Anda di halaman 1dari 43

“CORPUS ALIENUM

ESOFAGUS”

Dokter Pembimbing Klinik :


dr. Fatmawati A. Said, M.Kes, Sp.THT-KL
PENDAHULUAN

ANATOMI & FISIOLOGI

CORPUS ALIENUM
ESOFAGUS

KESIMPULAN
PENDAHULUAN

01 03
Benda Asing atau Corpus Alienum Lokasi tersangkut biasanya pada
Esofagus salah satu tempat penyempitan
fisiologis esofagus

02
 Terjadi pada semua usia 04
Penanganan benda asing esofagus
 Anak-anak > Dewasa
masih menjadi masalah
ANATOMI
LOKASI
PENYEMPITAN
PADA ESOFAGUS
VASKULARISASI
ESOFAGUS

Atas a. tiroid inferior

Bagian Tengah a. bronkialis, cabang aorta

Bawah a. gastrika sinistra, a. frenika sinistra


VASKULARISASI
ESOFAGUS

Atas v. tiroid inferior

Bagian Tengah v. azygos, v. hemiazygos

Bawah v. azygos, v. hemiazygos


INERVASI
ESOFAGUS
LAPISAN
ESOFAGUS
FISIOLOGI MENELAN

 Fungsi esofagus selain sebagai saluran makan, juga dalam proses menelan

 Proses menelan terdiri dari 3 fase yaitu fase oral, faringeal dan esofageal
DEFINISI

 Benda asing/corpus alienum esofagus adalah benda yang tajam


maupun tumpul atau makanan yang tersangkut dan terjepit di
esofagus karena tertelan, baik secara sengaja maupun tidak sengaja
Jenis benda asing :

Pada anak-anak = - uang logam (tersering)


- mainan, beterai

Pada dewasa = - tulang + daging


- gigi palsu
EPIDEMIOLOGI
esofagus thorakal

hipofaring

servical esofagus
(krikofaring)
ETIOLOGI DAN FAKTOR PREDISPOSISI
ANAK-ANAK :
 Anomali kongenital

 Retardasi mental

 Belum tumbuhnya gigi molar

 Koordinasi menelan dan sfingter laring belum optimal

 Kebiasaan memasukkan benda asing dalam mulut


ETIOLOGI DAN FAKTOR PREDISPOSISI
DEWASA :
• Pemakaian gigi palsu
• Kurangnya sensasi taktil
• Makan yang terburu-buru
• Gangguan mental/psikosis
• Dalam pengaruh alkohol
• Penyakit yang mendasari kelainan anatomi
PATOFISIOLOGI
Benda asing di esofagus

Tertahan dalam waktu lama

Erosi dan ulserasi epitel

Proses inflamasi

Jaringan fibrosa di
Komplikasi
sekitar benda asing
PATOFISIOLOGI
Esofagus bagian servikal tepat di
bawah konstriksi krikofaringeal
Tempat tersering

kelemahan struktur otot peristaltik


servikalis bagian atas

Benda/makanan tersangkut di
esofagus
MANIFESTASI KLINIS

 Gejala klinis tergantung :


 Ukuran / bentuk / lokasi / derajat sumbatan (total atau sebagian)
benda asing
 Ada / tidaknya komplikasi
MANIFESTASI KLINIS
 Gejala-gejala yang dapat terjadi akibat tertelannya benda di esofagus
terjadi dalam tiga tahap, yaitu:

03
Pada tahap ketiga terdiri dari
gejala-gejala yang
01 ditimbulkan oleh
Pada tahap pertama merupakan 02 komplikasi.
gejala permulaan, yaitu serangan Pada tahap kedua adalah
hebat dari batuk atau muntah secara interval tidak ada gejala.
tiba-tiba.
DIAGNOSIS

ANAMNESIS :
 Tertelan benda asing
 Rasa mengganjal di tenggorokan
 Sulit menelan / nyeri saat menelan
 Hipersalivasi
 Batuk, tersedak
 Regurgitasi, muntah, kadang-kadang hematemesis
 Gangguan napas : dispnea, stridor, dan sianosis jika terjadi penekanan trakea
DIAGNOSIS

ANAMNESIS :
 Perforasi = demam dan menggigil, gelisah, nadi dan pernafasan cepat, nyeri
yang menjalar ke punggung, retrosternal dan epigastrium
DIAGNOSIS

PEMERIKSAAN FISIK :
 Kekakuan lokal pada leher
 Perforasi => pneumomediastinum, emfisema leher, dan pada auskultasi
terdengar suara getaran
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 PEMERIKSAAN RADIOLOGI
PEMERIKSAAN PENUNJANG

 Foto rontgen cervicothoracal AP (anteroposterior) dan


lateral. Rontgen servikal lateral leher menunjukkan garis
radioopak pada proksimal esofagus
PEMERIKSAAN PENUNJANG

ESOFAGOGRAM :
 Esofagogram pada benda asing radiolusen akan
memperlihatkan “feeling defect persistent”
 Kontras : barium
PEMERIKSAAN PENUNJANG

CT-SCAN :
 Menunjukkan gambaran inflamasi jaringan lunak dan abses
 Mengevaluasi ada atau tidaknya komplikasi setelah ekstraksi benda asing
 Indikasi => adanya kecurigaan adanya benda asing di esofagus tapi pada foto
polos servikal atau toraks tidak ditemukan atau negatif, sedangkan pada
esofagogram terlihat atau positif
PEMERIKSAAN PENUNJANG

CT-SCAN :
PEMERIKSAAN PENUNJANG

MRI :
 Menunjukkan semua gambaran patologis esofagus
 Menunjukkan adanya perluasan abses atau pembentukan granuloma
 Bukanlah pemeriksaan inisial untuk melihat adanya benda asing
PENATALAKSANAAN

 Penatalaksanaan dilakukan segera pada :


 Benda asing yang tajam
 Benda asing beterai
PENATALAKSANAAN
BACK BLOW :
PENATALAKSANAAN
ABDOMINAL THRUST/Heimlich maneuver
:
PENATALAKSANAAN

 Modalitas terapi yang utama untuk benda asing esofagus adalah esofagoskopi

 Tidak bisa dengan esofagoskopi : pembedahan => ESOFAGOTOMI


PENATALAKSANAAN
 Esofagoskopi memiliki dua tipe dasar :

Esofagoskopi rigid Esofagoskopi fleksibel


PENATALAKSANAAN
 Posisi pasien dan operator pada prosedur esofagoskopi rigrid :

PASIEN :
 Posisi kepala ditinggikan 15 cm dari meja operasi
 Posisi berbaring terlentang dengan leher diekstensikan maksimal
 Mulut, faring dan esophagus dalam satu garis lurus
 Bahu berada di pinggir meja operasi dan kepala bertumpu pada sandaran kepala
khusus atau dipegang oleh asisten.
PENATALAKSANAAN
 Posisi pasien dan operator pada prosedur
esofagoskopi rigrid :

OPERATOR :
 Operator duduk di sebelah kiri pasien
 Asisten, meja instrument, sumber cahaya,
suction dan video berada di sisi kanan
operator
PENATALAKSANAAN

PASKA TINDAKAN ESOFAGOSKOPI :

03
Pada kasus dimana secara endoskopi tampak tanda-
tanda perforasi dilakukan penanganan bedah dalam
01 3 (tiga) jam pertama, kemudian dipasang NGT
Observasi tanda perdarahan yang dipertahankan sampai 10 hari
akibat laserasi atau adanya
perforasi
02
Jika timbul laserasi dalam sampai ke lapisan muskuler
maka dilakukan penanganan konservatif dengan
pemantauan secara radiologi dan klinis yang ketat
PENATALAKSANAAN

INDIKASI ESOFAGOTOMI:
 Benda asing telah tersangkut di esofagus beberapa hari sehingga menyebabkan
infeksi di daerah leher, indurasi dan nyeri sepanjang selubung karotis

 Benda asing berukuran besar dan berbentuk tidak teratur yang telah beberapa
hari berada dalam esophagus
PENATALAKSANAAN

INDIKASI ESOFAGOTOMI:
 Benda asing mempunyai bagian yang tajam

 Pengangkatan benda asing secara esofagoskopi gagal, dan

 Benda asing menyebabkan hematemesis hebat atau ada kecurigaan telah terjadi
perforasi, baik secara klinis atau radiologis.
KOMPLIKASI
 Laserasi mukosa esofagus
 Perdarahan
 Perforasi lokal
 Mediastinitis
 Syok septik
 Abses esofagus
PROGNOSIS

 Morbiditas dan mortalitas yang tinggi tergantung pada komplikasi


yang terjadi dan respon penderita terhadap antibiotik yang diberikang
KESIMPULAN

 Benda asing di suatu organ adalah benda yang berasal dari luar tubuh atau dari
dalam tubuh yang dalam keadaan normal tidak ada

 Peristiwa tertelan dan tersangkutnya benda asing merupakan masalah utama anak
usia 6 bulan sampai 6 tahun dan dapat terjadi pada semua umur

 Benda asing di esofagus sering ditemukan di daerah penyempitan fisiologis


esofagus, lokasi tersering benda asing tersangkut di esofagus adalah pada sfingter
krikofaringeus
KESIMPULAN

 Gejala yang muncul berupa disfagia, odinofagia, hipersalivasi, regurgitasi, muntah,


bahkan hematemesis

 Tindakan yang dapat dilakukan adalah endoskopi, biasanya tindakan terbagi menjadi
dua jenis, yaitu endoskopi kaku dan endoskopi fleksibel

 Benda asing dapat menimbulkan laserasi mukosa, perdarahan, perforasi lokal


dengan abses leher atau mediastinitis
Click icon to add picture

THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai