A. Pengkajian
1. Identitas
Didalam identitas meliputi nama, umur, jenis kelamin, alamat, pendidikan, no.
Registerasi, status perkawinan, agama, pekerjaan, tinggi badan, berat badan, tanggal
MRS.
2. Keluhan Utama
Pada pasien ulkus pepikum biasanya mengeluh mual dan kembung, mengatakan sering
muntah dan nyeri pada ulu hati.
Apakah pasien seorang perokok berat, apakah pasien pecandu alkohol, apakah
sebelumnya pasien pernah menderita ulkus peptikum.
Pada umumnya penyakit pada pasien ulkus peptikum adalah muntah, nyeri, pirosis,
konstipasi, pendarahan.
Apakah dalam kesehatan keluarga ada yang pernah menderita ulkus peptikum atau sakit
yang lainnya.
6. Riwayat Psikososial
Psiko sosial sangat berpengaruh sekali terhadap psikologis pasien, dengan timbul gejala-
gejala yang dalami, apakah pasien dapat menerima pada apa yang dideritanya.
7. Aktivitas/istirahat
Gejala dan tanda yang mungkin ditemui kelemahan, kelelahan, takikardia, takipnea.
8. Eliminasi
Gejala dan tanda meliputi riwayat perdarahan, perubahan pola defekasi, perubahan
karakteristik feses, nyeri tekan abdomen, distensi, bising otot meningkat, karakteristik
feses (terdapat darah, berbusa, bau busuk), konstipasi (perubahan diet dan penggunaan
antasida).
9. Makanan/cairan
Gejala dan tanda meliputi anoreksia, mual, muntah (warna kopi gelap atau merah), nyeri
ulu hati, sendawa, intoleransi terhadap makanan, berat badan menurun.
10. Nyeri/keamanan :
Gejala dan tanda meliputi nyeri yang sangat, seperti rasa terbakar, nyeri hilang setelah
makan, nyeri epigastrik kirike mid epigastrik dapat menjalar kepunggung.
A. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang dapat dijumpai pada klien dengan ulkus peptikum,
diantaranya:
1. Nyeri akut berhubungan dengan iritasi pada mukosa lambung ditandai dengan pasien
mengeluh nyeri.
3. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan tirah baring di tandai dengan pasien mengeluh
lemah.
Diagnosa Keperawatan I
2) Tujuan :
3) Kriteria Hasil:
4) Intervensi:
a. Kaji tanda dan gejala dehidrasi hypovolemik, riwayat muntah, kehausan dan turgor
kulit Hipotensi, takikardia, demam dapat menunjukkan respon terhadap dan atau efek
dari kehilangan cairan
b. Observasi adanya tanda-tanda syok, tekanan darah menurun, nadi cepat dan lemah
Agar segera dilakukan tindakan/ penanganan jika terjadi syok
c. Berikan cairan peroral pada klien sesuai kebutuhan Cairan peroral akan membantu
memenuhi kebutuhan cairan
d. Anjurkan kepada orang tua klien untuk mempertahankan asupan cairan secara dekuat.
Asupan cairan secara adekuat sangat diperlukan untuk menambah volume cairan
tubuh
e. Kolaborasi pemberian cairan intravena Pemberian intravena sangat penting bagi klien
untuk memenuhi kebutuhan cairan yang hilang
Diagnosa Keperawatan II
1) Diagnosa Keperawatan : Nyeri akut berhubungan dengan iritasi pada mukosa lambung
ditandai dengan pasien mengeluh nyeri.
2) Tujuan:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 30 menit nyeri hilang, berkurang atau
terkontrol.
3) Kriteria:
4) Intervensi:
a. Kaji tingkat nyeri, lokasi, sifat dan lamanya nyeri Sebagai indikator dalam melakukan
intervensi selanjutnya dan untuk mengetahui sejauh mana nyeri dipersepsikan.
b. Berikan posisi yang nyaman sesuai keinginan klien. Posisi yang nyaman akan
membuat klien lebih rileks sehingga merelaksasikan otot-otot.
c. Ajarkan tehnik nafas dalam. Tehnik nafas dalam dapat merelaksasi otot-otot sehingga
mengurangi nyeri
d. Ajarkan kepada orang tua untuk menggunakan tehnik relaksasi misalnya visualisasi,
aktivitas hiburan yang tepat. Meningkatkan relaksasi dan pengalihan perhatian.