Anda di halaman 1dari 56

Tutorial Obstruksi

Saluran Napas
Atas
Pembimbing dr. Hj. Fitriah Shebubakar, Sp.
THT
Disusun oleh :
Kepaniteraan Stase THT RS Islam Pondok
Kopi, Jakarta Timur

Hidun
g
Luar

Tulan
g
Persar
afan

Merupakan celah pada


dinding lateral hidung
Unit fungsional
yang
merupakan
tempat
ventilasi dan drainase dari
sinus-sinus yang letaknya
di anterior (sinus maksila,
etmoid
anterior
dan
frontal)
Unit
penting
yang
membentuknya
adalah
prosesus
unsinatus,
infundibulum
etmoid,
hiatus semilunaris, bula
etmoid, agger nasi, dan
resesus frontal

Rong
ga
Hidun
g
Sinus

Meatu
s
KOM

Vaskula
risasi

Frontal
sinus
sfenoid
sinus

Terdapat 4 buah dinding:


Ethmoid
sinus

Medial septum nasi

Maxila sinus

Lateral konka nasi


Frontal
Inferior
Os. Maksilaris +
sinus
Os. Palatum
Ethmoid
sinus

Superior Lamina
Kribriformis (anterior) + Os.
sfenoid
Nares sinus Sfenoid (posterior)
Maxila sinus

anterior

Anatomi
Faring
Faring

terletak

dibelakang
nasi,
laring.

cavum

mulut,

dan

Bentuknya

mirip corong dengan


bagian
lebar

atasnya

yg

terletak

dibawah cranium dan

Anatomi
Faring
Nasofaring meluas
dari
dasar
tengkorak sampai
batas
palatum
mole.
Orofaring
mulai
dari palatum mole
sampai
epiglotis,
sedangkan
dibawah
garis
batas ini adalah

Anatomi
Mukosa
Faring
Pada Nasofaring karena fungsinya untuk saluran
respirasi,

maka

mukosanya

bersilia,

sedang

epitelnya torak berlapis yang mengandung sel


goblet.
Pada Nasofaring juga terdapat Palut Lendir atau
Mucous Blancet yang melapisi nasofaring yang
terletak diatas silia dan bergerak sesuai dengan
arah silia kebelakang. Palut Lendir ini mengandung
enzim Lyzozyme yang berfungsi untuk menangkap

Anatomi
Otot Faring
Otot-otot faring tersusun dalam lapisan
melingkar
(sirkular)
dan
memanjang
(longitudinal)
Otot-otot sirkular terdiri dari
M. Konstriktor faring superior -> N. X
M. Konstriktor faring media -> N. X
M. Konstriktor faring inferior -> N. X

Otot-otot longitudial terdiri dari


M. Stilofaring -> N. IX
M. Palatofaring -> N. X

Anatomi
Otot Faring

m.Constrictor
pharyngis superior
m.Constrictor
pharyngis medius
m.Constrictor
pharyngis inferior

Anatomi
Otot Faring

m.stylopharyngeus

Raphe
medianum

m.Constrictor
pharyngis inf.

Anatomi
Vaskularisas
i Faring
Faring
mendapatkan
darah

dari

beberapa
sumber

dan

kadang-kadang
tidak
beraturan. Yang
terutama

a. Carotid external

Anatomi
Persarafan
Faring
Persarafan

motorik

dan sensorik daerah


faring

berasal

dari

pleksus faring yang


ekstensif

(dibentuk

oleh cabang faring


dari n.vagus, cabang
dari

n.glosofaring

dan

serabut

Anatomi
Laring
Laring merupakan
bagian yg
terbawah dari
saluran napas
bagian atas.
Bentuknya
menyerupai limas
segitiga

Anatomi
Tulang
Rawan
Laring
Kartilago krikoid
Kartilago aritenoid
Kartilago
kornikulata
Kartilago
kuneiformis
Kartilago tritisea
Kartilago thyroidea

Anatomi
Otot
Laring
Otot-otot ekstrinsik terletak : Otot-otot intrinsik :
Diatas tulang hioid (suprahioid)
Bagian lateral laring
m. digastrikus

m.krikoaritenoid lateral

m.geniohioid

m.tiroepiglotika

m.stilohioid dan
m.milohioid

m.vokalis

m.tiroaritenoid
Bagian
Di bawah tulang hioid (infrahioid):
m.ariepiglotika
dan
posterior
m.sternohioid
m.krikotiroid m.aritenoid
m.omohioid dan
transversum
m.tirohioid

Anatomi
Vaskularisas
i Laring
2 cabang :
1. a.laringis superior
merupakan cabang
dari

a.tiroid

superior
2. a.laringis inferior
merupakan
cabang.

dari

Anatomi
Persarafan
Laring
N.Laryngeus Superior

N. Laryngeus Inferior

Anatomi
Plica
Vocalis
Dengan adanya lipatan mukosa pada ligamentum
vokale

dan

ligamentum

ventrikulare,

maka

terbentuklah plika vokalis dan plika ventrikularis .


Rima glotis : Bidang antara plika vokalis kiri dan
kanan
Rima vestibuli : antara kedua plika ventrikularis.

Anatomi
Plica
Vocalis

Obstruksi
Saluran
Napas Atas

Definisi

Obstruksi saluran napas atas adalah sumbatan


pada saluran napas atas (laring) yang
disebabkan oleh adanya radang, benda asing,
trauma, tumor dan kelumpuhan nervus
rekuren bilateral sehingga ventilasi pada
saluran pernapasan terganggu.

Etiologi

Obstruksi
saluran
napas
bagian
atas
disebabkan oleh
1. Trauma,
2. Tumor,
3. Infeksi akut,
4. kelainan kongenital hidung atau laring,
5. Difteri,
6. Paralysis satu atau kedua plika vokalis,
7. Pangkal lidah jatuh ke belakang pada
penderita yang tidak sadar karena penyakit,
dan narkose.

Etiologi

Obstruksi
saluran
napas
bagian
atas
disebabkan oleh
1. Trauma,
2. Tumor,
3. Infeksi akut,
4. kelainan kongenital hidung atau laring,
5. Difteri,
6. Paralysis satu atau kedua plika vokalis,
7. Pangkal lidah jatuh ke belakang pada
penderita yang tidak sadar karena penyakit,
dan narkose.

Etiologi

Kelainan Kongenital
Atresia koane
Koane dapat
menyumbat total atau
sebagian, di satu atau dua sisi, akibat
kegagalan absorpsi membran bukofaringeal.
Obstruksi mungkin berupa membran atau
tulang.
Gejalanya ialah kesulitan bernapas dan
keluar sekret hidung terus menerus. Diagnosis
mudah dibuat dengan timbulnya sianosis pada
waktu diam yang menghilang pada waktu

Etiologi

Sindrom Piere Robin


Sindrom ini terdiri dari trias gejala yaitu
mikrognasia, celah langit-langit, dan oleh
karena mikrognasia, lidah jatuh ke belakang
mengakibatkan obstruksi jalan napas atas.

Etiologi

Stenosis glotis
Pita
suara
terbentuk
dari
membran
horizontal primordial yang terbelah pada garis
tengah. Kegagalan pemisahan mengakibatkan
berbagai derajat stenosis glotis, mulai dari
selaput pada komisura anterior sampai atresia
total glotis.
Biasanya ditandai suara parau sedangkan
pada bayi menifestasinya berupa suara serak
dan menangis tidak keras.
Pengobatan sementara pada bayi atau anak

Etiologi
Radang
Angina Ludwig
Angina Ludwig ialah selulitis di dasar mulut
dan leher akut yang invasif, menyebabkan
udem hebat di leher bagian atas yang dapat
menyumbat jalan napas.
Kuman penyebab biasanya streptokokus atau
stafilokokus. Infeksi biasanya berasal dari lesi di
mulut seperti abses alveolar gigi. Kelainan ini
cepat meluas melalui ruang fasia tertutup dan
dapat menyebabkan udem glotis yang dapat
mengancam jiwa karena obstruksi jalan napas.
Karena radang dasar mulut ini lidah terdorong
ke palatum dan ke dorsal, ke arah dinding

Etiologi
Trauma
Menelan bahan kaustik
Larutan asam kuat seperti asam sulfat, nitrat
dan hidroklorit, atau basa kuat seperti soda
kaustik, potasium kaustik dan ammonium bila
tertelan dapat mengakibatkan terbakarnya
mukosa saluran cerna.
Pada penderita yang tak sengaja minum
bahan tersebut, kemungkinan besar luka bakar
hanya pada mulut dan faring karena bahan
tersebut tidak ditelan dan hanya sedikit saja
masuk ke dalam lambung. Tetapi pada mereka
yang coba bunuh diri akan terjadi luka bakar
yang luas pada esofagus bagian tengah dan

Etiologi

Trauma trakea
Trauma tajam atau tumpul pada leher dapat
mengenai trakea. Trauma tumpul tidak
menimbulkan gejala atau tanda tetapi dapat
juga mengakibatkan kelainan hebat berupa
sesak napas, karena penekanan jalan napas
atau aspirasi darah atau emfisema kutis bila
trakea robek.
Trauma tumpul trakea jarang memerlukan
tindakan bedah. Penderita diobservasi bila
terjadi obstruksi jalan napas dikerjakan

Etiologi

Trauma intubasi
Pemasangan pipa endotrakea yang lama dapat
menimbulkan udem laring dan trakea. Keadaan
ini baru diketahui bila pipa dicabut karena
suara penderita terdengar parau dan ada
kesulitan menelan. Pengobatan dilakukan
dengan pemberian kortikosteroid. Bila obstruksi
napas terlalu hebat maka dilakukan trakeotomi.
Pengobatan stenosis ini berupa peregangan
bagian yang stenosis dalam waktu lama, tetapi
seringkali perlu dilakukan reseksi segmental

Etiologi

Dislokasi krikoaritenoid
Trauma pada laring dapat menyebabkan
dislokasi persendian krikoaritenoid
yang
mengakibatkan suara parau disertai obstruksi
jalan napas bagian atas.
Pada pemeriksaan roentgen leher tampak
dislokasi struktur laring, penyempitan jalan
napas, dan udem jaringan lunak.
Penanganannya
berupa
trakeotomi,
kemudian dislokasi direposisi secara terbuka
dan dipasang bidai dalam. Kelambatan

Etiologi

Paralisis korda vokalis bilateral


Kedua pita suara tidak dapat bergerak
sedangkan
posisinya
paramedian
dan
cenderung bertaut satu sama lain waktu
inspirasi. Penderita mengalami sesak napas
hebat yang mungkin memerlukan intubasi dan
atau trakeotomi.

Etiologi
Tumor
Papiloma laring rekuren (papilomatosis laring
infantil)
Tumor epithelial papiler yang multipel pada
laring ini disebabkan oleh papova virus yang
banyak didapatkan di lembah sungai Missisipi
(AS). Penderitanya sering mempunyai veruka
kulit yang mengandung virus. Biasanya
kelainan sudah mulai pada usia dua tahun.
Gejala khas berupa disfonia dan sesak napas
yang
bertambah
hebat
sampai
terjadi
sumbatan total jalan napas.
Terapi terdiri dari pembedahan dengan
mikrolaringoskopi. Eksisi papiloma dilakukan

Etiologi
Neoplasma tiroid
Karsinoma tiroid dapat berinvasi ke laring
dan mempengaruhi jalan napas. Adanya invasi
ini harus dicurigai bila tumor tiroid tidak dapat
digerakkan dari dasarnya, disertai suara parau
dan gangguan napas.
Pada pemeriksaan photo roentgen leher
terlihat distorsi laring atau bayangan suatu
massa yang menonjol ke lumen laring dan
trakea.
Tumor ini harus dieksisi dengan laringektomi.

Etiologi
Udem angioneurotik
Udem angiopneurotik mukosa laring adalah
salah satu penyebab obstruksi laring yang
disebabkan oleh alergi.
Gejala berupa suara parau yang progresif
setelah kontak dengan menghirup atau
menelan alergen tanpa tanda infeksi. Kadang
diperlukan trakeotomi untuk menyelamatkan
jiwa.

Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala klinis
dan hasil pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan
penunjang.
Gejala dan tanda sumbatan yang tampak
adalah :
1. Serak (disfoni) sampai afoni
2. Sesak napas (dispnea)
3. Stridor (nafas berbunyi) yang terdengar
pada waktu inspirasi.
4. Cekungan yang terdapat pada waktu
inspirasi
di
suprasternal,
epigastrium,
supraklavikula dan interkostal. Cekungan itu

Diagnosis
Beberapa pemeriksaan penunjang yang dapat
dilakukan untuk mengetahui letak sumbatan,
diantaranya adalah :
1. Laringoskop.
Dilakukan
bila
terdapat
sumbatan pada laring. Laringoskop dapat
dilakukan secara direk dan indirek.
2. Nasoendoskopi
3. X-ray. Dilakukan pada foto torak yang
mencakup saluran nafas bagian atas.
Apabila sumbatan berupa benda logam
maka akan tampak gambaran radiolusen.
Pada epiglotitis didapatkan gambaran thumb

Stadium Obstruksi
Saluran Napas Atas
Jackson membagi sumbatan laring yang
progresif dalam 4 stadium:
Stadium I : Adanya retraksi di suprasternal
dan stridor. Pasien tampak tenang
Stadium II : Retraksi pada waktu inspirasi di
daerah suprasternal makin dalam, ditambah
lagi dengan timbulnya retraksi di daerah
epigastrium. Pasien sudah mulai gelisah.

Stadium Obstruksi
Saluran Napas Atas
Stadium III : Retraksi selain di daerah
suprastrenal, epigastrium juga terdapat di
infraklavikula dan di sela-sela iga, pasien
sangat gelisah dan dispnea.
Stadium IV : Retraksi bertambah jelas, pasien
sangat gelisah, tampak sangat ketakutan dan
sianosis, jika keadaan ini berlangsung terus
maka penderita akan kehabisan tenaga, pusat
pernapasan paralitik karena hiperkapnea. Pada
keadaan ini penderita tampaknya tenang dan
tertidur, akhirnya penderita meninggal karena
asfiksia.

Penatalak
sanaan
Pada prinsipnya penanggulangan pada
obstruksi atau obstruksi saluran napas atas
diusahakan supaya jalan napas lancar kembali.
Tindakan
konservatif :
Pemberian
antiinflamasi,
antialergi,
antibiotika
serta
pemberian oksigen intermiten, yang dilakukan
pada obstruksi laring stadium I yang
disebabkan oleh peradangan.
Tindakan operatif/resusitasi : Memasukkan
pipa endotrakeal melalui mulut (intubasi
orotrakea) atau melalui hidung (intubasi
nasotrakea), membuat trakeostoma yang

Penatalak
sanaan
Intubasi
Intubasi dilakukan dengan memasukkan pipa
endotrakeal lewat mulut atau hidung.
Intubasi endotrakea merupakan tindakan
penyelamat (lifesaving procedure) dan dapat
dilakukan tanpa atau dengan analgesia topikal
dengan xylocain 10%.

Penatalak
sanaan
Indikasi intubasi endotrakea adalah :
- Untuk mengatasi obstruksi saluran napas
bagian atas.
- Membantu ventilasi.
- Memudahkan mengisap sekret dari traktus
trakeobronkial.
- Mencegah aspirasi sekret yang ada di rongga
mulut atau berasal dari lambung.
Keuntungan intubasi, yaitu:
- Tidak cacat karena tidak ada jaringan parut.
- Mudah dikerjakan.

Penatalak
sanaan
Kerugian intubasi, yaitu:
- Dapat terjadi kerusakan lapisan mukosa
saluran napas atas.
- Tidak dapat digunakan dalam waktu lama.
Orang dewasa 1 minggu, anak-anak 7-10
hari.
- Tidak enak dirasakan penderita.
- Tidak bisa makan melalui mulut.
- Tidak bisa bicara.
Komplikasi yang dapat timbul yaitu stenosis
laring atau trakea.

Penatalak
sanaan
Teknik intubasi endotrakea:
1. Posisi pasien tidur telentang, leher fleksi
sedikit dan kepala ekstensi
2. Laringoskop
dengan
spatel
bengkok
dipegang dengan tangan kiri, dimasukkan
melalui mulut sebelah kanan, sehingga lidah
terdorong
ke
kiri.
Spatel
diarahkan
menelusuri pangkal lidah ke valekula, lalu
laringoskop diangkat keatas, sehingga pita
suara dapat terlihat.
3. Dengan tangan kanan, pipa endotrakea
dimasukkan melalui mulut terus melalui

Penatalak
sanaan

Penatalak
sanaan
Laringotomi (Krikotirotomi)
Laringotomi dilakukan dengan membuat lubang
pada membran tirokrikoid (krikotirotomi).
Krikotiromi merupakan tindakan penyelamat
pada pasien dalam keadaan gawat napas.
Bahayanya besar tetapi mudah dikerjakan, dan
harus dikerjakan cepat walaupun persiapannya
darurat.
Krikotirotomi merupakan kontraindikasi pada
anak di bawah usia 12 tahun, demikian juga
pada tumor laring yang sudah meluas ke

Penatalak
sanaan
Teknik krikotirotomi:
1. Pasien tidur telentang dengan kepala
ekstensi pada artikulasi atlantooksipitalis.
2. Puncak
tulang
rawan
tiroid
mudah
diidentifikasi difiksasi dengan jari tangan kiri.
3. Dengan telunjuk jari tangan kanan tulang
rawan tiroid diraba ke bawah sampai
ditemukan
kartilago
krikoid.
Membran
krikotiroid terletak di antara kedua tulang
rawan ini. Daerah ini diinfiltrasi dengan
anestetikum kemudian dibuat sayatan
horizontal pada kulit.
4. Jaringan di bawah sayatan dipisahkan tepat
pada garis tengah.

Penatalak
sanaan

Penatalak
sanaan
Trakeostomi
Trakeostomi adalah suatu tindakan bedah
dengan mengiris atau membuat lubang
sehingga terjadi hubungan langsung lumen
trakea dengan dunia luar untuk mengatasi
gangguan pernapasan bagian atas.
Indikasi trakeostomi adalah:
Mengatasi obstruksi laring.
Mengurangi ruang rugi (dead air space) di
saluran pernapasan atas.
Mempermudah pengisapan sekret dari
bronkus.

Penatalak
sanaan
Keuntungan trakeostomi yaitu:
- Dapat dipakai dalam waktu lama.
- Trauma saluran napas tidak ada.
- Penderita masih dapat berbicara sehingga
kelumpuhan otot laring dapat dihindari.
- Penderita merasa enak dan perawatan lebih
mudah
- Penderita dapat makan seperti biasa.
- Menghindari aspirasi, menghisap sekret
bronkus.
- Jalan napas lancar, meringankan kerja paru.
Kerugian trakeostomi, yaitu:
- Tindakan lama.

Penatalak
sanaan
Jenis irisan trakeostomi ada dua macam:
- Irisan vertikal di garis median leher.
- Irisan horizontal.
Berdasarkan jenis trakeostomi:
- Trakeostomi letak tinggi, yaitu di cincin
trakea 2-3.
Trakeostomi letak tengah, yaitu setinggi
trakea 3-4.
- Trakeostomi letak rendah, yaitu setinggi
cincin trakea 4-5.

Penatalak
sanaan
Teknik trakeostomi:
1. Penderita tidur telentang dengan kaki lebih
rendah 30 untuk menurunkan tekanan vena
di daerah leher. Punggung diberi ganjalan
sehingga terjadi ekstensi. Leher harus lurus,
tidak boleh laterofleksi atau rotasi.
2. Dilakukan
desinfektan
daerah
operasi
dengan betadin atau alkohol.
3. Anestesi lokal subkutan, prokain 2% atau
silokain dicampur dengan epinefrin atau
adrenalin 1/100.000. Anestesi lokal atau
infiltrasi ini tetap diberikan meskipun

5.

6.

7.

Penatalak
sanaan
Insisi
horizontal:
dilakukan
setinggi
pertengahan krikoid dan fossa sternum,
membentang antara kedua tepi depan dan
medial
m.sternokleidomastoid,
panjang
irisan 4-5 cm. Irisan mulai dari kulit,
subkutis, platisma sampai fasia colli
superfisial secara tumpul.
Bila sudah tampak trakea maka difiksasi
dengan kain tajam. Kemudian suntikkan
anestesi lokal kedalam trakea sehingga tidak
timbul batuk pada waktu memasang kanul.
Stoma dibuat pada cincin trakea 2-3 bagian
depan, setelah dipastikan trakea yaitu
dengan menusukkan jarum suntik dan

Penatalak
sanaan

Penatalak
sanaan
Perasat Heimlich (Heimlich Maneuver)
Perasat
heimlich
adalah
suatu
cara
mengeluarkan benda asing yang menyumbat
laring secara total atau benda asing ukuran
besar yang terletak di hipofaring.
Prinsip mekanisme perasat heimlich adalah
dengan
memberi
tekanan
pada
paru.
Diibaratkan paru sebagai sebuah botol plastik
berisi udara yang tertutup oleh sumbatan.
Dengan memencet botol plastik itu sumbatan
akan terlempar keluar.
Perasat heimlich ini dapat dilakukan pada orang

Penatalak
sanaan
Teknik perasat heimlich:
Penolong berdiri di belakang pasien sambil
memeluk badannya.
Tangan kanan dikepalkan dan dengqan
bantuan
tangan
kiri,
kedua
tangan
diletakkan pada perut bagian atas.
Kemudian dilakukan penekanan pada rongga
perut kearah dalam dan kearah atas dengan
hentakan beberapa kali. Diharapkan dengan
hentakan 4-5 kali benda asing akan
terlempar keluar. Pada anak, penekanan
cukup dengan memakai jari telunjuk dan jari
tengah kedua tangan.
Pada pasien yang tidak sadar atau terbaring,

Penatalak
sanaan

Terima kasih

Pembimbing dr. Hj. Fitriah Shebubakar, Sp.


THT
Disusun oleh :
Kepaniteraan Stase THT RS Islam Pondok
Kopi, Jakarta Timur

Anda mungkin juga menyukai