Anda di halaman 1dari 16

PANDUAN PROSES PEMBELAJARAN

Untuk mempermudah dalam proses pembelajaran, hendaknya pada setiap mata kuliah
di buat pedoman proses pembelajaran berupa course study guide yang dapat digunakan
oleh fasilitator maupun peserta didik dalam memandu kegiatan pembelajaran.
NEUROLOGY SYSTEM

A.

INTRODUKSI
Mata Kuliah Sistem Neurologi merupakan bagian dari mata kuliah Clinical
Nursing yang mempelajari berbagai hal yang mengantarkan mahasiswa untuk
mendalami tentang bagaimana melakukan asuhan keperawatan, mengelola
beberapa klien, memberikan pendidikan kesehatan dan mengidentifikasi masalah
penelitian yang berkaitan dengan Sistem neurologi yang didalamnya juga
mencakup berbagai konsep dan prinsip ilmu dasar keperawatan dan ilmu dasar
keperawatan yang berkaitan dengan sistem pencernaan.
Sistem neurologi adalah sistem persyarafan dan perilaku manusia sesuai
tahapan perilaku perkembangan manusia. Blok ini membahas aspek yang terkait
dengan fungsi system persyarafan dan perilaku dalam memberikan asuhan
keperawatan.
Blok ini menggunakan metoda pembelajaran student center learning (SCL)
yang terdiri dan PBL, SGD, presentasi, dan diselingi dengan lecture dan activity
laboratorium. Oleh karena itu diperlukan keaktifan seluruh mahasiswa agar
pencapaian kompetensi yang diharapkan optimal.

B.

KOMPETENSI

1. CARE PROVIDER:
Mampu melakukan simulasi asuhan keperawatan pada system neurologi
dengan menerapkan berbagai konsep ilmu-ilmu dasar keperawatan dan ilmu
keperawatan dasar.

1.1. Mampu melakukan pengkajian pada sistem neurologi


a. Riwayat Kesehatan:
Riwayat cedera serebrovaskuler/ stroke
Riwayat trauma kranioserebral
Riwayat infeksi intracranial
Riwayat hipertensi, migren, stroke, penyakit mental pada keluarga
Riwayat penggunaan alcohol/obat lain termasuk kafein, kontrasepsi
hormone
Riwayat kejang

b. Keluhan utama

Aktivitas/Istirahat
Gejala: letih , lelah, malaise
Keterbatasan akibat keadaan
Ketegangan mata, kesulitan membaca, lemah

Insomnia, bangun pada pagi hari dengan disertai nyeri kepala,


sakit kepala yang hebat

Sirkulasi
Tanda: Hipertensi, denyutan vaskuler
Gejala:

factor-faktor

stress

emosional/lingkungan

tertentu,

Perasaan tidak mampu, putus asa, ketidakberdayaan, depresi

Makanan/cairan
Anoreksia

Neurosensori
Gejala:

Pening,

disorientasi

selama

sakit

kepala,

tidak

konsentrasi.
Aura: visual, olfaktorius, tinnitus
Perubahan visual, sensitive terhadap suara
Parestesia, kelemahan progresif
Tanda: Perubahan dalam pola bicara/proses piker
Mudah terangsang, peka terhadap stimulus
Penurunan refleks tendon dalam

Nyeri/Kenyamanan
Gejala: Karakteristik nyeri tergantung pada jenis sakit kepala
Tanda: nyeri, kemerahan, pucat wajah
Focus menyempit
Respon emosi/ perilaku tak terarah
Otot daerah leher tegang

Keamanan
Gejala : riwayat alergi
Tanda: Demam, gangguan cara berjalan, paresetesia, paralisis

Interaksi Sosial
Gejala: perubahan tanggung jawab peran

c. Pemeriksaan Fisik
d. Pemeriksaan Diagnostik:

Ronsen kepala

Ronsen sinus

Pemeriksaan visual

CT scan

MRI

Ekoensefalografi

Angiografi serebral

HSD

Laju sedimentasi

Elektrolit

Pungsi Lumbal

e. Pengkajian psiko-sosio-spiritual-cultural,

Psikologis:
Stress emotional, Konsep din, Support system, Hubungan sosial,
Coping pattern

Spiritual:
Believe, religious practices

Social cultural
Norms, value

1.2. Mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada sistem neurologi


dengan menerapkan berbagai konsep ilmu-ilmu dasar keperawatan dan
ilmu keperawatan dasar.

1) Nyeri (Akut) Kronis


2) Koping individu tidak efektif, Resiko tinggi
3) Kurang pengetahuan
4) Trauma/ penghentian pernafasan, resiko tinggi
5) Bersihan jalan nafas, pola nafas tidak efektif. Resiko tinggi
6) Harga diri/identitas pribadi, gangguan
7) Perfusi jaringan, perubahan serebral
8) Perubahan persepsi sensori
9) Perubahan proses berfikir
10) Mobilitas fisik, Kerusakan
11) Infeksi , resiko tinggi
12) Nutrisi, perubahan kurang dari kebutuhan , resiko terhadap
13) Perubahan proses keluarga
14) Kerusakan komunikasi verbal
15) Kurang perawatan diri
16) Kerusakan menelan, resiko tinggi
17) Resiko trauma
18) Ansietas
19) Trauma spinal, resiko tinggi
20) Konstipasi/Diare
21) Retensi urin, resiko tinggi
22) Berduka, Antisipasi
23) Disrefleksia, resiko tinggi
24) Kerusakan integritas kulit
25) Hospitalisasi
26) Pola tidur, perubahan
27) Koping keluarga tidak efektif
28) Penatalaksanaan pemeliharaan rumah, kerusakan
29) Ketidakberdayaan/keputusasan

1.3. Mampu merumuskan perencanaan keperawatan pada sistem neurology


dengan menerapkan berbagai konsep ilmu-ilmu dasar keperawatan dan
ilmu keperawatan dasar.

1.4. Mampu mendemonstrasikan intervensi keperawatan pada sistem


neurology dengan menerapkan konsep ilmu dasar keperawatan dan ilmu
keperawatan dasar serta menerapkan prinsip legal etis.

1) Pengkajian nyeri
2) Kompres Dingin/hangat, Pemasangan buli-buli
3) Touch Terapi
4) Hipnotik
5) Teknik relaksasi
6) Manajemen Stress
7) Terapi musik
8) Akupressure/akupunctur
9) Terapi Oksigen
10) Tindakan pembebasan jalan nafas (intubasi, suction, pemasangan
tongue spatel)

11) Penilaian GCS


12) Monitor vital sign
13) Oral hygiene
14) Terapi orientasi realita
15) Pengkajian tonus otot & ROM
16) Terapi lingkungan
17) Terapi wicara
18) Terapi okupasi
19) Pemeriksaan visus
20) Pemeriksaan refleks
21) Intake output cairan
22) Pemeriksaan turgor kulit
23) Pemasangan kateter
24) Sleep enhancement
25) Pengkajian status mental, depresi, KATZ, Bhartel index
26) Ambulasi
27) Pemasangan NGT
1.5. Mampu mendokumentasikan asuhan keperawatan pada klien dengan
gangguan sistem neurologi dengan menerapkan prinsip dokumentasi
yang benar.

LABORATORY SKILL
1) Pengkajian nyeri
2) Kompres Dingin/hangat, Pemasangan buli-buli
3) Touch Terapi

4) Hipnotik
5) Teknik relaksasi
6) Manajemen Stress
7) Terapi musik
8) Akupressure/akupunctur
9) Terapi Oksigen
10) Tindakan pembebasan jalan nafas (intubasi, suction, pemasangan tongue spatel)
11) Penilaian GCS
12) Monitor vital sign
13) Oral hygiene
14) Terapi orientasi realita
15) Pengkajian tonus otot & ROM
16) Terapi lingkungan
17) Terapi wicara
18) Terapi okupasi
19) Pemeriksaan visus
20) Pemeriksaan refleks
21) Intake output cairan
22) Pemeriksaan turgor kulit
23) Pemasangan kateter
24) Sleep enhancement
25) Pengkajian status mental, depresi, KATZ, Bhartel index
26) Ambulasi
27) Pemasangan NGT
2.

EDUCATOR
Health Education

a.

Pencegahan primer dan sekunder; Modifikasi gaya hidup dan menurunkan


faktor resiko.

b.

Perawatan mandiri bagi perubahan pola yang bersifat permanen:.penjelasan


proses penyakit, konseling

3.

MANAGER
Mampu melakukan simulasi pengelolaan beberapa kasus klien dengan gangguan
system neurologi.

4.

RESEACHER

1.

Mampu mencari dan menerapkan hasil 2 penelitian mutakhir untuk


pengelolaan pasien dengan masalah pada sisitern neurologi.

2.

Mampu mengidentifikasi masalah 2 yang memerlukan tindak lanjut penelitian


berkaitan dengan keperawatan klien gangguan system neurologi.

C.

METODA PEMBELAJARAN

Metoda pembelajaran yang digunakan adalah:

D.

1.

Small Group Discusion (SGD)

2.

Problem based learning * / case study

3.

Presentasi

4.

Mini Lecture/ Lecture

5.

tutorial

6.

Discovery Learning

7.

Skill Lab

KASUS PEMICU
Buatlah kasus pemicu mulai dari yang sederhana ke yang Iebih kompleks agar
dapat menstimulasi pembelajaran sehingga seluruh kompetensi dapat tercapai.
Berikut ini CONTOH kasus pemicu yang sederhana dan yang lebih kompleks.

KASUS I CVA
Ny. CL 72 th, TB 165 cm, BB saat ini 50 kg, mengeluh belakangan ini mengalami
pusing. Menurut penuturan keluarga Ny CL jatuh dikamar mandi dan tiba-tiba tangan
dan kaki sebelah kanan tidak bisa digerakkan.
Pertanyaan

1.

Jelaskan tentang Anatomi system neurology (termasuk proses penuaan)!

2.

Jelaskan tentang fungsi !

3.

Sebutkan jenis syaraf pada manusia!

4.

Jelaskan tentang mekanisme!

5.

Jelaskan tentang proses gerak refleks !

6.

Jelaskan diit pada Ny CL ?

7.

Analisis penyebab masalah diatas dan dampaknya terhadap kehidupan individu!

8.

Data apakah yang perlu ditelusuri tentang gangguan parese!

9.

Pemeriksaan diagnostik apakah yang diperlukan dalam kasus ini?

10. Rumuskan diagnosa keperawatan yang dijumpai pada kasus tersebut!


11. Susunlah perencanaan/implementasi/evaluasi asuhan keperawatan pada kasus
tersebut dan dokumentasikan dengan benar!

12. Jelaskan prinsip legal dan etik apa yang harus dilakukan saat melakukan
tindakan pengkajian tonus otot dan ROM

KASUS2 KEJANG
Bayi BR 6 bulan BB 5.1 kg (BB sebelumnya 5,5 kg) dibawa ibunya ke unit gawat
darurat karena kejang-kejang.. Ibu klien tampak gelisah, setiap perawat atau dokter
mendekati anaknya ia selalu melontarkan pertanyaan yang sama walaupun sudah
dijelaskan berkali-kali, sehingga memancing kejengkelan. Pada kali kesekian ibu klien
bertanya lagi dan marahlah perawat padanya.
Pertanyaan:

1. Jelaskan tentang perkembangan struktur dan fungsi sistem neurologi.


2. Analisis faktor yang menyebabkan keadaan diatas dan apa dampaknya bagi
individu!

3. Data apakah yang perlu ditelusuri yang mendukung keadaan diatas!


4. Pemeriksaan diagnostik apakah yang diperlukan dalam kasus ini?
5. Rumuskan diagnosa keperawatan yang dijumpai pacla kasus tersebut!
6. Susunlah perencanaan/implementasi/evaluasi asuhan keperawatan pada kasus
tersebut dengan sekurang-kurangnya menggunakan 2 hasil penelitian dan
dokumentasikan dengan benar!

7. Mengapa terjadi perubahan perilaku pada orang tua klien ? dan etiskah tindakan
perawat dengan memarahinya ?

8. Identifikasi kemungkinan masalah penelitian yang dapat dijumpai pada kasus


seperti diatas !

KASUS 3 HEAD INJURY


Tn. X (tak dikenal) datang ke UGD RSDK diantar oleh Polisi karena kecelakaan
lalu lintas. Dari hasil pengkajian didapat : kesadaran pasien menurun, saat dipanggil
pasien tidak bereaksi, saat dilakukan rangsangan nyeri pasien membuka mata dan
tangan melokalisir nyeri serta keluar kalimat yang tidak bermakna. Keluar cairan
LCS dari hidung Tn. X. dari hasil rontgent cranial terdapat fraktur basis cranii.
Pertanyaan :
1.

Jelaskan tentang anatomi cranial dan otak !

2.

Jelaskan tentang fisiologi dari otak !

3.

Jelaskan tentang mekanisme cedera kepala !

4.

Jelaskan tentang mekanisme penurunan kesadaran !

5.

Data apakah yang perlu ditelusuri tentang gangguan kesadaran !

6.

Pemeriksaan diagnostik apakah yang diperlukan dalam kasus ini ?

7.

Tindakan medis apa yang perlu diambil untuk masalah tersebut !

8.

Rumuskan diagnosa keperawatan yang dijumpai pada kasus tersebut!

9.

Susunlah perencanaan/implementasi/evaluasi asuhan keperawatan pada kasus


tersebut dan dokumentasikan dengan benar!

KASUS PEMICU UNTUK KEGIATAN PRESENTASI KELOMPOK :


Tema I: Infeksi Otak
Tema II : SGB
Tema III: Epilepsi
Tema IV: Multiple Sclerosis
.
E.

F.

RANCANGAN EVALUASI

a.

OSCE (Objective Structured Clinical Examination)

b.

Uji Tulis

c.

Presentasi

d.

Makalah

WAKTU
Terlampir

G.

PENGAJAR
Pengajar pada blok neurologi dan pschitric nursing care:
NAMA
TELEPON
Ns. Dwi Putri P,S.Pd, M.Kep, Sp0816643701/
Jiwa
081312119595
Eyet Hidayat, S.Pd, S.Kp
081564706552/
087875285835
Pembimbing RSJ
Ns. Dwi Putri P,S.Pd, M.Kep, Sp Jiwa
Eyet Hidayat, S.Pd, S.Kp

EMAIL
dwiputri_70@yahoo.com

KET

METODA DAN EVALUASI PEMBELAJARAN

A.

METODA PEMBELAJARAN
Kurikulum Berbasis Kompetensi dilaksanakan dengan menggunakan berbagai
metoda

pembelajaran

dengan

pendekatan

Pembelajaran

berfokus

pada

Mahasiswa / Student Centered Learning (SCL), di antaranya:

1.

Small Group Discussion: membentuk kelompok diskusi (5-10 mahasiswa),


memilih bahan diskusi, dan mempresentasikan paper dan mendiskusikan di
kelas.

2.

Role-Play & Simulation: mempelajari dan menjalankan suatu peran yang


ditugaskan kepadanya atau mempraktekan/mencoba berbagai model

3.

Case Study: mengkaji kasus dengan mencermati karakteristik kondisi kasus


tersebut melalul data objektif maupun subyektif dibandingkan dengan hasil
kajian literatur.

4.

Discovery Learning (DL) mencari, mengumpulkan, dan menyusun informasi


yang ada untuk mendeskripsikan suatu pengetahuan.

5.

Self-Directed Learning (SDL): merencanakan kegiatan belajar, melaksanakan,


dan menilai pengalaman belajarnya sendiri.

6.

Cooperative Learning (CL) Membahas dan menyimpulkan masalah/tugas


yang diberikan dosen secara berkelompok.

7.

Collaborative Learning (CbL): Bekerja sama dengan anggota kelompoknya


dalam mengerjakan tugas serta membuat rancangan proses dan bentuk
penilaian berdasarkan konsensus kelompoknya sendiri.

8.

Contextual Instruction (CI): Membahas .konsep (teori) kaitannya dengan


situasi nyata dan melakukan studi Iapang/terjun di dunia nyata untuk
mempelajari kesesuaian teori.

9.

Project Based Learning (PjBL): Mengerjakan tugas (berupa proyek) yang telah
dirancang

secara

sistematis

dengan

menunjukan

kinerja

dan

mempertanggung jawabkan hasil kerjanya di forum.

10. Problem Based Learning and Inquiry (PBL) : Belajar dengan menggali/
mencari informasi (inquiry) serta memanfaatkan informasi tersebut untuk
memeeahkan masalah faktuall yang dirancang oleh dosen

B.

EVALUASI PEMBELAJARAN
Evaluasi merupakan penilaian yang menunjukkan keadaan atau kondisi akhir saat
ini (Brown & Knight, 1994). Materi evaluasi disusun berdasarkan tujuan belajar dan
kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik.
Tujuan Evaluasi.
Evaluasi hasil pembelajaran dilakukan dengan tujuan:

a.

Sebagai umpan balik peserta didik dalam meningkatkan usaha belajarnya

b.

Sebagai umpan balik bagi dosen akan perkuliahan yang dilakukannya

c.

Untuk menjamin akuntabilitas proses pembelajaran

d.

Untuk memotivasi peserta didik

e.

Untuk mendiagnosis kekuatan dan kekurangan peserta didik

Metode Penilaian
Evaluasi hasil pembelajaran KBK dilakukan dengan beberapa metode penilaian:
Cara penilaiannya dapat dilakukan dengan : (a) ujian tulis untuk menilai
kemampuan kognitif, (b) praktikum untuk menilai kemampuan psikomotor, (c)
pengamatan/observasi untuk menilai kemampuan afektif.

a.

Evaluasi Kompetensi
Beberapa metode evaluasi kompetensi yang dapat dilakukan, salah satunya
dengan mengukur tingkat kemampuan peserta didik (Millers Pyramid):
Skor 1

Mengetahui dan menjelaskan


(Pengetahuan teoritis mengenai keterampilan ini, baik konsep, teori,
prinsip, maupun indikasi, cara melakukan, komplikasi, dsb).

Skor 2

Pernah

melihat

atau

pernah

mendemonstrasikan

(Memiliki

pengetahuan teoritis mengenai keterampilan dan pernah melihat


demonstrasinya).
Skor 3

Pernah melakukan atau pernah menerapkan di bawah supervise


(memiliki pengetahuan teoritis mengenai keterampilan dan pemah
menerapkan keterampilan ini beberapa kali dibawah supervisi.

Skor 4

Mampu melakukan secara mandiri (memiliki pengetahuan teoritis


mengenai keterampilan ini dan memiliki pengalaman untuk
menggunakan dan menerapkan keterampilan ini secara mandiri.

b.

Strategi Evaluasi Penilaian


Metode evaluasi yang digunakan untuk mengukur pencapaian kompetensi:

OSCE (Objective Structured Clinical Examination)

Test Tertulis (Essay, MCQs, Short Answer Question)

Permasalahan (Case Study)

Reflective Learning

Obsevasi

Oral Test

Presentasi

Project

Laporan

C. RANCANGAN EVALUASI
a. Ujian

: 60%

- Ujian Teori 60%


- Ujian Praktek 40%
b. Proses Pembelajaran

: 40%

1. Tutorial 50%
2. Seminar (presentasi kelompok) 50%

Lampiran 1
FORMAT PENILAIAN KEGIATAN TUTORIAL
Kelompok
:
Anggota
:
1.
16. .
2.
17. .
3. ...
18.
4.
19.
5.
20. .
6.
21.
7.
22. .
8.
23. .
9.
24. .
10.
25. .
11.
12.
13.
14.
15.
No

Kriteria

Bobot

1.

Ketepatan waktu

15

2.

Kesesuaian diskusi dengan topic

25

Keaktifan anggota kelompok

25

Menghargai pendapat

15

Kemampuan menyimpulkan masalah

20

Total

Nilai
2 3

100

Nilai : Bobot X Nilai


100
:
Cirebon, 2010
TUTOR

()

ALAT PENILAIAN MAKALAH


PRESENTASI KELOMPOK BLOK NEURO NURSING CARE
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
Judul Makalah

:________________________________________

Tanggal presentasi

:________________________________________

Anggota kelompok

:1. ______________________________________
2._______________________________________
3. ______________________________________
4. ______________________________________
5. ______________________________________
6. ______________________________________
7. ______________________________________
NILAI

NO

KRITERIA EVALUASI

A
1
2

PERSIAPAN
Konsultasi dengan pembimbing
Kesesuaian antara hasil konsultasi dengan

5
10

B
1
2

makalah yang dipaparkan


MAKALAH
Kesinambungan antara alenia dan bab
Penggunaan bahasa baik dan benar (bahasa

10
10

3
4
5

baku)
Penyerahan tugas tepat waktu
Kejelasan rumusan latar belakang
Masalah mencakup tinjauan teori berisi

5
5
40

NILAI X

BOBOT

BOBOT
1

KET

pengkajian, diagnosa keperawatan,


6
7

intevensi dan evaluasi


Kesimpulan relevan dengan hal-hal yang

10

dibahas
Penulisan kepustakaan sesuai EYD
Jumlah

5
100

Nilai

: Nilai x Bobot

Cirebon,.......................................................
Penilai

Nilai

:______________
(...............................................)

ALAT PENILAIAN PRESENTASI MAKALAH


PRESENTASI KELOMPOK BLOK NEURO NURSING CARE

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


NO

KRITERIA EVALUASI

BOBOT

Penyaji menyiapkan presentasi secara

15

lengkap
Penyaji menjelaskan tujuan presentasi

3
4

secara jelas
Pengaturan alokasi waktu dengan tepat
Pemakaian audiovisual dan materi

5
10

5
6
7

presentasi yang digunakan jelas


Penyaji menguasai materi penyajian
Penyaji mencakup esensi dari makalah
Penyaji mampu menjawab pertanyaan

10
20
15

dengan benar
Distribusi pertanyaan merata pada

10

semua anggota kelompok


9 Waktu bertanya dan diskusi cukup
10 Kesimpulan hasil diskusi menyangkut

5
5

hal-hal yang dibahas


Jumlah
Nilai

: Nilai x Bobot

Nilai

:______________

NILAI
2 3 4

NILAI X
BOBOT

KET

100

Nilai makalah x Nilai presentasi


Nilai Total :
2
Nilai

: ________
Cirebon,.......................................................
Penilai

(...................................................................)

Anda mungkin juga menyukai