Disusun Oleh:
Pembimbing:
FAKULTAS KEDOKTERAN
2018
LEMBAR PENGESAHAN
1
Yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa:
Makassar.
Pembimbing
KATA PENGANTAR
2
Bismillahirrahmanirahim
Segela puji bagi Allah SWT Sang Pemilik kehidupan yang Maha Pengasih
dan Penyayang atas segala limpahan Rahmat dan nikmatNya sehingga penulis
dapat menyelesaikan referat ini dengan lancar. Sholawat serta salam untuk
Rasulullah Muhammad SAW, sang pembawa cinta yang membimbing manusia
menuju surga serta mengajarkan kepada manusia untuk saling mengasihi.
Penulis sadar bahwa penulisan ini sangat jauh dari kata sempurna, maka
dari itu penulis berharap kepada para pembaca untuk memberi kritik dan saran
yang membangun demi perbaikan referat ini.
Demikian, semoga referat ini bisa bermanfaat untuk penulis dan para
pembaca, Insya Allah, Amin.
Penulis
3
DAFTAR ISI
4
BAB 1
PENDAHULUAN
dari luar yang mengandung oksigen (O2) ke dalam tubuh serta menghembuskan
udara yang banyak mengandung karbondioksida (CO2) sebagai sisa dari oksidasi
ke luar dari tubuh.1 Fungsi utama sistem respirasi adalah menjamin pertukaran O 2
dan CO2. Bila terjadi kegagalan pernapasan maka oksigen yang sampai ke jaringan
Terdapat 6 sistem kegawatan salah satunya adalah gagal nafas yang menempati
urutan pertama. Insiden di Amerika Serikat sekitar 360.000 kasus per tahun, 36%
Gagal nafas dapat diakibatkan oleh kelainan pada paru, jantung, dinding
hemoglobin dan disfungsi kapiler sistemik mempunyai peran penting pada gagal
nafas. Gagal nafas penyebab terpenting adalah ventilasi yang tidak adekuat
5
Gagal nafas ada dua macam yaitu gagal nafas akut dan gagal nafas kronik
adalah gagal nafas yang timbul pada pasien yang memiliki struktural dan
fungsional paru yang normal sebelum awitan penyakit muncul. Sedangkan gagal
nafas kronis adalah gagal nafas yang terjadi pada pasien dengan penyakit paru
gas-gas darah ini karena batas antara insufisiensi pernafasan kronik dan kegagalan
pernafasan tidak jelas dan tidak bisa berdasarkan observasi klinis saja. Sebaliknya,
harus diingat bahwa definisi berdasarkan gas-gas darah ini tidak bersifat absolut.
Makna dari angka-angka ini tergantung dari riwayat penyakit terdahulu. Orang
yang sebelumnya dalam keadaan sehat yang kemudian mengalami kelainan gas-
akan jatuh ke dalam keadaan koma, sedangkan penderita PPOM dapat melakukan
kegiatan fisik dalam batas tertentu seperti dalam keadaaan gas darah yang sama.2
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
(PaCO2) dan pH yang adekuat disebabkan oleh masalah ventilasi difusi atau
perfusi.2
dan fisiologis antara udara di alveolus dan darah di kapiler paru dapat
7
menyebabkan gagal nafas tipe hipoksemia. Contoh penyakitnya antara lain :
yaitu dinding dada, otot pernafasan, atau batang otak. Penyebabnya antara lain
atau kondisi yang mempengaruhi bentuk atau ukuran dinding dada seperti
kifoskloiosis.4
1. Hipoventilasi.
3. Gangguan difusi.
8
Dari keempat mekanisme di atas, kelainan extrapulmoner
arteri (PaO2) dan dapat digunakan untuk menunjukkan PO2 pada kapiler,
vena dan kapiler paru. Istilah tersebut juga dipakai untuk menekankan
hemoglobin.
anemia, syok septik atau keracunan karbon monoksida, dimana PaO2 dapat
9
arteri akan memiliki kandungan oksigen dan tekanan parsial oksigen
(PVO2) menentukan batas bawah PaO2. Bila semua darah vena yang
dengan gas di rongga alveolar, maka PO2 = PAO2. Maka PO2 alveolar
(PAO2) menentukan batas atas PO2 arteri. Semua nilai PO2 berada
10
menyebabkan pergeseran metabolisme ke arah anaerobik disertai
ringan.6
11
2. Gagal Nafas Tipe Hiperkapnia
12
secara bebas dan cepat ke dalam cairan serebrospinal, PH turun secara
Diagnosis gagal napas dimulai jika ada gejala klinik yang muncul.
Gejala klinis pada gagal napas terdiri dari tanda kompensasi pernapasan yaitu
13
a. Penurunan frekuensi pernafasan (Bradipneu) atau meningkat (Takipneu).
g. Pernafsan paradoksal.
i. Suara nafas menurun atau hilang atau didapatkan suara tambahan seperti
Hipoksemia Hiperkapnia
Ansietas
Takikardia Somnolen
Takipneu Letargi
Diaforesis Koma
Aritmia Sakit kepala
Perubahan Status Mental Edema papil
Bingung Asteriks
Sianosis Agitasi
Kejang Tremor
Asidosis Laktat Bicara kacau
diketahui antara lain Indikator gagal nafas adalah frekuensi pernafasan 16-
20x/mnt. Jika frekuensi pernafasan > 35 kali/ mnt maka akan menimbulkan
14
kelelahan otot pernafasan yang pada akhirnya mengantarkan pada gagal nafas,
pemeriksaan penunjang antara lain dengan pengukuran gas darah pada arteri,
PaO2 dan PaCO2. Selain itu dapat dilakukan pemeriksaan hitung darah lengkap
Gagal napas akut merupakan salah satu kegawat daruratan. Untuk itu,
penanganannya tidak bisa dilakukan pada area perawatan umum (general care
nafas tersebut.7
etiologinya, tetapi tujuan primer penanganan adalah sama pada semua pasien,
15
yaitu menangani sebab gagal nafas dan bersamaan dengan itu memastikan ada
napas, apabila masih belum menolong maka mulut dibuka dan mandibula
spesifik, maka diidentifikasi apakah ada obstruksi oleh benda asing, edema
b. Terapi oksigen
16
Konsentrasi : 40-60%
Mask + Rebreathing 6-8 L/menit
Konsetrasi : 60-80%
Alat AMBU BAG 10 L/menit
Oksigen Konsentrasi : 100%
Arus Tinggi Bag Mask + Jackson 10 L/menit
Rees Konsentrasi : 100%
c. Ventilasi Bantu
Pada keadaan darurat dan tidak ada fasilitas lengkap, bantuan napas
yaitu pasien bernapas spontan melalui mouth piece atau sungkup muka
d. Ventilasi Kendali
pelumpuh otot agar pasien tidak berontak dan parnapasan pasien dapat
e. Terapi farmakologi
- Bronkodilator.
17
Mempengaruhi langsung pada kontraksi otot polos bronkus.
inhalasi sehinga dosis yang lebih besar dan efek kerjanya lebih lama.
- Antikolinergik
- Teofilin
18
beta-adrenergik, dan aktifitas anti-inflamasi. Efek samping meliputi
- Kortikosteroid
f. Pengobatan Spesifik
saluran napas.
vital terutama otak dan jaringan karena tidak adekuatnya oksigenasi. Oleh
karena itu penanganan yang cepat dan tepat pada kegawatan nafas sangat
diperlukan. 5,9
gagal nafas, penyakit primer, berat dan lamanya gagal nafas, kecepatan
penanganan, serta komplikasi yang terjadi. Hasil akhir pada pasien gagal
19
penanganan yang cepat dan adekuat. Jika penyakit tersebut diterapi dengan
benar maka hasilnya akan baik. Jika gagal napas berkembang dengan perlahan
maka dapat timbul hipertensi pulmoner, hal ini akan lebih memperberat
BAB III
KESIMPULAN
20
menjadi gagal napas hipoksemia, dan gagal napas hiperkapnia. Gagal napas
hipoksemia ditandai dengan PaO2 < 60 mmHg dengan PaCO2 normal atau rendah.
Gagal napas hiperkapnia, ditandai dengan PaCO2 > 45 mmHg. Penyebab gagal
napas dapat diakibatkan oleh kelainan pada otak, susunan neuromuscular, dinding
dengan gagal nafas akut yang utama adalah membuat oksigenasi arteri adekuat,
DAFTAR PUSTAKA
2. Amin, Zulfikli, dan Johanes Purwato. Gagal Nafas Akut. Dalam : Aru W.
Sudoyo (ed.) .Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi V. Jakarta : Interna
Publishing. 2009.
21
3. Bagian Ilmu Kesehatan Anak. Gagal Nafas pada Anak. Dalam Pedoman
Diagnosis dan Terapi edisi 3. Bagian Ilmu Kedehatan Anak FK Unpad RSHS.
2005.
7. Kaynar, Ata Murat; Sharma, Sat. (2018). Respiratory Failure Treatment and
Management. Diakses pada tanggal 9 November 2018 dari
https://emedicine.medscape.com/article/167981-treatment.
8. Ulaynah, Ana. Terapi Oksigen. Dalam : Aru W. Sudoyo (ed.) .Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam. Edisi V. Jakarta : Interna Publishing. 2009.
10. Gwinnutt, C. 2011. Catatan Kuliah : Anestesi Klinis Edisi 3. Jakarta : EGC.
22