RADIOLOGI
ABSES PARU
Disusun oleh:
Regina Keumala Sabty, S.ked
2106112027
Preseptor :
dr. Meutia Apriani, Sp. Rad
Pendahuluan
01 03
Untuk melihat lokasi dan bentuk lesi
Abses paru adalah suatu daerah
maka dilakukan pemeriksaan
lokal nekrosis supurativa di dalam
radiologik sebagai pemeriksaan
parenkim paru, yang menyebabkan
penunjang abses paru. Pemeriksaan
terbentuknya satu atau lebih
radiologik yang akan digunakan
kavitas besar akibat nekrosis.
antara lain Foto polos, Tomografi
Komputer (TK), Ultrasonografi (USG)
dan Magnetik Resonance Imaging
(MRI).
02 04
Kemajuan ilmu kedokteran
saat ini menyebabkan Abses paru dapat
kejadian abses paru diklasifikasikan berdasarkan
menurun perlangsungan dan
penyebabnya.
ANATOMI
DEFINISI
Abses paru adalah infeksi dekstruktif berupa lesi
nekrotik pada jaringan paru yang terlokalisir sehingga
membentuk kavitas yang berisi nanah (pus) dalam
parenkim paru pada satu lobus atau lebih.
Foto dada PA dan lateral sangat membantu untuk melihat lokasi lesi dan bentuk abses paru.
• Khas pada paru anaerobik kavitasnya singel (soliter) yang biasanya ditemukan pada infeksi
paru primer, sedangkan abses paru sekunder (aerobik, nosokomial atau hematogen) lesinya
bisa multipel
Posisi Posterior-Anterior (PA) :
Posisi Lateral
• Foto X-ray AP menunjukkan kavitas pada hilum
kanan.
TIK merupakan scan evaluasi dengan kontras menjadi pilihan untuk tujuan skreening dan sebagai alat
bantu untuk prosedur aspirasi perkutan dan drainase (percutaneous catheter drainage). TK dapat
menunjukkan lesi yang tidak terlihat pada pemeriksaan foto polos dan dapat membantu menentukan lokasi
dinding dalam dan luar kavitas abses.
MRI berhasil mengidentifikasi penyakit paru secara akurat untuk menentukan lokalisasi penyakit pada lapangan
paru. Pada pasien dengan pneumonia dan abses paru, peradangan akut berhubungan dengan peningkatan
intensitas sinyal pada T2 bila dibandingkan dengan T1 weighted image
Kavitas abses adalah rongga yang diidentifikasi sepanjang dinding yang menebal.
Pada penyakit ini biasanya dinding kavitas tebal dan tidak rata. Diagnosis pasti dengan pemeriksaan
sitologi/patologi
al dan parietal (
Lesi pada bagian atas paru kanan adalah
abses paru dengan internal air-filled cavity, dinding
tebal tidak beraturan, dan pada bagian bawah paru kiri
adalah empiema(tampak pemisahan pleura viseral dan
parietal ( pleura split ) dan kompresi paru).
Bronchioloalveolar carcinoma pada pria 39 tahun dengan sputum darah dan nyeri. (a) Foto Thorax PA yang
menggambarkan konsolidasi dan kavitas pada paru kiri atas segmen lingular. (b) CT-Scan Thorax (window paru)
menunjukkan gambaran kavitas dengan konsolidasi pada parenkim paru. Nampak air bronchogram pada sekitar
kavitas. Pada pembedahan, ditemukan kavitas 8,4 x 6,4 x 3, pada bronchioloalveolar carcinoma dengan
perluasan langsung ke pleura visceralis. Meskipun tampak tanda-tanda demikian, gambaran paling sering pada
bronchioalveolar carcinoma adalah nodul soliter pada paru
Tuberkulosis paru
Gejala klinisnya hampir sama atau lebih menahun daripada abses paru. Pada tuberculosis didapatkan BTA dan
pada infeksi jamur ditemukan jamur. Pada penyakit aktif, dapat dijumpai gambaran bercak-bercak berawan dan
kavitas, sedangkan pada keadaan tidak aktif dapat dijumpai kalsifikasi yang berbentuk garis.
Terjadi pada segmen apical atau posterior pada lobus atas atau
segmen superior dari lobus bawah, biasanya pada lobus atas
bilateral. Kavitas berdinding tipis, halus pada batas dalam tanpa air-
fluid level
Gambaran radiologis pada tuberkulosis aktif diantaranya terdapat
kavitas, bisa tunggal atau multipel.Lesi/kavitas pada tuberkulosis
umumnya terletak di lapangan paru atas.Pada tuberkulosis didapatkan
BTA. Air-fluid level dilaporkan terjadi hanya pada 9%-21% dari kavitas
pada TB
Distribusi atipic postprimer TB pada seorang pria 62 tahun. (a) Foto thorax
menunjukkan massa kavitas 5 cm dengan dinding tebal tidak teratur (panah
besar) dan dikelilingi oleh noduler opacity yang saling berdekatan pada lobus
kiri atas. Suatu nodul 5 mm dengan densitas (panah kecil) terdapat di
kontralateral, lobus kanan obus kanan atas. (b) CT-Scan yang didapatkan
dengan collimation 7-mm menunjukkan lokasi kavitas (panah di segmen
anterior lobus kiri atas.
Empiema
Pada gambaran TK empiema tampak pemisahan pleura parietal dan visceral (pleura split) dan kompresi
paru
Ada riwayat trauma. Batuk hanya sedikit yang mengalami kavitasi. Pekerjaan penderita jelas di
daerah berdebu dan didapatkan simple
pneumokoniosis pada penderita
Tidak ada gejala paru. Nyeri restrosternal dan heart burn bertambah berat pada waktu membungkuk.
Diagnosis pasti dengan pemeriksaan barium foto
01 02 03 04
KESIMPULAN