan)
b) Defisit nutrisi
1. Ketidakmampuan menelan makanan
2. Ketidakmampuan mencerna makanan
3. Ketidakmampuan mengabsorbsi nutrien
4. Peningkatan kebutuhan metabolisme
5. Faktor ekonomi
6. Faktor psikologis
C. Tanda dan Gejala
a) Nyeri Akut
1. Mayor
a) Mengeluh nyeri
b) Tampak meringis
c) Bersikap protektif
d) Gelisah
e) Frekuensi nadi meningkat
f) Sulit tidur
2. Minor
a) Tekanan darah meningkat
b) Pola napas berubah
c) Nafsu makan berubah
d) Proses berpikir terganggu
e) Menarim diri
f) Berfokus pada diri sendiri
g) Diaforesis
b) Defisit nutrisi
1. Mayor
a) Berat badan menurun minimal 10%dibawah rentang ideal
2. Minor
a) Cepat merasa kenyang setelah makan
b) Kram/nyeri abdomen
c) Nafsu makan menurun
d) Bising usus hiperaktif
e) Otot pengunyah lemah
f) Otot menelan lemah
g) Membran mukosa pucat
h) Sariawan
i) Serum albumin turun
j) Rambut rontok berlebih
k) Diare
D. Cara pemeriksaan
1) Nyeri Akut
a) Metode penilaian intensitas nyeri :
1. Verbal Rating Scale (VRSs)
Metoda ini menggunakan suatu word list untuk mendiskripsikan
nyeri yang dirasakan.
2. Numerical Rating Scale (NRSs)
Metoda ini menggunakan angka-angka untuk menggambarkan
range dari intensitas nyeri. Umumnya pasien akan menggambarkan
intensitas nyeri yang dirasakan dari angka 0-10.
3. Visual Analogue Scale (VASs)
Metoda ini menggunakan garis sepanjang 10 cm yang
menggambarkan keadaan tidak nyeri sampai nyeri yang sangat hebat.
4. McGill Pain Questionnaire (MPQ)
Metoda ini menggunakan check list untuk mendiskripsikan gejala-
gejal nyeri yang dirasakan.
5. The Faces Pain Scale
Metoda ini dengan cara melihat mimik wajah pasien dan biasanya
untuk menilai intensitas nyeri pada anak-anak.
b) Pemeriksaan Diagnostik :
1. Anamnesis
Anamnesis untuk mengatahui kualitas nyeri yang diderita meliputi
awitan, lama, dan variasi yang ditimbulkan untuk mengetahui penyebab
nyeri, lokasi dari nyeri dan intensitas nyeri.
2. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik diperlukan untuk menguraikan patofisiologi nyeri.
Pemeriksaannya terdiri dari Pemeriksaan vital sign, Pemeriksaan Glasgow
come scale, dan Pemeriksaan khusus neurologi.
3. Pemeriksaan psikologis
Test yang biasanya digunakan untuk menilai psikologis pasien berupa
the Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI).
4. Pemeriksaan penunjang
Dilakukan bertujuan untuk mengatahui penyebab dari nyeri.
Pemeriksaan yang dilakukan seperti pemeriksaan laboratorium dan
imaging seperti foto polos, CT scan, MRI atau bone scan.
2) Defisit Nutrisi
a) Anthropometric Measurement (A)
b) Biochemical Data (B)
i. Tes laboratorium
ii. Tes lain : untuk menentukan status nutrisi termasuk ukuran imunitas,
seperti penundaan sensitivitas kutaneus, dan ukuran metabolisme
protein, seperti studi 24 jam nitrogen urea urine dan keseimbangan
nitrogen.
c) Clinical sign
d) Dietary history
E. Penatalaksanaan Medis dan Keperawatan
a) Nyeri Akut
1. Penanganan Non Farmakologi:
a. Masagge (pijat daerah nyeri dengan lembut dan tanpa penekanan yang
keras)
b. Kompres panas atau dingin
c. Immobilisasi (pembatasan gerak terutamapada daerah yang nyeri)
d. Posisi tidur yang nyaman dengan meletakkan bantal pada tempat yang
nyaman
e. Distraksi dan relaksasi
f. Akupuntur
g. Aroma therapy
2. Penanganan Farmakologi:
Harus dikonsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan pemilihan terapi
yang tepat dan meminimalkan efek sampingnya.
b) Defisit Nutrisi
1. Asupan protein normal harus dibatasi sampai 1-1,5 g/kgBB ideal, sedangkan
diet rendah protein 0.6–0.8 g/kg/hari dan diet sangat rendah protein 0.3–0.4
g/kg/hari. Rasio BUN/Kreatinin menunjukan 10:1 menandakan asupan protein
yang cukup.
2. Natrium bikarbonat 20-30 mmol/d atau Natrium sitrat lebih baik apabila
dikombinasikan dengan loop diuretik. Obat alternatif yang bisa diberikan
adalah Eritropoitin jika ada anemi dengan dosis 25-50 unit/kg BB 3x/minggu,
IV/SC, lalu dinaikkan setelah 8-12 minggu, Preparat kalsium diberikan 3x650
mg jika ada hipokalsemi dan hiperfosfatemi, Alupurinol diberikan jika ada
hiperurisemia dan terjadi arthritis gout
3. Dialisis
Referensi :
Rahayu. Sunarsih, Harnanto. Adi Mardi. (2016). Kebutuhan Dasar Manusia II.
Pusdik SDM Kesehatan. Jakarta Selatan
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia)
Wardani, Ni Putu (2014). “Manajemen Nyeri”. Denpasar: Universitas Udayana.

Anda mungkin juga menyukai