• S. aureus 25 – 35%
• S. pyogenes 5 – 15%
• Polimikroba 30 – 70%
Stadium Stadium Stadium 3
1(eksudat) 2(fibropurulenta) (organisasi)
• Peningkatan • Inflamasi +++ • Inflamasi <
permeabilitas • Cairan kental dan • Fibrotik +++
• Neftrofil +++ keruh • Cairan empiema <
• Glukosa (n) • PMN +++ • Lukolasi +
• pH (n) • Bakteri +++ • Kekakuan jaringan
• 24-72 jam • Debris ++ pleura
• Glukosa < • Terbentuk
• pH < fibrothorax
• 7-10 hari • pH<
Invasi basil piogenik ke
pleura
Fistel bronkus
Empiema
pleural
Timbul radang akut dan nesessitasis
pembentukan eksudat
serous
PUS
Meningkatkan kadar
protein Endapan fibrin akan
Timbulnan cairan
membentuk kantong yang
kental dan keruh
melokalisasi nanah
Empiema akut
Nyeri pleura, nyeri tajam yang memberat saat inspirasi dan ekspirasi.
Dispnea dimana lebih nyaman tidur miring pada sisi yang terkena
empiema, biasanya pada kasus yang masif.
Pada inspeksi, sisi yang sakit lebih cembung, tertinggal pada pernapasan.
Pada empiema yang kronis hemitoraks yang sakit mungkin sudah mengecil karena
terbentuknya schwarte
Thorax foto
Pada pasien empiema, aliran bebas cairan pleura terkumpul di bagian tertentu
dan cavum pleura dan mengaburkan / menumpulkan sudut kostofrenikus. Jumlah
cairan pleura yang menyebabkan penumpulan sudut kostofrenikus pada foto
toraks posisi lateral sekitar 75 ml. Pada foto toraks PA jumlah cairan yang
menyebabkan penumpulan sudut kostofrenikus sekitar 200 ml.
Bronkoskopi
Penggunaannya :
1. Efusi komplikasi dengan lokulasi untuk
pertimbangan terapi
2. efusi pleura atipikal sepanjang mediastinum
3. pleura yang menebal
4. loculations dalam celah septa atau
gelombang gas dalam rongga pleura.
CT Scan
MRI dan USG thorax
• Magnetic Resonance Imaging (MRI)
MRI mungkin berguna untuk mengevaluasi penebalan membran
pleura ketika pemberian kontras merupakan kontraindikasi pada
pasien dengan gangguan fungsi ginjal.
• Ultrasonography (USG)
USG merupakan pemeriksaan tambahan yang penting dalam
mendefinisikan :
1. karakteristik efusi pleura dan dapat pula untuk
2. mendeteksi efusi kecil.
3. viskositas cairan dan septa
4. efusi yang terlokulasi.
Diagnosis pasti
Didapatkan nanah atau pus yang berasal dari rongga pleura melalui aspirasi,
drainase dan proof pungsi
• Nessesitasis
• Syok
• Sepsis
Penutupan rongga
empiema
Dekortikasi Torakoplasti
Dilakukan pada abses
untuk mencegah efek
Pengosongan nanah toksisnya dan mencegah
sepsis
Torakoplasti
Dekortikasi
Jika empiema tidak mau sembuh
indikasi : karena adanya fistel bronkopleura
1. Drain tidak berjalan baik karena atau tidak mungkin dilakukan
banyak kantung-kantung dekortikasi
2. Letak empiema sukar dicapai Pada pembedahan ini, segmen dari
oleh drain tulang iga dipotong subperiosteal,
3. Empiema totalis yang mengalami dengan demikian dinding toraks
organisasi pada pleura visceralis. jatuh ke dalam rongga pleura
karena tekanan atmosfer
Dipengaruhi oleh umur serta penyakit yang melatarbelakanginya. Angka
kematian meningkat pada usia tua, penyakit asal yang berat dan pengobatan
yang terlambat.