Anda di halaman 1dari 57

ANAMNESIS DAN

PEMERIKSAAN FISIK SISTEM


GASTROENTEROHEPATOLOGI
KERANGKA ANAMNESIS PENYAKIT
SISTEM GASTROENTEROHEPATOLOGI

 Anamnesis Pribadi.
 Anamnesis Keluhan Utama.
 Anamnesis Riwayat Penyakit Sekarang.
 Anamnesis Riwayat Penyakit Terdahulu.
 Anamnesis Riwayat Penggunaan Obat
 Anamnesis Riwayat Penyakit Keluarga.
 Anamnesis Sosial Ekonomi.
 Anamnesis Gizi.
Anamnesis Pribadi
 Merupakan data identitas pasien.
 Berkaitan dengan data epidemiologi, atau insidensi
suatu penyakit.
 Misalnya mengenai umur, penyakit tukak lambung
dan tukak duodenum memiliki insidensi yang tinggi
pada kelompok usia > 45 tahun.
 Insidensi penyakit sistem gastroenterohepatologi
dapat juga dipengaruhi oleh jenis kelamin.
 Misalnya kasus kolesistitis yang lebih banyak diderita
pasien berjenis kelamin wanita terutama dengan
kegemukan dibandingkan pria, atau pada kasus tumor
gaster yang lebih banyak diderita pasien pria daripada
wanita dengan perbandingan 2:1.
Keluhan Utama
 Keluhan utama adalah keluhan yang dirasakan
pasien sehingga dirinya datang berobat.
 Untuk menentukan keluhan utama, dokter harus
menanyakan apa keluhan yang dirasakan paling
mengganggu saat ini, yang menyebabkan pasien
datang berobat.
 Dalam penulisan keluhan utama harus
ditanyakan sudah berapa lama pasien
mengalami keluhan tersebut.
 Misalnya nyeri ulu hati sejak 5 hari yang lalu,
atau mencret-mencret sejak seminggu yang lalu.
Beberapa Keluhan Utama Penyakit
Sistem Gastroenterohepatologi

 Nyeri abdomen.
 Diare.
 Sulit buang air besar (konstipasi).
 Buang air besar berdarah.
 Mual dan muntah.
 Muntah darah (hematemesis).
 Sulit menelan (disfagia).
 Kembung (meteorismus).
 Nafsu makan
Nyeri Abdomen
 Merupakan keluhan penyakit gastroenterohepatologi
yang terbanyak.
 Tipe nyeri abdomen :
 Nyeri viseral abdomen.
 Disebabkan oleh rangsang mekanik seperti regangan
atau spasme, atau kimiawi akibat proses inflamasi
atau iskemia.
 Nyeri seperti terbakar, dapat bersifat kolik sesuai
dengan gerakan peristaltik organ, dan samar batas
lokasinya.
 Nyeri peritoneum parietal.
 Disebabkan inflamasi pada peritonem parietal.
 Bersifat tajam (sangat nyeri), karena banyaknya
syaraf sensoris pada peritoneum parietal, menetap
atau konstan, dan lokasinya lebih jelas.
Nyeri Abdomen
 Nyeri alih (reffered pain).
 Nyeri dirasakan pada abdomen, akibat
adanya proses pada organ tubuh yang lain.
 Misalnya nyeri akibat pneumonia, emboli
paru, atau infark miokardium yang dapat
menjalar ke abdomen.
 Kelainan-kelainan pada abdomen dapat
juga menimbulkan nyeri alih pada daerah
tubuh lain.
 Misalnya penjalaran nyeri pada kolelitiasis
ke pundak (subskapula), dan daerah bahu
kanan, atau nyeri alih pankreatitis ke daerah
punggung.
Nyeri Abdomen

Beberapa Lokasi Nyeri Abdomen & Penjalarannya


Etiologi Nyeri Abdomen
Nyeri Abdomen

Nyeri Abdominal Nyeri Ekstra Abdominal


Etiologi Nyeri Abdomen
 Etiologi nyeri abdominal :
 Gangguan motilitas : sindrom dispepsia fungsional,
gastritis antrum (psikosomatik), atau pada irritable
bowel syndrome.
 Gangguan vaskuler : iskemia atau infark intestinal.
 Regangan kapsula organ : hepatitis, kista ovarium,
dan pielonefritis.
 Obstruksi visceral : kasus ileus obstruksi, kolik
bilier, atau kolik renal karena adanya batu.
 Kelainan mukosa viscer : tukak peptik, esofagitis,
kolitis infeksi, gastritis, dan inflammatory bowel
disease.
 Inflamasi peritoneum parietal : peritonitis,
appendisitis, pankreatitis, dan kolesistitis.
Etiologi Nyeri Abdomen

Etiologi nyeri ekstra abdominal :


 Dermatomuskuloskeletal
(Herpes,Trauma,Muskuloskeletal).
 Jantung (Iskemia jantung,Infark jantung).
 Paru (Pleuritis,Emboli paru,Pneumonia,
Infark paru).
Lokasi Nyeri Abdomen

Empat Kuadran Abdomen Sembilan Regio Abdomen


Etiologi Nyeri Abdomen
 Nyeri Epigastrium
 Gastritis, ulkus ventrikuli, karsinoma
ventrikuli, dispepsia, pankreatitis, Ca
pankreas, atau infark miokardium.
 Nyeri hipokondrium kanan
 Kolesistitis,Kolelitiasis, kolangitis, hepatitis,
pankreatitis, karsinoma pankreas, dan nyeri
miokardium.
 Nyeri hipokondrium kiri
 Kelainan pada limpa, ulkus peptikum,
pneumonia, emboli paru, dan nyeri
miokardium.
Etiologi Nyeri Abdomen
Nyeri periumbilikalis
 Pankreatitis,Ca pankreas, obstruksi
usus, aneurisma aorta, dan gejala awal
appendisitis.
Nyeri lumbal
 Batu ginjal, pielonefritis, batu ureter,
abses perinefrik, dan Ca kolon.
Nyeri inguinal dan suprapubik
 Kelainan pada kolon, appendisitis pada
regio inguinalis kanan (titik Mc
Burney), divertikulosis, salpingitis,
sistitis, kista ovarium,prostatitis dan
kehamilan ektopik terganggu.
Lokasi Nyeri Abdomen

Beberapa Lokasi Nyeri Abdomen Lokasi Titik Mc Burney


Anamnesis Riwayat Penyakit
Sekarang Penyakit Sistem
Gastroenterohepatologi
Anamnesis Riwayat Penyakit Sekarang

OLDCART OPQRST
Anamnesis Riwayat Penyakit
Sekarang Penyakit Sistem
Gastroenterohepatologi
Anamnesis Riwayat Penyakit Dahulu
Penyakit Sistem Gastroenterohepatologi

 Riwayat penyakit yang pernah dideritanya sejak


masih kanak-kanak sampai dewasa, yang
mungkin mempunyai hubungan dengan penyakit
yang dialami pasien saat ini
 Misalnya pada sindrom dispepsia dapat
ditanyakan ada tidaknya riwayat penyakit
lambung, penyakit kuning (hepatitis), diabetes
mellitus, atau riwayat penyakit kandung empedu,
yang merupakan beberapa faktor
predisposisinya.
 Contoh lainnya adalah penggalian informasi
mengenai ada tidaknya riwayat penyakit kuning
(hepatitis) pada kasus sirosis hati.
Anamnesis Riwayat Penyakit Dahulu
Penyakit Sistem Gastroenterohepatologi

• Pada anak-anak sering tonsilitis kronis,


karies pada gigi,OMP (focal infeksi) 
dewasa cenderung menderita Penyakit
Jantung Rematik, Sindroma Nefrotik
Anamnesis Riwayat Penggunaan Obat
Penyakit Sistem Gastroenterohepatologi
 Berisi pertanyaan-pertanyaan :
 Apakah sebelumnya pasien sudah menggunakan obat
obatan untuk mengobati penyakitnya atau belum.
 Apakah pasien berobat ke tenaga medis atau
mengobati sendiri.
 Apa nama obat yang digunakan.
 Bagaimana pemakaian obat.
 Apakah efek obat dirasakan menghilangkan gejala
penyakit atau tidak.
 Penggunaan NAPZA (misal : ganja)
 Beberapa penyakit sistem gastroenterohepato logi
dapat dicetuskan oleh pemakaian obat obatan tertentu
dalam jangka panjang.
 Misalnya pemakaian obat-obatan anti inflamasi non
steroid (OAINS), steroid, dan analgetik dapat
meningkatkan resiko timbulnya gastritis akut atau
kronik, dan tukak lambung.
Anamnesis Riwayat Penyakit Keluarga
 Riwayat penyakit yang pernah diderita
keluarga dekat pasien, seperti penyakit
keturunan, atau penyakit yang dapat menular
secara kontak langsung bila daya tahan tubuh
melemah.
 Beberapa penyakit gastroenterohepato logi
memiliki kecendrungan untuk diturunkan
secara genetik (garis keturunan vertikal),
misalnya :
 Tukak lambung.
 Karsinoma lambung.
Anamnesis Riwayat Sosial Ekonomi
Penyakit Sistem Gastroenterohepatologi
 Dokter menggali informasi mengenai kebiasaan
hidup pasien yang mungkin memiliki hubungan
(faktor predisposisi), dengan penyakit sistem
gastroenterohepato -logi yang dideritanya
 Misalnya kebiasaan merokok, yang dapat
meningkatkan resiko timbulnya penyakit gastritis
akut atau kronik, tukak duodenum, dan tukak
lambung.
 Contoh lainnya adalah kebiasaan minum
alkohol/tuak yang merupakan salah satu pencetus
terjadinya sirosis hati, atau pankreatitis.
 Penggunaan jamu-jamuan yang dapat mencetuskan
penyakit hepatitis.
 Kebiasaan makan makanan yang pedas dan asam,
tidak sarapan pagi  cenderung mencetuskan
gastritis
Anamnesis Riwayat Sosial Ekonomi
Penyakit Sistem Gastroenterohepatologi
 Keadaaan keluarga pasien :
 Kondisi rumah tangga
 Kondisi rumah
 Pekerjaan
 Penghasilan
 Lingkungan atau daerah sekitar tempat tinggal
pasien
 Misalnya penyakit infeksi saluran pencernaan
seperti disentri, atau kolera sering ditemukan
pada pasien tingkat sosial ekonomi rendah,
dengan tingkat kesadaran tentang pola hidup
sehat yang juga rendah.
Anamnesis Gizi
 Dokter menanyakan pada pasien tentang
makanan yang dikonsumsi setiap hari,
seberapa banyak porsinya, serta frekuensi
makan.
 Dapat ditanyakan juga, apakah penderita
merasa berat badannya berkurang,
bertambah, atau tetap.
 Untuk mencari hubungan antara makanan
yang dikonsumsi, dengan penyakit sistem
gastroenterohepatologi yang diderita oleh
pasien.
PEMERIKSAAN FISIK
ABDOMEN
Pemeriksaan Fisik
Sistematis  HEAD to TOE
Anatomis-fisiologis  patofisiologis
Prosedur ; Posisi pasien terlentang, kepala rata/satu bantal,
ke-2 tangan disisi kanan-kirinya
(Sebaiknya kandung kencing dikosongkan dulu)
Abdomen ;
I. Inspeksi
II. Auskultasi
III. Palpasi
IV. Perkusi
ABDOMEN
ORGAN-ORGAN PENCERNAAN UTAMA

Gejala & Tanda Kelainan anatomi & fisiologi organ-organ utama abdomen.
Hati, kandung empedu & limpa dilindungi tulang rusuk.
Lambung, 6 m usus kecil & 1,5 m usus besar menutupi pankreas, ginjal &
ureter.
KUADRAN ABDOMEN SEGMEN ANATOMIS ABDOMEN

Selain dapat dibagi dalam 4 kuadran, dinding abdomen anterior juga bisa dibagi atas 9 segmen
berdasarkan garis-Garis yang melewati kedua linea midklavikularis, dan bidang datar yang melewati subkosta
dan SIAS
I. INSPEKSI

A. Penampilan Umum
B. Sistem yang yg berkaitan dgn kelainan abdomen
1. Kulit
2. Mata
3. Toraks (dada)
4. Ekstremitas

C. Organ abdomen
A. Penampilan Umum

Informasi berharga
Berdiam diri menahan sakit  cth : akut abdomen
Menggeliat  posisi nyaman ; kolik abdomen, renal
Pucat – berkeringat
 menahan rasa sakit, syok, penyakit kronis
B. Sistem yang yg berkaitan dgn kelainan
abdomen

a. Kulit  ikterus, spider angioma


b. Dada  ginekomastia, atrofi m. pektoralis
c. Wajah
 dahi ; cekung, turgor
 mata ; sklera ikterik, konjungtiva pucat
 mulut ; mukosa, telangiektasis
d. Ekstremitas ; pengecilan otot, edema, jari tabuh, lunula
memanjang
C. Inspeksi Abdomen

Posisi Awal Pemeriksaan Abdomen

Berbaring datar, kedua lengan di sisi


• Bentuk Perut
 simetris/tidak, terlihat/tidak pembesaran setempat
( ideal  sisi kaki)
• Keadaan dinding perut / permukaan perut
 sikatrik, striae alba, kaput medusa,pelebaran vena
• Gerakan dinding perut
 pergerakan peristaltik usus, dinding perut tegang-tidak bergerak, darm
steifung
• Pulsasi/denyutan pada dinding abdomen
 dinding perut, daerah epigastrium
II. AUSKULTASI

Urutan Pemeriksaan Abdomen yang dianjurkan, Urut dan Sistematis


Aorta

Arteri renalis

Arteri iliaca

Arteri
femoralis
AUSKULTASI
BISING HEPAR
III. PALPASI

III. PALPASI

Fleksi paha  merelaksasi otot-otot dinding abdomen


Palpasi secara lembut bisa dengan 1 atau 2 tangan
TEHNIK PALPASI HATI

Palpasi dengan 1 atau 2 tangan, menggunakan sisi radial telunjuk untuk


meraba tepi bawah hati saat inspirasi
TEHNIK PALPASI LIMPA
Tangan kiri di bawah, ujung jari tangan kanan mencari batas bawah organ.
Tehnik Palpasi Ginjal
IV. PERKUSI
Posisi tangan saat perkusi batas atas hati
TEHNIK PERKUSI LIMPA
Sekitar S.I.C. IX kanan
Nyeri Ketok
Costovertebra
PEMERIKSAAN PEKAK ALIH/ SISI UNTUK ASITES

Perkusi mulai dari tengah lalu ke sisi kiri, berubah dari timpani ke redup/pekak
Tehnik Pemeriksaan
Undulasi
Contoh Data Klinis Simulasi Kasus
Kolesistitis Akut
 Pasien umumnya wanita, gemuk, rentang
usia di atas 40 tahun.
 Keluhan Utama : Nyeri perut kanan atas,
dan ulu hati
 Keluhan Tambahan : Demam (biasanya
tidak terlalu tinggi), mual dan muntah
(frekuensi tidak terlalu sering, atau < 5 kali).
 Diagnosis banding yang dapat difikirkan :
 Kolangitis.
 Hepatitis.
 Abses hati.
 Tukak lambung.
 Tukak duodenum.
 Pankreatitis akut.
 Karsinoma pankreas.
 Infark miokardium.
 Onset : nyeri perut kanan atas yang timbul
mendadak.
 Character :
 Bersifat kolik (intermitten, atau hilang
timbul), lama kelamaan dapat menetap.
 Sangat nyeri, seperti ditusuk-tusuk.
 Saat serangan, rasa nyeri pada perut kanan
atas dapat berlangsung cukup lama hingga
60 menit tanpa mereda.
Contoh Data Klinis Simulasi Kasus
Kolesistitis Akut
 Radiation : nyeri dirasakan pertama kali
muncul pada perut bagian atas, kemudian
menjalar ke pundak (subskapula), atau bahu
kanan.
 Provoking Factor : serangan nyeri dapat
terjadi setelah pasien makan dalam jumlah
yang banyak, terutama makanan yang
berlemak.
Contoh Data Klinis Simulasi Kasus
Kolesistitis Akut

Lokasi Nyeri Kolesistitis Akut & Penjalarannya


Contoh Data Klinis Simulasi Kasus
Kolesistitis Akut
 Aggravating Factor, rasa nyeri dapat
bertambah bila pasien bergerak, batuk, atau
bila daerah abdomen yang terasa nyeri
ditekan.
 Anamnesis Riwayat Penyakit Terdahulu :
 Riwayat nyeri perut kanan atas yang
menjalar ke pundak atau bahu kanan
sebelumnya (kolik bilier) (+)
 Penyebab utama adalah kolelitiasis (90%).
 Anamnesis Organ :
 Dapat ditanyakan ada tidaknya keluhan
perubahan warna kulit dan mata menjadi
kekuningan (ikterus), untuk menyingkirkan
diagnosis banding kolangitis (trias
Charcot’s), dan hepatitis pada fase ikterik.
 Pada kolesistitis dapat juga terjadi ikterus,
namun gejala ini tidak dominan (20% dari
kasus).
Contoh Data Klinis Simulasi Kasus
Kolesistitis Akut
 Anamnesis Riwayat Pribadi :
 Kebiasaan-kebiasaan hidup pasien yang yang
berhubungan dengan penyakit kolesistitis
akut yang dialaminya.
 Riwayat sering mengkonsumsi makanan yang
berlemak.
 Makan makanan berlemak dapat
meningkatkan resiko terjadinya penyakit
kolesistitis dan kolelitiasis.
Anamnesis Riwayat Pengobatan :
Berisi pertanyaan tentang ada tidaknya
riwayat penggunaan obat obatan dalam jangka
waktu lama, yang dapat mencetuskan
timbulnya keluhan nyeri pada ulu hati terutama
jenis OAINS, misalnya piroksikam, atau
ibuprofen, untuk membantu menyingkirkan
diagnosis banding tukak lambung, atau tukak
duodenum.
Anamnesis Gizi,
Ditanyakan tentang ada tidaknya penurunan
berat badan pasien secara drastis, untuk
menyingkirkan diagnosis banding kasus
keganasan seperti karsinoma pankreas atau
karsinoma lambung.

Anda mungkin juga menyukai