I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. K
Usia : 42 tahun
Agama : Islam
Suku : Bugis
Pekerjaan : IRT
LAPORAN PSIKIATRIK
1
II. RIWAYAT PSIKIATRI
1. Keluhan Utama
Sulit Tidur
RSUD Syekh Yusuf dengan keluhan sulit tidur sejak 5 bulan yang lalu.
mencoba untuk tidur lagi pasien juga tidak dapat memulai untuk tidur
kembali. Hal ini dialami saat malam hari. Ketika pasien bangun pagi
atau setelah tidur, pasien merasa kurang nyaman atau tidak puas
keluhan nyeri ulu hati dan sakit kepala. Tidak ada riwayat tekanan
2
b) Hendaya/Fungsi
c) Faktor Psikososial
psikis sebelumnya :
3
Riwayat Masa Kanak-kanak Awal- Pertengahan
Usia 1- 3 tahun
Lupa
Lupa
Lupa
Pasien dikenal dengan anak yang baik dan penurut. Pasien sering
SMP.
bersaudara (♂,♀,♀,♀,♂,♂,♀,♀)
4
3. Pasien sudah menikah 1 kali. Hubungan dengan suami
bahwa pasien sulit tidur namun tidak tau apa yang pasien pikirkan.
A. Deskripsi Umum
Penampilan :
tidak terlalu pendek, tidak kurus dan tidak gemuk. Pasien tampak
rapi dan bersih, memakai baju terusan warna hitam dan jilbab
cokelat.
Kesadaran :
5
Perilaku dan aktivitas psikomotor :
menurun/depresi.
emosi pasien.
2. Orientasi
6
Tempat : Pasien dapat mengorientasikan tempat
dengan baik.
3. Daya ingat
pasien.
mandiri.
7
D. Gangguan Presepsi :
1. Halusinasi :
E. Pikiran
ide atau gagasan, dan tidak ada waham atau keyakinan palsu.
F. Pengendalian Impuls :
adanya impulsive.
8
G. Daya nilai dan Tilikan
1. Status Internus
c. Tanda vital
- Nadi : 84x/menit
- Suhu : 36.4°C
- Pernapasan : 20x/menit
Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterus, jantung, paru dan abdomen
dalam batas normal, ekstremitas atas dan bawah tidak ada kelainan.
9
2. Status Neurologi
RSUD Syekh Yusuf dengan keluhan sulit tidur sejak 5 bulan yang lalu.
terbangun. Sewaktu ingin mencoba untuk tidur lagi pasien juga tidak
dapat memulai untuk tidur kembali. Hal ini dialami saat malam hari.
Ketika pasien bangun pagi atau setelah tidur, pasien merasa kurang
nyaman atau tidak puas dengan tidurnya. Selain itu pasien juga merasa
pada dada.
keluhan nyeri ulu hati dan sakit kepala. Tidak ada riwayat tekanan
10
tidak memiliki masalah dengan keluarga ataupun tetangganya. Pasien
Dandanan pada wajah pasien terlihat wajar tidak ada sesuatu yang
tidak kurus dan tidak gemuk. Pasien tampak rapid dan bersih, memakai
baju terusan warna hitam dan jilbab panjang berwarna hitam. Pasien
senggang. Mood baik, afek baik, dan empati normal, masih bisa diraba
Aksis I:
sulit memulai tidur dan ketika tidur suka terbangun dan kaget, dan
ketika pagi pasien merasa kurang nyaman atau tidak puas dengan
11
Berdasarkan pemeriksaan status mental didapatkan pasien
Dandanan pada wajah pasien terlihat wajar tidak ada sesuatu yang
tidak kurus dan tidak gemuk. Pasien tampak rapid dan bersih, memakai
baju terusan warna hitam dan jilbab panjang berwarna hitam. Pasien
sosial, pekerjaan dan waktu senggang. Mood baik, afek baik, dan
empati, masih bisa diraba rasakan. Orientasi terhadap waktu, orang dan
tempat baik. Daya ingat jangka panjang, sedang, pendek, dan segera
bakat kreatif baik. Gangguan presepsi tidak ada. Gangguan isi pikir
tidak ada. Pengendalian impuls pasien baik. Daya nilai dan tilikan
12
Berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan status mental pasien,
13
Axis II
Axis III
Axis IV
Axis V
GAF scale 90-81 : Gejala minimal, berfungsi baik, cukup puas, tidak lebih
Psikofarmakoterapi :
- R/ clobazam 10 mg 1x1
- R/ fluoxetine 20 mg 1x1
Psikoterapi supportif :
14
VIII. PROGNOSIS :
Faktor pendukung :
terapi
Faktor penghambat:
- Pasien dating sendiri dan tidak ada keluarga yang menemani sehingga
15
XI. PEMBAHASAN
Ansietas dapat terjadi pada semua umur dengan stresor yang berbeda-beda.1
terjadi dengan penyebab tidak jelas dan dihubungkan dengan perasaan tidak
subyektif dengan obyek tidak jelas dan terlihat dalam hubungan interpersonal
(Asmadi, 2008).2
pengalaman baru atau yang belum pernah dilakukan, serta dalam menemukan
identitas diri dan arti hidup. Kecemasan adalah reaksi yang dapat dialami
siapapun. Namun cemas yang berlebihan, apalagi yang sudah menjadi gangguan
Rodman adalah4:
Sebab utama dari timbulnya rasa cemas kembali pada masa kanak-kanak,
16
yang sama dan juga menimbulkan ketidaknyamanan, seperti pengalaman
memberikan inspirasi.
c. Persetujuan
Sistem Saraf Pusat (SSP) akibat adanya rangsangan berupa pengalaman masa lalu
dan faktor genetik. Rangsang tersebut kemudian akan dipersepsikan oleh panca
indra, diteruskan, dan direspon oleh cortex cerebri menuju ke system limbik ke
kelenjar adrenal yang akan memacu sistem saraf otonom melalui mediator yang
17
serotonin, 5 HT-1A. Sistem limbik terletak di diensefalon yang merupakan
adalah6:
C. Kecemasan dan kekhawatiran adalah disertai oleh tiga (atau lebih) dari
enam gejala berikut ini (dengan sekurangnya beberapa gejala lebih banyak
- Iritabilitas
- Ketegangan otot
- Gangguan tidur (sulit tidur atau tetap tidur, atau tidur yang gelisah
18
penambahan berat badan, menderita keluhan fisik berganda, atau
yang bermakna secara klinis atau gangguan pada fungsi social, pekerjaan,
F. Gangguan adalah bukan karena efek fisiologis langsung dari suatu zat
pervasif.
sediaan dengan waktu paruh menengah dan dosis terbagi dapat mencegah
19
6 minggu, dilanjutkan dengan masa taperingoff selama 1-2 minggu.
lambat. Golongan yang memiliki masa kerja yang lebih pendek seperti
fungsi hati, tetapi memiliki risiko yang besar terhadap munculnya gejala
putus obat.8,10
Dyck, et al., 2007), somatisasi (Allen, Woolfok, Escobar, Gara, & Hamer,
20
kecemasan menyeluruh (Anderson, 2004), bahkan untuk remaja dengan
gangguan diabetes dan depresi (Rosello & Chavey, 2006). Juga terapi
karena dari berbagai temuan yang ada terbukti adanya komponen kognitif
yang kuat dalam fobia sosial. Umumnya, individu yang menderita fobia
daripada orang lain (Beidel, Turner, & Dancu; Hartman; Rapee, dalam
relaksasi, dan exposure. Hal ini sesuai dengan apa yang disampaikan oleh
Antony dan Swinson (2000) yang menyatakan bahwa strategi utama dalam
lebih sehat dan positif. Selanjutnya dihadapkan langsung ada situasi yang
ketrampilan-ketrampilan sosial.6
21
gangguan cemas menyeluruh sukar untuk ditentukan. Namun demikian,
perlu diingat bahwa banyak segi yang harus dipertimbangkan. Hal ini
kurang percaya diri, dan mempunyai sifat tergantung pada orang lain.
22
menyesuaikan diri dengan lingkungan dan lain sebagainya. Semakin
ringan, maka prognosis akan lebih baik karena penderita akan lebih
dicintai, rumah tangga yang kacau, kemunduran finansial yang besar akan
memperjelek prognosisnya.6
23
DAFTAR PUSTAKA
4. Ifdil & Annisa F. 2016. Konsep Kecemasan Pada Lanjut Usia. Universitas
24
8. Elvira D. Sylvia, Hadisukanto.G .2013. Buku Ajar Psikiatri Edisi Kedua.
Jakarta: FKUI.
90-94.
http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-4-sistem-saraf-pusat/41-hipnosis-dan-
ansietas/412-ansietas/benzodiazepin.
25
LAMPIRAN
DM : Dokter Muda
P : Pasien
DM : Assalamualaikum
P : Walaikumsalam wr wb
DM : Saya Dokter Muda yang bertugas disini, nama saya Gina, Siapa
namata pak ?
P : Ny. K
DM : berapa umurta ?
P : 42 tahun dok
P : ini dok saya susah tidur, kalau saya tidur sering terbangun dok,
P : pokoknya saya nda bisa tidur dok, biar sudah saya coba, susah
P : iye dok.
26
DM : nda ada kah sesuatu yang kita pikirkan makanya susahki tidur ?
P : nda ada dok, cuma kadang terada berdebar jantungku sama nyeri
ulu hatiku. Terasa tertekan ki dadaku kurasa. Sudah ma dari poli penyakit
P : nda ada ji dok. Nda kutau juga, tapi nda ada ji kayaknya.
P : baru kali ini dok, itumi waktu 5 bulan yang lalu pas saya susah
tidur.
DM : oh iye pak
mki teralu banyak kita pikirakan di supaya tidak stres ki, supaya
enak juga tidur ta. Nanti dikasih obat juga untuk susah tidurnya.
P : Wa’alaikumsalam dok
27