ESOFAGITIS KOROSIF
OLEH:
FIRMANYSAH
111 16 030
Pembimbing
dr. Christin Rony Nayoan, Sp. THT-KL
Pendahuluan
• Esofagus merupakan saluran yang
menghubungkan dan menyalurkan makanan
dari rongga mulut ke lambung
Anatomi Esofagus
Esofagus
Organ Berbentuk silindris berongga dengan
panjang sekitar 25 cm, terbentang dari
hipofaring pada daerah pertemuan faring dan
esofagus (Vertebra servikal 5-6) di bawah
kartilago krikoid, kemudian melewati diafragma
melalui hiatus diafragma (Vertebra torakal 10)
hingga ke daerah pertemuan esofagus dan
lambung dan berakhir di orifisum kardia
lambung (Vertebra torakal 11).
Pembagian Esofagus
Penyempitan esofagus yang diketahui adalah:
1. Penyempitan krikofaringeal (Sfingter
krikofaringeal). Letaknya di dasar hipofaring,
terjadi karena kontraksi m. krikofaringeal yang
akan menekan kartilago krikoid ke belakang
pada vertebra servikalis.
2. Penyempitan diafragma. Penyempitan ini
terdapat pada bagian distal yang disebut hiatus
esofagus. Esofagus terjepit oleh kurva diafragma
yang bekerja sebagai sfingter.
Penyempitan lainnya:
Pada persilangan esofagus dengan aorta, yang
pada orang dewasa berjarak kira-kira 23
sentimeter dari gigi insisivus atas.
Pada persilangan esofagus dengan bronkus kiri,
yang pada orang dewasa berjarak kira-kira 27
sentimeter dari gigi insisivus atas.
Kedua penyempitan diatas ini bersifat pasif,
tidak seperti pada sfingter krikofaringeal.
• Lapisan dinding esofagus
• Mukosa: Epitel berlapis gepeng bertingkat.
Dalam keadaan normal bersifat basa dan tidak
tahan terhadap isi lambung yang sangat asam
2. Terapi medik: susu atau putih telur. Jika zat korosif yang tertelan
diketahui jenisnya dan terjadi sebelum 6 jam (bila zat korosif basa
kuat diberi susu atau air, dan bila asam kuat diberi antasida),
Antibiotik, kortikosteroid.