Dulu operasi thoraks dan tindakan anastesi merupakan penyebab terjadinya infeksi di daerah
thoraks kemajuan ilmu kedokteran kejadian abses paru menurun.
Bakteri aerob Gram positif (sekunder)obstruksi bronkial (karsinoma bronkogenik); penyebaran hematogen (endokarditis
bakterial); penyebaran infeksi mediastinum, subphrenic)Staphillococcus aureus, Streptococcus micraerophilic, Streptococcus
pyogenes, Streptococcus pneumoniae.
Bakteri aerob Gram negatif (nosokomial)K. pneumoniae, P. aeroginosa, E. coli, H. influenza, Actinomyces species, Nocardia
species, Gram negatif bacilli.
Immunocompromised (AIDS) bakteri aerob, P.carinii, dan jamur (Criptococcus neoforman, M. tuberculosis).
PATOFISIOLOGI
Abses paru yang paling sering terjadi akibat aspirasi kuman dari saluran napas bagian atas (>>>anaerob, normal aspirasi
teratasi oleh mekanisme siliari, batuk, makrofag alveolar) teraspirasi kedalam paru paru kanan (bronkus utama kanan
lebih lurus dibanding kiri) lebih banyak berupa kavitas tunggal.
Abses karena aspirasi dimulai dari suatu infeksi lokal bronkus bronkiolus pembuluh darah lokal trombosis nekrosis +
likuefaksi. Jaringan granulasi nekrosis kaviti (Air Fluid Level).
Penyebaran secara hematogen (septikemi atau sebagai fenomena septik emboli, sekunder dari fokus infeksi bagian lain tubuh
seperti tricuspid valve endocarditis) biasanya disebabkan oleh stafilokokus (bakteri aerob)→ abses multipel → kavitasi.
Perluasan abses hepar (bakterial atau amubik)→ruptur menembus diafragma→abses paru kanan lobus bawah dan rongga
pleura.
PATOGENESIS
FAKTOR RESIKO
Laboratorium
Radiologi
Hitung leukosit berkisar 10.000-30.000/mm3 dengan hitung Foto dada PA dan lateral untuk melihat lokasi lesi dan bentuk abses paru.
jenis bergeser ke kiri dan sel PMN yang banyak terutama Pada gambaran radiologik ditemukan gambaran satu atau lebih kavitas
yang disertai dengan adanya air fluid level.
neutrofil immatur.
Khas pada abses paru anaerobik kavitasnya singel (soliter) yang biasanya
Pemeriksaan dahak untuk mengetahui mikroorganisme
ditemukan pada infeksi paru primer, sedangkan abses paru sekunder
penyebab, sebaiknya diperoleh dari aspirasi transtrakheal, (aerobik, nososkomial atau hematogen) lesinya biasanya multipel.
transtorakal atau bilasan/sikatan bronkus. Ukuran abses bervariasi secara umum bentuk bulat. Dinding abses
umumnya tebal dan permukaan dalamnya irreguler.
Kultur darah dan pemeriksaan serologi untuk jamur dan
parasit.
Foto X-ray AP menunjukkan
kavitas pada hilum kanan.
Foto X-ray posisi lateral
memperlihatkan kavitas
memiliki dinding yang tipis dan
terletak pada segmen apikal
dari lobus paru kanan bawah.
DIAGNOSA BANDING
PENATALAKSANAAN
PROGNOSIS