Dehidrasi Ringan-Sedang
Disertai demam 38.5o C. Selama sakit anak ini hanya meminum obat
penurun panas dan tidak berobat ke dokter. Frekuensi diare 6x/hari,
konsistensi cair, dan tidak ada darah maupun lender. Sejak 1 hari yang
lalu, anak menjadi tidak nafsu makan dan asupan cairan berkurang.
Beberapa jam sebelum berobat, anak menjadi lemas dan hanya
berbaring di tempat tidur, sehingga Ibunya memutuskan untuk
membawa anak tersebut ke UGD RS terdekat. Menurut Ibunya anak
ini terakhir membuang air kecil 4 jam yang lalu. Pada PF, didapati anak
tampak lemas, TD 90/60, denyut nadi 90x/menit, frekuensi nafas
20x/menit, temperatur 39o C, kedua kelopak mata cekung, bibir kering
dan pecah-pecah, turgor kulit kembali lambat, akral hangat.
Diare
• Buang air besar (defekasi) dgn tinja berbentuk
cair atau setengah cair/setengah padat),
kandungan air tinja lebih banyak dari biasanya
lebih dari 200 g atau 200 ml/24 jam.
• Frekuensi >3x/hari, dapat/tanpa disertai lendir
dan darah.
• Diare akut: diare yg onset gejalanya tiba-tiba
dan berlangsung kurang dari 14 hari.
Anamnesis
A. Dapat dilakukan secara:
• Auto-anamnesis
• Allo-anamnesis
TTV:
KU anak tampak lemas, TD 90/60, HR 90x/menit,
RR 20x/menit, suhu 39o C, kedua kelopak mata
cekung, bibir kering dan pecah-pecah, turgor
kulit kembali lambat, akral hangat
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan Tinja
• Pemeriksaan Darah
• Pemeriksaan Serologis terhadap amoeba
• Pemeriksaan Gangguan keseimbangan asam basa dalam darah
• Pemeriksaan Kadar ureum dan kreatinin
• Pemeriksaan Elektrolit
• Pemeriksaan Intubasi duodenum
Diagnosis
Working Diagnosis:
Diare akut cair dengan dehidrasi ringan-sedang
Differential Diagnosis:
• Intoksikasi Makanan
• Disentri
Intoksikasi Makanan
Et: mengkonsumsi makanan yang mengandung toksin.
Toksin dapat berasal dari tanaman atau hewan yang
terdapat secara alamiah atau diproduksi oleh mikroba
pada makanan (tu o/ Staphylococcus sp.)
• GK (stlh 2-6 jam):
– Sakit Perut
– Muntah hebat dan diare ringan
– Dehidrasi
– Perut kram
Disentri
berlebihan diare)
Patogenesis
Mekanisme berdasarkan et causa:
• Virus merusak villi usus halus
• Bakteri
1. Non-invasif (vibrio cholera, E.coli patogen) mengeluarkan
enzim mucinase (mencairkan lapisan lendir) masuk ke
membran, mengeluarkan sub unit A dan B mengeluarkan
cAMP yang akan merangsang sekresi cairan usus dan
menghambat absorpsi tanpa menimbulkan kerusakan sel epitel.
Tekanan usus akan meningkat, dinding usus teregang, kemudian
terjadilah diare.
2. Bakteri invasive (salmonella spp, shigella sp, E.coli invasive,
campylobacter) mengakibatkan ulserasi mukosa dan
pembentukan abses yang diikuti oleh respon inflamasi.
Tanda Klinis Tanpa Dehidrasi Dehidrasi Ringan- Dehidrasi Berat
Sedang
• Dukungan nutrisi
• Antibiotik selektif (bayi immnocompremised)
• Edukasi orang tua
Pencegahan
Komplikasi
1. Dehidrasi (ringan, sedang, berat, hipotonik, isotonik atau hipertonik)
2. Renjatan hipovolemik
4. Hipoglikemi
7. Malnutrisi energi protein, karena selain diare dan muntah, penderita juga
mengalami kelaparan.
Prognosis