Anda di halaman 1dari 16

REFERAT

“DISFAGIA”
OLEH
Betania Lestari Rohatman Hutabarat
218 220 061

PEMBIMBING
dr. Emilia Salfi, Sp.THT-KL

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR ILMU KESEHATAN


TELINGA HIDUNG TENGGOROKAN - KEPALA LEHER (THT-KL)
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
RSUD DR. R.M. DJOELHAM KOTA BINJAI SUMATERA UTARA
TAHUN 2019
ANATOMI DAN FISIOLOGI SALURAN PENCERNAAN

Faring
Esofagus
Laring
FISIOLOGI MENELAN
I. DEFINISI
Keluhan kesulitan menelan (disfagia) merupakan salah satu gejala
kelainan atau penyakit di orofaring dan esophagus. Keluhan ini
timbul bila terdapat gangguan gerakan otot-otot menelan dan
gangguan transportasi makanan dari rongga mulut ke lambung.

II. KLASIFIKASI DAN PATOFISIOLOGI


 Berdasarkan penyebabnya
 Disfagia mekanik
Disfagia mekanis dapat disebakan oleh bolus makanan yang sangat
besar, penyempitan instrinsik atau kompresi ekstrinsik lumen lintasan
untuk gerakan menelan. Penyebab disfagia mekanik adalah:
1. Luminal
 Bolus makanan yang besar
 Benda asing
2. Penyempitan Intrinsik
 Keadaan inflamasi yang menyebabkan edema:
 Selaput cincin
 Striktur benigna
 Tumor Maligna

3. Kompresi Ekstrinsik
 Spondilitis servikalis, Abses dan Massa retrofaring, Pembesaran
kelenjar tiroid, Divertikulum Zenker, Kompresi Vaskuler, A.
Subklavia Aberan kanan, Aorta sisi kanan, Aneurisma aorta
 Massa mediastinm posterior
 Hematoma dan fibrosis pascavagotomi
 Tumor Maligna
a. Karsinoma primer
 Karsinoma sel skuamosa, Adenokarsinoma, Karsinosarkoma,
Pseudosarkoma, Limfoma, Sarcoma Kaposi
b. Karsinoma metastatic
 Tumor Benigna, Leiomioma, Lipoma, Angioma, Polip fibroid
inflamatorik, Papiloma epithelial

3. Kompresi Ekstrinsik
 Spondilitis servikalis, Abses dan Massa retrofaring, Pembesaran
kelenjar tiroid, Divertikulum Zenker, Kompresi Vaskuler, A.
Subklavia Aberan kanan, Aorta sisi kanan, Aneurisma aorta
 Massa mediastinm posterior
 Hematoma dan fibrosis pascavagotomi
 Disfagia motorik
Disfagia motorik dapat terjadi akibat kesulitan dalam memulai
gerakan menelan atau abnormalitas pada gerakan peristaltic dan
akibat inhibisi deglutisi yang disebabkan oleh penyakit pada otot lurik
atau otot polos esophagus. Macam-macam penyebab disfagia
motorik:
• kesulitan dalam memulai refleks menelan
• Kelainan otot lurik faring dan esofagus
• Kelainan pada otot polos

 Disfagia oleh gangguan emosi


Keluhan disfagia dapat juga timbul bila terdapat gangguan emosi atau
tekanan jiwa yang berat. Kelainan ini dikenal sebagai globus
histerikus.
 Berdasarkan lokasinya, disfagia dibagi atas:
 Disfagia orofaringeal
 Disfagia esophageal

III. DIAGNOSIS
A. ANAMNESIS
• Jenis makanan yang menyebabkan disfagia
• Waktu dan perjalanan keluhan disfagia
• Lokasi rasa sumbatan
• Gejala lain yang menyertai disfagia

B. PEMERIKSAAN FISIK
• Massa tumor atau pembesaran kelenjar limfe yang dapat menekan
esophagus
• Tanda-tanda peradangan orofaring dan tonsil
• Adanya kelumpuhan otot lidah dan arkus faring yang disebabkan oleh
gangguan pusat menelan maupun pada saraf otak n. V, n.VII, n.IX,
n.X dan
• Pembesaran jantung sebelah kiri, elongasi aorta, tumor bronkus kiri
dan pembesaran kelenjar limfe mediastinum juga dapat menyebabkan
keluhan disfagia.

C. PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Esofagoskopi (pemeriksaan endoskopi untuk esofagus), untuk
melihat langsung isi lumen esogafus dan keadaan mukosanya
 Barium meal (esofagografi)
 Fluoroskopi, untuk melihat kelenturan dinding esofagus, adanya
gangguan peristaltik, penekanan lumen esofagus dari luar, isi lumen
esofagus, dan kelainan mukosa esofagus
 Manometri esofagus untuk menilai fungsi motorik esofagus, dengan
mengukur tekanan dalam lumen esofagus dan tekanan sfingter
esofagus sehingga dapat dinilai gerakan peristaltik secara kualitatif
dan kuantitatif
 FEES, ( flexible endoscopic evaluation of swallowing) melihat
kemampuan pasien dalam proses menelan dan tergolong aman.
 Videofluorographic swallowing study (VFSS) Videofluorographic
swallowing study merupakan baku emas untuk mengevaluasi proses
menelan. Pada pemeriksaan ini penderita diminta untuk duduk dengan
nyaman dan diberikan makanan yang dicampur barium agar tampak
radiopak. Saat penderita sedang makan dan minum dilakukan
observasi gambaran radiologik pada monitor video dan direkam.
Gambar Hasil FEES Normal :
Gambar Rontgen. :

Sriktur esofagus
Akalasia
PENATALAKSANAAN
 Modifikasi diet
 Terapi menelan
 Selang makan
 Obat-obatan
 Operasi. Operasi yang dilakukan untuk mengatasi disfagia biasanya dilakukan pada
kelainan di esofagus. Operasi bertujuan untuk memperlebar esofagus yang
menyempit sehingga makanan bisa lewat dengan mudah.
 Cricofaringeal myotomy (CPM) adalah prosedur yang dilakukan untuk
mengurangi tekanan pada sphicter faringoesophageal (PES) dengan menginsisi
komponen otot utama dari PES. Injeksi botulinum toxin kedalam PES telah
diperkenalkan sebagai ganti dari CPM.
 Dilatasi. Metode operasi ini dilakukan dengan menggunakan panduan endoskopi,
yaitu selang berkamera untuk mendapatkan gambaran esofagus dengan jelas.
Setelah itu, bagian esofagus yang menyempit dilebarkan dengan balon atau alat
businasi.
 Pemasangan stent

Anda mungkin juga menyukai