Anda di halaman 1dari 16

EVALUASI FIBEROPTIC ENDOSCOPIC

EXAMINATION OF SWALLOWING
PASIEN DISFAGIA
Journal reading oleh :
Andani Delabene
112017169
PENDAHULUAN
• Disfagia = kesulitan menelan
• Bisa disebabkan oleh kelainan neurologis,
kelainan anatomi kepala dan leher, dan
penyebab lain.
• populasi umum 5-8%, serebrovaskular 30%,
parkinson 52-58%, alzheimer 84%, kanker
rongga mulut 28,2%, kanker faring 50,9%m
kanker laring 28,6%, dsb
• Pemeriksaan penunjang disfagia = fiberoptic
endoscopic examination of swallowing (FEES)
METODE PENELITIAN
• Tujuan : mengetahui gambaran hasil
pemeriksaan FEES pada pasien dengan keluhan
disfagia
• Metode : deskriptif retrospektif
HASIL PENELITIAN
• Dilakukan FEES pada 35 pasien dengan data
rekam medis yang lengkap sebanyak 32 pasien
PEMBAHASAN (1)
• Disfagia
▫ Orofaringeal
▫ Esofageal
• FEES menjadi pilihan pertama untuk pasien
disfagia
• FEES dapat mendeteksi aspirasi, penetrasi, dan
residu faringeal.
• Temuan dasar pemeriksaan FEES : spillage, residu,
penetrasi, dan aspirasi
• Pemeriksaan FEES dapat memberikan informasi
anatomi dan fisiologi menelan, bentuk, strategi dan
manuver,, ukuran dan konsistensi bolus.
INDIKASI FEES
• Menilai penanganan sekresi atau cairan
• Penilaian pasien yang beresiko tinggi terjadi
aspirasi
• Melihat struktur laring dan faring
• Penilaian kemampuan menelan jenis makanan
padat dan cair
• Penilaian fungsi menelan pasien.
PEMBAHASAN (3)
• Distribusi jenis kelamin  4:1
• Usia > 75 tahun  risiko disfagia 6x lebih >
▫ Mulai usia 65 tahun  degenerasi
• Distribusi umur  56-75 tahun
▫ Penyakit serebrovaskular atau faktor usia
PEMBAHASAN (3)
• Hasil pemeriksaan oromotor
Hygiene mulut yang tidak baik 5,3%, kekuatan bibir tidak kuat 31,5%,
posisi lidah asimetris 15,8%, pergerakan lidah tidak kuat 26,3%,
kelainan kekuatan lidah 36,9%  persiapan makanan menjadi bolus
besar, bentuk dan konsistensi berkurang sehingga makanan masuk
secara prematur ke dalam faring

Kelainan pergerakan uvula 21,1%, gerak gembung pipi tidak adekuat


31,6%  menyebabkan bolus makanan bocor ke arah faring dan
terjadinya aspirasi sebelum menelan
PEMBAHASAN (4)
• Dampak kelainan pada fase oral
• Drooling
• Residu makanan di dalam mulut
• Karies gigi
• Hilang rasa pengecapan dan penciuman
• Gangguan pendorongan bolus ke hipofaring
• Aspirasi sebelum menelan
PEMBAHASAN (5)
• Hasil FOL pasien dengan keluhan disfagia
• Kelainan gerak velofaring 31,6%
• kelainan penutupan velofaring 10,5%
• kelainan tonsil lingual 31,6%
• pergerakan pira suara abnormal 21,1%
• terdapatnya standing secretion 68,4%
• lemahnya tonus otot dinding lateral faring 42,1%
• Refleks batuk 63,1%
• Penetrasi 26,3%

4 gejala utama kelainan orofaring:


• Keterlambatan refleks menelan
• Keluarnya cairan melalui hidung saat menelan
• Batuk saat makan
• Menelan berulang
PEMBAHASAN (6)
• Hasil FEES pada pasien disfagia
• Tidak didapatkan residu 52,6-89,4%
• Tidak ada penetrasi 73,7-94,7%
• Tidak didapatkan aspirasi 78,9-100%
• Tidak ada refleks batuk saat aspirasi 73,7-94,7%

• Pada 13 pasien yang tidak didapatkan kelainan  faktor


psikogenik
• Penyakit penyerta pada 19 pasien didapatkan kelainan :
• Korda vokalis 36,9%
• Hipertensi 15,8%
• Kelainan neurologis, keganasan, stroke 10,5%
• Pasca op, pasca trauma, grave disease 5,3%
KESIMPULAN
• Pada pemeriksaan FEES  19 pasien yang
didapatkan kelainan pada fase oral dan faringeal
• Terbanyak berjenis laki-laki
• Dengan usia antara 56-75 tahun
• Penyakit penyerta terbanyak : paralisis korda
timpani, hipertensi, stroke
• Kelainan terbanyak pemeriksaan FEES pada
pasien disfagia adalah pada fase orofarigeal

Anda mungkin juga menyukai