Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN KASUS

Gangguan Skizoafektif Tipe Manik (F25.0)

Disusun oleh:

Puteri Paramesyawara Devi Tanarto (112021083)

Pembimbing:

dr. Linda Kartikasari, Sp.KJ

KEPANITERAAN KLINIS BAGIAN ILMU KESEHATAN JIWA


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA
RS PANTI WILASA DR CIPTO
PERIODE 7 FEBRUARI 2022 – 12 MARET 2022

FORMAT STATUS PSIKIATRI


PEMERIKSAAN RIWAYAT PSIKIATRI
A. IDENTITAS
Nama : Tn. M
Tanggal lahir : 10 Desember 1960
Umur : 61 tahun 2 bulan
Jenis kelamin : Laki-laki
Suku : Jawa
Agama : Katolik
Nama Keluarga : Tidak diketahui
Alamat : Jangli Krajan II, Karangayar Gunung, Candisari, Semarang
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Wiraswasta
Perkawinan : Menikah
Masuk kontrol Poli Jiwa : Sabtu/26 Februari 2022 Waktu 09.00 WIB
Anamnesis: Autoanamnesis
B. KELUHAN UTAMA
Kontrol penyakit sebelumnya
C. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien Tn. M usia 61 tahun tinggal di Jangli Krajan II, Karangayar Gunung,
Candisari, Semarang, pekerjaan sebagai wiraswasta, pasien sudah menikah. Pasien
mengatakan waktu awal ke rumah sakit periksa ke dokter karena memiliki keluhan
sulit tidur. Pasien mengatakan sampai sekarang masih melihat bayangan seperti
hewan dan bayangan seperti fatamorgana di sekitar rumah sejak lama. Namun, pasien
mengaku tidak mendengarkan suara bisikan. Pasien mengaku sering merasakan
kegirangan dan tiba-tiba merasakan sedih apabila mengingat peristiwa yang sedih
dalam waktu setengah jam lalu perasaan pasien kembali seperti biasa. Pasien
mengaku penyakitnya muncul karena usia tua. Pasien mengatakan rumah pasien dekat
dengan kuburan.
D. Riwayat Penyakit Dahulu
1. Riwayat penyakit/gangguan psikiatri:
Pasien mengaku sejak dari lama melihat bayangan seperti hewan dan bayangan
seperti fatamorgana di sekitar rumahnya.
2. Riwayat medis umum:
2
- Hipertensi : Tidak ada
- Diabetes melitus : Tidak ada
- Trauma kepala : Tidak ada
- Kejang : Tidak ada
- Asma : Tidak ada
3. Riwayat penggunaan alkohol, NAPZA dan zat lainnya: Tidak ada
4. Riwayat pengobatan sebelumnya: Chlorpromazine 12, 5 mg Kapsul 1x1
Trihexipenidil 0,5 mg

E. Riwayat Premorbid dan Pribadi


1. Riwayat Prenatal dan Perinatal
Tidak diketahui
2. Riwayat Perkembangan Kepribadian
a. Masa Kanak Awal (0-3 tahun)
Tidak diketaahui
b. Masa Kanak Pertengahan (3-11 tahun)
Tidak diketahui
c. Masa Kanak Akhir (Pubertas dan Remaja)
Pasien mengaku saat kecil kehidupan seperti anak biasanya.
3. Masa Dewasa
a. Riwayat Pendidikan
Pasien bersekolah sampai kuliah dan lulus dengan gelar S1 Akuntansi.
b. Riwayat Pekerjaan
Pasien bekerja sebagai wiraswasta.
c. Riwayat Pernikahan
Pasien sudah menikah dan tempat tinggal istri sekarang jauh berada diluar
kota.
d. Kehidupan Keagamaan
Pasien beragama katolik dan rajin pergi beribadah ke gereja setiap hari
minggu.
e. Riwayat Kehidupan Sosial
Pasien kini tinggal bersama keluarganya.
f. Riwayat Pelanggaran Hukum
Tidak ada

3
g. Riwayat Psikoseksual
Tidak ada
h. Riwayat Keluarga
Pasien dan anaknya memiliki tempat tinggal yang jauh.
PEMERIKSAAN STATUS MENTAL
A. Deskripsi Umum
1. Penampilan : cara berpakaian rapi, sikap sopan, tampak sehat dan tenang.
2. Perilaku dan Aktivitas : Sikap (Pasien kooperatif) dan perilaku (pasien
normoaktif)
3. Sikap terhadap pemeriksa : Pasien kooperatif dan terdapat kontak mata.
B. Keadaan Afektif
Mood : euthym
Afek : sesuai dengan mood
Keserasian afek : Serasi
C. Pembicaraan
 Kuantitas : Pasien menjawab spontan, intonasi dan artikulasi cukup,
volume cukup.
 Kualitas : Normal
D. Gangguan Persepsi
1. Halusinasi : Halusinasi visual (melihat bayangan hewan dan bayangan
fatamorgana di sekitar rumah).
2. Ilusi : Tidak ditemukan
3. Depersonalisasi : Tidak ditemukan
4. Derealisasi : Tidak ditemukan
E. Proses Berpikir
1. Bentuk pikiran : Rasional
2. Isi pikiran
 Preokupasi : Tidak ada
 Waham : Tidak ada
 Obsesi : Tidak ada
 Kompulsi : Tidak ada
 Fobia : Tidak ada

4
3. Arus Pikir : Tidak ada gangguan arus pikir
F. Sensorium dan Kognisi
 Orientasi
a. Waktu : Pasien mengetahui waktu menunjukkan jam 10 pagi.
b. Tempat : Pasien menyadari berada di rumah sakit.
c. Orang : Pasien mengetahui dokter dan perawat di sekitar.
d. Situasi : Pasien menyebutkan bahwa keadaan di sekitar ruang
tunggu ramai.
 Daya Ingat
a. Jangka panjang : Pasien dulu kuliah mengambil gelar S1 di jurusan
akuntansi.
b. Jangka pendek : Pasien naik motor sendiri dari rumah ke rumah sakit.
c. Segera : Pasien mengatakan setelah lakukan wawancara pasien.
akan mengambil obat dan pulang ke rumah.
 Konsentrasi dan perhatian : Baik
 Kemampuan membaca dan menulis : Tidak dilakukan
 Kemampuan visuospasial : Tidak dilakukan
 Kemampuan menolong diri sendiri : Tidak dilakukan
G. Pengendalian Impuls : Tidak dilakukan
H. Daya Nilai :
 Uji daya nilai : Tidak dilakukan
 Daya nilai sosial : Tidak dilakukan
I. Tilikan : Tilikan 3

PEMERIKSAAN FISIK
A. Status Internus
 Keadaan Umum : Baik
 Kesadaran : Compos Mentis
 Tanda-Tanda Vital
- Tekanan darah : Tidak dilakukan
- Frekuensi nadi : Tidak dilakukan
- Frekuensi nafas : Tidak dilakukan
- Suhu : Tidak dilakukan

5
- Bentuk tubuh : Normal
 Sistem kardiovaskular : Tidak dilakukan
 Sistem respiratorius : Tidak dilakukan
 Sistem gastro-intestinal : Tidak dilakukan
 Sistem Musculo-sceletal : Tidak dilakukan
 Sistem urogenital : Tidak dilakukan
B. Status Neurologis
 Saraf kranial (I-XII) : Tidak dilakukan
 Gejala rangsang meningeal : Tidak dilakukan
 Mata : Tidak dilakukan
 Pupil : Tidak dilakukan
 Ofthalmoloscopy : Tidak dilakukan
 Motorik : Tidak dilakukan
 Sensibilitas : Tidak dilakukan
 Sistem saraf vegetative : Tidak dilakukan
 Fungsi luhur : Baik
 Gangguan khusus : Tidak ada

PEMERIKSAAN PENUNJANG
FORMULASI DIAGNOSIS
Seorang laki-laki berusia 61 tahun, alamat Jangli Krajan II, Karangayar Gunung, Candisari,
Semarang, beragama katolik, bekerja sebagai wiraswasta, pendidikan terakhir S1, datang ke
Poli Jiwa Rumah Sakit Panti Wilasa Dr. Cipto pada hari sabtu tanggaal 26 Februari 2022
pukul 09.00 WIB.
AXIS I
 Berdasarkan anamnesis pasien memiliki kesulitan tidur.
 Pada saat pemeriksaan ditemukan pasien memiliki gejala psikotik seperti halusinasi
visual (melihat bayangan hewan dan fatamorgana di sekitar rumahnya).
 Berdasarkan pemeriksaan status mental, tampak seorang laki-laki, wajah sesuai usia,
penampilan rapi, memakai baju, postur tubuh, gaya berjalan dan duduk normal.
Kontak mata ada, dapat dipertahankan, kesadaran psikiatri jernih, kesadaran
sensorium compos mentis, tingkah laku normoaktif, sikap kooperatif, mood euthym,
afek sesuai dengan mood, pembicaraan (kuantitas: pasien menjawab spontan, intonasi

6
dan artikulasi cukup, volume cukup), (kualitas: normal). Pasien memiliki halusinasi
visual (melihat bayangan hewan dan bayangan fatamorgana di sekitar rumah) dan
tidak memiliki waham. Bentuk pikir rasional dan tidak ada gangguan arus pikir.
Pemeriksaan orientasi dan daya ingat dilakukan dengan hasil yang baik. Konsentrasi
dan perhatian baik dan pasien dapat mengikuti proses wawancara. Tilikan pasien 3.
AXIS II
 Tidak ada diagnosis
AXIS III
 Tidak ada diagnosis
AXIS IV
 Tidak ada
AXIS V
 GAF Fase saat ini : 61
EVALUASI MULTIAKSIAL
 Aksis I : WD : Gangguan Skizoafektif Tipe Manik (F25.0)
DD : Gangguan Skizoafektif Tipe Campuran (F25.2)
 Aksis II : Tidak ada diagnosis
 Aksis III : Tidak ada diagnosis
 Aksis IV : Tidak ada
 Aksis V : GAF saat ini 61
PENATALAKSANAAN
Farmakoterapi :
1. Antipsikotik: Chlorpromazine 12, 5 mg Kapsul 1x1
Trihexipenidil 0,5 mg

Edukasi
Pemberian edukasi bertujuan untuk memberikan dukungan bagi pasien dalam menjalani
terapi dan mengurangi timbulnya kekambuhan.
 Diberikan penjelasan kepada pasien bahwa penyakit yang diderita pasien memerlukan
konsumsi obat yang teratur dan mendapat dukungan dari keluarga serta orang-orang
terdekat. Obat diperlukan untuk mengatasi halusinasi visual dan kesulitan tidur yang
dialami pasien.

7
PROGNOSIS
 Quo ad vitam : Dubia ad bonam
Tidak ada tanda gangguan mental organik, tidak ada perilaku yang membahayakan
diri sendiri maupun orang lain.
 Quo ad funtionam : Dubia ad bonam
Pasien dapat membaik jika pasien patuh melakukan terapi pengobatan baik
psikoterapi maupun psikofarmaka dan dianjurkan selalu kontrol ke dokter tentang
perkembangan gejalanya.
 Quo ad sanationam: Dubia ad bonam
Selama pasien patuh minum obat dan kontrol rutin maka pasien akan sembuh.

Anda mungkin juga menyukai