Anda di halaman 1dari 20

TATALAKSANA TB PARU

(Pedoman Nasional Pengendalian Tuberculosis, 2014).


Prinsip Pengobatan OAT
Dalam
Bentuk
Paduan OAT

Dilakukan
dengan
jangka Adekuat Dosis yang
tepat
waktu

Ditelan
secara
teratur dan
diawasi PMO
Lini Obat Anti Tuberkolosis (OAT)

Lini • Isoniazid (H)


• Rifampisin (R)
• Pirazinamid (Z)

Pertama • Streptomisin (S)


• Etambutol (E)

• Kanamisin

Lini Kedua
• Kapreomisin
• Levofloksasin
• Amikasin
• Kuinolon
4
PENATALAKSAAN
Pengobatan TB menggunakan obat anti tuberkulosis (OAT) harus adekuat dan
minimal 6 bulan.
Dengan 2 tahap yaitu tahap awal dan tahap lanjutan

5
Paduan obat anti TB menurut program pemberantasan
TB paru yang dipergunakan di Indonesia

Kategori Anak
Kategori 2
Kategori 1

2(HRZE)/4(HR)3 2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)3E3 2HRZ/4HR atau 2HRZA(S)/4-10HR


Paduan OAT KDT Lini Pertama dan
Peruntukkannya.

Kategori 2:
2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)3E3
Kategori 1 : 2 (HRZE)/ 4 (HR)3 Paduan OAT ini diberikan
Paduan OAT ini diberikan untuk pasien BTA positif yang
untuk pasien baru : pernah diobati sebelumnya
1. Pasien TB paru (pengobatan ulang):
terkonfirmasi bakteriologis 1. Pasien kambuh
2. Pasien TB paru 2. Pasien gagal pada
terdiagnosis klinis pengobatan dengan paduan
3. Pasien TB ekstra paru OAT kategori 1 sebelumnya
3. Pasien yang diobati
kembali setelah putus
berobat.

7
Dosis Paduan OAT KDT Kategori 1: 2(HRZE) / 4 (HR) 3

Dosis Paduan OAT Kombipek Kategori 1: 2 HRZE/ 4 H3R3

8
Dosis Paduan OAT KDT Kategori 2 : 2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)3E3

9
Dosis Paduan OAT Kombipek Kategori 2 : 2(HRZE)S/(HRZE)/5H3R3E3

10
PEMANTAUAN HASIL PENGOBATAN
(Pedoman Nasional Pengendalian Tuberculosis, 2014).

11
Tatalaksana pada kondisi khusus
Pengobatan Tuberkulosis pada Kehamilan
dan Menyusui
Kehamilan
Menurut WHO, hampir semua OAT aman untuk kehamilan, kecuali
golongan aminoglikosida seperti streptomisin atau kanamicin karena dapat
menimbulkan ototoksik pada bayi dan dapat menembus barier plasenta.
Pemberian piridoksin 50 mg/hari dianjurkan pada ibu hamil yang
mendapatkan pengobatan TB sedangkan vitamin K 10 mg/hari juga
dianjurkan apabila rimfapisin digunakan pada trimester 3 menjelang
partus.
Ibu menyusui dan bayinya
Pemberian OAT yang tepat merupakan cara terbaik untuk mencegah penularan
kuman TB kepada bayinya .ibu dan bayi tidak perlu dipisahkan dan bayi
tersebut dapat terus diberikan ASI. Pengobatan pencegahan dengan INH
diberikan kepada bayi tersebut sesuai dengan berat badannya
Pasien TB pengguna kontrasepsi
Rimfapisin berinteraksi dengan kontrasepsi hormonal (pil KB, suntikan KB,
susuk KB) sehingga dapat menurunkan efektifitas kontrasepsi tersebut.

(Pedoman Nasional Pengendalian Tuberculosis, 2014). 13


Pengobatan Tuberkulosis dengan Kelainan
Hati

•Pemberian OAT pada pasien TB dengan hepatitis akut dan atau klinis ikterik ditunda sampai
hepatitis akutnya mengalami penyembuhan.
TB dgn
Hepatitis Akut

•Pemeriksaan fungsi hati harus dilakukan sebelum memulai pengobatan. Apabila hasil
pemeriksaan fungsi hati > 3 x normal sebelum memulai pengobatan, paduan OAT berikut ini
dapat dipertimbangkan:
•2 Obat Hepatotoksik→ 2 HRSE/ 6 HR dan 9 HRE
Dgn Hepatitis •1 Obat Hepatotoksik → 2 HES/ 10 HE
Kronis •Tanpa Obat yang Hepatotoksik → 18-24 SE ditambah salah satu golonan fluorokuinolon
Pasien TB dengan Gangguan Fungsi Ginjal
Paduan OAT yang dianjurkan adalah pada pasien TB dengan gagal ginjal
atau dengan gangguan fungsi ginjal yang berat: 2 HRZE/4 HR

(Pedoman Nasional Pengendalian Tuberculosis, 2014). 15


Pasien TB dengan Diabetes Mellitus

1)Paduan OAT yang diberikan pada prinsipnya sama dengan paduan OAT bagi
pasien TB tanpa DM dengan syarat kadar gula darah terkontrol

1)Apabila kadar gula darah tidak terkontrol, maka lama pengobatan dapat
dilanjutkan sampai 9 bulan

1)Hati hati efek samping dengan penggunaan Etambutol karena pasien DM


sering mengalami komplikasi kelainan pada mata

1)Perlu pengawasan sesudah pengobatan selesai untuk mendeteksi dini bila


terjadi kekambuhan

1)Perlu diperhatikan penggunaan Rifampisin karena akan mengurangi efektifitas


obat oral anti diabetes (sulfonil urea) sehingga dosisnya perlu ditingkatkan
Pengobatan TB pada ODHA

Pasien TB dengan HIV positif diberikan OAT dan ARV. Dengan mendahulukan pengobatan TB untuk
mengurangi angka kesakitan dan kematian.

Pengobatan ARV sebaiknya dimulai segera dalam waktu 2-8 minggu pertama setelah dimulai pengobatan TB
dan dapat ditoleransi dengan baik.

Pengobatan pencegahan dengan isoniazid bertujuan mencegah TB aktif pada ODHA, sehingga dapat
menurunkan beban TB pada ODHA.

Jika pada ODHA tidak terbukti TB tidak akan ada kontraindikasi, maka pemberian pengobatan isoniazid
diberikan dengan dosis 300 mg/ hari dan B6 dengan dosis 25mg/hari sebanyak 180 dosis atau 7 bulan.
Kriteria Terduga TB Resistan Obat

Pasien TB mempunyai
Pasien TB pengobatan riwayat pengobatan TB
Pasien TB gagal kategori 2 yang tidak tak terstandar serta Pasien TB gagal
pengobatan kategori 2 terkonversi setelah 3 menggunakan kuinolon pengobatan kategori 1
bulan dan obat injeksi lini
kedua slama 1bulan

Pasien TB yang memiliki


Pasien TB pengobatan Pasien TB kasus kambuh Pasien TB yang dating
riwayat kontak dengan
kategori 1 dengan (relaps) setelah lost to follow up
TB MDR

Pasien dengan ko-infeksi


TB-HIV yang tidak
merespon OAT
Alur Diagnosis TB Resistan Obat

19
Hasil Pengobatan Pasien TB
(Pedoman Nasional Pengendalian Tuberculosis, 2014).

20

Anda mungkin juga menyukai