Anda di halaman 1dari 7

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN DEMENSIA

Tn.A umur 85th di bawa oleh keluarganya ke psikogeriatrik ia dirawat karena adanya
gangguan kognitif, gejala yang muncul mudah lupa akan peristiwa yang baru saja terjadi,
keluarga mengatakan tidak mampu mengenali orang, tempat dan waktu. Tn A sudah
menduda selama beberapa tahun dan memiliki 2 orang anak perempuan yang masing-
masing sudah mempunyai keluarga tetapi anaknya masih mengunjungi Tn A selama di
rawat di psikogeriatrik 1 minggu 1 kali .

Hasil pemeriksaan di dapatkan TD:130/90 mmHg, S : 37 oC, N : 80x/menit, RR :


22x/menit

A. PENGKAJIAN
1. BIODATA
Nama : Tn A
Umur : 85 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Pendidikan : SD
Agama : islam
Suku bangsa : indonesia
Status perkawinan : duda
Alamat : kuranji
Tanggal MRS :5 Oktober 2021
Orang terdekat yang dapat dihubungi
Nama : Ny S
Hubungan dengan usila : Anak
Alamat : kuranji
2. RIWAYAT KELUARGA
ISTRI
Nama : ny D
Umur : 80
Pekerjaan : ibu rumah tangga
Alamat : ds. Ngudi, Peterongan, Jombang
Status kesehatan : meninggal
Penyebab kematian : Hipertensi
3. RIWAYAT LINGKUNGAN
Tipe tempat tinggal : rumah sendiri
Jumlah penghuni rumah : 4 orang
Kondisi rumah : Bersih
4. STATUS KESEHATAN
Status kesehatan yang lalu : tidak ada

Keluhan utama : Pasien mengatakan mudah lupa akan peristiwa


yang baru saja terjadi.

Penyakit yang diderita : tidak ada


5. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Baik
Tingkat kesadaran : Compos mentis
TTV :
TD : 130/90 mmHg
N : 88x/menit
S : 37x/menit
RR : 22x/menit
Kepala
- Inspeksi : tidak ada benjolan,
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Rambut
- Inspeksi :beruban, bersih
- Palpasi :rambut kasar
Mata
- Inspeksi : simetris, konjungtiva merah muda , sklera tidak ikterus,
penglihatan pandangan kabur.
Hidung
- Inspeksi : simetris, tidak ada sekret .
- Palpasi :tidak ada nyeri tekan
Mulut
- Inspeksi : simetris ,mukosa bibir lembab, tidak ada stomatitis.

Leher

- Inspeksi :simetris
- Palpasi :tidak ada pembesaran kelenjar tiroid,tidak ada bendungan vena
jugularis
Dada
- Inspeksi : simetris
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan ,tidak ada tarikan intercostae
- Perkusi : sonor
- Auskultasi : tidak ada suara tambahan ( wheezing, ronchi )
Abdomen
- Inspeksi :simetris
- Palpasi : tidak ada pembesaran hepar , tidak ada nyeri tekan
- Perkusi : timpani
- Auskultasi : bising usus normal

Genetalia dan anus

- Inspeksi : bersih, tidak ada lesi, tidak ada hemoroid, tidak ada benjolan
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan

Ekstremitas

- Inspeksi : simetris, tidak odem


- Palpasi : tidak ada nyeri tekan

6. Psikososial

a. Genogram

keterangan :
: perempuan

: laki-laki
: garis keturunan
: tinggal serumah
: klien
: meninggal

b. Konsep diri
– Gambaran diri, tressor yang menyebabkan berubahnya
gambaran diri karena proses patologik penyakit.
– Identitas, bervariasi sesuai dengan tingkat perkembangan
individu.
– Peran, transisi peran dapat dari sehat ke sakit, tidak sesuaian antara
satu peran dengan peran yang lain dan peran yang ragu deman
individu tidak tahu dengan jelas perannya, serta peran berlebihan
sementara tidak mempunyai kemampuan dan sumber yang cukup.
– Ideal diri, keinginan yang tidak sesuai dengan kenyataan dan
kemampuan yang ada.
– Harga diri, ketidakmampuan dalam mencapai tujuan sehingga klien
merasa harga dirinya rendah karena kegagalannya.

c. Hubungan sosial
Berbagai faktor di masyarakat yang membuat seseorang disingkirkan atau
kesepian, yang selanjutnya tidak dapat diatasi sehingga timbul akibat berat
seperti delusi dan halusinasi.
Konsep diri dibentuk oleh pola hubungan sosial khususnya dengan orang
yang penting dalam kehidupan individu. Jika hubungan ini tidak
sehat maka individu dalam kekosongan internal. Perkembangan
hubungan sosial yang tidak menyebabkan kegagalan individu untuk
belajar mempertahankan komunikasi dengan orang lain, akibatnya
klien cenderung memisahkan diri dari orang lain dan hanya
terlibat dengan pikirannya sendiri yang tidak memerlukan kontrol orang
lain. Keadaan ini menimbulkan kesepian, isolasi sosial, hubungan
dangkal dan tergantung.

d. Spiritual
Keyakinan klien terhadap agama dan keyakinannya masih kuat. tetapi
tidak atau kurang mampu dalam melaksanakan ibadahnya sesuai dengan
agama dan kepercayaannya.

2. Status mental
1. Penampilan klien tidak rapi dan tidak mampu untuk merawat
dirinya sendiri.
2. Pembicaraan keras, cepat dan inkoheren.
3. Aktivitas motorik, Perubahan motorik dapat di
manifestasikan adanya peningkatan kegiatan motorik, gelisah,
impulsif, manerisme, otomatis, steriotipi.
3. Alam perasaan
Klien nampak ketakutan dan putus asa.
4. Emosi.
Interaksi selama wawancara
Sikap klien terhadap pemeriksa kurang kooperatif, kontak mata
kurang.
5. Persepsi
Persepsi melibatkan proses berpikir dan pemahaman emosional
terhadap suatu obyek. Perubahan persepsi dapat terjadi pada satu
atau kebiuh panca indera yaitu penglihatan, pendengaran,
perabaan, penciuman dan pengecapan. Perubahan persepsi dapat
ringan, sedang dan berat atau berkepanjangan. Perubahan persepsi
yang paling sering ditemukan adalah halusinasi.
6. Proses berpikir
Klien yang terganggu pikirannya sukar berperilaku baiki,
tindakannya cenderung berdasarkan penilaian pribadi klien
terhadap realitas yang tidak sesuai dengan penilaian yang umum
diterima.
Penilaian realitas secara pribadi oleh klien merupakan penilaian
subyektif yang dikaitkan dengan orang, benda atau kejadian yang tidak
logis.(Pemikiran autistik). Klien tidak menelaah ulang kebenaran
realitas. Pemikiran autistik dasar perubahan proses pikir yang dapat
dimanifestasikan dengan pemikian primitf, hilangnya asosiasi,
pemikiran magis, delusi (waham), perubahan linguistik
(memperlihatkan gangguan pola pikir abstrak sehingga tampak klien
regresi dan pola pikir yang sempit.

7. Tingkat kesadaran
Kesadran yang menurun, bingung. Disorientasi waktu, tempat dan
orang.
8. Memori
Gangguan daya ingat yang baru saja terjadi ) kejadian pada
beberapa jam atau hari yang lampau) dan yang sudah lama
berselang terjadi (kejadian beberapa tahun yang lalu).
9. Tingkat konsentrasi
Klien tidak mampu berkonsentrasi
10. Kemampuan penilaian

MMSE (Mini Mental Status Exam)

NO ASPEK NILAI NILAI CRITERIA


KOGNITIF MAKS KLIEN
1 ORIENTASI 5 0 Menyebutkan dengan
benar:
- Tahun
- Musim
- Tanggal
- Hari
- Bulan
2 ORIENTASI 5 2 Dimana kita sekarang?
- Negara Indonesia
- Provinsi….
- Kota………
- Panti werda…
- Wisma ……
3 REGISTRASI 3 3 Sebutkan 3 objek (oleh
pemeriksa) 1 detik untuk
mengatakan masing-
masing objek, kemudian
tanyakan kepada klien
ketiga objek tadi (untuk
disebutkan)
- Objek baju
- Objek celana
- Objek topi
4 PERHATIAN 5 1 Mintaklien untuk memulai
DAN dari angka 100 kemudian
KALKULASI dikurangi 7 sampai 5 kali
- 93
- 86
- 79
- 72
- 65
Interpretasi nilai:
>23 : aspek kognitif dari fungsi mental baik
18-22 : kerusakan aspek fungsi mental ringan
<17 : terdapat kerusakan aspek fungsi mental berat

skor yang diperoleh 6 point, jadi interpretasi nilainya adalah terdapat kerusakan fungsi
mental berat

Anda mungkin juga menyukai