Anda di halaman 1dari 4

BENDA ASING ESOFAGUS

Definisi
Benda asing esophagus adalah benda yang tajam ataupun tumpul atau makanan yang tersangkut
dan terjepit di esophagus karena tertelan, baik secara sengaja maupun tidak sengaja.
Peristiwa tertelan dan tersangkutnya benda asing merupakan masalah utama anak usia 6 bulan
sampai 6 tahun, dan dapat terjadi pada semua umur pada tiap lokasi di esophagus, baik di tempat
penyempitan fisiologis maupun patologis dan dapat pula menimbulkan komplikasi fatal akibat
perforasi.

Etiologi dan Faktor Predisposisi


Secara klinis masalah yang timbul akibat benda asing esophagus dapat dibagi dalam golongan
anak dan dewasa. Penyebab pada anak antara lain, anomaly congenital termasuk stenosis
congenital, web, fistel trakeoesofagus, dan pelebaran pembuluh darah.
Faktor predisposisi antara lain :
1. Belum tumbuhnya gigi molar untuk dapat menelan dengan baik.
2. Koordinasi proses menelan dan sfingter laring yang belum sempurna pada kelompok usia 6
bulan sampai 1 tahun.
3. Retardasi mental
4. Gangguan pertumbuhan dan penyakit-penyakit neurologic lain yang mendasarinya.
5. Pada orang dewasa tertelan benda asing sering dialami oleh pemabuk atau pemakai gigi palsu
yang kehilangan sensasi rasa (tactile sensation) dari palatum, pada pasien gangguan mental dan
psikosis.
Faktor predisposisi lain ialah adanya penyakit-penyakit esophagus yang menimbulkan gejala
disfagia kronis, yaitu esofagitis refluks, striktur pasca esofagitis korosif, akhalasia, karsinoma
esophagus atau lambung, cara mengunyah yang salah dengan gigi palsu yang kurang baik
pemasangannya, mabuk (alkoholisme) dan intoksikasi (keracunan).

Epidemiologi
Mati lemas karena sumbatan jalan napas (suffocation) akibat tertelan atau teraspirasi benda
asing, merupakan penyebab ketiga kematian mendadak pada anak dibawah umur 1 tahun dan
penyebab kematian keempat pada anak usia 1-6 tahun (National Safety Council
1984). Morbiditas dan mortalitas yang tinggi tergantung pada komplikasi yang terjadi. Benda
asing di esophagus sering ditemukan di daerah penyempitan fisiologis esophagus. Benda asing
yang bukan makanan kebanyakan tersangkut di servikal esophagus, biasanya di otot krikofaring
atau arkus aorta, kadang-kadang di daerah penyilangan esophagus dengan bronkus utama kiri
pada sfingter kardio esophagus.70% dari 2394 kasus benda asing esophagus ditemukan di daerah
servikal, dibawah sfingter kriko faring, 12 % didaerah hipofaring dan 7,7% didaerah esophagus
torakal. Dilaporkan 48% kasus benda asing yang tersangkut di daerah esofagogaster
menimbulkan nekrosis tekanan atau infeksi lokal. Pada orang dewasa benda asing yang
tersangkut dapat berupa makanan atau bahan yang tidak dapat dicerna seperti biji buah-buahan,
gigi palsu, tulang ikan, atau potongan daging yang melekat pada tulang.

Patogenesis
Ketika benda asing masuk ke esophagus, dapat membentuk suatu peradangan pada esophagus
dan menimbulkan suatu efek trauma pada esophagus. Kemudian menimbulkan suatu edema yang
menimbulkan rasa nyeri. Efek lebih lanjut adalah terjadi penumpukan makanan, rasa penuh di
leher dan kemudian dapat menganggu system pernapasan sebagai akibat trauma yang juga
mempengaruhi trakea, dimana trakea memiliki jarak yang dekat dengan esophagus.

Diagnosis
Ditegakkan berdasarkan anamnesis, gambaran klinis, dengan gejala dan tanda, pemeriksaan
radiologic dan endoskopik. Tindakan endoskopik dilakukan untuk diagnostic dan terapi.
Diagnosis tertelan benda asing, harus dipertimbangkan pada setiap anak dengan rasa tercekik
(choking), rasa tersumbat di tenggorok (gagging), batuk, muntah. Gejala ini diikuti dengan
disfagia, berat badan menurun, demam, gangguan pernafasan. Harus diketahui dengan baik
ukuran, bentuk dan jenis benda asing, dan apakah mempunyai bagian yang tajam.

Manifestasi Klinis
Gejala sumbatan tergantung pada ukuran, bentuk, jenis benda asing, lokasi tersangkutnya
komplikasi yang timbul dan lama tertelan. Mula-mula timbul nyeri didaerah leher, kemudian
timbul rasa tidak enak didaerah substernal atau nyeri di punggung. Terdapat rasa tercekik, Gejala
permulaan benda asing esophagus adalah rasa nyeri di daerah leher bila benda asing tersangkut
di servikal. Bila benda asing tersangkut di esophagus distal, timbul rasa tidak enak di substernal
atau nyeri di punggung. Gejala disfagia bervariasi tergantung, pada ukuran benda asing, disfagia
lebih berat bila telah terjadi edema mukosa yang memperberat sumbatan sehingga timbul rasa
sumbatan esophagus yang persisten, gejala yang lain adalah odinofagia, hipersalivasi, regurgitasi
dan muntah, kadang-kadang mudah berdarah.
Nyeri di punggung menunjukkan adanya tanda perforasi atau mediastinitis. Gangguan napas
dengan gejala dispneu, stridor dan sianosis terjadi akibat penekanan trakea atau benda asing.

Pemeriksaan Fisik
Terdapat kekakuan local pada leher bila benda asing terjepit akibat edema yang timbul progresif.
Bila benda asing ireguler menyebabkan perforasi akut, didapatkan tanda-tanda pneumo-
mediastinum, emfisema leher dan pada auskultasi terdengar suara getaran di daerah pre cordial
dan inter scapula.
Bila terjadi mediastinitis, tanda efusi pleura unilateral atau bilateral dapat dideteksi. Perforasi
langsung ke rongga pleura dan pneumothoraks jarang terjadi tetapi dapat timbul sebagai
komplikas tindakan endoskopi.
Pada anak-anak terdapat gejala nyeri atau batuk, disebabkan oleh aspirasi ludah atau minuman.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan ronkhi, wheezing,demam, abses leher atau tanda empisema
subkutan. Tanda lanjut, berat badan menurun dan gangguan pertumbuhan. Benda asing yang
terdapat di daerah servikal esophagus dan bagian distal krikofaring, dapat menimbulkan
obstruksi saluran napas dengan stridor karena menekan dinding trakea bagian (posterior trachea
esophageal party wall)

Komplikasi
Laserasi mukosa perdarahan, perforasi local dengan abses leher atau mediastinitis. Perforasi
dapat menyebabkan selulitis local, dan fistel esofagus. Benda asing bulat atau tumpul dapat
menimbulkan perforasi sebagai akibat sekunder dari inflamasi kronik dan erosi. Jaringan
granulasi disekitar benda asing timbul bila benda asing berada di seofagus dalam waktu yang
lama.
Gejala dan tanda perforasi esophagus servikal dan torakal oleh karena benda asing atau alat,
antara lain emfisema subkutis atau mediastinum, krepitasi di daerah leher atau dada,
pembengkakan leher, kaku leher, demam dan menggigil, gelisah, nadi dan pernapasan cepat,
nyeri yang menjalar ke punggung, retrosternal dan epigastrium. Bila terjadi perforasi ke pleura
dapat menimbulkan pneumothoraks atau pyotoraks.
Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan radiologi berupa foto polos esofagus servikal dan torakal
anteroposterior dan lateral harus dilakukan pada semua pasien yang diduga tertelan benda
asing.
2. Esofagogram pakai barium enema dilakukan untuk benda asing radiolusen akan
memperlihatkan filling defect persistent.Pemeriksaan ini sebaiknya tidak dilakukan untuk
benda asing radioopak, karena densitas pada bahan asing sama dengan zat kontras,
sehingga akan menyulitka penilaian ada tidaknya benda asing.
3. Xeroradiografi dapat menunjukkan gambaran penyangatan (enhancement) pada
daerah pinggir benda asing.
4. CT Scan dapat menunjukkan gambaran inflamasi dan jaringan lunak
5. MRI dapat memperlihatkan semua gambaran semua keadaan patologik
esophagus.
Penatalaksanaan
Dilakukan esofagoskopi dengan memakai cunam yang sesuai agar benda asing tersebut dapat
dikeluarkan. Kemudian dilakukan esofagoskopi ulang untuk menilai kelainan-kelainan esofagus
yang telah ada sebelumnya. Untuk benda asing tajam yang tidak bisa dilakukan dengan
esofagoskopi harus segera dilakukan pembedahan sesuai lokasi benda asing tersebut, yautu
servikotomi, torakotomi atau esofagotomi.
Bila dicurigai perforasi kecil, segera dipasang pipa nasogaster agar pasien tidak menelan dan
diberikan antibiotic dan analgetik berspektrum luar selama 7-10 hari agar tidak terjadi sepsis.
Benda asing tajam yang telah masuk ke dalam lambung dapat menyebabkan perforasi di pylorus.
Oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi sebaik-baiknya untuk mendapatkan tanda perforasi dini.
Bila letak benda asing menetap selama 2x24 jam maka benda asing tersebut harus dikeluarkan
secara pembedahan (laparatomi).

Anda mungkin juga menyukai