Anda di halaman 1dari 25

Kasus Diare Akut Cair dengan

Dehidrasi Ringan-Sedang

Albertha Febriani Meta (102010331)


Erwin Ramandei (102012310)
Adelia Yuantika (102013330)
Yunia Gracia Sesa (102014058)
Titus Mulyadhanada (102014073)
Charina Geofhany Debora (102014111)
Ferdy Bahasuan (102014160)
Dian Pricillia Rantetoding (102014192)
Azreena Hanim (102014230)
Skenario Kasus

Anak laki-laki 7 tahun, mengalami diare sejak 2 hari yang lalu.

Disertai demam 38.5o C. Selama sakit anak ini hanya meminum obat
penurun panas dan tidak berobat ke dokter. Frekuensi diare 6x/hari,
konsistensi cair, dan tidak ada darah maupun lender. Sejak 1 hari yang
lalu, anak menjadi tidak nafsu makan dan asupan cairan berkurang.
Beberapa jam sebelum berobat, anak menjadi lemas dan hanya
berbaring di tempat tidur, sehingga Ibunya memutuskan untuk
membawa anak tersebut ke UGD RS terdekat. Menurut Ibunya anak
ini terakhir membuang air kecil 4 jam yang lalu. Pada PF, didapati anak
tampak lemas, TD 90/60, denyut nadi 90x/menit, frekuensi nafas
20x/menit, temperatur 39o C, kedua kelopak mata cekung, bibir kering
dan pecah-pecah, turgor kulit kembali lambat, akral hangat.
Diare
• Buang air besar (defekasi) dgn tinja berbentuk
cair atau setengah cair/setengah padat),
kandungan air tinja lebih banyak dari biasanya
lebih dari 200 g atau 200 ml/24 jam.
• Frekuensi >3x/hari, dapat/tanpa disertai lendir
dan darah.
• Diare akut: diare yg onset gejalanya tiba-tiba
dan berlangsung kurang dari 14 hari.
Anamnesis
A. Dapat dilakukan secara:
• Auto-anamnesis
• Allo-anamnesis

B.Yang dapat ditanyakan:


• Identitas
• Keluhan Utama (Chief Complaint)
• Riwayat Penyakit Sekarang
• Riwayat Penyakit Dahulu
• Riwayat Penyakit Keluarga
• Riwayat Pengobatan
• Riwayat Pribadi (Sosial, Ekonomi, Kebiasaan Hidup dll)
Anamnesis
Untuk menunjang diagnosis kerja dan membuat
diagnosis banding, dapat ditanyakan:
• Waktu dan frekuensi diare
• Bentuk tinja
• Nyeri abdomen dan keluhan lain yg menyertai diare
• Obat
• Makanan
• dll
Pemeriksaan Fisik

TTV:
KU anak tampak lemas, TD 90/60, HR 90x/menit,
RR 20x/menit, suhu 39o C, kedua kelopak mata
cekung, bibir kering dan pecah-pecah, turgor
kulit kembali lambat, akral hangat
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang

• Pemeriksaan Tinja
• Pemeriksaan Darah
• Pemeriksaan Serologis terhadap amoeba
• Pemeriksaan Gangguan keseimbangan asam basa dalam darah
• Pemeriksaan Kadar ureum dan kreatinin
• Pemeriksaan Elektrolit
• Pemeriksaan Intubasi duodenum
Diagnosis
Working Diagnosis:
Diare akut cair dengan dehidrasi ringan-sedang

Differential Diagnosis:
• Intoksikasi Makanan
• Disentri
Intoksikasi Makanan
Et: mengkonsumsi makanan yang mengandung toksin.
Toksin dapat berasal dari tanaman atau hewan yang
terdapat secara alamiah atau diproduksi oleh mikroba
pada makanan (tu o/ Staphylococcus sp.)
• GK (stlh 2-6 jam):
– Sakit Perut
– Muntah hebat dan diare ringan
– Dehidrasi
– Perut kram
Disentri

• radang usus → gejala meluas


• Tinja berlendir + darah
• Shigella sp. (paling sering)
• GK:
- BAB + darah + lendir
- Tinja bersifat encer dengan volume sedikit
- Nyeri saat buang air besar (tenesmus)
Epidemiologi
• < 1 milyar kasus dgn 3,3 jt angka kematian.
• 3,5-7 episode/anak/tahun dalam 2 tahun pertama kehidupan
dan 2-5 episode/anak /tahun dalam 5 tahun pertama
kehidupan.
• Hasil survei oleh Depkes. diperoleh angka kesakitan oleh diare
meningkat per tahun.
• Diare masih merupakan penyebab utama kematian bayi dan
balita.
Etiologi

• 90% disebabkan o/ agen


– Virus (entero virus *Virus ECHO, Coxsackie, Poliomyelitis) ,
adenovirus, rotavirus, astrovirus, dll
– Infeksi bakteri (Vibrio, E.Coli, Salmonella, Shigella, Campylobacter,
Yersinia, Aeromonas )
– Infeksi parasit
• cacing (Ascaris, Trichiuris, Strongyloides)
• Protozoa (Entamoeba histolytica, Giardia lamblia Trichomonas hominis),
• jamur (Candida albicans)
– intoleransi laktosa
Patogenesis
• Pada anak-anak 46-60% disbabkan oleh rotavirus

• Gangguan Osmotik (adanya makanan/zat yg tdk dapat diserap 

tekanan osmotik rongga usus ↑  pergeseran air dan elektrolit ke

dalam rongga usus  diare)

• Gangguan Sekresi (rangsangan tertentu (toksin) pada dinding usus 

peningkatan sekresi air dan elektrolit ke dalam rongga usus  diare)

• Gangguan Motilitas Usus (hiperperistaltik = <kesempatan usus untuk

menyerap makanan  diare. Hipoperistaltik usus = bakteri tumbuh

berlebihan  diare)
Patogenesis
Mekanisme berdasarkan et causa:
• Virus  merusak villi usus halus
• Bakteri 
1. Non-invasif (vibrio cholera, E.coli patogen) mengeluarkan
enzim mucinase (mencairkan lapisan lendir)  masuk ke
membran, mengeluarkan sub unit A dan B  mengeluarkan
cAMP yang akan merangsang sekresi cairan usus dan
menghambat absorpsi tanpa menimbulkan kerusakan sel epitel.
Tekanan usus akan meningkat, dinding usus teregang, kemudian
terjadilah diare.
2. Bakteri invasive (salmonella spp, shigella sp, E.coli invasive,
campylobacter) mengakibatkan ulserasi mukosa dan
pembentukan abses yang diikuti oleh respon inflamasi.
Tanda Klinis Tanpa Dehidrasi Dehidrasi Ringan- Dehidrasi Berat
Sedang

KU Baik Rewel, irritable Letargis,


kesadaran↓

Rasa Haus Normal Haus Tidak dapat minum

Kelopak Mata Datar Cekung Sangat cekung

Air Mata Ada Tidak ada Tidak ada

Mukosa Mulut dan Basah Kering Kering


Lidah

Turgor Baik (<2s) Lambat Sangat lambat

Defisit Cairan <5% (<50cc/kg) 5-10% (50- >10% (>100cc/kg)


100cc/kg)
Penatalaksanaan
• Diare tanpa dehidrasi atai dengan dehidarasi
ringan-sedang → rehidrasi oral Oral
Rehydration Solution (ORS).

ada 4 lintas penatalaksanaan diare:


• Rehidrasi
• Dukungan Nutrisi
• Antibiotik Selektif
• Edukasi Orang Tua
Rehidrasi
• Th/ a (tanpa dehidrasi):
– Berikan anak lebih banyak cairan
– Berikan tablet Zinc.
• Anak dibawah usia 6 bulan : 10 mg (1/2 tablet) per hari
• Anak diatas usia 6 bulan     : 20 mg (1 tablet) per hari
– Berikan anak makanan untuk mencegah kurang
gizi
– Bawah anak kepada petugas kesehatan bila anak
tidak membaik dalam 3 hari
• th/ b (dhidrasi ringan – sedang):
– Berikan minum sedikit demi
– Setelah 4 jam, nilai ulang derajat dehidrasi anak dan
mulai memberikan makanan sedikit demi sedikit.
– Pemberian oralit untuk rehidrasi selama 2 hari
• Formula oralit baru yang berasal dari WHO
dengan komposisi sebagai berikut:
Natrium                               : 75 mmol/L
Klorida                                 : 65 mmol/L
Glukosa, anhidrosus          : 75 mmol/L
Kalium                                 : 20 mmol/L
Sitrat                                    : 10 mmol/L
Total osmolaritas               : 245 mmol/L
• Th/ c (dehidrasi berat)
– Penggunaan cairan intravena segera

• Dukungan nutrisi
• Antibiotik selektif (bayi immnocompremised)
• Edukasi orang tua
Pencegahan
Komplikasi
1.  Dehidrasi (ringan, sedang, berat, hipotonik, isotonik atau hipertonik)

2.  Renjatan hipovolemik

3. Hipokalemia (dengan gejala meteorismus, hipotoni otot, lemah, bradikardi,

perubahan pada elektrokardiogram)

4.  Hipoglikemi

5. Intoleransi laktosa sekunder, sabagai akibat defisiensi enzim laktase karena

kerusakan vili mukosa usus halus.

6.   Kejang, terutama pada dehidrasi hipertonik.

7.   Malnutrisi energi protein, karena selain diare dan muntah, penderita juga

mengalami kelaparan.
Prognosis

Baik jika diarenya segera di tangani sesuai dengan kondisi umum


pasien maka kemungkinan pasien dapat sembuh. Yang paling
penting adalah mencegah terjadinya dehidrasi dan syok karena
dapat berakibat fatal.
Kesimpulan
• Diare masih merupakan salah satu masalah kesehatan masayarakat yang
utama, karena masih tingginya angka kesakitan dan kematian
• Penyebab utama diare akut pada anak-anak adalah infeksi rotavirus
yang bersifat self-limiting sehingga tidak memerlukan pengobatan
dengan antibiotika. Pemakaian antibiotika hanya untuk kasus-kasus yang
diindikasikan.
• Masalah utama diare akut pada anak berkaitan dengan risiko terjadinya
dehidrasi  rehidrasi oral. Pemakaian antisekretorik, probiotik, dan
mikronutrien dapat memperbaiki frekuensi dan lamanya diare.
• Hal lain yang perlu diperhatikan adalah pemberian makanan atau nutrisi
yang cukup selama diare. Untuk kasus diare ini prognosisnya baik jika
didiagnosa dan ditangani dengan tepat.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai