Terbaru Tatalaksana
Diare Cair Akut
Pembimbing:
dr. Theresia, Sp A, MPH
Penyaji:
Maylisa Santauli Manurung, S. Ked
1
Pendahuluan: Prevalensi Diare di Dunia
• Diarrhoeal disease is the second leading cause of death in children
under five years old. It is both preventable and treatable.
• A significant proportion of diarrhoeal disease can be prevented
through safe drinking-water and adequate sanitation and hygiene.
• Globally, there are nearly 1.7 billion cases of childhood diarrhoeal
disease every year.
• Diarrhoea is a leading cause of malnutrition in children under five
years old.
WHO, 2017 2
CDC, 2012
3
Prevalensi Diare di Indonesia
• Penyakit diare merupakan masalah kesehatan masyarakat di negara
berkembang, seperti Indonesia, karena morbiditas dan mortalitasnya masih
tinggi.
• Prevalensi diare klinis adalah 9,0% (rentang: 4,2% - 18,9%), tertinggi di
Provinsi NAD (18,9%) dan terendah di DI Yogyakarta (4,2%) (Riskesdas, 2007).
• Bila dilihat per kelompok umur diare tersebar di semua kelompok umur
dengan prevalensi tertinggi terdeteksi pada anak balita (1-4 tahun) yaitu
16,7%.
• Sementara itu, didapatkan bahwa penyebab kematian bayi (usia 29 hari-11
bulan) yang terbanyak adalah diare (31,4%) dan pneumonia (23,8%).
• Demikian pula penyebab kematian anak balita (usia 12-59 bulan), terbanyak
adalah diare (25,2%) dan pnemonia (15,5%).
IDAI, 2015 7
Diare Berdasarkan Patomekanisme
Diare Sekretorik
Diare Osmotik
Diare Invasif
IDAI 2015 8
Diare Sekretorik
• Vibrio cholera
• ETEC
Keracunan makanan, makanan yang pedas
• Clostridium Toksin (terlalu asam), laksansia, garam empedu
• Salmonella
• Campylobacter
Enzim adenil siklase
↑ cAMP, cGMP atau ion Ca
ATP
(intraselular)
IDAI, 2015 9
Diare Osmotik
• Diare yang disebabkan oleh tekanan osmotik tinggi di lumen usus
sehingga cairan intraselular ditarik ke dalam lumen intestinal.
• Penyebab paling umum adalah malabsorpsi karbohidrat.
http://www.cellinteractive.com/ucla/nutrition_101/phys_lect3.html 10
Diare Invasif
• Disebabkan invasif bakteri dan sitotoksin di kolon dengan manifestasi
diare berlendir dan berdarah (disentri).
• Penyebab kuman Shigella melakukan invasi melalui membran
basolateral sel epitel usus.
• Terjadi multiplikasi di dalam sel fagosom dan menyebar ke sel epitel
sekitarnya reaksi inflamasi dan kematian sel epitel.
• Reaksi inflamasi terjadi akibat dilepaskannya mediator seperti
leukotriene, interleukin, kinin dan zat vasoaktfi lain.
• Proses patologis ini akan menimbulkan gejala sistemik seperti demam,
nyeri perut, rasa lemah dan gejala disentri.
IDAI, 2015 11
Etiologi Diare
• Virus
Paling sering:
• Bakteri
Infeksi Rotavirus 60%
• Parasit
Keracunan
Penyebab lain Makanan
Imunokompromais AIDS
IDAI, 2015 12
Soenarto Yati dkk, 2009 13
Tabel 2. Agen Penyebab Diare
https://step1.medbullets.com/microbiology/104096/rotavirus 15
Manifestasi Klinis
Diare:
• Kehilangan cairan dan elektrolit (ion natrium, klorida, dan bikarbonat)
↑jika demam dan muntah
• Nyeri perut terkenanya usus besar
• Mual dan muntah symptom yang non spesifik
IDAI, 2015 16
Diagnosis
Anamnesis
Diare
IDAI, 2015 17
Pemeriksaan Fisik
• Berat badan
• Tanda vital (suhu tubuh, frekuensi
denyut jantung, pernapasan, tekanan
darah)
• Tanda dehidrasi (tanda utama dan Laboratorium
tambahan)
• Takipnea, dispnea, peningkatan bising
usus, ruam perianal • Pemeriksaan makroskopik dan
mikroskopik tinja
• Dehidrasi berat pemeriksaan darah
lengkap, kultur urine dan tinja
IDAI, 2015 18
Derajat Dehidrasi
Penilaian Tanpa Dehidrasi Dehidrasi Ringan-Sedang Dehidrasi Berat
Lihat:
Keadaan umum Baik,sadar *Gelisah, rewel *Lesu, lunglai atau tidak
sadar
Mata Normal Cekung Sangat cekung
Air mata Ada Tidak ada Kering
Mulut dan lidah Basah Kering Sangat kering
Rasa haus Minum biasa, tidak haus *Haus, ingin minum *Malas minum atau tidak
banyak bisa minum
Periksa: Turgor kulit Kembali cepat *Kembali lambat *Kembali sangat lambat
IDAI, 2015 19
Tatalaksana
• 10-14 hari
Lama • Zinc yang diberikan bersamaan dengan ORS
akan mengurangi tingkat keparahan diare,
Pemberian durasi diare, lama perawatan dan tidak perlu
mengkonsumsi antibiotik.
Mempercepat
resistensi
bakteri
Hanya diberikan atas indikasi!
IDAI, 2015 27
Tabel 4. Agen antimikroba untuk terapi spesifik penyebab diare
IDAI, 2015 30
Tabel 5. Agen antidiare nonspesifik
WHO, 2017 32
Inovasi Terbaru Manajemen Diare
IgG_IgY
Makro & Mikronutrien
33
• Telur secara alami mengandung protein/asam amino,
vitamin, dan immunoglobulin (IgY spesifik dan cross
reactive, IgM dan IgA) (Mine and Kovacs-Nolan,
2002;Yolken et al.,1988), yang mensupport
kesehatan/imunitas.
• Bovine Colostrum
• Colostrum secara alami pengandung nutrisi esensial,
vitamin, mineral, growth factors dan immune factors
termasuk immunoglobulin and polipeptid.
• Kandungan immune factors pada colostrum adalah
kontributor utama untuk imunitas pasif yang
ditransfer ke neonatus dari colostrum.
• Faktor tambahan lain pada colostrum, seperti
lactoferrin dan oligosakarida, membantu mengurangi
ikatan atau pertumbuhan bakteri patogen pada
mukosa saluran cerna.
Pharmasolindo, 2017 34
Teknologi colostrum dan antibodi telur yang diperoleh dari
lingkungan dan vaksinasi untuk proteksi patogen
Egg Solids
DiaResQ
Pharmasolindo, 2017 35
Mekanisme Kerja
IgY & IgG spesifik yang menarget agen penyebab
diare:
DiaresQ mengandung immunoglobulin (termasuk
IgG & IgY)
Pharmasolindo, 2017 36
Delivery Matrix / Immuno-Reaktif - DiaResQ
DiaResQ membentuk matriks unik yang menjaga integritas dari komponen aktif biologis dan melindungi dari lingkungan yang kemungkinan
dapat merusak komponen dalam saluran cerna sehingga memungkinkan untuk menjangkau target patogen atau toksin.
Pharmasolindo, 2017 37
Mekanisme Kerja
• DiaResQ menggabungkan IgY dan IgG spesifik yang menetralkan penyebab diare, bersamaan dengan
makronutrien dan mikronutrien yang meningkatkan mekanisme perbaikan saluran cerna yang dilakukan tubuh.
Makronutrien dan
Mikronutrien DiaResQ ®
IgG dan IgY spesifik
Pharmasolindo, 2017 38
Bagaimana Produk Bekerja
Saluran Cerna (Normal) Saluran Cerna Terinfeksi Diare
Pharmasolindo, 2017 39
DiaResQ – Profil Nutrisi
Komposisi Unit Jumlah per kemasan DiaResQ
Energi Kcal 36.00
Total Protein g 3.51
IgG g 0.77
IgY g 0.03
Arginin mg 156
Asam Glutamat mg 440
Lemak g 2.16
Karbohidrat g 1.00
Vitamin B1(Thamin) mg 0.16
Vitamin B2(Riboflavin) mg 0.12
Vitamin B6 (Piridoxin) mg 0.015
Vitamin B12 (Kobalamin) µg 0.29
Vitamin B3 (Niasin) mg 0.0002
Vitamin C mg 0.004
Kalsium mg 44.00
Magnesium mg 5.60
Zinc mg 0.33
Besi mg 0.21
Folat, total µg 7.42
Retinol 35.00
Asam Lisofosfat (LPA) µg 455
Pharmasolindo, 2017 40
DiaResQ; Efficacy in Undifferentiated Pediatric Diarrhea Open-label Clinical
Studies –Summary Report (June 2012)
Pharmasolindo, 2017 41
Open-label Clinical Studies, cont’d
Frekuensi BAB Laporan kemajuan/peningkatan kondisi oleh dokter
Tiga grup studi yang terpisah menunjukkan DiaresQ memberikan penurunan signifikan
Anak pada studi grup yang mendapatkan DiaresQ sembuh lebih cepat dibandingkan grup
kontrol (lebih berenergi, kesadaran dan keinginan makan).
frekuensi BAB dibandingkan grup kontrol.
11 Study Group 1 Study Group 1
10 Study Group 2 5.0 Study Group 2
WELL-BEING
7 3.5
6 3.0
5
4 2.5
3 2.0
2 1.5
1 1.0
0 24 48 72 96 0 24 48 72 96
TIME / HOURS
TIME / HOURS
VOMITING FREQUENCY
2.5
(Number of Episodes)
5 Study Group 3
(1 = Normal, 5 = Fully Liquid)
1.5
3 1.0
2 0.5
0.0
1 0 24 48 72 96
0 24 48 72 96
TIME / HOURS
TIME / HOURS
Pharmasolindo, 2017 42
Open-label Clinical Studies Summary
Konsistensi BAB
• Peningkatan konsistensi BAB periode 24 jam
• Study Group 1: 70.8% berkurang keparahannya
• Study Group 2: 70.7% berkurang keparahannya
• Study Group 3: 90.8% berkurang keparahannya
• Standard of Care Group: 10.9% berkurang keparahannya
Pharmasolindo, 2017 43
DiaResQ Efficacy: Pathogen Targets & Sites
DiaresQ menunjukkan efikasi yang signifikan dan bermakna pada pasien, setidaknya terhadap
patogen target (rotavirus, E.Coli, dan Salmonella) pada hari 1, 2 dan 3.
DiaresQ menunjukkan efikasi yang signifikan, sesuai dengan design/sifat asli produk yang
memiliki antibodi primer dan cross reactive antibodies yang bermanfaat melawan diare yang
disebabkan patogen.
Pharmasolindo, 2017 44
Pharmasolindo, 2017 45
Pharmasolindo, 2017 46
Pharmasolindo, 2017 47
Daftar Pustaka
1. http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs330/en/ [cited 20 January 2018].
2. Centers for Disease Control and Prevention. Diarrhea: common illness, global killer. CDC, 2012.
3. Kementerian Kesehatan RI. Situasi Diare di Indonesia. Jakarta: Kemenkes RI; 2011.
4. Juffrie M, Soenarto SSY, Oswari H, Arief S, Rosalina I, Mulyani NS. Buku ajar Gastroenterologi-Hepatologi. Jilid 1.
Jakarta: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia; 2015.
5. http://www.cellinteractive.com/ucla/nutrition_101/phys_lect3.html [cited 20 January 2018].
6. Farthing M, Salam M, Lindberg G, Dite P, Khalif I, Lindo-Salazar E, dkk. Acute diarrhea in adults and children: a
global perspective. WHO; 2012.
7. Soenarto Y, Aman AT, Bakri A, Waluya H, Firmansyah A, Kadim M, dkk. Burden of severe rotavirus diarrhea in
Indonesia. J of Infectious Disease. 2009;200:S188-94.
8. https://step1.medbullets.com/microbiology/104096/rotavirus [cited 20 January 2018].
9. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. Buku saku petugas kesehatan lintas
diare. Jakarta: Depkes RI, 2011.
10. Pharmasolindo. Children’s DIARESQ: New innovation in diarrhea managemen IgG_IgY Makro & Mikronutries.
2017.
48
Terima Kasih
49