Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN DENGAN


GOUT ARTHRITIS

Kelompok 2
Mahudeh 1711011011
Ummi Haryanti 1711011002
Isti Qomah Ayu Ramadani 1711011023
Mohammad Zaihullah 1711011033
Sherly Silviani A.P 1711011041
Definisi
Gout adalah penyakit metabolic yang ditandai dengan penumpukan asam urat yang nyeri
pada tulang dan sendi, sangat sering ditemukan pada kaki bagian atas, pergelangan dan kaki bagian
tengah (Merkie, Carrie, 2005).
Artritis pirai (gout) merupakan suatu sindrom klinik sebagai deposit kristal asam urat di
daerah persendian yang menyebabkan terjadinya serangan inflamasi akut.
Klasifikasi
Berdasarkan Penyebab
• Gout Primer
• Gout Sekunder

Berdasarkan Manifestasi Klinis


• Stadium Akut
• Stadium Interkritikal
• Stadium Gout Arthritis Menahun
Etiologi

Faktor genetic

Penyebab sekunder

Penggunaan obat tertentu

Alkohol
Patofisiologi

Adanya gangguan metabolisme purin dalam


tubuh, intake bahan makanan yang Kristal asam urat
mengandung asam urat tinggi dan sistem menumpuk dalam
eksresi asam urat yang tidak adekuat tubuh

Akumulasi asam urat Iritasi lokal dan


yang berlebihan dalam respon inflamasi
plasma darah
(hiperurisemia)
W
O
C
W
O
C
Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis gout akut berupa :
1. Nyeri hebat
2. Bengkak dan berlangsung cepat pada sendi yang terserang
3. Sakit kepala
4. Demam

Manifestasi klinis gout kronik berupa :


1. Serangan akut
2. Hiperurisemia yang tidak diobati
3. Terdapat nyeri dan pegal
4. Pembengkakan sendi membentuk noduler yang disebut tofi (penumpukan monosodium asam urat dalam jaringan)
Komplikasi

• Nefropati urat
1

• Nefropati asam urat


2

3 • Nefrolitiasis
Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan serum asam urat
2. Eusinofil Sedimen Rate (ESR)
3. Urine specimen 24 jam
4. Analisis cairan aspirasi dari sendi
5. USG
Penatalaksanaan Medis
1. Medikasi 2. Perawatan
a. Kolkisin a. Pembatasan asupan purin
b. OAINS b. Anjurkan asupan kalori sesuai kebutuhan
c. Anjurkan asupan tinggi karbohidrat
c. Kortikosteroid
kompleks
d. Analgesik
d. Anjurkan asupan rendah protein, rendah
lemak
e. Anjurkan pasien untuk banyak minum
f. Hindari penggunaan alkohol
Pengkajian
1. Anamnesis : Identitas
2. Riwayat penyakit sekarang : Pengumpulan data dilakukan sejak munculnya keluhan
dan secara umum mencakup awal gejala dan bagaimana gejala tersebut
berkembang. Penting ditanyakan berapa lama pemakaian obat analgesic,
allopurinol
3. Riwayat penyakit dahulu : Kemungkinan penyebab yang mendukung terjadinya gout
( misalnya penyakit gagal ginjal kronis, leukemia, hiperparatiroidisme). Kaji adanya
pemakaian alkohol yang berlebihan, penggunaan obat diuretic.
4. Riwayat penyakit keluarga : Kaji adanya keluarga dari generasi terdahulu yang
mempunyai keluhan yang sama dengan klien karena klien gout dipenagruhi oleh
faktor genetic. Ada produksi/sekresi asam urat yang berlebihan dan tidak diketahui
penyebabnya.
5. Riwayat psikososial : Adanya kecemasan yang berbeda dan berhubungan erat
dengan adanya sensanyi nyeri, hambatan mobilitas fisik akibat respon nyeri, dan
ketidaktahuan akan program pengobatan dan prognosis penyakit dan peningkatan
asam urat pada sirkulasi. Adanya perubahan peran dalam keluarga akibat adanya
nyeri dan hambatan mobilitas fisik memberikan respon terhadap konsep diri yang
maladaptif
Pemeriksaan Fisik
1. B1 (Breathing)
a. Inspeksi: bila tidak melibatkan system pernafasan, biasanya ditemukan
kesimetrisan rongga dada, klien tidak sesak nafas, tidak ada penggunaan otot
bantu pernafasan.
b. Palpasi : Taktil fremitus seimbang kanan dan kiri.
c. Perkusi : Suara resonan pada seluruh lapang paru.
d. Auskultasi : Suara nafas hilang/ melemah pada sisi yang sakit, biasanya
didapatkan suara ronki atau mengi.
2. B2 (Blood)
Pengisian kapiler kurang dari 1 detik, sering ditemukan keringat dingin dan pusing
karena nyeri. Suara S1 dan S2 tunggal.
3. B3 (Brain)
a. Kepala dan wajah : Ada sinosis
b. Mata : Sklera biasanya tidak ikterik, konjungtiva anemis pada kasus efusi pleura
hemoragi kronis
c. Leher : Biasanya JVP dalam batas normal
4. B4 (Bladder)
Produksi urine biasanya dalam batas normal dan tidak ada keluhan pada system perkemihan,
kecuali penyakit gout sudah mengalami komplikasi ke ginjal berupa pielonefritis, batu asam
urat, dan gagal ginjal kronik yang akan menimbulkan perubahan fungsi pada system ini
5. B5 (Bowel)
Klien biasanya mual, mengalami nyeri lambung. Dan tidak nafsu makan, terutama klien yang
memakan obat alnagesik dan antihiperurisemia
6. B6 ( Bone )
a. Look : Keluhan utama nyeri sendi
b. Feel : Ada nyeri tekan pada sendi kaki yang membengkak.
c. Move : Hambatan gerak sendi biasanya semqkin bertambah berat, osteoporosis ringan
dan punch out
Diagnosis
1. Gangguan perfusi jaringan b.d penekanan pada jaringan sendi
2. Insomnia b.d nyeri
3. Nyeri akut b.d peradangan sendi, penimbunan kristal pada membrane synovia,
tulang rawan articular, erosi tulang rawan, proliferia shofia dan pembentukan panus
4. Hambatan mobilitas fisik b.d penurunan rentang gerak, kelemahan otot pada
rentang gerakan, dan kekuatan sendi kaki sekunder akibat erosi tulang rawan dan
pembentukan panus
5. Gangguan citra tubuh b.d perubahan bentuk kaki terbentuknya tofus
Intervensi
Tujuan dan
Diagnosis Intervensi Rasional
Kriteria Hasil
Gangguan perfusi Tujuan : perfusi 1. Catat factor-faktor yang 1. Istirahat dapat menurunkan metabolisme
jaringan b/d jaringan pasien mempercepat dan tanda-tanda setempat dan mengurangi pergerakan pada
penekanan pada dapat teratasi nyeri non verbal sendi yang sakit
jaringan sendi dalam waktu 4X24 2. Cegah agar tidak terjadi iritasi 2. Bila terjadi iritasi maka akan nyeri. Bila terjadi
jam pada tofi, misal menghindari akibat tofi yang pecah maka rawtlah secara
penggunaan sepatu yang streril dan juga perawatan drain yang
Kriteria Hasil: sempit, terantuk benda yang dipasang pada luka
1. Klien dapat keras 3. Bantalan yang lembut/empuk akan
mengatasi 3. Berikan posisi yang nyaman memberikan pemeliharaan kesejajaran tubuh
nyeri pada klien, sendi yang nyeri yang tepat dan menempatkan nyaman pada
2. Klien tampak (kaki) diistirahatkan dengan sendi yang sakit
rileks diberi bantalan 4. Pemberian kompres dapat memberikan efek
4. Berikan kompres hangat vasodilatasi yang dapat menghambat impuls
5. Kaji tingkat inflamasi atau rasa impuls nyeri
sakit pada sendi 5. Mengetahui resolusi proses inflamasi
Tujuan dan
Diagnosis Intervensi Rasional
Kriteria Hasil
Insomnia Tujuan: 1. Peningkatan koping: 1. Mengurangi tekanan pada
b/d nyeri Insomnia pasien membantu pasien untuk diri pasien
dapat teratasi beradaptasi dengan 2. Kenyamanan membuat
salam watu 2x24 presepsi stressor pasien relaksasi dan
jam perubahan atau ancaman membuat pasien santai
yang menganggu 3. Agar pasien mampu
Kriteria Hasil: pemenuhuan tuntutan dan membangun pola tidur yang
1. Jumlah jam peran hidup sesuai
tidur 2. Manajemen lingkungan 4. Memberikan informasi
(sedikitnya 5 kenyamanan: memanipulasi kepada pasien dan keluarga
jam per 24 jam lingkungan sekitar pasien 5. Mengetahui perkembangan
untuk orang untuk meningkatkan pola tidur pasien
dewasa kenyamanan yang optimal
2. Pola, kualitas 3. Peningkatan tidur;
dan rutinitas memfasilitasi siklus terjaga
tidur yang teratur
3. Perasaan segar 4. Jelaskan pentingnya tidur
setelah tidur. yang adekuat
5. Monitor/catat kebutuhan
tidur pasien setiap hari
Tujuan dan Kriteria
Diagnosis Intervensi Rasional
Hasil
Nyeri akut b.d Tujuan : Nyeri klien 1. Catat karakteristik 1. Membantu dalam
peradangan sendi, dapat teratasi dalam nyeri, lokasi, menentukan kebutuhan
penimbunan kristal waktu 3x24 jam lamanya, dan manajemen nyeri dan
pada membrane penyebaran efektivitas program
synovia, tulang Kriteria Hasil : 2. Ajarkan relaksasi: 2. Untuk meringankan nyeri
rawan articular, 1. Nyeri berkurang teknik terkait klien dengan membuat
erosi tulang rawan, atau hilang ketegangan otot otot dan sendi menjadi
proliferia shofia 2. Ekspresi wajah rangka yang dapat lebih rilkes
dan pembentukan relaks, tak ada mengurangi intensitas 3. Membantu meringankan
panus rintihan nyeri. nyeri dengan teknik
3. Ajarkan metode pengalihan
distraksi selama nyeri 4. Membantu dalam
akut efektivitas program
4. Bantu klien dalam 5. Obat anti gout bekerja
mengidentifikasi dengan menghambat
factor pencetus reabsorbsi asam urat di
5. Kolaborasi dalam tubulus ginjal (benemid)
pemberian obat anti melawan fagositosis
gout leukosit yang
menghambat deposit urat
lanjut (allopurinol).
Tujuan dan Kriteria
Diagnosis Intervensi Rasional
Hasil
Hambatan mobilitas Tujuan: 1. Kaji mobilitas yang ada 1. Mengetahui tingkat
fisik b.d penurunan Aktivitas pasien dan observasi adanya kemampuan klien
rentang gerak, dapat teratasi peningkatan kerusakan. dalam melakukan
kelemahan otot secara normal Kaji secara teratur aktifitas
pada rentang dalam waktu 3x24 fungsi motorik 2. Gerakan aktif memberi
gerakan, dan jam. 2. Ajarkan klien masa , tonus dan
kekuatan sendi kaki melakukan latihan gerak kekuatan otot, serta
sekunder akibat Kriteria Hasil : aktif pada ekstremitas memperbaiki fungsi
erosi tulang rawan 1. Pasien dapat yang tidak sakit jantung dan
dan pembentukan beraktivitas 3. Bantu klien melakukan pernafasan
panus secara normal. latihan ROM dan 3. Untuk
2. Pasien tampak perawatan diri sesuai mempertahankan
rileks toleransi fleksibilitasi sendi
4. Pantau kemajuan dan sesuai kemampuan
perkembangan , 4. Untuk mendeteksi
kemampuan klien dalam perkembangan klien
melakukan aktifitas 5. Kemampuan mobilisasi
5. Kolaborasi dengan ahli ekstremitas dapat di
fisioterapi untuk latihan tingkatkan dengan
fisik klien latihan fisik dari tim
fisioterapi
Tujuan dan Kriteria
Diagnosis Intervensi Rasional
Hasil
Gangguan citra Tujuan : 1. Bina hubungan saling 1. Dasar mengembangkan
tubuh b.d Citra diri klien meningkat percaya antara klien tindakan keperawatan
perubahan bentuk dalam waktu 2x24 jam dengan perawat sehingga memudahkan
kaki terbentuknya 2. Berikan kesempatan proses penyembuhan
tofus Kriteria Hasil: pengungkapan perasaan 2. Klien membutuhkan
1. Mampu menyatakan 3. Bantu klien yang cemas pengalaman untuk dipahami
penerimaan diri mengembangkan dan didengarkan
terhadap situasi kemempuan untuk 3. Menetralkan kecemasan
2. Klien mampu menilai diri dan yang tidak perlu terjadi dan
mengatakan atau menganalisa memulihkan realitas situasi,
mengkomunikasikan masalahnya ketakutan merusak adaptasi
dengan orang 4. Dukung upaya klien klien
terdekat tentang untuk memperbaiki citra 4. Membantu meningkatkan
situasi dan diri penerimaan diri dan
perubahan yang 5. Dorong klien agar sosialisasi
terjadi bersosialsisai dengan 5. Membantu meningkatkan
orang lain penerimaan diri dan
sosialisasi

Anda mungkin juga menyukai