LAPORAN KASUS
DISUSUN OLEH :
Nila Sari N111210
Dea Alifiah N11121044
PEMBIMBING:
dr. Merry Tjandra, Sp. KJ
Umur : 57 Tahun
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
I. RIWAYAT PENYAKIT
A. Keluhan Utama
Bicara
B. Riwayat Gangguan Sekarang
Autoanamnesis
Seorang laki-laki berusia 57 tahun masuk ke RSUD Madani Palu
diantar oleh keluarganya dengan keluhan Gelisah. Pasien mengatakan
bahwa dirinya pernah mati suri dan setelah itu pasien merasa bahwa
dirinya merupakan titipan tuhan yang diberikan kepercayaan menjaga
bumi dan memiliki ilmu. Pasien mengatakan tidak pernah mendengar
bisikan. Pasien merasa terganggun dan mudah marah apabila diganggu
oleh oranglain, contohnya pasien sering marah apabila ada anak-anak yang
mengganggunya sehingga dia marah dan melemparkan sesuatu kepada
anak tersebut. pasien mengatakan berjalan tanpa tujuan dengan alasan dia
merupakan penolong mahluk hidup. Pasien sadar bahwa dirinya dibawa ke
RSUD Madani dengan alasan agar tidak kekacauan dilingkungan
rumahnya. Pasien mengatakan sudah 3 kali dirawat dirumah sakit, dengan
keluhan yang sama.
Alloanamnesis
Berdasarkan informasi dari keluarga pasien, pasien dibawah
kerumah sakit karena sering jalan –jalan tanpa tujuan membawa karung
dan mengambil barang orang lain, pasien juga sering mengamuk dengan
melempar barang. Keluarga pasien mengatakan pasien seperti sekarang
sejak ±20 tahun yang lalu setelah pulang dari sumatera. Menurut keluarga
pasien hubungan dengan keluarganya baik baik saja.
a) Hendaya / disfungsi :
Hendaya sosial (+)
Hendaya pekerjaan (+)
Hendaya dalam penggunaan waktu senggang (+)
b) Faktor stressor psikososial :
Tidak ditemukan faktor stresor
H. Tilikan (Insight)
Derajat 4 (pasien sadar bahwa dirinya sakit namun tidak mengetahui apa
penyebabnya)
Status Lokalis
GCS : E4V5M6
Status Neurologis
Meningeal Sign : (-)
Refleks Patologis : (-/-)
Hasil Pemeriksaan nervus cranial : Tidak dilakukan pemeriksaan
Pemeriksaan sistem motorik : Normal
Kordinasi gait keseimbangan : Normal
Gerakan-gerakan abnormal : (-)
IV. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA
- Pasien mengatakan bahwa dirinya pernah mati suri dan setelah itu
pasien merasa bahwa dirinya merupakan titipan tuhan yang diberikan
kepercayaan menjaga bumi dan memiliki ilmu.
- Pasien mengatakan berjalan tanpa tujuan dengan alasan dia merupakan
penolong mahluk hidup
- Pasien memiliki riwayat merokok sampai sekarang.
- Mood Eutimia dengan afek Luas, Terdapat gangguan isi pikiran berupa
waham.
I. DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
AXIS I :
Aksis I :
Berdasarkan autoanamnesis dan alloanamnesis didapatkan
adanya gejala klinik yang bermakna, yaitu: gelisah, sering
bicara sendiri, tertawa sendiri, melempar barang, suka jalan-
jalan kesana kemari. Keadaan ini menyebabkan penderitaan
(distress) dan hendaya melakukan aktivitas, pekerjaan, dan
waktu senggang, sehingga pasien mengalami Gangguan
Jiwa.
Pada pasien terdapat hendaya berat dalam menilai realita yaitu
halusinasi auditorik dan visual sehingga pasien di diagnosis
Gangguan Jiwa Psikotik.
Pada riwayat penyakit sebelumnya dan pemeriksaan status
internus dan neurologis ditemukan adanya kelainan yang
mengindikasi gangguan medis umum yang menimbulkan
gangguan fungsi otak serta dapat mengakibatkan gangguan
jiwa yang diderita pasien ini berupa penggunaan alkohol dan
mengkonsumsi sabu-sabu, sehingga pasien saat ini di diagnosis
sebagai Gangguan Jiwa Psikotik Organik.
Berdasarkan deskripsi kasus diatas dapat disimpulkan bahwa
pasien mengalami gangguan akibat pengaruh dari penggunaan
alkohol yang mempengaruhi kondisi dan perilakunya, serta
terdapat gejala psikotik seperti gelisah, susah tidur, sering
bicara sendiri, tertawa sendiri, mebanting gelas, menari-nari
seperti Gerakan ular, membuka celana didepan keluarga.
gejala-gejala tersebut timbul setelah mengonsumsi NAPZA
(metamfetamin (sabu-sabu) , bir, captikus, merokok) Maka
berdasarkan PPDGJ-III didiagnosis Gangguan Mental dan
Perilaku akibat penggunaan zat Multipel dan penggunaan
zat Psikoaktif lainnya (F19).
I. Berdasarkan kriteria diagnosis PPDGJ-III pasien memiliki
kriteria diagnosis gangguan mental dan perilaku akibat
penggunaan zat. Selain itu pasien memenuhi kriteria
diagnostik adanya gejala psikotik berupa halusinasi auditorik
visual, gaduh, gelisah. Sehingga pasien di diagnosis sebagai
Gangguan Mental dan Perilaku akibat penggunaan zat
Multipel dan penggunaan zat Psikoaktif lainnya dengan
Gangguan Psikotik Campuran (F19.56)
AXIS II
Ciri kepribadian tidak khas
AXIS III
Tidak ada.
AXIS IV
V. PROGNOSIS
Dubia Ad Bonam
VI. FOLLOW UP
Memantau keadaan umum pasien dan perkembangan pasien serta menilai
efektifitas pengobatan yang diberikan dan kemungkinan munculnya efek
samping obat yang diberikan.