Anda di halaman 1dari 22

Presentasi

Kasus

Gangguan
Depresi

Presentan: dr. Fyani Ramadanthy

Pembimbing: dr. Hj. Sylviasari Risgiantini


Identitas Pasien

Nama Ny. SU
Usia 32 tahun
Alamat Cikarang
Agama Islam
Pekerjaan IRT
DPJP dr. Hendrik Sirait, Sp.KJ
Tanggal Masuk 20 September 2019
Tanggal Keluar -
Riwayat Psikiatri

Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang dengan keluhan utama merasa lelah sejak kurang lebih 1
bulan SMRS. Lelah dirasakan sepanjang hari walaupun pasien sedang tidak
mengerjakan apapun. Keluhan disertai dengan punurunan nafsu makan dan
tidur yang tidak nyenyak. Pasien juga cenderung merasa sedih dan tidak
semangat dalam menjalani aktifitas dan pekerjaannya sehari-hari.
Penurunan konsentrasi, merasa tidak berguna, merasa masa depannya
suram dan ide bunuh diri disangkal oleh pasien.
Riwayat Psikiatri

Pasien mengaku keluhan ini muncul saat pasien diberhentikan


dari pekerjaannya sebagai karyawan swasta 1,5 bulan SMRS.
Pasien sudah mencari-cari pekerjaan lain namun belum
membuahkan hasil.
Saat ini pasien mengaku masih dapat melakukan kegiatan
sehari-hari, namun cenderung mudah lelah.
Riwayat Psikiatri

Gangguan Psikiatrik
Pasien tidak memiliki riwayat gangguan jiwa sebelumnya.
 
Gangguan Medik
Pasien memiliki riwayat penyakit HT + dan berobat secara teratur dengan
minum amlodipine 1x5 mg.
 
Gangguan Zat Psikoaktif
Pasien tidak merokok, tidak minum alkohol, dan tidak menggunakan narkoba.
Riwayat Psikiatri

Riwayat Kehidupan Pribadi


a. Riwayat Perkembangan Prenatal dan Perinatal
Pasien merupakan anak pertama dari 3 bersaudara. Pasien lahir normal dan langsung menangis. Tidak ada
riwayat gangguan saat kehamilan maupun penyulit saat kelahiran. Kelainan bawaan tidak ada.

b. Riwayat Perkembangan Masa Kanak-kanak Awal (0 – 3 tahun)


Pasien tumbuh sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan anak seusianya. Pasien sejak kecil sudah
diajari untuk lebih bertanggung jawab karena pasien merupakan anak pertama. Pasien tidak memiliki banyak
teman saat kecil namun lebih sering bermain dengan 2 saudaranya.

c. Riwayat Kanak-kanak Pertengahan ( 3 – 11 tahun)


Pasien merupakan pribadi yang pendiam. Pasien menilai dirinya cukup pintar selama berada di Sekolah
Dasar dan tidak merasa kesulitan dalam mengikuti pelajaran.
Riwayat Psikiatri

d. Riwayat Masa Pubertas dan Remaja


Hubungan sosial
Sikap pasien terhadap ibu, ayah, dan tetangga cukup baik, namun pasien tidak
terlalu banyak berinteraksi dengan tetangga.
Riwayat pendidikan
Pendidikan terakhir pasien adalah SMA, dan tidak melanjutkan ke jenjang yang
lebih tinggi karena alasan biaya
Perkembangan motorik
Fisik pasien normal dan pasien dapat menjalankan fungsi sehari-hari (makan,
minum, mandi, buang air besar dan kecil) tanpa ada kesulitan.
Riwayat Psikiatri

Perkembangan emosi dan fisik

Pasien cenderung diam ketika marah dan lebih banyak memendam sendiri masalah tanpa menceritakannya ke orang
lain.
Riwayat psikoseksual
Pasien tidak mempunyai riwayat gangguan psikososeksual. Pasien mulai menyukai lawan jenis pada umur 15 tahun.
e. Riwayat Masa Dewasa
Riwayat pekerjaan
Pasien saat ini bekerja sebagai ibu rumah tangga, namun sebelum itu pasien sempat bekerja di salah satu perusahaan
swasta. Pasien diberhentikan dari pekerjaannya karena perusahaan yang bersangkutan merugi.
Riwayat pernikahan

Pasien sudah menikah sejak tahun 2012. Saat itu usia suami pasien 27 tahun, usia pasien 25 tahun.
Riwayat Psikiatri

Riwayat keagamaan
Pasien cukup taat beribadah dan rutin mengaji setiap hari.
Pasien tidak mengikuti organisasi keagamaan apapun di
lingkungannya. Pasien tidak mengikuti pengajian atau
komunitas lainnya.
Riwayat Psikiatri

Riwayat Keluarga
Pasien saat ini sudah menikah dan memiliki 2 anak. Anak pertama yang berusia 6
tahun dan anak kedua berusia 2 tahun. Pasien tinggal berempat dalam satu rumah
dengan suami dan 2 anak. Suami pasien bekerja sebagai karyawan swasta. Hubungan
pasien dengan suami baik walaupun pasien mengatakan karakter suaminya cenderung
keras. Suami mengetahui keadaan pasien dan mengetahui pasien akan datang ke Poli
Jiwa. Suami juga mengetahui bahwa pasien baru diberhentikan dari pekerjaannya. Tahun
ini anak pertama pasien akan mulai bersekolah.
Hubungan pasien dengan orang tua kandung maupun mertua cukup baik. Tidak ada
riwayat gangguan kejiwaan atau riwayat keluhan yang sama pada keluarga pasien.
Hubungan pasien dengan adik-adiknya cukup baik walaupun jarang bertemu atau kumpul
keluarga bersama.
Status Psikiatrikus

DESKRIPSI UMUM
Penampilan
Pasien seorang perempuan usia 32 tahun, dengan tinggi kira-kira 158 cm dan
perkiraan berat badan 50 Kg. Pasien berkulit kuning langsat, berpakaian bersih dan
rapih. Menggunakan kerudung dan memakai sepatu. Cara berjalan pasien tegak.

Perilaku dan aktivitas psikomotor


Pasien tampak sedih dan lemas. Perhatian pasien baik, konsentrasi pasien baik.
Setiap diberi pertanyaan pasien langsung menjawab, namun cenderung banyak
diam apabila tidak ditanya.
Status Psikiatrikus

Pembicaraan (speech)
– Cara berbicara : spontan
– Volume berbicara : sedang
– Kecepatan berbicara : sedang
– Gangguan berbicara : tidak ada afasia, tidak ada disartria, tidak ada ekolakia.

Alam Perasaan
– Mood : anhedonia
– Afek : depresif
– Kesesuaian : sesuai
Status Psikiatrikus

Gangguan Persepsi 2. Kontinuitas


– Halusinasi – Blocking :Tidak ada
– Auditorik : Tidak ada – Assosiasi longgar : Tidak ada
– Visual : Tidak ada – Inkoherensia : Tidak ada
– Taktil : Tidak ada – Word salad : Tidak ada
– Gustatorik : Tidak ada – Neologisme : Tidak ada
– Ilusi : Tidak ada – Flight of Idea : Tidak ada
– Sirkumstansial : Tidak ada
Pikiran
– Bentuk : Realitstik
– Proses Pikir
1. Produktivitas : Cukup
Status Psikiatrikus

Gangguan isi pikir


1. Waham – Waham kendali :
– Bizarre : Tidak Ada – Thought of insertion : Tidak
Ada
– Curiga : Tidak Ada
– Thought of broadcasting :
– Kejar : Tidak ada
Tidak ada
– Referensi : Tidak ada
– Thought of withdrawal : Tidak
– Kebesaran : Tidak Ada ada
– Thought of control : Tidak Ada
– Delution of influence : Tidak Ada
Status Psikiatrikus

2. Obsesi : Tidak ada 4. Preokupasi pikiran : Tidak ada


3. Kompulsi : Tidak ada 5. Ide bunuh diri : Tidak Ada
Status Psikiatrikus

Sensorium dan Kognitif – Daya ingat : Baik


– Kesadaran : Compos mentis – Daya ingat jangka panjang (pasien
dapat menyebutkan tempat
– Orientasi : Baik tinggal saat kecil)
– Waktu (pasien mengetahui jam – Daya ingat jangka pendek (pasien
dan keadaan pagi itu) dapat mengingat saat ke rumah
– Tempat (pasien tahu sedang sakit dengan kendaraan apa)
berada di RSUD Kabupaten – Daya ingat segera (pasien dapat
Bekasi) mengingat urutan “apel, meja,
– Orang (pasien tahu dengan siapa gunting” dan nama dokter yang
ia berbicara saat ini) diajak berbicara)
– Konsentrasi : konsentrasi cukup
baik
Status Psikiatrikus

– Daya Nilai – Daya nilai terhadap test : Baik


– Daya nilai sosial : Baik Jika pasien menemukan dompet lengkap
dengan identitas pemilik dan sejumlah
Menurut pasien mencuri adalah uang tergeletak dijalan, ia akan
perbuatan tidak baik. mengembalikan dompet beserta uang
tersebut ke alamat yang dituju atau ke
kantor Polisi
– Tilikan : Tilikan derajat 4 ( saat ini
pasien menyadari bahwa ada sesuatu
yang salah pada dirinya, dan merasa
dirinya butuh bantuan. Namun
pasien cenderung bingung mengapa
ia merasakan hal seperti ini)
Ikhtisar Penemuan Bermakna

1. RTA : tidak terganggu


2. Mood : anhedonia
3. Afek : depresif, sesuai
4. Gangguan persepsi : tidak ada
5. Gangguan bentuk pikir : realistik
6. Gangguan proses piker : tidak ada
7. Gangguan isi piker : tidak ada
8. Tilikan : Tilikan derajat 4
9. Faktor stressor : Masalah dengan pekerjaan
Pasien diberhentikan dari pekerjaannya dan kebutuhan sedang banyak (salah satunya anak
pertama pasien akan masuk sekolah dasar)
Formulasi Diagnostik

AKSIS I : F30-F39; Gangguan suasana perasaan ; F32.0 Episode Depresif Ringan


AKSIS II : Belum ada diagnosis
AKSIS III : Hipertensi
AKSIS IV : Masalah dengan pekerjaan
AKSIS V :
GAF SCALE 0-61
Prognosis

– Quo ad vitam : ad bonam


– Quo ad functionam : dubia ad bonam
– Quo ad sanationam : dubia ad bonam
Tatalaksana

Psikofarmaka
Elizac 1x20 mg tablet
Clobazam 1x1 tablet
Renaquil (Lorazepam) 0-0-1

Psikoterapi
Psikoterapi suportif
– Mengedukasi pasien agar rutin minum obat dan kontrol
– Mengedukasi pasien untuk lebih banyak bercerita kepada orang yang ia percayai
(contoh: suami atau orang tua)
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai