Oleh: Kelompok Y11 M. Arya Mandalika G4A022003 Fakhry M. Lutfi R G4A022050 Alifah Nurmaysaroh G4A022023 Lakshita N. Yasmin G4A022001
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK
RSUD BANYUMAS FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN PURWOKERTO 2023 DEFINISI ● Perubahan pada frekuensi BAB menjadi >3x dalam 24 jam atau lebih sering dari normal atau perubahan konsistensi feses menjadi lebih encer atau kedua-duanya dalam waktu kurang dari 14 hari. ● Disertai dengan gangguan saluran cerna (mual, muntah, nyeri perut, kadang demam, darah pada feses, dan tenesmus (gejala disentri).
IDAI. 2009. Buku Ajar Gastrohepatologi. Jakarta: IDAI
ETIOLOGI Etiologi Infeksi Etiologi Non Infeksi ● Virus ● Keracunan makanan → toksin dari S.aureus, Baccillus Rotavirus, Adenovirus, Calicivirus, Norwalk virus, cereus, Clostridium perfringens, Clostridium Astrovirus; non-inflamasi, invasi mukosa (-), cair, lekosit botulinum (non inflamasi, invasi mukosa (-), cair). feses (-). ● Obat dan toksin ● Inflammatory bowel disease ● Bakteri ● - infeksi bakteri di usus halus (Vibrio cholera, Irritable bowel syndrome Eschericia coli) → bersifat non inflamasi, cair, invasi ● Ischemic bowel disease mukosa (-), lekosit feses (-). ● Alergi makanan - infeksi bakteri di kolon (Salmonella sp., Shigella sp., ● Defisiensi laktosa Campylobacter jejuni, Yersinia enterocolica, EIEC, ● Penyebab lainnya S.aureus, Clostridium difficile) → bersifat inflamasi, invasi mukosa (+), diare berdarah serta lekosit feses (+). ● Parasit - infeksi parasit di usus halus (Giardia lamblia, Cryptosporidium) → bersifat non inflamasi, invasi mukosa (-), cair, lekosit feses (-). - Akibat infeksi parasit di kolon (Entamoeba histolytica) → biasanya bersifat inflamasi, invasi mukosa (+), diare berdarah, lekosit feses (+)
IDAI. 2009. Buku Ajar Gastrohepatologi. Jakarta: IDAI
PATOGENESIS KLASIFIKASI
IDAI. 2009. Buku Ajar Gastrohepatologi. Jakarta: IDAI
diare, kualitas diare status gizi, tanda vital ● Kultur feses ● Muntah ● Status hidrasi ● Kolonoskopi ● Lokasi dan karakteristik nyeri perut ● Kualitas nyeri perut ● Kasus dehidrasi : lab darah, feses ● Riwayat penyakit dahulu, penyakit ● Colok dubur dan urin rutin, kimia darah dan jika dasar/komorbid ● Identifikasi penyakit perlu analisis gas darah ● Petunjuk epidemiologi komorbid
MENILAI TANDA DEHIDRASI
IDAI. 2009. Buku Ajar Gastrohepatologi. Jakarta: IDAI
Differential Diagnosis 5 LINTAS TATALAKSANA 1. Rehidrasi Tanpa dehidrasi rencana terapi A Dengan dehidrasi tak berat rencana terapi B Dengan dehidrasi berat rencana terapi C 2. Dukungan Nutrisi Tetap diteruskan sesuai umur anak menu sama pada anak sehat ASI tetap diteruskan frekuensi lebih sering dari biasanya 3. Suplementasi Zinc (10 – 14 hari) Dosis zinc < 6 bulan : 10 mg(1/2 tablet) per hari > 6 bulan : 20 mg (1 tablet) per hari 4. Antibiotik Selektif (diare berdarah (disentri) dan kolera) 5. Edukasi
Kemenkes. 2011. Buku Saku Lintas Diare. Jakarta
Rehidrasi • Menggunakan cairan rumah tangga yang dianjurkan, seperti oralit, makanan yang cair (seperti air tajin) dan kalau tidak ada air matang gunakan larutan oralit untuk anak • Berikan larutan diatas sebanyak anak mau, berikan jumlah larutan oralit sesuai kebutuhan (con’t). • Teruskan pemberian larutan ini hingga diare berhenti.
Kemenkes. 2019. Buku Saku Lintas Diare. Jakarta
Ketentuan Pemberian Oralit Formula Baru • Beri ibu 2 bungkus oralit formula baru. • Larutkan 1 bungkus oralit formula baru dalam 1 liter air matang, untuk persediaan 24 jam. • Berikan larutan oralit pada anak setiap kali buang air besar, dengan ketentuan sebagai berikut : • Untuk anak berumur kurang dari 2 tahun: berikan 50 sampai 100 ml tiap kali buang air besar. • Untuk anak berumur 2 tahun atau lebih: berikan 100 sampai 200 ml tiap kali buang air besar. • Jika dalam waktu 24 jam persediaan larutan oralit masih tersisa, maka sisa larutan itu harus dibuang. Zinc • Defisiensi Zinc berkaitan dengan “gangguan elektrolit dan penyerapan air, penurunan aktivitas enzim brush border, dan gangguan imunitas seluler da humoral • Manfaat : Lamanya waktu dan tingkat keparahan diare akan menurun memperpendek masa rawat inap dan mengurangi penggunaan antibiotic yang tidak perlu • Dosis : <6 bulan : 10mg >= 6bulan : 20 mg Dengan pemberian selama 10-14 hari
Kemenkes. 2019. Buku Saku Lintas Diare. Jakarta
ASI dan Nutrisi • ASI tetap diberikan • Bila anak tidak mendapatkan ASI berikan susu yang biasa diberikan. Untuk <6 bulan atau belum mendapat makanan padat, dapat diberikan susu. • Bila anak 6 bulan atau lebih atau telah mendapat makanan padat: Berikan bubur, (campur dengan kacang kacangan, sayur, daging, atau ikan. Tambahkan 1 atau 2 sendok minyak sayur tiap porsi. Berikan sari buah atau pisang halus untuk menambahkan kalium. Berikan makanan yang segar. Masak dan haluskan atau tumbuk makanan dengan baik. Bujuklah anak untuk makan, berikan makanan sedikitnya 6 kali sehari. • Berikan makanan yang sama setelah diare berhenti, dan berikan porsi makanan tambahan setiap hari selama 2 minggu • Pemberian ASI dan nutrisi mempercepat kembalinya fungsi normal usus sehingga mencegah memburuknya status gizi
Kemenkes. 2019. Buku Saku Lintas Diare. Jakarta
Antibiotik Selektif Antibiotik hanya diberikan apabila ada indikasi 1. Disentri atau diare berdarah 2. Shigella 3. Cholera 4. Giardiasis 5. Susp atau sudah terbukti sepsis 6. Anak dengan Immunocompromised
Kemenkes. 2019. Buku Saku Lintas Diare. Jakarta
Kemenkes. 2011. Buku Saku Lintas Diare. Jakarta Kemenkes. 2011. Buku Saku Lintas Diare. Jakarta Kemenkes. 2011. Buku Saku Lintas Diare. Jakarta Edukasi Orang Tua • Edukasi dan cek pemahaman orang tua tentang cara pemberian Oralit, Zinc, ASI/makanan, serta tanda-tanda untuk segera membawa anak kembali ke fasilitas kesehatan: - BAB cair lebih sering - Muntah berulang-ulang - Mengalami rasa haus yang nyata - Makan atau minum sedikit - Demam - Tinjanya berdarah - Tidak membaik dalam 3 hari
• Cegah agar jangan terjadi diare berulang dan malnutrisi
• Lengkapi Imunisasi
Kemenkes. 2011. Buku Saku Lintas Diare. Jakarta
Daftar Pustaka IDAI. 2009. Buku Ajar Gastrohepatologi. Jakarta: IDAI
Kemenkes. 2019. Buku Saku Lintas Diare. Jakarta
Kemenkes. 2011. Buku Saku Lintas Diare. Jakarta
The Calgary Guide (2015). Gastroenteritis: Pathogenesis and clinical findings.
https://calgaryguide.ucalgary.ca/gastroenteritis-pathogenesis-and-clinical-findings/. Diakses Desember 2023. Departemen IKA FK UNSOED RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo
Pembedahan Skoliosis Lengkap Buku Panduan bagi Para Pasien: Melihat Secara Mendalam dan Tak Memihak ke dalam Apa yang Diharapkan Sebelum dan Selama Pembedahan Skoliosis