Anda di halaman 1dari 6

BENDA ASING DI OROFARING DAN ESOFAGUS

DEFINISI
Benda asing esofagus adalah benda yang tajam maupun tumpul atau
makanan yang tersangkut dan terjepit di esofagus karena tertelan, baik secara
sengaja maupun tidak sengaja.

EPIDEMIOLOGI
Insidensi benda asing di esofagus dari tahun 2009 sampai 2011 di RS DR.
M. Djamil Padang sebanyak 17 kasus, diantaranya benda asing yang paling
banyak didapat adalah gigi palsu sebanyak delapan kasus, diikuti dengan koin
tujuh kasus, dging ayam satu kasus, biji durian satu kasus, dan anting satu kasus.
Menurut Syaariyah dan Goh, benda asing (gigi palsu) di esofagus
merupakan benda asing terbanyak ke empat yang paling sering ditemukan setelah
tung ikan, tulang ayam, dan kois. Pada kasus ini lebih sering pada usia laki-laki 61
tahun dan perempuan 40 tahun

ETIOLOGI DAN FAKTOR PREDISPOSISI
Penyebab pada anak antara lain, anomali kongenital seperti stenosis kongenital,
web, fistel trakeosofagus dan pelebaran pembuluh darah.
Faktor predisposisi antara lain :
a. Belum tumbuhnya gigi molar untuk dapat menelan dengan baik
b. Koordinasi proses menelan dan sfingter laring yang belum sempurna pada
kelompok usia 6 bulan sampai 1 tahun
c. Retardasi mental
d. Gangguan pertumbuhan dan penyakit-penyakit neurologik lain yang
mendasari.
e. Penyakit-penyakit esofagus yang menimbulkan gejala disfagia kronis
(esofagitis refluks, striktur pasca esofagitis korosif, akhalasia, karsinoma
esofagus atau lambung
f. Cara mengunyah yang salah dengan gigi pasu yang kurang baik
pemasangannya
g. Mabuk (alkoholisme)
h. Intoksikasi (keracunan)

Benda asing dapat masuk ke saluran cerna bagian atas. Orofaring
terinervasi maka pasien dapat menunjukan benda asing pada orofaring. Luka
gores atau lecet pada mukosa orofaring dapat menimbulkan sensasi benda asing.
Benda asing yang terlalu lama dapat menyebabkan infeksi jaringan lunak sekitar
dari tenggorokan dan leher.
Esofagus merupakan struktur berbentuk tabung sepanjang 20-25cm. pasien
biasanya dapat menunjukan benda asing jika berada pada esofagus bagian atas
tapi akan sulit jika berada pada esophagus bagiah bawah. Esophagus memiliki 3
tempat penyempitan dimana biasanya benda asing terperangkap yaitu: upper
esophageal sphincter(UES), crossover aorta, lower
Esophageal sphincter(LES). Struktur abnormal dari esophagus termasuk
striktur, web, divertikel, dan keganasan meningkatkan kejadian benda asing yang
terperangkap dan sama halnya dengan gangguan motorik seperti scleroderma,
spasme esophageal difus, atau achalasia.

Gambar Anatomi esofagus

GEJALA
Gejala orofaring biasanya terdapat sensasi benda asing terutama setelah
memakan ayam ataupun ikan. Rasa tidak nyaman dari ringan sampai berat. Pasien
biasanya mengeluh sulit menelan atau tidak dapat mengontrol air liur. Biasanya
pasien dapat melokalisir benda asing tersebut.
Gejala esophagus biasanya akut dengan riwayat mencerna.
Ketidaknyamanan pada epigastrium menandakan bahwa benda asing terperangkap
pada LES. Disfagia biasa dikeluhkan oleh pasien dewasa dengan ketidakmampuan
mengendalikan sekresi air liur. Pada pasien anak biasanya tidak terdapat gejala
yang khas. Orang tua biasanya yang memberitahu kepada dokter bahwa anaknya
telah menelan sesuatu. Rasa tersumbat ditenggorok, muntah, dan sakit
tenggorokan biasanya muncul.
Jika benda asing berlangsung lama maka biasanya anak menjadi tidak
ingin makan, rewel, gagal tumbuh, demam, stridor, gejala pulmonal seperti
pneumonia yang berulang yang berasal dari aspirasi. Benda asing esophagus yang
besar pada UES dapat mendesak trakea sehingga menyebabkan stidor dan
membahayakan pernafasan.

DIAGNOSIS
Benda asing pada orofaring biasanya dapat terlihat dan mudah diambil.
Pada pasien yang kooperatif dapat dilakukan laringoskopi indirect atau
nasofaringoskopi serat optik. Foto Rontgen polos esophagus servikal dan torakal
anteroposterior dan lateral dilakukan pada pasien yang menelan benda asing
terutama logam. Sehingga dapat diketahui letak dari benda asing di esophagus.
Endoscopi dilakukan pada pasien dimana jalan nafas ikut terlibat dan sudah
timbul komplikasi. Jika belum jelas maka dapat dilakukan CT scan sebelum
endoskopi.

PENATALAKSANAAN
Benda asing di esophagus dikeluarkan dengan esofagoskopi menggunakan
cunam yang sesuai dengan benda asing tersebut. Bila benda asing telah berhasil
dikeluarkan harus dilakukan esofagoskopi ulang untuk melihat adanya kelainan-
kelainan esophagus yang telah ada sebelumnya. Benda asing tajam yang tidak
berhasil dikeluarkan dengan esofagoskopi harus dikeluarkan dengan pembedahan
yaitu servikotomi, torakotomi, atau esofagotomi, tergantung lokasi benda asing.
Bila dicurigai adanya perforasi yang kecil segera dipasang pipa nasogaster agar
pasien tidak menelan makanan ataupun ludah dan diberikan antibiotika
bersprektm luas selama 7-10 hari untuk mencegahtimbulnya sepsis.


Gambar Koin dalam esophagus pada foto Rontgen AP

Gambar Koin dalam esophagus pada foto Rontgen lateral

Gambar Koin dalam esophagus pada pemeriksaan endoskopi















DAFTAR PUSTAKA
1. Munter DW. Gastrointestinal Foreign Bodies in Emergency medicine.
Diunduh dari http://emedicine.medscape.com/article/776566-overview
#a0104
2. Yunizaf M. Benda Asing di Esofagus. In: Soepardi EA, Iskandar N. Buku
Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorokan Kepala dan Leher edisi
6. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. 2008. Hal. 301.

Anda mungkin juga menyukai